Berapa tahun belanda menjajah indonesia jelaskan

bukti adanya nilai ketuhanan kemanusiaan persatuan kerakyatan keadilan pada masa penjajahan dan masa kebangkitan nasional​

Tollong dijawabbb Terima kasih

Tolong dijawab Terima Kasih

✨QUIZ✨A. √27 + 2√72 - 3√48B. √125 - √20 - √45[tex]\boxed{ \colorbox{red}{ \sf{ \color{yellow}{note \: }}}} [/tex][tex]\star \: sorry \: ya \: baru \: … aktif \\ \star \: maaf \: klo \: susah \\ \star \: jangan \: ngasal[/tex]​

Ayo Berdiskusi PPKn KD 1.1, 2.1, 3.1 dan 4.1 Pr akukan langkah-langkah kegiatan berikut! Andi datang dari rumah pamannya di Semarang, Jawa Tengah. And … i membawa oleh-oleh khas Semarang yaitu Wingko Babat. Wingko Babat merupakan makanan khas yang terkenal. Andi ingin membagi oleh-oleh Wingko Babat kepada Bima dan Arya. Andi membawa Wingko Babat. Pada waktu Andi membagi Wingko Babat, tiba-tiba Sinta dan Wulan datang. Andi menjadi bingung. Diskusikan dengan teman sekelompokmu! 2. a. Apa yang harus dilakukan Andi saat Sinta dan Wulan datang? Jawab: b. Apa yang harus dilakukan Andi dan teman-temannya saat tahu jumlah Wingko Babat tidak cukup untuk dibagi kepada keempat temannya? Jawab:tolong di jawab kakk soal nya di kumpulkan besok╥﹏╥​

Pliss Tolong dijawab Terima kasih

........m.............a........k.......a......s......i......h​

parodi dengan tema keadilan sosialkerja kelompok,minimal 7 orang​

bagaimana cara mengklasifikasikan makhluk hidup?jawabannya 4 kata​

presiden menjalankan pemerintahannya berdasarkan keinginannya sendiri bukan keinginan rakyat ini sesuai dengan demokrasiA. komunis C. sosialisB … . liberalis D. terpimpin​

Creative Commons

Bobo.id – Seperti yang kita tahu, pada 17 Agustus 1945, Indonesia menyatakan kemerdekaannya.

Di berbagai buku sejarah, disebutkan bahwa Indonesia telah bebas dan merdeka dari penjajahan Belanda selama 350 tahun dan penjajahan Jepang selama 3,5 tahun.

Namun, benarkah Belanda menjajah Indonesia selama lebih dari 350 tahun?

Yuk, kita cari tahu!

BACA JUGA : Ini Dia Film Animasi Sejarah Indonesia Pertama yang Wajib Ditonton!

Tahun 1956 : Belanda datang Untuk Urusan Perdangangan

Pada 1596, ekspedisi Cornelis de Houtman datang ke Banten untuk urusan perdagangan.

Houtman dikirim oleh pedagang Amsterdam, Belanda, untuk mendapatkan informasi mengenai rempah-rempah yang dicari orang Eropa.

Para pedagang ini kemudian memahami adat istiadat Nusantara.

Persaingan dan kekuatan De Houtman memberikan pengaruh besar terhadap perdagangan yang akhirnya bisa menguasai perdagangan pada daerah itu.

Ia berhasil membuat sistem jual beli dan melakukan penarikan pajak.

BACA JUGA : Sudah Ada Sejak Penjajahan Belanda, Ini Dia Sejarah Tempe di Indonesia

Tahun 1602 : VOC Didirikan

Pada 20 Maret 1602, para pedagang Belanda mendirikan Verenigde Oostindische Compagnie [VOC] sebuah persekutuan dagang yang bertujuan menguasai aktivitas dagang di Asia.

Pada 1603, VOC mendapatkan izin untuk mendirikan kantor perwakilan di Banten.

Namun, Pieter Both, Gubernur Jenderal pertama VOC memindahkan kantor ini ke Jayakarta [Batavia].

Sejak itu, VOC mulai memengaruhi bidang perdagangan ke berbagai wilayah di Indonesia.

Cara yang dilakukan adalah melakukan tekanan terhadap bangsa non-Belanda yang mencoba berdagang dengan penduduk.

BACA JUGA : Unik! Inilah Nama-Nama Tempat di Indonesia Saat Zaman Belanda

Indonesia Masih di Bawah Kendali VOC, Bukan Belanda

Kala itu, Kepulauan Nusantara belum berada di bawah kendali pemerintah Belanda, melainkan VOC.

VOC meski hanya sebuah perusahaan tetapi mendapatkan banyak keistimewaan dari pemerintah Belanda salah satunya boleh membentuk tentara sendiri.

Ribuan tentara ini yang kemudian digunakan VOC untuk mengendalikan kepulauan Nusantara yang luas ini.

BACA JUGA : Beginilah Pendidikan Indonesia pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang

Tahun 1800-an : Pemerintah Belanda Mulai Menjajah

Pada 31 Desember 1799, VOC resmi bubar disebabkan praktik korupsi yang dilakukan pegawainya, biaya perang, ketatnya persaingan dagang, dan besarnya gaji pegawai.

Setelah VOC bubar, Pemerintah Belanda mulai mengambil alih kendali kepulauan Nusantara yang sejak 1800-an dikenal dengan nama Hindia Belanda.

BACA JUGA : Madurodam, Kota Miniatur di Belanda

Belanda Hanya Menjajah Sekitar 145 Tahun Saja

Dengan pengambilalihan kendali dari VOC ke pemerintah Belanda pada 1800-an, masih bisakah dikatakan bahwa Indonesia dijajah selama 350 tahun?

Sebab, kalau dihitung, sejak dijajah Belanda tahun 1800-an sampai merdeka tahun 1945, hanya terhitung kurang lebih 145 tahun saja.

BACA JUGA : Uniknya Perayaan Hari Kemerdekaan di 5 Negara ini

Angka 350 Tahun Bertujuan untuk Membakar Semangat Rakyat

Menurut sejarawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bernama Yerry Wirawan, pernyata ‘Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun’ merupakan bagian dari cara para tokoh perjuangan untuk membakar semangat rakyat saat itu.

Bahkan, kalau dihitung sejak VOC ada di Indonesia tahun 1602, 350 tahun setelahnya berarti pada tahun 1952, bukanlah tahun 1945.

Jadi, 350 tahun adalah angka yang diharapkan bisa membentuk semangat masyarakat Indonesia pada waktu itu agar kuat dan bersatu melawan penjajah.

Nah, sekarang sudah tahu, kan, teman-teman?

Lihat video ini juga, yuk!

 [Teks : Kompas.com/Aswab Nanda Pratama]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Jakarta - Sejak di bangku sekolah, para siswa diajarkan bahwa penjajahan yang berlangsung di Indonesia adalah selama 350 tahun oleh Belanda dan 3,5 tahun oleh Jepang. Namun, beberapa sejarawan ini sepakat, Belanda menjajah Indonesia bukan selama 350 tahun. Benarkah?Menjawab pertanyaan detikcom tentang benarkah penjajahan Belanda bukan selama 350 tahun, 3 sejarawan, Dr Lilie Suratminto, MA [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], Dr Sri Margana [Jurusan Sejarah Universitas Gajah Mada] dan Bonnie Triyana [alumni jurusan sejarah Universitas Diponegoro dan Pemred Majalah Historia], sepakat mengatakan bahwa benar, memang penjajahan Belanda bukan selama 350 tahun."Betul, benar, karena apa namanya arti penjajahan sebenarnya ketika negara kolonial Belanda itu didirikan. Nah negara kolonial Belanda itu didirikan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hindia Belanda setelah VOC dihapuskan tahun 1800. 1800 itu VOC dinyatakan bangkrut, aset VOC diambil alih pemerintah Belanda, dan utang-utang VOC ditanggung pemerintah Belanda," jelas Dr Sri Margana usai 'Seminar Bedah Sejarah VOC 1602 Batavia' di Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu [11/2/2015]. Nah, untuk mengelola aset-aset peninggalan VOC di Hindia Belanda, imbuh Margana, maka didirikanlah Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, tahun 1800, pasca VOC dinyatakan bangkrut. Masa VOC dari 1602-1800, bukanlah masa penjajahan melainkan kapitalisme, karena yang berkuasa adalah modal VOC yang mengemban misi dagang. "Jadi yang disebut negara kolonial Belanda adalah bekas wilayah VOC. Sedangkan yang disebut Indonesia setelah merdeka adalah bekas semua kekuasaan kolonial Hindia Belanda," tutur doktor sejarah dari Universitas Leiden, Belanda ini. Sementara Bonnie Triyana memperkuat pernyataan Margana, bahwa VOC yang ada sejak tahun 1602 bukanlah sebuah negara hingga bubarnya sekitar tahun 1800. Pula, tak semua wilayah Indonesia diduduki Belanda."1800 Awal baru belanda, hitung aja dari situ. Dan tidak semua wilayah Indonesia itu dijajah Belanda dalam artian diduduki dalam arti fisik. Jadi Aceh baru dijajah 1901, ke 1945, berarti 44 tahun doang," tutur Bonnie yang ditanya usai seminar. Sedangkan Lilie menambahkan, yang disebut dengan masa kolonial itu berarti sudah ada pemerintahan lengkap, dengan aparat hukum dan undang-undangnya, berikut angkatan bersenjatanya. "Itu masa kolonial, masa penjajahan 1800 sampai 1945 ya... Tapi kolonial Belanda sih sampai tahun 1942 sebenarnya. Jadi penjajahan itu cuma ada 142 tahun oleh Belanda. Di sela-sela Belanda ada masa Prancis, masa Inggris. Belanda sendiri cuma 126 tahun sampai tahun 1942. Sejak tahun 1800-1811 itu masa Prancis, dan 1811-1816 itu masa Inggris. Yang Belanda kolonial murni itu tahun 1816-1942. Tapi keseluruhan masa kolonial dari 1800-1942, 142 tahun," tutur Lilie. Lantas, mengapa sampai ada penjajahan selama 350 tahun, menurut Lilie, angka 350 itu dipakai para politikus zaman itu untuk membakar semangat rakyat."Para politisi itu mengatakan kita dijajah 350 tahun, kita harus hancurkan penjajah. Begitu kan, supaya orang marah semua," jawab dia.Menurut Lilie, angka 300 tahun itu pertama kali dikatakan Gubernur Jenderal de Jonge. Apa yang diucapkan de Jonge ini lantas dipakai oleh Bung Karno untuk membangkitkan semangat nasionalisme."Jaman itu yang pertama kali mengatakan itu Gubernur Jenderal de Jonge, itu masa kebangkitan nasional mengatakan 'Kita orang Belanda tidak ada 300 tahun di sini, dan kita akan berkuasa lagi sampai berapa ratus tahun lagi'. Nah oleh Bung Karno, dipakailah itu, 'Kita dijajah 350 tahun', untuk membangkitkan semangat nasionalisme," tutur Lilie.

Perlukah Diluruskan?

Selama ini di bangku sekolah selalu diajarkan bahwa penjajahan Belanda selama 350 tahun, namun perlukah diluruskan bila penjajahan itu tidak selama itu?"Saya kira nggak ada yang perlu diluruskanlah. Itu terbuka aja, karena sejarah itu yang penting dialog antara masa kini dengan masa lalu. Jadi, menurut saya bukan diluruskan ya, ditulis ulang. Ini pentingnya mengajarkan sejarah multiversi. Ini sejarah. Bahwa kemudian datanya paling kuat, ya beginilah. orang Belanda tidak percaya Indonesia merdeka 17 Agustus 1945. Kalau kita, oh bisa bertarung sampai mati itu bahwa itu kemerdekaan," sarannya.Yang bisa dilakukan, adalah adu fakta. Sejarah, imbuhnya, adalah masalah dialog antara kekinian dan masa lalu. "Itu lebih penting dari sekedar tidak belajar apa-apa dari sejarah. Misalkan tahun 1965 ada jutaan orang komunis dibantai, tapi kemudian kita mengabaikan 'oh wajar aja kan itu komunis, mereka kan atheis' segala macam. Tujuan belajar sejarah itu untuk mengetahui apa yang terjadi di masa lalu dan nggak terulang lagi di masa sekarang. Itu penting mengajarkan berbagai macam perspektif," jelas dia.Lilie juga sepakat bahwa sejarah perlu direka ulang, dengan berbagai versinya. "Itu harus perlu direka ulang lagi, versi-versi itu, ada tujuan-tujuan tertentu. Hal untuk nasionalisme selama 350 tahun itu perlu dikoreksi juga. Di negeri Belanda sendiri mereka juga mengoreksi bangsa sendiri kan seperti itu. Contohnya orang sudah benci sama JP Coen, padahal selama ratusan tahun dipuja-puja sebagai orang yang sangat berjasa. JP Coen dibenci karena sebagai manusia kan dia serakah, dia membunuhi banyak orang dan sebagainya kan. Patungnya ditabrak pake truk atau apa di Belanda, akhirnya didemo, itu akhirnya anak-muda muda Belanda sekarang tak suka JP Coen," tandas dia.

[nwk/ahy]

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề