Berdasarkan data tersebut manakah sampel makanan yang tidak layak untuk dikonsumsi

Jakarta -

Tidak semua makanan bisa atau layak dikonsumsi kapan saja. Ada beberapa kondisi yang membuat makanan tersebut tidak layak atau baik untuk dikonsumsi.

Beberapa kondisi itu seperti, kedaluwarsa, basi, mengandung pengawet berbahaya, hingga beracun. Untuk mengetahuinya, berikut detikcom rangkum beberapa ciri-ciri makanan yang tidak boleh untuk dikonsumsi.

1. Memiliki bau yang tidak enak

Makanan yang sudah tidak boleh dikonsumsi seringkali tidak bisa dilihat secara langsung. Meski bentuknya masih terlihat layak, makanan tersebut mungkin sudah tidak bisa untuk dimakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, jika sudah tercium bau yang tidak enak seperti anyir atau busuk, sebaiknya jangan dikonsumsi. Bisa jadi makanan tersebut sudah basi, sehingga tidak bisa dimakan lagi.

2. Berlendir

Dikutip dari Taste of Home, ciri lainnya makanan yang tidak boleh dikonsumsi lagi adalah berlendir. Jika makanan yang berlendir saat disentuh dan terlihat mengkilap, mungkin makanan tersebut sudah tidak layak dikonsumsi alias basi.

3. Muncul jamur

Ciri makanan yang tidak layak dikonsumsi lainnya adalah makanan yang berjamur. Jamur atau spora kecil bisa muncul di permukaan makanan yang menandakan bahwa makanan tersebut sudah basi.

Selain di bagian permukaan, jamur itu bisa muncul di bagian bawah makanan yang tertutup wadah.

4. Beracun

Baru-baru ini, seorang anak di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta [DIY], meninggal akibat takjil maut. Anak ini diketahui meninggal usai memakan takjil sate yang diketahui mengandung sianida.

Umumnya, makanan yang beracun memiliki ciri-ciri, seperti bau yang tajam dan asing. Racun atau zat berbahaya lain biasanya memiliki aroma yang menyengat dan sangat asing di hidung manusia.

Simak Video "Cara Mengetahui Status Gizi, Kamu Termasuk Normal atau Obesitas?"


[Gambas:Video 20detik]
[sao/naf]

sianida makanan sate sianida takjil maut takjil sianida

Kesehatan Umum

dr. Fiona Amelia MPH, 05 Agu 2020

Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, air minum harus layak konsumsi. Ketahui cara mengenalinya di sini.

Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, air minum harus layak konsumsi. Ketahui cara mengenalinya di sini.

Manusia memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air. Namun, tak semua air minum layak konsumsi. Untuk menjamin keamanan untuk dikonsumsi, air harus bersih dan memenuhi syarat kualitas air yang sehat.

Air bersih diartikan sebagai air yang digunakan dalam rumah tangga untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi, buang hajat, mencuci baju, minum, dan memasak. Khusus untuk air minum, kualitasnya harus memenuhi syarat yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 dan telah lulus uji Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM].

Artikel Lainnya: Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur, Ini 5 Alasannya

Syarat Air Minum Layak Konsumsi

Berdasarkan aturan tersebut, air minum layak konsumsi harus memenuhi ketiga syarat berikut:

1. Syarat fisik

Syarat ini berkaitan dengan kondisi fisik air yang dapat dikenali oleh pancaindra manusia. Air yang sehat dan layak konsumsi haruslah bening atau jernih, tidak meninggalkan endapan, tidak berbau, tidak berasa [tawar], dan memiliki suhu di bawah suhu udara luar atau suhu ruang, yakni antara 10-25 derajat Celcius.

2. Syarat kimiawi

Syarat ini berkaitan dengan derajat keasaman, kandungan mineral, dan bahan-bahan kimia lain di dalam air minum. Air minum yang sehat harus masih mengandung mineral-mineral penting yang dibutuhkan tubuh, di antaranya Zn [seng], Fe [zat besi], Cu [tembaga], Mn [mangan], dan Cl [klorida], dalam kadar yang ditentukan. Air minum yang sehat tidak boleh mengandung logam berat beracun seperti Hg [merkuri atau air raksa], Pb [timbal], As [arsen], Cd [kadmium], dan Cr [kromium].

Di samping itu, air yang layak konsumsi harus memiliki pH yang netral, yakni sekitar 7 dan mengandung cukup yodium.

Ada atau tidaknya kandungan bahan kimia beracun di dalam air sekilas bisa dilihat dari ciri fisiknya. Air yang beracun atau mengandung logam berat akan berbau menyengat dan berwarna.

3. Syarat mikrobiologi

Karena digunakan untuk minum, air harus bebas dari segala macam kuman atau bakteri penyebab penyakit. Utamanya adalah bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp, yang kerap menimbulkan sakit perut dan diare. Ada atau tidaknya kuman di dalam air minum tidak bisa dikenali dari ciri fisiknya dan hanya bisa diketahui melalui uji laboratorium.

Artikel Lainnya: Mengenal Jenis-jenis Air Minum Kemasan

Bagaimana Bila Kelayakan Air minum diragukan?

Agar benar-benar yakin bahwa air yang dikonsumsi layak minum, Anda bisa membawa contoh air ke laboratorium terdekat atau BPOM. Meski menjadi sedikit repot dan harus mengeluarkan biaya, langkah ini penting untuk kelangsungan hidup dan kesehatan Anda.

Bila ternyata hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan bahwa air yang Anda bawa tidak aman sehingga menjadikannya tak layak untuk dikonsumsi, Anda perlu mencari alternatif lain.

Misalkan, menyaringnya terlebih dulu dengan produk filter air sebelum digunakan, khususnya untuk kebutuhan rumah tangga. Untuk air minum, selain disaring, perlu juga direbus terlebih dulu hingga mendidih agar bebas kuman.

Bila kualitas air sangat buruk, mau tidak mau Anda harus membeli air yang layak minum. Anda pun harus selektif dan berhati-hati dalam mencari tempat yang menjual air minum layak konsumsi.

Di sisi lain, meski air minum di rumah telah memenuhi ciri-ciri air layak konsumsi, kondisinya tetap harus diperiksa secara berkala. Ini karena kualitas air bisa berubah-ubah, seiring dengan perubahan pada iklim [curah hujan, tekanan, dan suhu udara], faktor geologi [bebatuan] dan tumbuh-tumbuhan yang dilalui air, serta aktivitas manusia. Mulai sekarang, selalu pastikan air yang dikonsumsi telah memenuhi syarat, demi kesehatan Anda dan seluruh anggota keluarga.

[RN/RVS]

Artikel Terkait

Lihat Semua

Balada Pekerja Tua di Jalan, Tinggal Nun Jauh di Pinggiran Ibu Kota

Perbesar

Sayuran hijau dan Buah [sumber: iStockphoto]

Liputan6.com, Jakarta Saat membeli makanan terkadang orang tidak memperhatikan kapan makanan tersebut masih layak dikonsumsi atau memperhatikan tanggal kedaluwarsanya. Ini perlu diperhatikan karena makanan yang sudah tidak baik dikonsumsi atau sudah kedaluwarsa, bisa menyebabkan berbagai macam penyakit terutama keracunan makanan.

Selain itu, meskipun kamu sudah memperhatikan waktu kedaluwarsa makanan tersebut, namun sering juga terlupa bahwa makanan tersebut sudah tidak layak dikonsumsi karena terlalu lama disimpan. Atau mungkin ada juga beberapa makanan yang tidak memiliki tanggal kadaluarsa dan cukup sulit untuk mengetahuinya tanpa harus mencicipinya atau membuka kemasannya.

Sebenarnya hal ini bisa diakali untuk beberapa jenis makanan. Ada beberapa jenis makanan yang bisa memperlihatkan bahwa makanan tersebut sudah tidak layak dikonsumsi dengan menggunakan beberapa cara. Sehingga ketika kamu tahu bahwa makanan tersebut sudah kedaluwarsa, kamu bisa terhindar dari malapetaka seperti keracunan makanan.

Berikut ini Liputan6.com rangkum Bright Side, Jumat [10/5/2019] beberapa tanda makanan sudah tidak layak dikonsumsi lagi dan sebaiknya cepat dibuang.

Perbesar

Ilustrasi susu [dok. Pixabay.com/Couleur/Putu Elmira]

1. Susu

Susu yang baik dikonsumsi adalah susu yang belum dibuka dari kemasannya, dan bisa bertahan hampir seminggu setelah tanggal jual pada kemasannya. Agar susu dapat bertahan lama dan tetap segar, kamu bisa menaruh susu di dalam kulkas dengan suhu kurang lebih 4 derajat celsius. Kemudian untuk susu yang sudah tidak layak dikonsumsi lagi, biasanya teksturnya akan berubah mengental atau tampak menggumpal.

2. Bumbu dapur

Ada beberapa bumbu dapur yang bisa bertahan lama jika disimpan. Contohnya kecap bisa bertahan selama 1 tahun jika tidak dibuka dan disimpan di rak dapur. Kemudian hanya akan bertahan sekitar 1 bulan jika sudah dibuka dan disimpan di lemari es. Jika kamu menemukan perubahan rasa pada bumbu seperti agak asam, maka cepatlah buang bumbu tersebut. Selain itu, bumbu dapur yang sudah tidak layak dikonsumsi juga akan berubah aromanya.

3. Semangka

Jika biji semangka bisa dikeluarkan dengan mudah dari dagingnya maka itu menandakan buah semangka sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Semangka yang tidak layak dikonsumsi juga biasanya akan berubah tekstur dagingnya seperti berpasir dan kering. Warna semangka yang tidak layak dikonsumsi juga akan berubah menjadi tidak segar atau pucat. Kemudian jika semangka mulai berlendir, berarti itu menandakan bahwa kamu harus segera membuangnya.

4. Daging sapi giling

Jika daging sapi giling yang kamu simpan berubah warnanya menjadi lebih kusam, tampak berlendir, dan mengeluarkan bau tidak sedap, maka daging sapi giling tersebut sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Kamu bisa menyimpan daging giling dalam lemari es selama 2 hari, atau membekukannya dan bisa bertahan selama beberapa bulan.

Perbesar

Telur [sumber: Bright Side]

5. Telur

Untuk mengecek apakah telur masih baik dikonsumsi, kamu bisa melakukan cara berikut. Sediakan gelas yang berisi air, kemudian masukkan telur kedalamnya. Jika telur tenggelam sepenuhnya, maka telur masih dalam kondisi baik. Jika telur agak mengapung, kamu perlu waspada. Jika telur mengapung sepenuhnya maka telur tersebut sudah tidak layak dikonsumsi lagi.

6. Yogurt

Yogurt bisa disimpan selama satu minggu di dalam lemari es, dengan catatan yogurt tersebut belum dibuka. Jika yogurt berubah warna, memiliki tekstur yang aneh, dan bau yang tidak sedap, sebaiknya buang saja. Terlebih jika tanda-tanda di atas muncul bersamaan dengan tempat yogurt yang ternyata juga rusak.

7. Salmon

Ikan salmon dan ikan lainnya bisa bertahan 2 hari jika di dalam lemari es. Kemudian bisa bertahan 2 sampai 3 bulan jika dibekukan. Namun jika kamu mendapati ikan salmon atau ikan lain ini mengalami perubahan dari aroma, tekstur, dan warna, sebaiknya segera kamu buang karena makanan ini sudah tidak layak untuk dikonsumsi.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề