Berdasarkan tujuan dua jenis teks cerita atau narasi yang tepat adalah brainly

Sebuah bacaan atau teks yang berupa runtutan suatu kejadian berdasarkan urutan waktu dikenal sebagai paragraf narasi atau teks narasi. Teks narasi banyak ditemuai dalam berbagai karya tulisan seperti novel, cerita pendek, biografi, dan lain sebagainya. Apakah sebenarnya bacaan yang termasuk dalam teks narasi? Melalui halaman ini, kita dapat mempelejari pengerian teks narasi lebih detail lagi, ulasan yang akan diberikan juga meliputi struktur teks narasi, ciri-ciri teks narasi, dan contoh teks narasi.

Ada 3 [tiga] jenis teks narasi atau paragraf narasi yang perlu kalian ketahui. Ketiga jenis teks narasi tersebut adalah ekspositoris, artistik, dan sugestif.

Narasi Ekspositoris adalah jenis teks narasi yang dibuat secara informatif dan jelas. Sehingga, pembacanya dapat memahami dan mengerti teks narasi yang dibuat secara jelas. Biasanya, teks narasi ekspositoris menceritakan kehidupan seseorang dari awal ia hidup hingga kematiannya, atau yang sering kita kenal dengan biografi.

Narasi Artistik adalah jenis teks narasi yang mengisahkan suatu karangan yang bersifat imajinatif [cerita fiksi]. Contoh karangan atau bacaan yang termasuk ke dalam jenis teks narasi artistik adalah cerita pendek [cerpen], novel, cerita rakyat, dan lain sebagainya. Umumnya, jenis teks narasi artistik digunakan untuk memberikan hiburan kepada pembacanya dan memberikan pengalaman menarik dalam membaca.

Narasi Sugestif memberikan bacaan atau sebuah cerita dengan tujuan tertentu. Tujuan dari teks narasi sugestif tersebut biasanya adalah memberikan sugesti kepada pembaca agar mempercayai suatu hal. Pembaca dibuat seolah-olah melihat dan mengetahui maksud dari bacaan yang diberikan.

Itulah tadi ulasan tentang jenis-jenis teks narasi. Selanjutnya, kita akan mengulas lebih jauh lagi tentang teks narasi. Ulasan yang diberikan berupa pengertian teks narasi, struktur teks narasi, ciri-ciri teks narasi, dan contoh teks narasi.

Pengertian Teks Narasi

Teks narasi adalah bacaan berupa karangan yang menceritakan atau menjelaskan suatu peristiwa secara detail berdasarkan urutan waktu. Dalam teks narasi, cerita atau karangan yang dibuat bisa berupa kejadian yang benar terjadi atau bisa juga hanya berupa imajinasi. Biasanya, teks narasi dibuat untuk menghibur pembacanya melalui cerita, baik cerita fiksi atau nonfiksi.

Teks narasi yang berupa kejadian nyata dapat berupa runtutan suatu peristiwa atau kejadian yang benar terjadi. Bisa kejadian yang dialami oleh pencerita atau bisa juga kejadian yang diamati oleh pencerita. Sedangkan cerita yang berupa imajinasi bersifat fiksi. Contoh teks narasi yang bersifat fiksi diantaranya adalah roman, novel, cerpen, drama, dan biografi.

Struktur Teks Narasi

Bagian teks narasi disusun dari 4 [empat] bagian, yaitu orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda/ending. Struktur teks narasi ini diperlukan kalian untuk membuat teks narasi yang baik. Susunan teks narasi yang baik akan memberikan kesan yang lebih baik dari sisi pembaca. Selain itu struktur teks narasi juga dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun kerangka paragraf. Langkah awal yang sangat penting dalam memulai membuat karangan. Berikut ini adalah struktur teks narasi.

Orientasi pada teks narasi berisi pengenalan tokoh, setting, latar tempat, latar cerita, latar waktu, dan berbagai komponen awal pengenal cerita lainnya. Bagian paragraf-paragraf ini menjadi urutan pertama dalam cerita. Sebagai awal dari cerita, perlu disampaikan dengan cara yang sangat menarik. Tujuannya agar pembaca tertarik membaca isi keseluruhan bacaan.

Komplikasi dalam bacaan memuat problem atau pokok persoalan yang ada dalam cerita. Konflik mulai bermunculan dan jalan cerita akan dimulai pada bagian ini. Bagian ini bisa dimulai dengan pengenalan konflik. Selanjutnya diteruskan dengan konflik yang lebih kompleks.

Resolusi memuat jalan keluar atau pemecahan konflik yang diceritakan pada bagian komplikasi. Bagian ini menceritakan kejadian yang hampir berakhir.

Koda merupakan bagian dari akhir karangan atau cerita. Bagian akhir atau ending dapat berupa cerita sedih atau bahagia.

Itulah tadi struktur teks narasi, berikutnya adalah ciri-ciri teks narasi.

Ciri-Ciri Teks Narasi

Setiap jenis teks atau bacaan dapat diketahui jenisnya melalui bacaan atau teks yang disusun. Begitu juga dengan jenis teks narasi. Untuk mengetahui sebuah bacaan termasuk dalam jenis teks narasi atau bukan dapat dilihat dari ciri-ciri teks yang diberikan. Berikut ini adalah ciri-ciri teks narasi.

Tidak lengkap jika telah mengetahui pengetahuan tentang teks narasi namun tidak digunakan untuk membuat bacaan yang termasuk dalam teks narasi. Berikut ini adalah contoh teks narasi.

Contoh Teks Narasi

Akan diberikan dua contoh bacaan yang termasuk dalam teks narasi.

Contoh Teks Narasi 1 [Ekspositori]: Biografi Andrea Hirata

Orientasi:
Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitung, 24 Oktober 1982. Andrea Hirata merupakan anak keempat. Ayahnya bernama Seman Said Harunayah dan ibunya bernama NA Masturah.

Komplikasi:
Andrea hirata dilahirkan di sebuah desa yang termasuk desa miskin. Letak desa tempat ia lahir berada di pelosok pulau Belitong. Keterbatasan yang ia alami sewaktu kecil cukup mempengaruhi pribadinya. Dari keterbatasan di sekelilingnya, ia banyak mendapatkan motivasi dalam menjalani hidup.

Ia memiliki bakat menulis cerita. Kemampuan menulisnya mampu menghasilkan novel yang pernah menjadi legenda pada jamannya. Bahkan beberapa karya novelnya diangkat menjadi cerita film layar lebar. Berkat hasil karyanya, ia menjadi banyak dikenal orang.

Resolusi:
Nama Andrea Hirata sebenarnya bukanlah nama pemberian asli yang diberikan kedua orang tuanya. Orangtuanya memberi nama Aqil Barraq Badruddin ketika ia lahir. Ia mengganti nama pemberian orangtuanya dengan Wadhud.

Koda/Ending:
Wadhud kembali mengganti namanya dengan Andrea Hirata Seman Said Harun sejak ia remaja. Hal ini dikarenakan ia merasa terbebani dengan nama tersebut. Sampai akhirnya, orang-orang lebih mengenalnya dengan nama Andrea Hirata dari pada nama lahirnya.

Contoh Teks Narasi 2 [Artistik]: Keluarga Cemara

Orientasi:
Ara adalah nama panggilanku, nama panjangku adalah Cemara. Bapak yang memberiku nama Cemara. Aku mempunyai seorang ibu yang sangat baik. Aku juga mempunyai kakak perempuan yang cantik dan baik, walaupun ia terkadang suka marah.

Konflik:
Aku bersyukur karena diberi keluarga yang harmonis dan serba kecukupan. Namun, kondisi menjadi berbalik ketika rekan kerja bapak menghianati bapak. Seluruh aset perusahaan dan harta pribadi keluarga kami berhasil direbut olehnya. Kondisi ini membuat aku dan keluarga harus pindah ke desa, di rumah peninggalan kakek. Rumahnya kecil, kalau hujan sering bocor, letaknya di tengah sawah. Hampir tidak ada yang bisa dibanggakan dari rumah peninggalan kakek ini.

Bukan seorang bapak namanya kalau putus asa di tengah kondisi ini. Bapak selalu menghibur dan mengayomi kami di tengah kondisi kami yang sangat jauh berbeda dengan yang dulu. Bapak selalu tersenyum dan mengatakan bahwa bapak akan berusaha untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu. Bapak selalu kelihatan tegar dan penuh semangat.

Resolusi:
Bapak memulai lagi usahanya. Setiap hari, bapak berangkat sangat pagi dan pulang larut malam. Semua itu bapak lakukan untuk menepati janjinya kepada kami untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu. Hasil memang tidak akan menghianati usaha. Perlahan, bapak mampu mengembalikan apa yang pernah hilang.

Koda/Ending:
Berkat kegigihan dan ketekunan bapak, akhirnya kami sekeluarga dapat mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Sebuah kehidupan yang pernah diberikan untuk keluarga kami, direbut oleh orang jahat, dan akhirnya kembali lagi kepada kami.

Demikianlah ulasan tentang teks narasi, meliputi pengertian teks narasi, struktur teks narasi, ciri-ciri teks narasi, dan contoh teks narasi. Terimakasih, semoga bermanfaat.

Cerita fiksi ditemukan pada buku bacaan dan novel yang berisi khayalan penulis. Teks fiksi adalah cerita rekaan murni khayalan dari pengarang. Berbeda dengan teks non fiksi, cerita fiksi berdasarkan fakta yang diperoleh dari pengalaman diri sendiri dan orang lain.

Kemudian teks tersebut dibuat menjadi cerita yang menarik. Teks fiksi tidak perlu dicari kebenaran kisahnya di dunia nyata. Teks fiksi biasanya ada di dalam cerita dongeng, legenda, cerita anak, fiksi sejarah, dan novel.

Baca Juga

Berikut ciri-ciri teks fiksi yang ditemukan pada cerpen, novel, dan cerita bergambar:

  1. Cerita fiksi memakai cerita rekaan atau cerita nyata. Cerita tersebut kemudian ditambah atau dikurangi oleh pengarang.
  2. Tujuan teks fiksi untuk menghibur dan menceritakan suatu peristiwa.
  3. Memiliki alur cerita yang menarik.
  4. Bahasa komunikatif.
  5. Teks fiksi memakai bahasa yang tidak baku dan menarik pembaca.
  6. Cerita fiksi memberikan tekanan emosi dan perasaan pada pembaca.

Jenis-Jenis Teks Fiksi

Mengutip dari Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia kelas XI, ada dua jenis teks fiksi yakni novel dan cerita pendek. Keduanya merupakan karya sastra dan fiksi.

Menurut Nurgiyantoro, teks fiksi sengaja dibatasi untuk karya prosa, prosa naratif, dan teks naratif. Nurgiyantoro membagi karya sastra sebagai fiksi historis, untuk dasar penulisan fakta sejarah, fiksi biografi, dan fiksi sains.

Berikut penjelasan jenis-jenis teks fiksi menurut Nurgiyantoro:

Advertising

Advertising

Contohnya novel fiksi historis yaitu Darji Zaidan seperti Bendera Hitam dari Khurasan dan Tentara Islam di Tanah Galia, dapat dipandang sebagai fiksi historis. Novel historis berkaitan dengan fakta-fakta yang dikumpulkan oleh penulis. Melalui sumber akurat, maka penulis bisa memberi kisah fiksi melalui pikiran dan perasaan tokoh lewat percakapan.

Fiksi biografi merupakan karya sastra imajinasi dari penulis. Teks fiksi ini memunculkan bentuk dialog yang dibuat oleh penulis. Contohnya yaitu Kuantar Kau ke Gerbang [Ramadhan K. H.], Tahta untuk Rakyat [Mochtar Lubis], dan Sang Pencerah [Akmal Nasery Basral].

Berbeda dengan historis dan biografis, fiksi sains berhubungan dengan fakta ilmu pengetahuan. Contohnya novel George Orwell berjudul 1984.

Teks fiksi terdiri dari prosa pendek atau cerita pendek.

Novelet merupakan teks fiksi yang lebih panjang dari cerpen, tetapi lebih pendek dari novel. Segmentasi novel bisa beragam, ada novel remaja [teenlit], novel dewasa, dan novel untuk anak-anak.

Novel adalah cerita berbentuk prosa yang memiliki unsur-unsur teks fiksi lebih luas dan rinci. Konflik yang dibuat oleh penulis lebih rumit.

Cerita anak bisa berbentuk prosa. Rentang pembaca adalah anak-anak dibawah 14 tahun.

Dongeng merupakan hasil khayalan dari penulis yang unik dan tidak nyata.

Fabel adalah cerita rekaan binatang. Teks fiksi ini menceritakan tokoh binatang yang bisa bicara seperti manusia. Contoh fabel yaitu si Kancil yang Cerdik.

Hikayat adalah cerita, cerita sejarah, dan cerita romantis fiksi. Tujuan hikayat ini untuk membangkitkan semangat, pelipur lara, dan meramaikan pesta. Contoh hikayat yaitu Hikayat Hang Tuah dan Hikayat Seribu Satu Malam.

Legenda adalah dongeng tentang suatu kejadian, bisa berupa asal usul daerah. Contoh legenda adalah Malin Kundang, asal mula Candi Prambanan, dan Tangkuban Perahu.

Mite berhubungan dengan kepercayaan masyarakat yang mengandung kisah gaib dan kekuatan. Contoh mite yaitu Nyi Roro Kidul.

Merupakan sebuah dongeng yang berisi tentang nasihat dan mendidik. Contoh cerita perumpamaan tentang Haji Bakhil.

Teks fiksi ini menceritakan unsur komedi dan kritikan yang ditujukan pada perilaku manusia atau masyarakat. Contoh cerita penggeli hati yaitu si Kabayan.

Unsur-Unsur Teks Fiksi

Ada dua unsur teks fiksi yaitu unsur intrinsik terdiri dari tema, tokoh, plot, latar, amanat, sudut pandang, dan penokohan. Sedangkan unsur ekstrinsik dipakai untuk membentuk suatu karya sastra. Unsur ekstrinsik terdiri dari keyakinan, pandangan hidup, psikologi, dan keadaan subjektif individu maupun pengarang.

Baca Juga

Contoh teks fiksi singkat adalah cerita pendek [cerpen]. Cerpen ini menceritakan sekilas kehidupan seseorang, serta menghadirkan nilai-nilai kebaikan di dalamnya. Mengutip dari belajar.kemdikbud.go.id, berikut contoh cerpen:

Arnab yang Pemalas

Di sebuah hutan tinggallah sepasang sahabat. Mereka adalah seekor arnab dan seekor tupai. Setiap hari mereka menghabiskan waktu bersama-sama.

Pada suatu hari, tupai berkata kepada arnab, "Mari kita buat sarang. Sekarang dah tiba musim hujan. Apabila hujan, kita ada tempat berteduh."

"Ya, betul kata awak. Tapi biarlah saya berehat dulu," jawab arnab.

Pada petang itu, hujan turun dengan lebatnya. Tupai dan arnab berteduh di bawah pokok. Mereka basah dan kesejukan.

"Jika kita ada sarang, tentu kita tak akan basah begini," kata tupai.

"Ya, betul kata awak," jawab arnab.

"Pagi esok kita akan buat sarang," kata arnab lagi.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề