Berikut ini adalah beberapa sifat wajib bagi Allah kecuali

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

SuaraJogja.id - Sebagai seorang Muslim perlu mengetahui dan memahami sifat wajib Allah. Selain untuk belajar agama, memahami sifat wajib Allah juga bagian dari wujud iman seseorang kepada Allah.

Sifat wajib itu merupakan sesuatu yang melekat pada dzat Allah. Sifat wajib ini hanya dimiliki atau disifati Allah sendiri. Tidak ada satupun makhluknya yang mempunyai sifat itu. Sifat wajib Allah diterangkan dalam Al Quran dan hadist.

Menurut Syekh Muhammad as-Sanusi dalam Syarh Umm Al Barahain mengatakan sifat wajib Allah dapat dimaknai sebagai wajib 'aqli, artinya segala sesuatu yang menurut rasional sudah pasti ada atau tidak bisa diterima keadaanya.

Sebanyak 20 sifat wajib Allah dibagi menjadi 4 klasifikasi, yakni:

Baca Juga: Surah Yasin Penuh 83 Ayat Dibaca saat Yasinan di Malam Jumat, Lengkap dengan Bacaan Arab

1. Nafsiah.

Sifat yang berhubungan dengan dzat Allah. Sifat ini hanya satu yakni Wujud.

2. Salbiah

Sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya. Sifat ini terdiri dari sifat Qidam, Baqa', Mukhalafatu lil hawadits, Qiyamuhu binafsihi dan Wahdaniyah

3. Ma'ani

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Tanamkan 6 Rasa Takut Kepada Allah

Sifat abstrak yang wajib pada Allah. Sifat ini terdiri dari sifat Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama', Basar, Kalam

4. Ma'nawiyah

Sifat ini kelaziman dari sifat Ma'ani. Sifat ini tidak bisa berdiri sendiri. Sifat ini terdiri dari sifat Qadiran, Muridan, 'Aliman, Hayyan, Sami'an, Basiran, Mutakalliman

Berikut penjelasan 20 sifat wajib Allah yang perlu diketahui:

1. Wujud [Ada]

Allah merupakan dzat yang sudah pasti ada. Hal ini memperkuat bahwa Allah itu berdiri sendiri dan tidak diciptakan oleh siapapun. Hal ini sesuai degan firman Allah:

“Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian ia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak [pula] seorang pemberi Syafa’at 1190. Maka kamu tidak memperhatikan?” [QS. As Sajadah ayat 4].

2. Qidam [Terdahulu]

Sifat ini menunjukkan jika keberadaan Allah lebih dulu dibandingkan makhluk-makhluknya. Tidak ada yang lebih awal kecuali Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” [QS. Al-Hadid ayat 3]

3. Baqa' [Kekal]

Allah tidak akan binasa. Tidak ada akhir bagi Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

“Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNya-lah segala penentuan, dan hanya kepadaNya-lah kamu dikembalikan”. [QS. Al Qasas ayat 88]

4. Mukholafatul Lilhawadisi [Berbeda dengan makhluk ciptaannya]

Sebagai pencipta, tidak ada satupun makhluk yang menyerupai dan sebanding dengan Allah.

“Tidak ada satupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengan dan Melihat”. [QS. Asy Syura ayat11]

5. Qiyamuhu Binafsihi [Berdiri sendiri]

Allah tidak membutuhkan dan tidak bergantung kepada siapapun.

“Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kaya [tidak memerlukan sesuatu] dari alam semesta”. [QS. Al Ankabut ayat 6]

6. Wahdaniyah [Esa/Satu]

Sifat ini menunjukkan bahwa Allah hanya satu-satunya pencipta.

“Seandainya di langit dan di bumi ada tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu akan binasa”. [QS Al Anbiya ayat 22]

7. Qudrat [Berkuasa]

Kekuasaan Allah tidak ada yang mampu menandinginya.

“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” [QS. Al Baqarah ayat 20]

8. Iradat [Berkehendak]

Semua apa yang diinginkan oleh Allah selagi Allah berkehandak, maka akan terjadi.

“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki [yang lain]. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” [QS. Hud ayat 107]

9. Ilmun [Mengetahui]

Allah mengetahui segala sesuatu. Bahkan apa yang ada di hati manusia juga tahu. Yang nampak maupun tidak, diketahui semua oleh Allah.

“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”. [QS. Qaf ayat 16]

10. Hayat [Hidup]

Allah akan selalu hidup dan kekal abadi selama-lamanya.

“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup [kekal] yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memujiNya”. [QS. Al Furqon ayat 58]

11. Sama' [Mendengar]

Allah mendengar semua apa yang diutarakan oleh makhluknya. Sesuatu yang dibatin atau bahkan disembunyikan, Allah mendengarnya.

“Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. [QS. Al Maidah ayat 76]

12. Basar [Melihat]

Semua pergerakan makhluk tidak lepas dari pengelihatan Allah. Dalam bentuk apapaun dan dimanapun, Allah tetap mengetahuinya.

“Dan perumpamaan orang – orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis [pun memadai]. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat”. [QS Al Baqarah ayat265]

13. Qalam [Berfirman]

Allah SWT berfirman melalui kitab-kitab yang telah diturunkan melalui kekasihnya [Nabi dan Rasul].

“Dan tatkala Musa datang untuk [munajat dengan kami] pada waktu yang telah kami tentukan dan Tuhan telah berfirman [langsung] kepadanya”. [QS. Al A’raf ayat 143]

14. Qadiran [Berkuasa]

Kekuasan Allah bersifat mutlak. Semua yang ada di alam semesta ini atas kuasa Allah.

“Hampir kilat itu menyambar pengelihatan mereka. Setiap kali sinar itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. jika Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan pendengaran dan pengelihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” [QS. Al Baqarah ayat 20]

15. Muridan [Berkehendak]

Tidak ada satupun yang bisa mencegah atau menolak kehendak Allah. Diantaranya seperti kematian dan jodoh.

“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki [yang lain]. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” [QS.Hud ayat 107]

16. Aliman [Mengetahui]

Pengatahuan Allah tidak ada batasannya. Segala sesuatu diketahui oleh Allah.

“Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu...."[QS. An Nisa ayat 176]

17. Hayyan [Hidup]

Allah tidak pernah istirahat maupun tidur. Allah selalu hidup dan mengawasi hambanya.

“Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.” [QS. Al Furqon ayat 58]

18. Sami'an [Mendengar]

Tidak ada yang mampu melampaui pendengaran Allah. Segala sesuatu tidak ada yang pernah terlewatkan oleh Allah.

19. Bashiran [Melihat]

Allah selalu mengawasi garak-gerik hambanya. Allah melihat segala sesuatu baik yang ada di bumi maupun di langit.

20. Mutakalimin [Berkata-kata]

Allah SWT berfirman melalui kitab suci yang telah Ia turunkan melalui para nabi. Firman Allah itu dijadikan pedoman bagi manusia untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

Demikian penjelasan mengenai sifat wajib Allah. Semoga kita selaku hambanya bisa salalu mengimani dan bertakwa kepada Allah SWT.

Kontributor : Muhammad Aris Munandar

Foto: Sifat wajib Allah SWT merupakan sifat yang pasti ada dan dimiliki oleh Allah SWT. [Foto: Freepik]

JAKARTA, celebrities.id – Sifat wajib bagi Allah harus diketahui seorang muslim. Dengan memahami dan menghafal sifat wajib Allah membuat kita sebagai seorang hamba terasa lebih dekat kepada-Nya.

Sifat wajib Allah SWT merupakan sifat yang pasti ada dan dimiliki oleh Allah SWT.

Melansir dari NU Online, sifat-sifat wajib bagi Allah yang terdiri atas 20 sifat itu dikelompokkan menjadi 4 sebagai berikut.

1. Sifat Nafsiyah, yaitu sifat yang berhubungan dengan Dzat Allah. Sifat nafsiyah ini ada satu, yaitu wujûd. 

2. Sifat Salbiyah, yaitu sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya, yakni sifat-sifat yang tidak sesuai, atau sifat yang tidak layak dengan kesempurnaan Dzat-Nya. Sifat Salbiyah ini ada lima, yaitu: qidâm, baqâ’, mukhâlafatu lil hawâditsi, qiyâmuhu binafsihi, dan wahdâniyat.  

3. Sifat Ma’ani, yaitu sifat- sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Yang termasuk sifat ma’ani ada tujuh yaitu: qudrat, irâdat, ‘ilmu, hayât, sama', bashar, kalam.

4. Sifat Ma’nawiyah, adalah kelaziman dari sifat ma’ani. Sifat ma’nawiyah tidak dapat berdiri sendiri, sebab setiap ada sifat ma’ani tentu ada sifat ma’nawiyah. Bila sifat ma'ani telah didefinisikan sebagai sifat yang ada pada sesuatu yang disifati yang otomatis menetapkan suatu hukum padanya, maka sifat ma'nawiyah merupakan hukum tersebut. Artinya, sifat ma'nawiyah merupakan kondisi yang selalu menetapi sifat ma'ani. Sifat 'ilm misalnya, pasti dzat yang bersifat dengannya mempunyai kondisi berupa kaunuhu 'âliman [keberadannya sebagi Dzat yang berilmu]. Dengan demikian itu, sifat ma'nawiyyah juga ada tujuh sebagaimana sifat ma'ani.

Sifat-Sifat Wajib Allah

Berikut ini sifat-sifat wajib Allah SWT yang perlu diketahui beserta arti dan dalilnya dalam surat dan ayat Alquran.

1. Wujud

Wujud berarti ada. Artinya, Allah SWT ada dengan sendirinya, tidak ada yang menciptakan. Sebagaimana Allah SWT berfiman dalam surat Al-Hadid ayat 4:

هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Artinya : “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” [QS. Al Hadid: 4].

2. Qidam

Qidam artinya awal atau terdahulu. Maknanya, Allah SWT itu terdahulu dan tidak didahului sesuatu. Sebab, jika Allah ada permulaan-Nya, berarti ada yang menciptakan-Nya. Jika ada yang menciptakan, artinya Allah itu huduts [baru] seperti mahluk lainnya.

Dalam surat Al-Hadid ayat 3, Allah SWT berfirman:

هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

Artinya : "Dialah yang awal dan yang akhir yang zhahir dan yang bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." [QS. Al Hadid: 3].

3. Baqa’

Baqa’ artinya kekal. Maknanya, Allah SWT adalah zat yang Maha Kekal, tidak akan punah atau binasa. Sebagai sang pencipta, Allah SWT kekal dan tidak berubah-ubah.

Dalam surat Al-Qasas ayat 88, Allah berfirman:

وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Artinya : “Janganlah kamu sembah di samping [menyembah] Allah, Tuhan apa pun yang lain. Tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan." [Al Qasas: 88].

Allah SWT Maha Pemaaf, Yuk Manfaatkan Bulan Ramadhan untuk Mohon Ampunan

Page 2

Foto: Sifat wajib Allah SWT merupakan sifat yang pasti ada dan dimiliki oleh Allah SWT. [Foto: Freepik]

Dalam bahasa Arab, mukhalafatu lil hawaditsi artinya berbeda dengan sesuatu yang baru [makhluk ciptaan-Nya]. Allah SWT mustahil membutuhkan bantuan untuk menciptakan hal tersebut. Baik zat maupun sifatnya, Allah sang Maha Pencipta tidak mungkin sama dengan mahluk ciptaannya.

Dalam surat Asy-Syura ayat 11, Allah SWT berfirman:

َاطِرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّمِنَ الْاَنْعَامِ اَزْوَاجًاۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: "[Dia] Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri yang berpasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak yang berpasangan-pasangan [pula], dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat." [QS Asy-Syura: 11].

5. Qiyamuhu binafsihi

Artinya berdiri sendiri. Allah SWT tidak membutuhkan bantuan apa pun dan dari siapapun, serta mustahil membutuhkan bantuan dari yang lain.

Dalam surat Al-Ankabuut ayat 6, Allah SWT berfirman:

 وَمَنْ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهٖ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

Artinya : "Dan barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu] dari semesta alam." [QS. Al-Ankabuut: 6].

6. Wahdaniyah

Wahdaniyah berarti Maha Esa atau tunggal. Allah hanya satu. Tidak ada Tuhan selain Allah. Mustahil Allah SWT bersifat ta’addud atau berbilang. Dalam surat Al-Anbiya ayat 22, Allah berfirman:

لَوْ كَانَ فِيْهِمَآ اٰلِهَةٌ اِلَّا اللّٰهُ لَفَسَدَتَاۚ فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُوْنَ

Artinya : "Sekiranya ada di langit dan di bumi Tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan." [QS. Al-Anbiya': 22].

7. Qudrat 

Qudrat artinya kuasa. Allah adalah zat Yang Maha Kuasa atas apa pun dan tidak ada satu pun yang bisa menandingi kekuasaannya. Mustahil bagi Allah SWT tidak memiliki kuasa.

Dalam surat Al-Ahzab ayat 27, Allah berfirman:

وَاَوْرَثَكُمْ اَرْضَهُمْ وَدِيَارَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ وَاَرْضًا لَّمْ تَطَـُٔوْهَا ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرًا ࣖ

Artinya: "Dan Dia mewariskan kepadamu tanah-tanah, rumah-rumah dan harta benda mereka, dan [begitu pula] tanah yang belum kamu injak. Dan Allah Mahakuasa terhadap segala sesuatu." [QS Al-Ahzab: 27].

8. Iradat

Iradat artinya berkehendak. Maknanya, Allah bebas berkehendak tanpa ada siapapun yang memerintah atau melarangnya. Segala sesuatu Dia ciptakan atas kehendaknya. Dalam surat Yasin ayat 82, Allah berfirman:

ِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ

Artinya: "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia." [QS. Yasin: 82].

9. Ilmu

Ilmu artinya mengetahui. Allah maha mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tidak, besar maupun kecil, yang sudah maupun yang akan terjadi. Allah juga mengetahui segala sesuatu yang ada di dalam hati.

Dalam surat Al-Anfaal ayat 75, Allah berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ...

Artinya: "Sesungguhkanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." [QS. Al-Anfaal: 75].

10. Hayat

Hayat artinya hidup. Allah SWT Adah zat yang Maha Hidup. Allah SWT tidak akan binasa, sebab Dia kekal selamanya. 

“Dan bertawakallah kepada Allah yang Maha Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya … ” [QS. Al-Furqan [25]: 58].

11. Sama’

Sama’ artinya mendengar. Allah maha mendengar apa yang ada di langit dan bumi, yang lantang maupun yang lirih. Mustahil Allah SWT tuli dan tidak mengetahui.

Dalam surat Ibrahim ayat 39, Allah berfirman:

اِنَّ رَبِّيْ لَسَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ...

Artinya: "Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar [memperkenankan] doa.". [QS. Ibrahim: 39].

12. Bashar

Bashar artinya melihat. Allah melihat segala sesuatunya tanpa terbatas waktu. Dia melihat yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. Segala yang ada di dunia tidak luput dari penglihatan-Nya.

Dalam surat Al-Buruj ayat 9, Allah berfirman:

وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ...

Artinya: “Dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu.” [QS. Al-Buruuj: 9 ].

13. Kalam

Kalam berarti berfirman atau berbicara. Allah SWT maha berfirman melalui wahyu yang tertera dalam kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi-Nya untuk umat manusia.

Dalam surat An-Nisa ayat 164, Allah berfirman:

وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنٰهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۗوَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًاۚ

Artinya: “Dan [kami telah mengutus] Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” [QS. An-Nisa': 164 ].

Allah SWT Maha Pemaaf, Yuk Manfaatkan Bulan Ramadhan untuk Mohon Ampunan

Page 3

Foto: Sifat wajib Allah SWT merupakan sifat yang pasti ada dan dimiliki oleh Allah SWT. [Foto: Freepik]

JAKARTA, celebrities.id – Sifat wajib bagi Allah harus diketahui seorang muslim. Dengan memahami dan menghafal sifat wajib Allah membuat kita sebagai seorang hamba terasa lebih dekat kepada-Nya.

Sifat wajib Allah SWT merupakan sifat yang pasti ada dan dimiliki oleh Allah SWT.

Melansir dari NU Online, sifat-sifat wajib bagi Allah yang terdiri atas 20 sifat itu dikelompokkan menjadi 4 sebagai berikut.

1. Sifat Nafsiyah, yaitu sifat yang berhubungan dengan Dzat Allah. Sifat nafsiyah ini ada satu, yaitu wujûd. 

2. Sifat Salbiyah, yaitu sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya, yakni sifat-sifat yang tidak sesuai, atau sifat yang tidak layak dengan kesempurnaan Dzat-Nya. Sifat Salbiyah ini ada lima, yaitu: qidâm, baqâ’, mukhâlafatu lil hawâditsi, qiyâmuhu binafsihi, dan wahdâniyat.  

3. Sifat Ma’ani, yaitu sifat- sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Yang termasuk sifat ma’ani ada tujuh yaitu: qudrat, irâdat, ‘ilmu, hayât, sama', bashar, kalam.

4. Sifat Ma’nawiyah, adalah kelaziman dari sifat ma’ani. Sifat ma’nawiyah tidak dapat berdiri sendiri, sebab setiap ada sifat ma’ani tentu ada sifat ma’nawiyah. Bila sifat ma'ani telah didefinisikan sebagai sifat yang ada pada sesuatu yang disifati yang otomatis menetapkan suatu hukum padanya, maka sifat ma'nawiyah merupakan hukum tersebut. Artinya, sifat ma'nawiyah merupakan kondisi yang selalu menetapi sifat ma'ani. Sifat 'ilm misalnya, pasti dzat yang bersifat dengannya mempunyai kondisi berupa kaunuhu 'âliman [keberadannya sebagi Dzat yang berilmu]. Dengan demikian itu, sifat ma'nawiyyah juga ada tujuh sebagaimana sifat ma'ani.

Sifat-Sifat Wajib Allah

Berikut ini sifat-sifat wajib Allah SWT yang perlu diketahui beserta arti dan dalilnya dalam surat dan ayat Alquran.

1. Wujud

Wujud berarti ada. Artinya, Allah SWT ada dengan sendirinya, tidak ada yang menciptakan. Sebagaimana Allah SWT berfiman dalam surat Al-Hadid ayat 4:

هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Artinya : “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” [QS. Al Hadid: 4].

2. Qidam

Qidam artinya awal atau terdahulu. Maknanya, Allah SWT itu terdahulu dan tidak didahului sesuatu. Sebab, jika Allah ada permulaan-Nya, berarti ada yang menciptakan-Nya. Jika ada yang menciptakan, artinya Allah itu huduts [baru] seperti mahluk lainnya.

Dalam surat Al-Hadid ayat 3, Allah SWT berfirman:

هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

Artinya : "Dialah yang awal dan yang akhir yang zhahir dan yang bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." [QS. Al Hadid: 3].

3. Baqa’

Baqa’ artinya kekal. Maknanya, Allah SWT adalah zat yang Maha Kekal, tidak akan punah atau binasa. Sebagai sang pencipta, Allah SWT kekal dan tidak berubah-ubah.

Dalam surat Al-Qasas ayat 88, Allah berfirman:

وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Artinya : “Janganlah kamu sembah di samping [menyembah] Allah, Tuhan apa pun yang lain. Tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan." [Al Qasas: 88].

Allah SWT Maha Pemaaf, Yuk Manfaatkan Bulan Ramadhan untuk Mohon Ampunan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề