Berikut yang merupakan ciri hewan ruminansia adalah

Bandung - Hewan ruminansia adalah jenis mamalia yang memiliki keunikan dalam sistem pencernaannya. Ruminansia termasuk hewan yang dalam memenuhi kebutuhan perutnya akan melakukan pengunyahan kembali, terhadap makanan yang sudah ditelannya.

Hewan ruminansia memiliki rangkaian proses pencernaan yang kompleks, dibandingkan proses pencernaan pada jenis lainnya. Berbeda dengan hewan-non ruminansia [unggas], yang hanya memiliki pencernaan monogastrik [perut tunggal]. Simak penjelasan lengkapnya tentang apa itu hewan ruminansia, di bawah ini yuk!

Pengertian Hewan Ruminansia

Hewan ruminansia merupakan mamalia dari keluarga subordo Ruminantia [ordo Artiodactyla], yang berciri-ciri memiliki empat bilik atau bagian perut dan dua jari kaki. Demikian dikutip dari laman Ensiklopedia Britannica.

Secara umum, ciri-ciri hewan ruminansia adalah:

  • Hewan ruminansia bisa makan dengan cepat
  • Perut hewan ruminansia terbagi menjadi 4 bagian
  • Kebanyakan pemakan rumput, daun-daunan [herbivora]
  • Susunan giginya terdiri dari gigi seri dan gigi geraham

Contoh Hewan Ruminansia

Contoh hewan ruminansia adalah Pronghorn [Antilocapra americana], yang menjadi satu-satunya mamalia berkuku yang memiliki tanduk bercabang, anggota dari keluarga hewan ruminansia tua yang masih hidup. Mamalia yang berasal Amerika Utara ini, hidup di dataran terbuka dan semi gurun berwarna coklat kemerahan.

Pronghorn memiliki ciri-ciri berambut pendek berwarna coklat tua, bagian bawah berwarna putih, dua corak berbentuk mirip pita putih di tenggorokannya, dan ada sepetak besar rambut panjang berwarna putih yang melingkar di pantat. Patch pantat Pronghorn bisa tiba-tiba didirikan, untuk memperingatkan tanduknya jika dalam situasi bahaya.

Contoh hewan ruminansia berikutnya Jerapah [genus Giraffa] adalah salah satu dari empat spesies dalam genus Giraffa mamalia berleher panjang di Afrika. Ciri fisiknya adalah kakinya panjang, dengan pola mantel bercak cokelat tidak beraturan.

Selain Pronghorn dan Jerapah, adapun beberapa contoh yang termasuk hewan ruminansia adalah:

  • Jerapah
  • Okapis
  • Rusa
  • Chevrotains
  • Sapi
  • Antelop
  • Domba
  • Kambing

Anatomi Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

Dikutip dari buku Kemdikbud Bahan Ajar Siswa 'Anatomi Hewan' Kelas X, proses pencernaan pada hewan ruminansia bisa terjadi secara mekanis di mulut.

Sistem pencernaan hewan akan melaksanakan empat fungsi antara lain:

  • Sistem pencernaan diawali dengan memasukkan makanan dari mulut ke dalam tubuh.
  • Selanjutnya, terjadi perubahan makanan yang kompleks tadi, menjadi sederhana.
  • Fungsi menyerap hasil pencernaan dari makanan.
  • Membawa hasil penyerapan ke dalam darah dan mengeluarkan sisa yang tidak dapat diserap oleh tubuh [tak tercerna].

Dari anatomi sistem di atas, semuanya akan difermentasikan oleh mikroba rumen dan secara hidrolis oleh enzim-enzim pencernaan. Pencernaan hewan ternak ruminansia kebanyakan ditentukan oleh pencernaan fermentasi dalam rumen. Dalam rumen juga terjadi pencernaan makanan secara biologis dengan bantuan bakteri dan protozoa.

Keunikan Hewan Ruminansia

1. Punya 4 Bagian Perut

Dikutip dari buku Bahan Ajar Ruminologi Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, yang disusun oleh I Gusti Lanang Oka Cakra, berikut adalah penjelasan dari 4 bagian perut hewan ruminansia:

Rumen adalah suatu bagian yang dihuni oleh berbagai mikroba yang keberadaannya banyak bergantung pada makanan. Letak rumen ada disebelah kiri rongga perut, yang terngai menjadi 4 kantong dan 4 zona. Isi kandungan bahan kering rumen ada hingga 10-15%, dengan pH 6.0 - 7,0, dan suhu 38 - 42 °C.

Rumen memiliki permukaan yang dilapisi oleh papilai, yang berfungsi untuk meningkatkan penyerapan [absorpsi]. Rumen menjadi tempat fermentasi oleh mikroba dan tempat absorbsi VFA dan amonia.

Retikulum adalah bagian lapisan yang di dalamnya terdapat papilai menyerupai bentuk sarang lebah [honey comb], itu lah mengapa disebut perut jala. Letaknya, secara fisik memang tidak terpisahkan dari rumen. Di sini juga terdapat lipatan-lipatan oesofagus, yang merupakan lipatan jaringan langsung dari oesophagus ke omasum.

Fungsi retikulum yaitu menjadi tempat fermentasi, menyebarluaskan makanan ke rumen untuk dicerna [hijauan dan konsentrat] ke omasum [cairan dan makanan yang telah dicerna], menjadi tempat berkumpulnya benda-benda asing, serta membantu proses ruminasi [regurgitasi]. Selain itu, retikulum juga berfungsi sebagai wadah absorbsi hasil-hasil fermentasi. Seperti VFA, amonia, air, dan lain-lain. Dalam studi fisiologi ternak hewan ruminansia, rumen dan retikulum sering dianggap sebagai organ tunggal yang disebut retikulorumen.

Omasum adalah bagian yang disebut perut buku, yang tersusun dari sekitar 100 lembar lipatan. Sayangnya, fungsi omasum masih belum terungkap dengan jelas. Namun, diketahui pada omasum terjadi proses penyerapan air, amonia, asam lemak terbang, dan elektrolit.

Omasum punya dindin laminae, yang berbentuk lipatan-lipatan longitudinal mirip lembaran buku sehingga disebut perut buku. Fungsi omasum yakni tempat fermentasi untuk mengatur arus ingesta ke abomasum, melalui omasal-abomasal orifice. Omasum juga menjadi filtering atau penyaring partikel-partikel yang besar.

Abomasum adalah bagian berbentuk memanjang yang berada di dasar perut kanan bawah. Pada bagian dalamnya, terdapat tonjolan [fold]. Abomasum terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Kardia [sekresi mukus], Fundika [sekresi pepsinogen, renin, dan mukus], dan Filorika [sekresi mukus].

2. Sistem Pencernaannya Terjadi Berulang

Keunikan hewan ruminansia terdapat pada sistem pencernaannya, yang terdiri dari mulut, kerongkongan, rumen, retikulum, omasum, abomasum [perut masam], usus halus, usus besar, rektum, dan anus.

Sistem pencernaan hewan ruminansia ini memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dengan sistem pencernaan manusia. Perbedaannya yaitu antara sistem pencernaan hewan pemamah biak, terletak pada susunan dan fungsi gigi hingga lambung.

Misalnya, pada hewan ternak ruminansia seperti sapi dan domba, lambung menjadi tempat untuk mencerna selulosa. Dalam mencerna selulosa, hewan ruminansia akan dibantu oleh bakteri dan protozoa yang hidup pada rumen dan retikulum.

3. Hewan Herbivora

Hewan ini mengunyah rumput dan biji-bijian secara cepat lalu menelannya, hingga masuk ke dalam rumen. Akan terjadi pencernaan makanan secara biologis pada rumen, dengan bantuan bakteri dan protozoa.

Lalu, makanan akan diteruskan ke retikulum, untuk mengubahnya menjadi gumpalan-gumpalan yang siap dimuntahkan dan dikunyah kedua kalinya. Setelah pengunyahan yang kedua ini, makanan akan masuk ke omasum lalu ke usus.

Sapi merupakan salah satu hewan ruminansia. [Foto: 20Detik]


Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia Secara Umum

1. Mulut

Rongga mulut adalah tempat pertama yang akan dilalui bahan makanan untuk diolah menjadi sumber energi bagi tubuh hewan. Pada rongga mulut terjadi 2 jenis proses pencernaan, yakni pencernaan mekanis atau fisik, dan pencernaan secara kimiawi.

Pencernaan mekanis atau fisik ini dilakukan dengan menggunakan gerakan yang akan membuat bahan makanan terurai secara fisik, dalam artian menjadi ukuran yang lebih kecil. Enzim-enzim yang dihasilkan pada rongga mulut dihasilkan dari sejumlah kelenjar ludah, terdapat 3 kelenjar ludah diantaranya adalah kelenjar parotis, submandibularis dan sublingualis.

2. Gigi

Struktur gigi ruminansia akan menyesuaikan kebutuhan untuk memperhalus jenis makanannya. Gigi hewan ruminansia terdiri atas gigi seri yang digunakan untuk memotong rumput atau daun, dan gigi geraham baik depan maupun geraham belakang untuk menggiling makanan menjadi lebih lembut agar mudah dicerna.

Gigi pada hewan ruminansia yang berkembang baik yakni gigi yang diperlukan untuk mengunyah agar menjadi lembut, sehingga yang berkembang adalah gigi geraham. Gigi taringnya tidak berkembang, misalnya pada sapi, karena sapi tidak memerlukan taring untuk mengoyak makanannya.

3.Lidah

Lidah berfungsi sebagai pengecap rasa makanan, yang juga membantu gigi untuk menghaluskan makanan dengan cara mengaduk dan membalik. Selain itu, juga bisa membantu proses penelanan, serta mengaktifkan kelenjar ludah. Pada lidah ada papila dan tunas pengecap.

Bagian pangkal lidah untuk mengecap rasa pahit, bagian samping dalam mendeteksi rasa asam, bagian depan samping mengecap rasa asin, dan ujungnya untuk merasakan rasa manis. Lidah merupakan pengumpan makanan untuk dikunyah gigi, fungsi sensornya membantu proses penelanan makanan.

4. Esophagus

Esophagus adalah saluran makanan yang masuk dan mengalirkannya ke lambung. Esofagus memiliki panjang kurang lebih 20 cm dan lebar 2 cm. Adanya gerakan mendorong dan meremas,membuat bolus turun ke lambung secara perlahan. Aktivitas menelan yang terjadi termasuk hal yang dipengaruhi kesadaran, karena respon esofagus tersusun atas otot lurik [rangka].

5. Lambung

Peran lambung yaitu menyimpan makanan sementara. Pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian. Lambung akan mencerna protein dengan mensekresikan enzim protease dan asam lambung. Lambung hewan ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi tergantung umur dan makanan alamiahnya.

6. Usus

Usus terdiri dari tiga bagian yaitu duodenum, jejenum dan ileum. Selanjutnya, proses pencernaan terjadi dalam usus, sebelum mengalami penyerapan dilakukan dengan bantuan enzim yang dikeluarkan di usus.

7. Hati

Cairan empedu yang dihasilkan hati sangat penting pada proses pencernaan. Cairan empedu mengandung garam, dalam proses pencernaan lemak. Lemak akan dilarutkan menjadi tetesan-tetesan halus, sehingga mudah diserap.

8. Usus Besar

Usus besar [kolon] panjangnya kurang lebih 1 meter, yang terdiri atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Dalam usus halus dan usus besar terdapat sekum [usus buntu]. Ujung sekum ada tonjolan kecil yang disebut appendiks [umbai cacing], yang isinya massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas. Zat-zat sisa di dalam usus besar, akan didorong dengan gerakan peristaltik ke bagian belakang.

Nah, itu tadi penjelasan apa yang dimaksud hewan ruminansia lengkap dengan contoh hewan dan keunikan sistem pencernaannya. Semoga bisa menambah pengetahuan detikers semua ya!

[khq/fds]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề