Sejarah Perkembangan Kemasan Produk Awal mula penggunaan desain kemasan disebabkan oleh kebutuhan manusia untuk memiliki barang. Sekitar 8.000 SM, manusia mulai menggunakan beragam material alami, seperti anyaman rumput, kulit pohon, daun, dan kerang sebagai tempat untuk menyimpan barang. Dalam perkembangannya, kandung kemih hewan mengilhami bentuk botol kaca. Kemudian, kulit hewan dan daun menjadi inspirasi pembuatan kantong kertas dan pembungkus plastik. Pada tahun 750 M, terjadi penyerbarluasan pemakaian botol, stoples, dan tempayan yang terbuat dari tanah sebagai kemasan. Selain itu, perajin yang terampil membuat kontainer keramik dan kontainer dekoratif lainnya untuk menyimpan beberapa benda. Contoh benda yang disimpan dalam kontainer keramik adalah wewangian dan salep. Setelah masa transisi dari abad pertengahan ke dunia modern, muncullah konsep desain grafis. Desain kemasan lahir dari kebutuhan untuk mengenali produk secara visual melalui representasi gambar. Pada pertengahan tahun 1500 M, Andreas Bernhard dan pembuat kertas Jerman menjadi pedagang pertama yang mencantumkan nama mereka di atas produk mereka dengan pembungkus tercetak. Pembungkus tersebut tercatat sebagai salah satu desain kemasan yang pertama. Kemasan makin berkembang seiring berjalannya waktu. Pada tahun 1930 M, kemasan berkembang menjadi industri yang matang. Beberapa perusahaan industri besar. Mendirikan departemen khusus pengembangan kemasan. Contoh departemen khusus tersebut adalah DuPont. Selain itu, agern-agen periklanan menyediakan jasa desain kemasan pada tahun yang sama. Sejak saat itu, kemasan terus berkembang dengan desain yang makin beragam. Tujuannya adalah untuk membedakan produk yang diperdagangkan dengan produk sejenis dari perusahaan lain. Akhirnya, pada awal abad ke-21, desain yang mewah menjadi salah satu nilai utama bagi konsumen. Hal ini dapat menjadi sarana untuk membedakan kualitas produk-produk sejenis di pasaran. Bagaimana perkembangan kemasan setelah masa transisi dari abad pertengahan ke dunia modern?
76
Jawaban terverifikasi
Nada-nada yang berjarak 1 ½ adalah nada re ke nada fa dan nada la ke nada do tinggi.
Pembahasan
Nada
Nada adalah salah satu elemen penting dalam seni musik. Yang dimaksud dengan nada adalah bunyi yang beraturan dan memiliki frekuensi tunggal tertentu. Semua nada adalah bunyi, namun tidak semua bunyi adalah nada. Bunyi adalah getaran benda yang dihantarkan oleh zat perantara menuju telinga hingga akhirnya bisa di dengar. Bunyi sendiri bisa dibagi menjadi menjadi dua, yaitu bunyi yang tidak teratur dan teratur. Bunyi yang tidak teratur adalah bunyi yang memiliki jumlah getaran setiap detik atau frekuensi namun tidak tetap. Sedangkan bunyi teratur memiliki jumlah getaran setiap detik atau frekuensi yang tetap. Hal ini yang akhirnya membentuk sebuah nada.
Setiap nada mempunyai frekuensi tinggi atau rendahnya.
Urutan nada dapat ditulis dengan do - re - mi - fa - sol - la - si - do, dan dengan not angka dapat ditulis dengan 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 1'.
Interval
Pada semua nada tangga terdapat jarak antara satu nada dengan nada lainnya. Hal inilah yang dinamakan interval. Pada tangga nada diatonis mayor, sebuah tangga nada yang cukup umum digunakan khususnya pada lagu-lagu modern, interval nadanya adalah 1 - 1 - ½ - 1 - 1 - ½.
Dengan interval seperti itu, nada beserta jaraknya dapat ditulis seperti ini:
Do [1] re [1] mi [½] fa [1] sol [1] la [1] si [½] do.
Dengan begitu, nada-nada yang berjarak 1 ½ adalah dari nada re ke nada fa dan dari nada la ke nada do tinggi.
Do [1] re [1] mi [½] fa [1] sol [1] la [1] si [½] do.
Pelajari lebih lanjut
1. Materi tentang tangga nada: brainly.co.id/tugas/43905709
2. Materi tentang interval: brainly.co.id/tugas/24740484
3. Materi tentang bunyi: brainly.co.id/tugas/5327270
----------------------------------------------------------
Detail jawaban:
Kelas: 5 SD
Mapel: Seni Budaya
Bab: Bermain Musik
Kode: 5.19.6
Kata kunci: nada, interval nada, jarak nada
#AyoBelajar