Bisnis. com, JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani mengaku bersyukur dilahirkan sebagai putri Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.
Hal itu disampaikannya saat memberikan orasi ilmiah dalam penganugerahan gelar Doctor Honoris Causa dari Pukyong National University [PKNU], Busan, Korea Selatan.
"Kita tidak bisa memilih akan lahir di mana dan di keluarga siapa. Saya bersyukur, Alhamdulillah, karena Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa menakdirkan saya lahir di keluarga Ibu Mega dan almarhum Taufiq Kiemas," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin [7/10/2022].
Ia mengatakan, terlahir sebagai putra Megawati berpengaruh besar terhadap keputusannya untuk berkarier sebagai politikus. Puan bercerita, hasil pemilu 2004 menjadi titik tolaknya dalam menentukan karir politik
"Saya bertanya kepada orang tua saya 'Mengapa PDI Perjuangan, partai yang berkuasa saat itu, tidak bisa memenangkan pemilu?'. Saat itu, jawaban yang diberikan kepada saya adalah jawaban itu hanya bisa dijelaskan ketika saya sendiri mendalami kehidupan partai politik dan politik nasional," jelasnya.
Setelah itu, Puan mengaku sering mengikuti kegiatan PDI Perjuangan [PDIP] yang dipimpin ibunya, Megawati
Ia juga mengaku keluarganya ketika terjun ke dunia politik Indonesia, namun ia tetap harus berjuang dalam karirnya
“Dibutuhkan usaha dan kerja keras sendiri, untuk bisa membuktikan diri dan bertanggung jawab dalam mencapai eksistensi politisi yang diakui masyarakat,” ujarnya.
Puan pun menilai, takdir bukanlah sesuatu yang diterima begitu saja, melainkan harus diperjuangkan
Sebagai informasi, sejak terjun ke dunia politik, Puan kerap menduduki jabatan strategis, baik di partai, parlemen, maupun pemerintahan. Saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Politik dan Keamanan DPP PDIP dan Ketua DPR RI. Sebelumnya, beliau juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia periode 2014 hingga 2019.
Cucu Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno dan putri Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri dari pernikahannya dengan Taufiq Kiemas telah mengenal dunia politik sejak usia sangat muda. Magister Ilmu Komunikasi lulusan Universitas Indonesia ini melanjutkan tradisi politik di keluarga Soekarno
Hingga sekolah dasar [SD], Puan Maharani hidup normal meski sebagai cucu Proklamator Bung Karno. Kontak pertama Puan Maharani dengan politik adalah ketika dia duduk di bangku sekolah menengah pertama [SMP] ketika ibunya Megawati kembali aktif di kancah politik Indonesia. Saat itu Megawati mulai sering keliling Indonesia dan Puan Maharani sedikit mulai melihat bagaimana seorang politikus bekerja
Beranjak ke Sekolah Menengah Atas [SMA], Puan Maharani mulai mendampingi dan menyaksikan langsung kegiatan politik ibunya. Bahkan Puan Maharani pernah menyaksikan ketika ibunya, Megawati, dihadang langsung oleh utusan penguasa yang melarangnya masuk ke struktur PDI. Di sana Puan Maharani belajar bagaimana menghadapi tekanan politik dengan tenang dan tetap teguh pada perjuangan
Riwayat pekerjaanKuliah Puan Maharani di FISIP Universitas Indonesia Jurusan Komunikasi Massa berjalan normal seperti mahasiswi lainnya. Puan Maharani juga berkesempatan magang di majalah Forum Keadilan dan merasakan tantangan dunia jurnalistik seperti mencari narasumber dan kesibukan di kantor sebelum cetak.
Setelah itu Puan Maharani terus mendampingi, menyaksikan dan belajar dari ibunya, Megawati, melalui berbagai peristiwa politik yang melahirkan PDI Perjuangan. Begitu pula ketika para aktivis dan pejuang reformasi berkumpul di rumah Kebagusan, Puan Maharani hadir mendengarkan berbagai perbincangan mereka, termasuk membantu di dapur umum.
Waktu terus bergulir dan Puan Maharani, selain menjalankan bisnis keluarga, juga terus mendampingi ibunya, Megawati, dalam berbagai peristiwa politik, termasuk kelahiran PDI Perjuangan. Beberapa kali Puan Maharani diajak untuk mulai benar-benar terjun ke dunia politik namun ia merasa belum waktunya karena kedua anaknya masih harus didampingi oleh orang tuanya.
Biografi saya. com. Puan Maharani dikenal sebagai salah satu politisi dan wanita pertama yang menjabat sebagai ketua DPR RI. Dia adalah putri Megawati Soekarnoputri yang merupakan mantan presiden kelima Indonesia. Ia juga merupakan cucu dari presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Ia merupakan calon presiden Indonesia yang diusung oleh Partai Perjuangan PDI
Daftar isi
- Biodata Ibu Maharani
- Profil dan Biografi Ibu Maharani
- Sejarah Masa Kecil dan Pendidikan Puan Maharani
- Sejarah Karir Politik Ibu Maharani
- Apresiasi Ibu Maharani
- Keluarga Ratu
Biodata Ibu Maharani
Nama Lengkap Ibu Maharani Nakshatra Kusyala Lahir Jakarta, 6 September 1973 Agama Islam Orangtua Taufik Kiemas [Ayah], Megawati Soekarnoputri [ibu] Suami Bahagia Hapsoro Cucu Diwangkara Caraka Putra Soma, Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari Profesi Politisi, Ketua DPR RI, Mantan Kementerian Koordinator PMK RIProfil dan Biografi Ibu Maharani
Puan Maharani lahir dengan nama lengkap Puan Maharani Nakshatra Kusyala pada tanggal 6 September 1973 di Jakarta. Ia adalah putra dari pasangan Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri yang dikenal sebagai mantan Presiden Indonesia kelima
Puan juga merupakan cucu Proklamator Indonesia Ir Soekarno. Ia diketahui memiliki dua saudara laki-laki bernama Muhammad Prananda Prabowo dan Mohammad Rizki Pratama
Sejarah Masa Kecil dan Pendidikan Puan Maharani
Karena dia satu-satunya anak perempuan dalam keluarga, dia sering dimanjakan oleh orang tuanya. Cucu Bung Karno ini memulai pendidikan di SD Cikini
Diketahui telah berlalu pada tahun 1985. Setelah tamat disana, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Perguruan Cikini. Dari sinilah ia mulai mengenal apa itu politik
Saat itu, ibunya, Megawati Soekarnoputri, mulai aktif di dunia politik. Ia pun menyaksikan betapa kerasnya tekanan politik penguasa saat itu terhadap perjuangan ibunya
BACA JUGA. Biografi Prabowo Subianto, Dari Tokoh Militer 1998 Hingga Menhan
Tamat SMP, lalu masuk SMAKIP Cikini. Selama masa remajanya, ia sering menemani ibunya berkeliling dalam kegiatan politiknya
Dalam biografi Puan Maharani diketahui bahwa setelah lulus SMA pada tahun 1991, ia kemudian melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. dia mengambil jurusan Komunikasi Massa
Saat masih muda, putra dari Megawati Soekarnoputri ini pernah magang dan menjadi jurnalis di majalah Forum Keadilan. Ia menyelesaikan studinya pada tahun 1997
Dialah sosok yang paling sering mendampingi ibunya dalam menjalankan aktivitas politiknya saat itu. Termasuk juga segelintir orang yang melihat bagaimana lahirnya partai PDI Perjuangan saat itu
Sejarah Karir Politik Ibu Maharani
Puan Maharani bisa dikatakan penerus atau penerus Megawati Soekarnoputri dalam urusan politik. Memulai karir sebagai anggota DPP KNPI Luar Negeri pada tahun 2006
Kemudian pada tahun 2009, Puan terpilih menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan setelah meraih suara terbanyak di wilayah Jawa Tengah yaitu Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali.
Setelah itu, karirnya di dunia politik mulai menanjak di bawah naungan partai PDI Perjuangan. Tahun 2012 menggantikan Tjahjo Kumolo sebagai Ketua Fraksi DPI Perjuangan
Beberapa tahun berikutnya, ia terpilih kembali sebagai anggota DPR RI. Saat itu ia juga menjabat sebagai Kepala Bidang Politik dan Hubungan Antar Dewan DPP PDI Perjuangan
Ia merupakan salah satu tokoh yang mengantarkan PDI Perjuangan tampil sebagai partai pemenang dalam pemilihan legislatif tahun 2014. Pada tahun yang sama, Puan masuk sebagai salah satu ketua Badan Pemenangan Pemilu pasangan calon presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden 2014.
Ketika Joko Widodo dan Jusuf Kalla terpilih sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia pada tahun 2014, Puan Maharani kemudian diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Saat itu ia berusia 41 tahun dan menjadi menteri koordinator termuda yang memimpin delapan kementerian
BACA JUGA. Biografi Andrie Wongso - Motivator Indonesia
Selama menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Gerakan Nasional Revolusi Mental [GNRM].
Kemudian pada tahun 2019 kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI di daerah pemilihan Jawa Tengah dan meraih suara terbanyak.
Setelah terpilih menjadi anggota DPR, Puan Maharani mengundurkan diri sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 1 Oktober 2019
Di DPR, ia terpilih sebagai Ketua DPR Republik Indonesia. Dalam sejarahnya, Puan Maharani merupakan perempuan pertama pimpinan DPR RI sejak Indonesia merdeka
Apresiasi Ibu Maharani
Selama menjabat sebagai Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Puan Maharani mendapatkan beberapa penghargaan
Pada tahun 2014, menerima E-Transparency Award dari Paramadina Public Policy Institute. Pada tahun 2018, Ia mendapatkan penghargaan sebagai Bintang Utama Bhayangkara dari Polri. Dia juga menerima penghargaan dari majalah Her Times pada tahun 2019 sebagai Eminent Women of the Year
Keluarga Ratu
Ia diketahui menikah dengan pengusaha bernama Hapsoro Sukmonohadi yang akrab disapa Happy Hapsoro.
Dari pernikahan tersebut, ia dikaruniai dua orang anak bernama Prabawa Diwangkara Caraka Putra Soma dan juga Diah Pikatan Orissa Putri
Nilai Artikel Ini
Periklanan
Nurdyansa
https. // www. nurdyansa. com/
'. Sejarah akan mengangkat mereka yang pantas untuk dimuliakan dan sejarah juga akan menghitamkan mereka yang pantas untuk direndahkan - NS'