cara membedakan kulit asli dan imitasi

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/PHOTOGRAPHEE.EU

Ilustrasi sofa berbahan kulit.

JAKARTA, KOMPAS.com - Sofa dengan bahan material kulit memiliki ragam kelebihan, mulai dari lebih mudah dibersihkan jika terkena noda [hanya butuh dilap], tidak menyimpan debu, dan lebih memiliki daya tahan lama.

Namun, hal ini tidak berlaku pada sofa kulit imitasi atau sintetis.

Dilansir dari Home Guides SF Gatel, Senin [17/5/2021] sulit untuk membedakan antara pelapis kulit asli dan kulit imitasi. Kulit imitasi yang umumnya memiliki bahan dasar PVC, plastik, maupun kain microfiber yang dibuat seperti kulit asli.

Baca juga: Cara Membersihkan Aneka Noda di Sarung Bantal Sofa Berbahan Kanvas

Lantas, bagaimana cara membedakan sofa kulit asli dan imitasi? Simak ulasannya berikut ini.

1. Label dan harga

Pertama, periksa label furnitur untuk melihat bahan yang dipakainya. Label tersebut akan menjelaskan apakah sofa tersebut berkulit asli atau sintetis.

Salah satunya pelapis kulit anilin murni yang merupakan kulit dengan kualitas terbaik dan tidak akan berubah tampilannya dengan cara apa pun, seperti dengan mengecat, menggosok permukaannya, atau menambahkan lapisan atas pelindung.

Label furnitur yang menunjukkan kulit palsu dapat mencakup istilah seperti kulit imitasi, naugahyde, pleather, bonded leather atau leatherette. Selain itu, harga sofa yang dilapisi kulit asli cenderung jauh lebih tinggi daripada potongan kulit imitasi.

Baca juga: Cara Membersihkan Sofa Kulit dengan Benar agar Tidak Rusak

2. Penampilan

Perhatikan dengan cermat untuk mengidentifikasi tanda yang ditemukan pada kulit asli. Tanda kulit alami, karakteristik butiran, dan "kerutan lemak" melekat pada hewan asalnya.

"Kerutan lemak" mengacu pada kerutan sebenarnya pada kulit yang disebabkan oleh timbunan lemak hewan, dan kerutan tersebut menawarkan daya tarik estetika tambahan.

Kulit berkualitas diwarnai dengan pewarna anilin transparan untuk mempertahankan tampilan butiran alami sepenuhnya.

Pelapis dan tepi jok juga dapat menentukan apakah kulit tersebut asli atau buatan manusia. Tepi yang halus dan sempurna cenderung menandakan kulit imitasi, sedangkan bagian tepi yang kasar dan tidak rata lebih umum ditemukan pada kulit asli.

Fimela.com, Jakarta Bagi seseorang yang menyukai dunia style dan fashion, pasti akan menggunakan produk berbahan kulit, untuk membuat tambilannya lebih keren dan trendi. Produk yang terbuat dari kulit biasanya akan lebih awet jika digunakan, namun produk yang terbuat dari kulit asli, memiliki harga yang lumayan mahal.

Beberapa produk berbahan dasar kulit, terbuat dari kulit yang sintetis, yang dijual dengan harga lebih ekonomis. Agar tidak keliru, berikut cara mudah untuk mengenali produk kulit asli dan sintetis, dilansir dari berbagai sumber:

Advertisement

TERKAIT: Tas Vegan, Konsep Sustainable dalam Koleksi Fashion yang Mewah

TERKAIT: 5 Rekomendasi Barang yang Wajib Ada di Dalam Tas Perempuan

TERKAIT: 9 Desain Face Shield Lindungi Tenaga Kesehatan dari Virus Corona

Mencium Bau Produk

Cara mudah untuk mengenali perpedaan produk kulit asli, dengan produk kulit yang berbahan sintetis, bisa mencium aroma produk tersebut. Saat pergi ke toko tas atau sepatu, usahakan untuk mencium aroma produk terlebih dahulu, agar tidak keliru membeli barang asli atau sintetis.

Perlu diingat, produk yang berbahan dasar kulit asli memiliki aroma kulit asli dari hewan, dan produk berbahan kulit sintetis memiliki aroma seperti plastik saja.

Asli atau palsu sudah menjadi sebuah komparasi yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Apalagi jika kamu tengah membeli produk dari bahan kulit. Seiring perkembangan zaman, banyak bermunculan produk-produk kulit bagus yang kita pikir asli namun sebenarnya merupakan kulit sintetis. Sehingga banyak orang yang nggak mampu membedakannya.

Advertisement

Untuk mengetahui perbedaan antara produk yang menggunakan material kulit asli dan kulit sintetis, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan. Supaya nggak terkecoh saat berbelanja, simak ulasan berikut ini!

1. Jika kamu kebetulan sedang berada dalam toko yang menjual produk tersebut, cobalah untuk melakukan scanning dari labelnya

Cek labelnya, ya! via retrostyling.co.uk

Lihatlah label yang biasanya ada pada produk. Perhatikan apa yang ditulis pada produk tersebut, apakah di tulis syntetic leather [kulit sintetis] atau genuine leather [kulit asli]. Terkadang, kamu juga akan menemui beberapa produk kulit asli yang dituliskan dalam bentuk real leather, top/full grain leather, made with animal products. Namun, jika kamu menemukan produk yang bertuliskan manmade material, itu berarti produk tersebut terbuat dari kulit sintetis.

2. Melalui tekstur produk, kamu juga bisa mengetahui mana kulit yang asli atau sintetis. Gunakan indra perabamu ya untuk melakukan pengetesan ini!

rasakan teksturnya via hhitaly.com

Kulit asli memiliki tekstur yang kasar dengan berbagai guratan. Namun, untuk beberapa jenis kulit seperti domba, teksturnya memang sangat halus, tapi tetap ada beberapa guratan alaminya kok. Sedangkan untuk kulit sintetis, permukannya halus dan licin seperti bahan produksi pabrik. Selain itu, kulit sintetis memiliki tekstur yang rata.

Advertisement

3. Jika menekan dua produk ini, kamu akan melihat kerutan di dalamnya. Nah, dari kerutan ini kamu juga bisa mengetahui mana produk kulit yang asli atau sintetis

ditekan via ravenleatherz.com

Kulit asli akan menghasilkan kerutan yang terlihat cukup alami, karena teksturnya yang lebih elastis seperti kulit manusia. Tekan produk, cek apabila terdapat kerutan maka ia merupakan produk asli. Namun, walaupun ini bisa dipakai sebagai patokan umum, ada beberapa tipe kulit asli yang memang lebih keras dan tidak menghasilkan kerutan, seperti saffiano leatherataupatent leather.

4. Kamu juga bisa membedakan kedua produk ini dengan mencium aromanya lo!

Kulit asli memiliki bau alami yang sesuai dengan tempat penyamakkannya. Apabila kulit asli mengalami proses penyamakkan dengan bahan alami seperti minyak kelapa, maka akan memiliki aroma seperti minyak kelapa. Sedangkan untuk kulit sintetis, kamu akan mencium bau karet atau vynil atau bahan kimia lainnya.

5. Jika kurang yakin, kamu bisa menguji produk kulitmu dengan menggunakan api, tapi ini bersifat merusak, ya!

coba dibakar via www.youtube.com

Salah satu tes yang bisa kamu lakukan untuk membedakan produk kulit asli dengan sintetis ialah dengan membakarnya selama 5 hingga 10 detik. Produk kulit asli biasanya hanya akan terbakar sedikit saja dan menimbulkan aroma seperti rambut terbakar, sedangkan produk kulit sintetis akan terbakar seluruhnya karena menggunakan material plastik.

Advertisement

6. Selain dengan api, kamu juga bisa melakukan pengecekan dengan air. Namun ini sama-sama bisa merusak produk berbahan kulit milikmu

semprot atau tetesin air saja via enjoyleather.id

Produk yang memiliki kulit asli akan dengan mudah menyerap air, seperti kulit pada manusia. Sedangkan kulit sintetis nggak akan menyerap air sama sekali. Jadi, kamu bisa menuangkan beberapa tetes air pada permukaan kulit dan lihat apabila terserap atau nggak. Kulit yang menyerap air akan meninggalkan tanda air pada permukaan, meskipun akan menghilang setelah beberapa saat namun kamu tetap harus berhati-hati, ya!

Selain cara-cara di atas, biasanya produk dengan kulit asli akan memiliki harga yang lebih mahal daripada kulit sintetis. Kadang, dengan melihat harganya saja, kamu sudah akan tahu mana produk dengan kulit asli atau nggak. Tapi, daripada tertipu, lebih baik coba terapkan cara-cara di atas, ya!

Advertisement

#byudaily

#ChatAja

#kulit sintetis

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Lea Lyliana

Helga-nya Arnold!

Editor

Meily Rohmatun

salt of the earth, light of the world

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề