Bagaimana sebuah blocking Bendungan dinyatakan berhasil

Berikut ini adalah kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi saat mem-block atau membendung serangan lawan:

  1. Sikap siap yang salah, yaitu sikap berdiri yang jauh dari net.
  2. Timming saat melompat dan gerakan tangan/ lengan tidak tepat.
  3. Jari-jari tangan tidak membuka dengan lebar serta pergelangan tangan tidak aktif saat perkenaan bola.
  4. Lompatan tidak vertikal ke atas melainkan kedepan atas sehingga mengenai net.
  5. Mengangkat kedua lengan lewat samping belakang badan sehingga sering mengenai teman blocker.
  6. Salah langkah, seperti ke kiri atau ke kanan, sehingga sering menginjak kaki dari teman pembendung sendiri.
  7. Kedua tangan terlalu lurus, dan pasif mudah sekali untuk diterobos smasher.
  8. Kedua tangan melebar atau tidak rapat sehingga bola sangat mudah tembus diantara ke dua tangan.
  9. Tidak dapat membaca pola serangan yang dilakukan set-uper lawan, sehingga mudah sekali tertipu.
  10. Tidak melihat kemana arah datangnya bola.
  11. Tidak memahami kebiasaan spiker [pemain yang melakukan smash] yang dihadapi.
  12. Saat mendarat kaki tidak lentur.

Teknik blocking dalam permainan bola voli.

Pengertian teknik blocking adalah suatu teknik dalam permainan bola voli yang dilakukan dengan tujuan untuk membendung serangan yang dilakukan oleh lawan, sehingga bola tidak dapat melewati net dan tetap berada di area lawan. Jadi blocking merupakan salah satu teknik yang sangat penting dalam olahraga bola voli ini. Dalam memblocking serangan lawan, pemain bisa melakukannya sendirian [block tunggal] ataupun secara bersamaan dengan teman seregunya [block ganda]. Untuk dapat membendung [memblocking] serangan lawan dengan sangat baik dan rapi diperlukan latihan yang banyak dan keras, selain itu juga diperlukan kemampuan dalam membaca pola serangan lawan.

Berikut ini dasar teknik blocking yang harus dilatih agar bisa melakukan blocking dengan baik:

  1. Blocker memposisikan dirinya berada di dekat net, lalu mengadakan langkah kaki ke kiri atau ke kanan [bergerak mendekati lawan yang akan melakukan smash].
  2. Bersikap siap untuk melakukan blocking, yaitu sikap jongkok dan bersiap untuk melompat, serta dengan posisi tangan di depan dada yang siap untuk melakukan blocking.
  3. Blocker melompat ke atas dengan kedua tangan rapat/sejajar dan lurus ke atas untuk membendung bola.
  4. Kemudian mendarat dengan ke dua kaki secara lentur.

Latihan teknik seperti ini bisa dilakukan dengan latihan gerakan bayangan atau tanpa smash yang sebenarnya. Untuk berhasil melakukan blocking yang baik dan membendung bola dengan sempurna memang tidaklah mudah, perlu ketepatan saat melompat dan kemampuan membaca pola serangan yang dirancang oleh set-uper [tosser] lawan, tapi dengan terus berlatih dengan tekun insyaAllah pasti akan bias melakukannya dengan baik, walau tidak sempurna tapi minimal 80% akan berhasil, dan latihan rutin juga akan meningkatkan feeling kita dengan baik dan itu bisa menunjang terhadap timing kita saat melakukan block

Demikianlah cara melakukan teknik blocking dan kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi. Semoga bisa bermanfaat……….

commit to user 38 1 Dua atau tiga orang pemain yang akan melakuakan block melakukan tolakan bersama-sama 2 Semua pasangan tangan pengeblock membuat suatu benteng yang rapat sehingga tidak ada celah diantara tangan yang dapat ditembus bola. 3 Posisi tangan di atas net membentuk setengah lingkaran. Tangan – tangan yang berada pada posisi pinggir membentuk sudut dan menghadap ke dalam. Dalam prakteknya melakukan blocking ini memang hsangat sulit. Oleh karena itu untuk mendapatkan block yang rapi dan berhasil diperlukan latihan yang banyak dan adanya kemauan yang keras. Kesulitan dalam membendung disebabkan oleh karena adanya smasher yang dihadapi dalam pertandinagan berbeda-beda tipe dan timing smashnya. Berhasil tidaknya block tergantung pada timing perkenaan bola yang dipukul smasher baik dari jarak jauh dari net.

3. Teknik Permainan Bolavoli

Dalam permainan bolavoli terdapat dua buah tim yang saling berhadapan. Jumlah pemain yang terdapat pada masing – masing tim adalah 6 orang. Selain itu, dalam satu tim biasanya juga membawa 3 hingga 6 orang pemain cadangan. Biasanya, permainan dimulai dengan menggunakan sistem coin toss, yaitu wasit melemparkan koin dua sisi ke udara, kemudian menangkapnya kembali dalam keadaan ditutup dengan tangan. Kedua perwakilan tim akan diminta untuk menebak gambar sisis koin yang tampak. Bagi jawabannya yang benar, maka timnyalah yang berhak menjadi server yang melakukan servis pertama kali. Untuk melakukan servis, seorang pemain dari tim server yang berada di posisi 1 bersiap ke luar garis tepi belakang lapangan. Pemain tersebut melemparkan bola ke udara, kemudian memukulnyahingga melambung dan jatuh di area lawan menyeberangi net, dan tidak boleh keluar dari garis lapangan lawan yang telah ditentukan. Jika keluar dari garis maka bola tersebut akan dinyatakan keluar atau “out”, dan pihak lawan akan mendapatkan point. Setelah bola sampai ke daerah lawan, maka pihak lawan akan menerima atau menahan bola tersebut dengan cara “bump” atau “pass” passing. “Bump” atau “pass” adalah menahan bola dengan menggunakan kedua lengan yang distukan kearah commit to user 39 depan passing. Dalam keadaan terpaksa, penerimaan bola dapat dilakukan dengan menggunakan anggota tubuh mana saja. Dalam usaha mengembalikan bola, setiap tim harus berusaha secara maksimal untuk melakukan sebuah kombinasi tiga kali pukulan. Maksudnya, penerima bola pertama harus berusaha sebaik mungkin untuk mengarahkan bola tersebut kepada setter. Setter adalah pemain yang bertugas untuk memberikan umpan bola yang bagus kepada attacker atau spiker pemain penyerang. Setter akan mengangkat bola dengan menggunakan kekuatan ujung jemarinya, yang juga dengan memainkan pergelangan tangannya. Dalam hal ini, setter harus mampu membuat gerakan bola yang ia umpankan ke attacker bergerak dengan terarah dengan tenang, tidak berputar. Setter-pun terlebih dahulu membaca gerakan awalan ancang-ancang yang telah diambil oleh sang attacker. Sehingga setter dapat memberikan umpan bola ke arah yang tepat, dan dengan tinggi yang sesuai. Setelah bola melambung, sang attacker akan melompat dan melakukan serangan berupa pukulan smash atau spike ke arah area lawan. Spike adalah melompat denagn mengangkat satu tangan ke atas kepala, kemudian memukul bola yang sedang melambung di udara melewati net ke arah area lawan, sehingga bola tersebut akan jatuh di area lawan dengan keras dan cepat. Selain dibutuhkan tenaga yang prima dan teknik yang baik, ketajaman kemampuan attacker dalam membca situasi lapangan saat melakukan spike juga sangat diperlukan. Kareana dengan demikian, sang attacker akan dapat mengarahkan bola ke area lawan yang lemah atau kosong. Serangan dari spiker inilah yang dihitung sebagai pukulan ketiga. Meskipun pada pukulan ketiga tidak dilakukan spike, namun bola harus tetap sudah menyeberang ke area lawan. Jika bola belum menyeberang ke area lawan setelah pukulan ketiga, maka akan dianggap sebuah pelanggaran. Maka bola akan berpindah ke tim lawan, dan tim lawan-pun akan memperoleh poin tambahan. Tim yang melakukan penyerangan ini disebut dengan tim “offense”, atau tim penyerang. Lawan dari tim “offense” adalah tim “defense”, yaitu tim yang melakukan pertahanan dengan mencegah bola agar tidak masuk atau jatuh ke daerahnya. Pertahanan yang digunakan oleh tim defense biasa disebut dengan commit to user 40 block. Block dilakukan oleh pemain depan atau yang berada di dekat net. Ketika attacker dari tim offense melakukan spike, pemain depan defense melompat dengan kedua tangan diangkat ke atas, ke bagian ujung atas net. Dengan kedua tangan itulah tim defense mencegah atau menghalangi memblokir bola yang di spike agar tidak jatuh ke areanya. Dalam melakukan block ini, pemain juga harus mampu membaca kemanakah bola tersebut akan diarahkan, sehingga bola tidak akan melewati block dengan mudah. Meskipun demikian, terkadang bola masih dapat melewati block. Hal ini disebabkan beberapa faktor, seperti posisi bola lebih tinggi dari block, bola yang dispike berputar, atau karena blocknya lemah. Dalam keadaan bola berhasil menembus block, maka tim defense biasanya akan berusaha untuk tetap mampu mengontrol bola tersebut agar tidak jatuh atau masuk ke areanya. Jika bola berhasil menembus block masih dapat diselamatkan dengan mudah, maka pemain yang lain akan menyambut bola tersebut dengan pass atau bump. Namun, jika bola bergerak dengan tidak stabil atau agak sulit dicapai, maka biasanya pemain akan melakukan dig untuk menyelamatkan bola tersebut. Dig sebenarnya hampir sama dengan pass, yaitu menahan dan mengoper bola ke arah setter. Namun, biasanya menggunakan dengan satu lengan. Dig biasanya dilakukan dalam keadaan terpaksa, yaitu ketika bola sulit dicapai atau sulit dikendalikan. Ketika tim defense telah berhasil menguasai bola, maka situasi permainan akan berubah. Tim bertahan defense akan berganti menjadi tim penyerang offense, begitu juga sebaliknya, tim yang awalnya menyerang akan berganti menjadi tim bertahan. Permainan tersebut akan terus berlanjut dengan langkah-langkah seperti di atas, hingga bola menyentuh area salah satu tim sesuai dengan peraturan permainan bolavoli yang telah ditetapkan. Atau sampai terjadi sebuah pelanggaran yang dilakukan oleh pemain dari salah satu tim yang bertanding Agus Kristiyanto, 2010. commit to user 41

4. Durasi Waktu Bolavoli

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề