Pada post sebelumnya, i3 telah membahas tentang bagaimana mengimplementasikan index untuk mempercepat eksekusi Query dan bagaimana mengimplementasikan Partisi pada tabel dalam database. Kali ini i3 akan memberikan tips-tips optimasi query lebih lanjut.
Performansi adalah parameter yang penting bagi aplikasi apapun, karena tidak ada pengguna yang bersedia kompromi terhadap kinerja sistemnya. Seperti semua sistem terdistribusi menggunakan database untuk mengimplementasikan logika bisnis, performa berbanding lurus dengan jumlah query yang di-tuning dan pengoptimalan PL/SQL di database.
Beberapa teknik optimasi query database yang dapat diterapkan untuk mengembangkan sistem yang lebih baik adalah sebagai berikut:
1. Hindari mismatch tipe data untuk pengindeksan kolom
Kebanyakan orang menggunakan tanda kutip tunggal [dalam kondisi filter] terlepas dari tipe data yang mereka query. Hal Ini membuat oracle melakukan internal typecast ke tipe data yang dibutuhkan.
Sebelum OptimasiSetelah Optimasiselect name,age,city,statefrom employee
where employee_id=’1000′;select name,age,city,state
from employee
where employee_id=1000;Waktu yang dibutuhkan : 2.3 secWaktu yang dibutuhkan : 0.3 sec
2. Hindari fungsi pada kolom yang diindeks
Biasanya, kita melakukan identifikasi kolom yang paling sering di query kemudian dibuat index pada kolom tersebut. Tapi query kita menggunakan fungsi pada kolom yang terindeks. Hal ini akhirnya akan membatalkan tujuan menciptakan indeks pada kolom tersebut.
Sebelum OptimasiSetelah Optimasiselect name,age,cityfrom employee
where substr[employee_name,1,3]=’kar’;select name,age,city
from employee
where employee_name like ‘kar%’;Waktu yang dibutuhkan : 2.8 secWaktu yang dibutuhkan : 0.3 sec
Jika kita terpaksa harus mengunakan fungsi pada query tersebut maka kita bisa membuat function based index pada kolom tersebut.
3. Menentukan kondisi pada WHERE bukan pada HAVING
Sebelum OptimasiSetelah Optimasiselect name,count[1]
from employee
group by name
having name=’karthi’;select name,
count[1]
from employee
where name=’karthi’
group by name;Waktu yang dibutuhkan = 2.2 secWaktu yang dibutuhkan = 0.3 sec
Ini bukanlah sebuah error. Jika filter dilakukan sebelum pengelompokan, maka semua data yang tidak perlu akan dikelompokan dan akhirnya data yang dibutuhkan akan difilter. Menerapkan filter sebelum pengelompokan akan menghindari sortasi dan pengelompokkan yang tidak perlu.
Baca Juga :
4 Tips SQL*Plus yang Bermanfaat bagi Oracle Developer Pemula
4. Penggunaan join untuk mengganti inner query
Sebelum OptimasiSetelah Optimasiselect employee_namefrom employee where employee_id in [ select employee_id from defaulters]select employee_name
from employee e,
defaulters d
where e.employee_id=d.employee_idWaktu yang dibutuhkan : 14.1 secWaktu yang dibutuhkan : 5.5 sec
Hal ini sebenarnya dianggap sebagai praktek yang buruk pada penulisan SQL, menulis hasil inner query pada tiap-tiap baris hasil query tabel utama.
Sebelum OptimasiSetelah Optimasiselect so.documnet_numbercount[1]
from activation a,
serv_ord so,
task t
where
t.documnet_number=
so.document_number
and so.serv_item_id=a.serv_item_idgroup by so.document_numberselect so.documnet_number
count[1]
from task t,
serv_ord so,
activation a,
where
t.documnet_number=
so.document_number
and so.serv_item_id=a.serv_item_idgroup by so.document_numberWaktu yang dibutuhkan : 10 SecWaktu yang dibutuhkan : 2.1 Sec
5. Menentukan tabel dengan ukuran paling kecil, pada urutan terakhir pada query join.
Seperti yang kita lihat, menggunakan join menghasilkan hasil yang lebih baik daripada inner query. Kita harus mengurutkan tabel sedemikian rupa sehingga tabel terkecil akan ditentukan pada akhir di SQL, sehingga waktu oracle untuk membandingkan baris akan berkurang.
6. Mengganti NOT IN dengan NOT EXISTS
Hal ini sama halnya dengan menghindari subquery
Sebelum OptimasiSetelah OptimasiSelect count[1]from task t
where t.document_number not in [
select tt.document_number from task_bkp]select count[1]
from task t
where not exists
[select tt.document_number from task_bkp]Waktu yang dibutuhkan : 500 SecWaktu yang dibutuhkan : 6 Sec
7. Menggunkan FORALL sebagai pengganti FOR
Ini adalah salah satu fitur yang berguna, yang tersedia di oracle untuk memasukan bulk record.
Sebelum OptimasiSetelah OptimasiDECLARETYPE NumTab IS TABLE OF NUMBER[5] INDEX BY BINARY_INTEGER;
TYPE NameTab IS TABLE OF CHAR[15] INDEX BY BINARY_INTEGER;
pnums NumTab;
pnames NameTab;
BEGIN
FOR j IN 1..20000 LOOP — load index-by tables
pnums[j] := j;
pnames[j] := ‘Part No. ‘ || TO_CHAR[j];
END LOOP;
FOR i IN 1..20000 LOOP — use FOR loop
INSERT INTO parts VALUES [pnums[i], pnames[i]];
END LOOP;
END;DECLARE
TYPE NumTab IS TABLE OF NUMBER[5] INDEX BY BINARY_INTEGER;
TYPE NameTab IS TABLE OF CHAR[15] INDEX BY BINARY_INTEGER;
pnums NumTab;
pnames NameTab;
BEGIN
FOR j IN 1..20000 LOOP — load index-by tables
pnums[j] := j;
pnames[j] := ‘Part No. ‘ || TO_CHAR[j];
END LOOP;
FORALL I in 1 .. 20000 — use FORALL
INSERT INTO parts VALUES [pnums[i], pnames[i]];
END;Waktu yang dibutuhkan: 11.0 SecWaktu yang dibutuhkan: 0.5 sec
FORALL akan mengurangi waktu pengulangan pada PL/SQL dan SQL.
8. Penggunaan BULK COLLECT
BULK COLLECT adalah suatu fitur yang disediakan oleh Oracle untuk menghindari penggunaan loop dalam pengumpulan data dari table. Untuk aplikasi pengolahan data berat, BULK COLLECT akan sangat berguna. Sebagai contoh, kita perlu memilih 1000 baris dari tabel dan memproses baris dan masukkan ke tabel lain, maka kita dapat menggunakan BULK COLLECT.
Sebelum OptimasiSetelah OptimasiDeclareType bcode is table of products.barcode%TYPE;
i int;
barc bcode;
cursor cur_seq is
select barcode from products where rownum