Cara menggunakan mvc php tanpa framework

MVC adalah salah satu konsep yang biasanya digunakan dalam framework populer seperti Laravel dan CodeIgniter. Jika kamu belajar coding, tentu istilah framework sudah tidak asing lagi. Framework adalah framework yang berguna untuk membantu developer menulis kode yang lebih terstruktur dan rapi

Framework membutuhkan konsep pengembangan aplikasi web dan mobile, agar prosesnya lebih optimal. Salah satu konsep yang populer dan umum digunakan adalah MVC. MVC adalah singkatan dari model, view, dan controller yang masing-masing memiliki tugasnya masing-masing. Untuk lebih jelas mengenai pengertian, fungsi, konsep, cara kerja, kelebihan dan contoh dari MVC, simak pembahasannya di bawah ini

Baca juga. 12 bahasa pemrograman paling relevan untuk dipelajari di tahun 2022

Pengertian MVC

MVC adalah konsep desain arsitektur dengan metode kerja yang memisahkan aplikasi menjadi tiga komponen utama, yaitu model, view, dan controller. Ketiga komponen ini dibangun untuk menangani aspek pengembangan aplikasi tertentu. MVC menjadi konsep yang populer, karena dianggap dapat mempercepat kerja developer untuk pengembangan aplikasi web atau mobile.

Bahkan, karena kecepatannya yang dianggap efektif dalam membantu pengembangan aplikasi, MVC banyak diterapkan pada beberapa framework PHP, seperti Laravel, CodeIgniter, Zend, dan Symfony. Selain itu, adapun fungsi MVC yang perlu diketahui

fungsi MVC

Pada dasarnya fungsi utama dari MVC adalah untuk mendukung proses pengembangan aplikasi web atau mobile menjadi lebih cepat. Kenapa bisa lebih cepat? . Bagian model dan controller biasanya akan ditangani oleh Back End Developer. Sedangkan untuk bagian view akan dikerjakan oleh Front End Developer bersama tim dari UI/UX

Tidak hanya itu, masih ada fungsi lain dari MVC yang tidak kalah hebatnya seperti

• Memecahkan bug atau kesalahan lebih mudah ditangani. Pemisahan aplikasi dalam konsep MVC membuat developer lebih fokus menangani error yang terjadi pada bagiannya masing-masing
• Pemeliharaan aplikasi dapat dilakukan lebih cepat. Kehadiran MVC membantu tim Pengembang untuk memelihara atau mengembangkan suatu bagian dari aplikasi. Misalnya, jika Anda ingin menambahkan fitur "tambahkan diskon" pada aplikasi toko online. Tim Pengembang hanya perlu mengubah dan menambahkan kode ke skrip
• Waktu efektif saat melakukan pengujian. Hal yang perlu dilakukan untuk memastikan apakah aplikasi yang dibuat dapat digunakan adalah dengan melakukan pengujian. Umumnya, pengujian dilakukan setelah seluruh pembuatan aplikasi selesai. Namun, dalam konsep MVC Anda dapat menjalani pengujian pada bagian mana pun yang telah diselesaikan, tanpa menunggu semuanya selesai

Baca juga. Perbedaan antara pengembang back-end, front-end, dan full-stack

Konsep dasar MVC

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, MVC merupakan sebuah konsep yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu model, view, dan controller. Ketiga komponen tersebut sebenarnya memiliki arti dan tugas masing-masing dalam mendukung pengembangan aplikasi web atau mobile. Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai konsep dasar dari ketiga komponen MVC

1. Model

Komponen model yang terkait dengan database dan interaksi. Model umumnya mewakili struktur data aplikasi dalam bentuk database seperti file teks, file XML, atau layanan web. Model menentukan data apa yang harus ada dalam aplikasi. Jika status aplikasi berubah, model akan memberi tahu tampilan dan pengontrol

Kalau masih kurang paham caranya gampang seperti ini, misalnya aplikasi web toko online memiliki fitur barang favorit atau keranjang belanja. Model yang akan menentukan data apa saja yang tersedia pada barang favorit atau keranjang belanja, seperti harga, nama barang, nama toko, jumlah dan lain-lain

2. Melihat

Komponen kedua dari konsep MVC adalah view. View menjadi bagian yang berhubungan langsung dengan tampilan pada user atau berhubungan dengan logika presentasi. Pada aplikasi web, view berupa file template HTML yang diatur oleh controller

Tampilan akan menentukan bagaimana daftar disajikan kepada pengguna dan juga menerima data yang perlu ditampilkan dari model. Meski begitu, tampilan tidak memiliki akses langsung untuk mengganggu model

3. Pengontrol

Konsep terakhir dari bagian MVC adalah controller. Pengontrol berisi logika yang dapat memperbarui model atau tampilan sebagai tanggapan atas tindakan pengguna aplikasi. Tugas controller sebenarnya cukup banyak yaitu menyediakan variabel yang akan muncul di bagian view, memberikan penanganan error, mengerjakan proses logika aplikasi, melakukan validasi, dan memanggil model untuk akses ke database.

Sederhananya, pengontrol menjadi bagian yang bertanggung jawab untuk menghapus atau menambahkan item ke toko online. Ketika Anda memutuskan untuk menghapus item dari keranjang belanja toko online, maka pengontrol perlu memperbarui model dan kemudian menerima input, kemudian memanipulasi model sesuai keinginan pengguna, kemudian ditampilkan di bagian tampilan

Namun, pengontrol juga dapat langsung memperbarui tampilan tanpa memerlukan model. Misalnya, ketika pengguna ingin mengubah daftar item berdasarkan abjad. Dapat dikatakan bahwa controller adalah 'otak' dari semua bagian MVC

Baca juga. Ingin lebih handal?

Bagaimana MVC bekerja

Setelah mengetahui fungsi dan konsep dasarnya, selanjutnya ada cara kerja dari MVC yang memiliki proses yang cukup unik. MVC adalah sebuah konsep desain arsitektur yang berfungsi sebagai pendukung untuk pengembangan aplikasi web atau mobile. Selama masa trial atau pengujian aplikasi, ada metode kerja MVC yang perlu diketahui, di antaranya

1. View akan menampilkan user interface dari aplikasi

Pada aplikasi uji coba konsep MVC, tampilan pertama akan menampilkan antarmuka pengguna dan informasi tambahan lain yang tersedia di aplikasi kepada pengguna. Tahapan ini harus dilakukan semenarik mungkin, karena tampilan awal suatu aplikasi menentukan suka atau tidaknya pengguna.

Saat pengguna membuat permintaan di aplikasi, tampilan akan mengakomodasi itu dan memperluasnya ke pengontrol. Setelah diperpanjang, pengontrol menerima permintaan aplikasi dari bagian tampilan

2. Pengontrol memberikan instruksi kepada model

Setelah menerima request aplikasi dari view, controller perlu memberikan instruksi kepada model untuk menyiapkan informasi terkait request dari view part

Setelah menemukan informasi terkait request dari view part, model tidak bisa langsung mengirimkannya ke controller. Model perlu mengelola informasi yang telah dikumpulkan dalam database. Hal ini dilakukan untuk menyaring kembali mana informasi yang benar-benar penting dan mana yang tidak

3. Model mengirimkan hasil pemrosesan informasi basis data

Saat mengelola informasi di database, model tidak melakukannya sendiri, ada bantuan logika pemrograman yang membuat proses manajemen lebih cepat. Setelah selesai, model harus mengirimkan hasil pengolahan informasi database ke controller, bukan bagian view. Kemudian, view menggunakan data yang sudah diterima controller dari model untuk ditampilkan kepada user

Baca juga. Antarmuka Pengguna [UI]. Makna, fungsi, dan 8 karakteristik yang disukai pengguna

Keuntungan MVC

Penggunaan konsep MVC sangat membantu para developer, baik developer Web maupun Mobile. Developer terbantu dalam hal-hal seperti manajemen source code, keamanan, validasi data, query database, dan lain-lain. MVC adalah sebuah konsep yang membuat implementasi aplikasi menjadi lebih sederhana, sehingga jumlah baris programnya sedikit. Di bawah ini masih keuntungan lain menggunakan MVC. Mari kita lihat pembahasannya

1. Mampu mendukung pemrograman asinkron

MVC adalah konsep desain arsitektur dengan teknik pemrograman multiguna, karena terintegrasi dengan framework JavaScript. Dari kondisi tersebut, aplikasi yang menggunakan konsep MVC berarti dapat bekerja dengan file PDF, widget desktop, dan browser untuk situs tertentu. Selain itu, komponen logika juga mendukung teknik pemrograman asinkron yang dapat membantu developer mengembangkan aplikasi dengan cepat

2. Dapat mengembangkan web menjadi SEO friendly

Siapa sih yang tidak ingin websitenya mendapat banyak kunjungan dari pengguna? . MVC adalah salah satu platform desain arsitektur yang dapat mendukung aplikasi web dalam kategori SEO friendly. Hal ini memudahkan Anda untuk mengembangkan aplikasi web melalui trafik kunjungan yang banyak

3. Perubahan pada kode program tidak berpengaruh

Dalam aplikasi web apa pun, antarmuka pengguna adalah komponen yang paling sering diubah dibandingkan dengan yang lain. Perubahan tersebut dapat terjadi pada font, warna, tata letak fitur tertentu, dan penambahan atau pengurangan fitur untuk web dan seluler. Perubahan pada antarmuka pengguna biasanya akan mempengaruhi komponen lainnya. Hanya ada dua opsi, yaitu mengubah semua komponen aplikasi web atau mempertahankan antarmuka pengguna seperti apa adanya

Dengan bantuan konsep MVC, Anda tidak perlu khawatir tentang itu. Sebab, MVC melalui bagian view dan model membuat kita bebas untuk menambah atau mengubah sesuatu pada tampilan user interface

Baca juga. Ketahui apa itu JavaScript dari artinya hingga sejarahnya

Contoh MVC

Setelah membahas pengertian, fungsi dan kelebihan dari MVC, rasanya kurang lengkap jika tidak membahas contoh dari konsep yang satu ini. Ada berbagai contoh MVC yang menggunakan framework yang berbeda-beda, misalnya CodeIgniter atau pemrograman dasar PHP lainnya. Kali ini kalian bisa memperhatikan contoh MVC untuk membuat form absen data user di website menggunakan bantuan CodeIgniter

• Download CodeIgniter terlebih dahulu dan ekstrak file ke web server
• Buat folder model, lalu tambahkan kode berikut