Ciri-ciri yang benar dari gambar sel darah tersebut adalah

Jumlah trombosit normal di dalam darah, yaitu antara 150.000-400.000 trombosit per mikroliter darah. Jika jumlah trombosit lebih tinggi dari kisaran normal, dapat mengakibatkan pembekuan darah yang tidak diperlukan. Akhirnya, bisa berisiko menimbulkan penyakit stroke dan serangan jantung.

Sementara, bila seseorang kekurangan jumlah trombosit dalam darah, maka akan menyebabkan perdarahan hebat karena darah sulit membeku.

4. Plasma darah

Plasma darah merupakan komponen darah yang berbentuk cairan. Darah di dalam tubuh Anda, sekitar 55-60 persennya adalah plasma darah. Plasma darah sendiri tersusun dari air kurang lebih 92%, dan 8% sisanya merupakan karbon dioksida, glukosa, asam amino [protein], vitamin, lemak, serta garam mineral.

Tugas utama plasma darah adalah mengangkut sel-sel darah, untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh bersama nutrisi, hasil limbah tubuh, antibodi, protein pembeku [faktor koagulasi], serta bahan kimia seperti hormon dan protein yang bantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Protein pembeku yang dibawa oleh plasma ini nantinya akan bekerja bersama trombosit sebagai faktor pembekuan [koagulasi] dalam proses pembekuan darah.

Selain mengedarkan berbagai bahan penting, plasma darah juga berfungsi untuk menyeimbangkan volume darah serta kadar elektrolit [garam], termasuk natrium, kalsium, kalium, magnesium, klorida, dan bikarbonat.

Keempat komponen darah yang telah disebutkan memiliki peran yang sangat penting untuk kehidupan Anda. Oleh karena itu, jagalah kesehatan Anda untuk mencegah berbagai penyakit yang berkaitan dengan darah. Salah satunya dengan menjalani pola hidup sehat.

Ilustrasi Sel Darah Merah. [Foto: Qimono by //pixabay.com/id/]

Darah merupakan cairan tubuh yang sangat vital bagi kehidupan manusia, yang bersirkulasi dalam jantung dan pembuluh darah. Pada tubuh manusia, darah berperan dalam membawa oksigen dan nutrisi bagi seluruh sel dalam tubuh serta mengangkut produk-produk hasil metabolisme sel. Dikutip dari buku Mengenali Sel-sel Darah dan kelainan Darah yang ditulis oleh Novi Khila Firani [2018: 1], sel-sel darah pada tubuh meliputi eritrosit [sel darah merah], leukosit [sel darah putih], dan trombosit [keping darah] yang memiliki ciri-ciri dan fungsinya tersendiri. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai ciri-ciri sel darah merah dan fungsinya menurut ilmu biologi.

Mengenal Eritrosit, Sel Darah merah

Ilustrasi Sel Darah Merah. [Foto: Allinonemovie by //pixabay.com/id/]

Dalam tubuh manusia, eritrosit atau sel darah merah memiliki fungsi dalam transportasi oksigen dan karbondioksida. Ketika mengalir ke seluruh tubuh, sel darah merah mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan membentuk bulatan pada sel darah.

Pembentukan sel darah merah terjadi di dalam sumsum tulang yang berawal dari pronormoblas dan berkembang menjadi normoblast yang masih mempunyai inti sel. Kemudian, di dalam darah tepi normoblast akan mengalami proses pengeluaran inti sel, sehingga berubah menjadi retikulosit dan akhirnya menjadi eritrosit matur yang tidak memiliki inti sel.

Sel darah emrah merupakan jenis sel darah yang paling dominan. Jumlah sel darah merah dalam darah manusia dewasa normal adalah 4-5 juta/mL. Agar lebih paham, berikut adalah ciri-ciri sel darah merah menurut ilmu biologi:

  1. Berwarna merah karena mengandung hemoglobin.

  2. Berbentuk bulat pipih yang bagian tengahnya cekung atau bikonkaf.

  3. Umur sel darah merah kurang lebih 120 hari.

  4. Sel darah merah pada tubuh umumnya berjumlah 4-5 juta sel/mm3 darah.

  5. Sel darah merah berdiameter 7-8 um dengan ketebalan 1-2 um.

  6. Sel darah merah bersifat elastis.

Darah sangat penting untuk menjaga kondisi fisiologis dalam tubuh manusia. Hal tersebut disebabkan fungsi utama darah, yaitu membawa substansi-substansi yang dibutuhkan oleh sel-sel dalam tubuh dan meneruskan transmisi sinyal. Semoga informasi ini bermanfaat! [CHL]

Lihat Foto

wikimedia.org

Sel darah merah yang berbentuk cakram bikonkaf dalam pembuluh darah manusia.

KOMPAS.com – Sel darah merah adalah salah satu komponen utama pembentuk darah. Sel darah merah memiliki struktur yang unik. Berikut adalah ciri-ciri sel darah merah!

Tidak memiliki inti sel

Ciri-ciri sel darah merah yang pertama adalah tidak memiliki inti sel. Seperti yang kita ketahui, sel darah merah dibuat di dalam sumsum tulang merah.

Dilansir dari Whitehead Institute, sel darah merah mengeluarkan inti sel [nukleus] mereka ketika matang melalui proses yang menyerupai pembelahan sel.

Selain inti sel, sel darah merah juga melepaskan sebagian besar organelnya termasuk mitokondria.

Baca juga: 4 Komponen Penyusun Darah beserta Fungsinya

Tidak adanya mitokondria menghilangkan kemampuan respirasi aerobiknya. Sehingga, sel darah merah tidak mengonsumsi oksigen yang diangkutnya.

Ciri-ciri sel darah merah atau eritrosit selanjutnya adalah memiliki bentuk berupa cakram bikonkaf dengan diameter sekitar tujuh hingga delapan mikrometer.

Sel darah merah memiliki bentuk cakram bulat yang tebal di bagian sampingnya, namun tipis di bagian tengahnya.

Bentuk cakram bikonkaf menyediakan permukaan yang luas. Sehingga, memungkinkan difusi oksigen secara maksimal oleh sel darah merah.

Baca juga: Pewarisan Golongan Darah

Dapat melipat dirinya sendiri

Pipihnya cakram sel darah merah dikarenakab lepasnya inti sel dan beberapa organel selnya ketika. Bentuk bikonkaf menyediaka ruang yang besar untuk hemoglobin mengikat gas oksigen.

Dilansir dari Lumen Learning, pembuluh kapiler memiliki ukuran yang kecil sehingga bentuk cakram bikonkaf memungkinkan sel darah merah melipat ke dalam untuk dapat masuk ke kapiler.  

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề