Contoh kelompok sosial berdasarkan faktor geografis

Berikut ini contoh kelompok sosial yang dasar pembentukannya melalui faktor geografis yaitu?

  1. kelompok pedagang kain
  2. kelompok pecinta alam
  3. kelompok petani Desa Sukamaju
  4. kelompok penghobi ikan hias
  5. kelompok perantau Minang

Jawaban yang benar adalah: C. kelompok petani Desa Sukamaju.

Dilansir dari Ensiklopedia, berikut ini contoh kelompok sosial yang dasar pembentukannya melalui faktor geografis yaitu kelompok petani Desa Sukamaju.

[irp]

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. kelompok pedagang kain adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. kelompok pecinta alam adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

[irp]

Menurut saya jawaban C. kelompok petani Desa Sukamaju adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban D. kelompok penghobi ikan hias adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

[irp]

Menurut saya jawaban E. kelompok perantau Minang adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. kelompok petani Desa Sukamaju.

[irp]

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Kelompok Sosial - Pada kenyataannya manusia membawa takdir hidup untuk saling berkelompok. Tidak ada manusia yang sanggup menjalani kehidupannya seorang diri tanpa bantuan orang lain. Dengan kata lain seseorang akan selalu membutuhkan keberadaan orang lain untuk bisa bertahan. Pertemanan atau persahabatan akan mudah kita temui sebagai perwujudan kebutuhan terhadap orang lain. Kehidupan berkelompok nantinya memberikan pengalaman-pengalaman yang berbeda yang secara tidak langsung sangat berguna untuk perjalananan kehidupannya nanti. Adapun pengertian kelompok sosial menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: 1. Soerjono soekanto mendefinisikan kelompok sosial sebagai himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan diantara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. 2. Hendro Puspito berpendapat, kelompok sosial sebagai suatu kumpulan nyata, teratur, dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama. 3. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt mengartikan kelompok sosial sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi. Berikut adalah ciri-ciri kelompok sosial secara umum, yakni : 1] Memiliki struktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu. 2] Memiliki norma dan nilai yang diberlakukan untuk mengatur segenap anggotanya. 3] Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok manusia yang lain. 4] Adanya interaksi dan komunikasi antar anggota. 5] Ada kepentingan bersama. Kelompok sosial dasar pembentukannya dapat dilihat sebagai berikut :
1. Faktor Darah [Common Ancestry]. Kelompok sosial dapat dibentuk atas dasar kesamaan darah atau keturunan.
2. Faktor Geografis. Letak tempat juga menentukan terbentuknya kelompok sosial. Anggota masyarakat yang berkumpul di suatu tempat kemudian terjalin komunikasi yang intens maka secara perlahan akan membangun ikatan. Misal: individu yang tinggal di tepian pantai akan membentuk kelompok nelayan.
3. Faktor Kepentingan [Common Interest]. Terdapatnya kesamaan kepentingan di antara para anggota masyarakat sangat memungkinkan untuk membentuk kelompok sosial. Misal: kelompok intelektual, kelompok seniman, dan lain-lain.
4. Faktor Daerah Asal. Apabila seorang individu yang tinggal di suatu tempat kemudian bertemu dengan individu lain dalam jumlah cukup banyak sementara diketahui juga berasal dari daerah kelahiran yang sama maka sangat mungkin mendorong terbentuknya kelompok sosial di daerah tersebut. Adapun bentuk-bentuk kelompok sosial yang dapat kita temui sebagai berikut:
1. Kelompok Semu. Kelompok semu dapat diartikan sebagai kelompok yang bersifat sementara atau sesaat atau sering kemudian kita sebut sebagai khalayak umum. Mungkin kita juga bisa mengenalnya sebagai sebuah kerumunan [crowd].

Bentuk-bentuk kerumunan [crowd]: a. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur : 1] Khalayak penonton atau pendengar formil [formal audience] 2] Kelompok ekspresif yang telah sedang direncanakan [planned expressive group] b. Kerumunan yang bersifat sementara [causal crowds] 1] Kumpulan yang kurang menyenangkan [inconvenient aggregations] 2] Kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik [ponic crowds] 3] Kerumunan penonton [spectator crowds] c. Kerumunan yang berlawanan dengan norma hukum [lawless crowds] 1] Kerumunan yang bertindak emosional [acting mobs]

2] Kerumunan yang bersifat immoril [immoralcrowds]


2. Kelompok Nyata. Berbalik dengan kelompok semu, kelompok nyata memiliki ciri kehadiran yang selalu konstan. Kelompok nyata ini dapat dilihat bentuknya antara lain: kelompok statistik, kelompok sosieta, dan kelompok asosiasi.

3. Gemeinschaft [Paguyuban]. Paguyuban adalah kelompok sosial yang anggotanya memiliki ikatan batin yang kuat, intim, dan alamiah. Ferdinand Tonnies melihat tiga bentuk gemeinschaft: a. Paguyuban berdasarkan ikatan darah [Gemeinschaft by blood] b. Paguyuban berdasar ikatan pikiran [Gemeinschaft by mind]

c. Paguyuban berdasarkan ikatan tempat [Gemeinschaft by place]


4. Geselleschaft [Patembayan]. Patembayan merupakan ikatan lahir yang sementara, bersifat mekanis, formal, dan individual.


5. Kelompok Primer. Kelompok primer memiliki ikatan antar anggotanya begitu kuat dan bersifat informal. Misal: keluarga.


6. Kelompok Sekunder. Kelompok sekunder merupakan kelompok yang ikatan anggotanya bersifat formal berdasarkan pada asas kemanfaatan.


7. Membership Group. Membership group adalah kelompok sosial yang secara fisik setiap orang menjadi anggota dari kelompok tersebut.


8. Reference Group. Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang yang bukan anggota kelompok untuk kemudian membentuk pribadi dan peri lakunya sesuai dengan kelompok acuan.


9. ln Group. ln Group merupakan kelompok sosial tempat di mana individu mengidentifikasi dirinya.

10. Out Group. Out Group merupakan kelompokyang berada diluar atau kita anggap lawan. Terkadang ditandai dengan sikap antipati. Untuk dapat lebih memahami materi “Kelompok Sosial” ini, silahkan kalian simak pembahasan dalam media pembelajaran berikut.
Sebagai evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman kompetensi materi “Kelompok Sosial” ini, silahkan kalian kerjakan evaluasi berikut. Evaluasi ini berbentuk soal Teka-Teki Silang. Selamat Mengerjakan.

Download Multimedia Pembelajaran Sosiologi - Kelompok Sosial

Download Powerpoint [pptx] - Download Apk Android


Kelompok Sosial - Pengertian, Ciri-ciri, Faktor Pembentuk dan Bentuk-bentuknya

Reviewed by Fakhrudin Sujarwo on 21.44 Rating: 5

Semenjak kelahirannya di dunia, hampir setiap individu manusia yang hidup di tengah – tengah masyarakat telah memperoleh keinginan pokok dalam kehidupannya. Keinginan pokok tersebut adalah keinginan untuk dapat menyatu dengan individu masyarakat lain yang berada di lingkungan sekitarnya dan juga keinginan untuk menyatu dengan lingkungan alam yang ada disekitar individu tersebut. Macam – macam kelompok sosial dapat dengan mudah kita temukan di kehidupan sehari – hari di masyarakat.

Kelompok sosial merupakan suatu kelompok yang tersusun atas kumpulan individu – individu dalam suatu masyarakat dan mempunyai hubungan yang disertai kesamaan diantara para anggotanya untuk dapat saling berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya. Didalam kelompok sosial setiap anggotanya akan saling memberikan pengaruh yang bersifat timbal balik antar anggotanya baik itu disadari atau tidak. Sebelum kita membahas faktor pembentuk kelompok sosial dan contohnya, kita akan membahas mengenai konsep kelompok sosial dalam kehidupan masyarakat.

Hubungan antar kelompok pada setiap anggota kelompok sosial memiliki beberapa kriteria yang dapat dilihat yang diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Kriteria fisiologis yang didasarkan pada persamaan jenis kelamin, usia dan juga ras.
  • Kriteria kebudayaan, yang mana didasarkan pada keberadaaan persamaan kebudayaan, etnik, ataupun aspek – aspek yang berkaitan lainnya.
  • Kriteria ekonomi, yang mana didasarkan atas faktor ekonomi yang dimiliki suatu kelompok sosial.
  • Kriteria perilaku, yang didasarkan atas perilaku baik itu yang diterima atau yang diberikan kepada suatu kelompok sosial. Perilaku – perilaku ini dapat berupa cacat, fisik, cacat mental ataupun penyimpangan norma – norma lainnya dalam suatu masyarakat.

Dalam hubungan antar kelompok terdapat juga empat dimensi yang menjadi unsur pembentuk kelompok sosial. Dimensi – dimensi tersebut adalah sebagai berikut:

  • Dimensi sikap, yang mana merupakan dimensi yang timbul akibat adanya prasangka [prejudice] dan juga stereotip pada seseorang atau kelompok tertentu.
  • Dimensi institusi, yang mana merupakan dimensi yang berbentuk seperti institusi atau kelompok yang memiliki struktur tertentu.
  • Dimensi gerakan sosial merupakan dimensi yang memiliki bentuk berupa gerakan sosial baik itu yang diprakarsai oleh pihak tertentu atau yang muncul karena keadaan lingkungan sekitar.
  • Dan yang terakhir adalah dimensi yang diarahkan pada permasalahn dan juga perkembangan pada suatu kelompok sosial.

Ciri – Ciri Kelompok Sosial

Kelompok sosial memiliki ciri – ciri yang dapat dilihat dan dijadikan panduan untuk mengetahui perbedaan kelompok sosial dan kerumunan dalam kehidupan sosial. Berikut merupakan ciri – ciri kelompok sosial yang ada ditengah – tengah masyarakat.

  • Salah satu ciri yang dapat terlihat pada kelompok sosial adalah adanya satu kesatuan dalam suatu kelompok yang dapat dibedakan dengan kelompok individu lainnya.
  • Adanya struktur sosial tertentu dimana para anggotanya memiliki status dan peran masing – masing, baik itu secara tertulis ataupun secara tidak tertulis.
  • Adanya norma – norma yang mengatur pola interaksi dan juga hubungan bagi anggota – anggota yang tergabung dalam suatu kelompok sosial.
  • Adanya kesamaan tujuan yang dilandaskan atas kepentingan bersama dari suatu kelompok sosial.
  • Adanya interaksi dan juga komunikasi yang sifatnya saling mempengaruhi secara timbal balik diantara para anggota – anggota yang terlibat didalamnya.

Faktor Pendorong Munculnya Kelompok Sosial

Kelompok sosial sama seperti kebanyakan kelompok  lainnya tidak muncul secara tiba – tiba. Dibalik kemunculan suatu kelompok sosial terdapat faktor – faktor tertentu yang mendorong individu – individu pada suatu kelompok masyarakat untuk membentuk dan juga ikut bergabung dalam kelompok sosial. Dorongan – dorongan yang membantu munculnya kelompok sosial adalah sebagai berikut.

  • Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan dalam kehidupan sehari – hari
  • Dorongan untuk meneruskan keturunan.
  • Dorongan untuk dapat mempertahankan kehidupan.

Selain faktor pendorong yang sudah disebutkan sebelumnya, keberadaan contoh status sosial juga dapat menjadi faktor yang mendorong timbullnya kelompok sosial.

Faktor dari Pembentuk Kelompok Sosial

Dalam proses pembentukan kelompok sosial yang ada ditengah – tengah masyarakat terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi pembentukan kelompok sosial yakni faktor kedekatan dan juga faktor kesamaan.

Faktor kedekatan didasarkan atas faktor yang membentuk kelompok sosial atas dasar kedekatan pada setiap individu dalam kelompok sosial. Sedangkan faktor kesamaan didasarkan atas faktor yang membentuk kelompok sosial atas dasar kesamaan yang dimiliki oleh setiap individu dalam kelompok masyarakat sosial. Pada poin pembahasan berikutnya kita akan membahas lebih lanjut mengenai kedua jenis faktor tersebut.

1. Faktor dari pembentuk kelompok sosial berdasarkan kedekatan yang dimiliki anggotanya.

Faktor dari pembentuk kelompok sosial berdasarkan kedekatan dilandasi oleh kedekatan yang dimiliki oleh para anggota kelompok sosial atau kedekatan yang ada ditengah – tengah kelompok masyarakat. Pengaruh tingkat kedekatan terhadap keterlibatan seorang individu dalam sebuah kelompok sosial sangat mudah untuk ditemui. Bentuk – bentuk kedekatan yang dimaksud merupakan kedekatan geografis atau kedekatan tempat tinggal dari suatu individu-individu dalam suatu masyarakat. Kelompok individu yang memiliki kedekatan dalam tempat tinggal akan membuat para anggotanya menjadi lebih sering berinteraksi.

Kedekatan geografis memungkinkan para individu-individu yang memiliki aspek ini untuk lebih sering bertemu, melakukan kontak, dan juga mengadakan interaksi sosial yang pada akhirnya akan membentuk kelompok sosial. Faktor pembentuk kelompok sosial yang berdasarkan kedekatan geografis dapat dibagi menjadi dua kategori yakni faktor pembentukan kelompok sosial yang berdasarkan kedekatan geografis tempat tinggalnya dan juga faktor pembentukan kelompok sosial yang berdasarkan kedekatan geografis tempat daerah asal. Berikut merupakan penjelasan dari kedua jenis kategori tersebut disertai dengan contohnya.

  • Faktor kedekatan geografis yang didasarkan atas tempat tinggal yang disertai contohnya

Tempat tinggal merupakan tempat dimana seseorang tinggal untuk waktu yang lama atau dalam jangka waktu tertentu. Kedekatan geografis yang didasarkan atas tempat tinggal merupakan salah satu faktor dari pembentuk kelompok sosial dalam masyarakat. Kedekatan tempat tinggal antara individu yang satu dengan individu yang lainnya akan membantu meningkatkan interaksi diantara mereka, yang pada akhirnya akan menjadi faktor dari pembentuk kelompok sosial. Keberadaan kelompok masyarakat yang memiliki kedekatan tempat tinggal yang sama pada suatu daerah yang memiliki masyarakat majemuk dapat juga menjadi faktor pendorong mobilitas sosial.

Contoh dari kelompok sosial yang didasarkan atas kedekatan geografis adalah orang – orang yang tinggal didataran rendah dengan mata pencaharian sebagai petani. Orang – orang yang tinggal didaerah pesisir yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Dengan kedekatan tempat tinggal pada masing – masing daerah tadi. Maka bukanlah tidak mungkin mereka akan membentuk kelompok sosial yang didasari atas tempat tinggal dari wilayah mereka.

  • Kedekatan geografis yang didasarkan atas daerah asal disertai contohnya

Kedekatan geografis yang didasarkan atas daerah asal merupakan faktor lainnya yang membentuk kelompok sosial. Individu – individu yang berasal dari daerah yang sama, memiliki kebudayaan yang sama, bahasa yang sama, dan juga cara berpikir yang sama akan cenderung membentuk kelompok sosial yang dapat membantu mereka berinteraksi maupun beradaptasi di lingkungan baru atau lingkungan lama tempat mereka berada.

Contoh dari kelompok sosial yang terbentuk dari kedekatan geografis yang didasarkan atas daerah asal merupakan kelompok mahasiswa dari suatu daerah yang memiliki daerah asal yang sama, kelompok transmigrasi, kelompok suku, dan sebagainya.

2. Faktor dari pembentuk kelompok sosial yang didasarkan atas kesamaan yang dimiliki anggotanya

Pembentukan kelompok sosial memang tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik tapi juga kesamaan yang dapat dimiliki oleh para anggota – anggotanya. Kesamaan dimaksud disini dapat berupa kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia serta kesamaan – kesamaan lainnya. Dengan adanya kesamaan antara individu yang satu dengan individu lainnya. Maka proses interaksi yang dilakukan oleh mereka menjadi lebih mudah dan pada akhirnya akan membantu proses pembentukan kelompok sosial baik yang disadarai atau tidak. Faktor pembentuk kelompok sosial yang didasarkan atas kesamaan yang dimiliki oleh anggotanya dapat dibagi lagi menjadi dua faktor. Faktor – faktor tersebut meliputi faktor darah dan keturunan, serta faktor kepentingan.

  • Kesamaan faktor darah dan keturunan serta contohnya

Faktor kesamaan darah dan keturunan yang dimaksud disini merupakan kesamaan diamana masing – masing anggota yang tergabung dalam kelompok sosial memiliki kesamaan kekerabatan hingga tingkatan tertentu. Sejak dahulu kesamaan kekerabatan atau keturunan telah menjadi faktor yang mampu membuat dasar persatuan dan juga tali persaudaraan yang paling kuat bagi individu – individu yang berbeda di tengah – tengah kelompok masyarakat. Melalui proses yang panjang antara interaksi yang dimiliki oleh individu – individu yang memiliki kesamaan darah atau keturunan ini akan membentuk suatu kelompok sosial yang akan terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

Contoh kelompok sosial yang terbentuk akibat faktor kesamaan faktor darah dan keturunan adalah klompok sosial dari suatu keturunan atau marga tertentu. Kelompok – kelompok ini biasanya didasari oleh hubungan darah dan juga hubungan kekerabatan yang dekat yang membuat ikatan batin yang kuat antara sesama anggota individu didalamnya.

  • Kesamaan faktor kepentingan serta contohnya

Adanya kepentingan yang sama juga dapat menjadi faktor pembentuk kelompok sosial. Dengan adanya kepentingan yang sama antara individu – individu yang tergabung didalamnya maka akan lebih mudah dilakukan proses interaksi dan juga proses pencapaian yang telah ditetapkan saat pembentukan kelompok sosial tersebut. Kadang keberadaan kelompok sosial dengan kepentingan yang sama bila tidak didampingi dengan pemimpin yang baik dan juga tujuan yang baik dapat menjadi salah satu sumber penyebab terjadinya konflik di tengah masyarakat.

Contoh dari kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kesamaan faktor kepentingan adalah kelompok arisan, kelompok seniman ataupun kelompok orang – orang yang memiliki hobi yang sama.

Itu tadi pembahasan mengenai faktor dari pembentuk kelompok sosial dan contohnya. Semoga pembahasan ini dapat memberikan manfaat bagi anda pembaca.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề