Siapa sih yang gak kenal dengan Mahatma Gandhi? Tokoh kemanusiaan yang satu ini menjadi ujung tombak masyarakat India dalam memperjuangkan kemerdekaannya melawan penjajah. Namun uniknya, Gandhi tidak menggunakan kekerasan sama sekali dalam melakukan perlawanan. Hal itu tercermin dalam ajaran Mahatma Gandhi yang di antaranya adalah satyagraha, ahimsa, hartal, dan swadeshi. Agar kamu bisa belajar terkait ajaran yang cukup bijaksana seperti demikian, coba simak pembahasan berikut ini, ya!
1. Satyagraha
Satyagraha dapat diartikan sebagai sebuah “jalan kebenaran”. Pada ajaran ini, Mahatma Gandhi meyakinkan masyarakat India yang diperbudak oleh Inggris untuk menolak kerjasama sebab merasa berdiri sendiri. Hal ini dimaksudkan agar pemerintah yang berkuasa pada saat itu kesusahan untuk mendapatkan keinginannnya.
Dengan melakukan hal tersebut, pemerintah Inggris pun tidak bisa berkutik karena tak ada yang mau diajal kooperasi. Lambat laun perlawanana tersebut pun membuahkan hasil dan membuat penjajah dipukul mundur.
2. Ahimsa
Berbeda dengan Satyagraha, ajaran Ahimsa dimaksudkan untuk melawan penjajah tanpa melakukan kekerasan sama sekali. Gandhi lebih menekankan untuk tidak melakulan tindak kekerasan apapun baik itu penyiksaan maupun pembunuhan.
Secara harfiah, ahimsa memiliki dua suku kata yang bermakna berbeda. “Hims” berarti membunuh, sedangkan “A” digunakan untuk menunjukkan konotasi negatif. Dengan adanya hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ajaran Gandhi yang satu ini dimaksudkan untuk mewujudkan perlawanan dengan perdamaian.
3. Hartal
Untuk memperkuat ajaran tanpa kekerasan, Gandhi pun mengajak masyarakat melakukan mohok kerja sebagai sebuah perlawanan. Hal tersebut ditujukan agar pemerintah Inggris mengalami kerugian akibat tidak ada yang mau bekerja.
Selain buruh yang mogok kerja, toko-toko pun ikut-ikutan tutup sehingga hasil industri dari pemerintah Inggris pun tidak laku sehingga membuatnya merugi. Langkah cerdas ini membuat penjajah sedikit demi sedikit mengalami kemunduran akibat kerugian secara materi yang dideritanya.
4. Swadeshi
Jika suku katanya dipecah, ajaran swadeshi terdiri dari kata “swa” berarti diri sendiri, dan “desh” yang bermakna negara. Kedua istilah tersebut jika digabung memiliki artian bawa negara yang berdiri sendiri. Gandhi meyakini bahwa kunci kemerdekaan negaranya itu jika kendali Inggris atas industri India dihapuskan.Maksudnya adalah Gandhi mendorong masyarakat untuk memaksimalkan dalam memanfaatkan hasil buminya sendiri. Segala jenis barang ataupun faktor produksi buatan Inggris pun gak boleh digunakan agar India bisa berdiri secara independen.
Keempat ajaran di atas dapat membuat kita belajar bahwa sejatinya perlawanan tanpa kekerasan bisa saja membuahkan kemenangan melawan penindasan. Hal itu bisa dijadikan teladan untukmu agar senantiasa berbuat baik meskipun ada yang menindas!
"Gandhi" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Gandhi [disambiguasi]. Mohandas Karamchand Gandhi [aksara Devanagari: मोहनदास करमचन्द गांधी; bahasa Hindustani: [ˈmoːɦənd̪aːs ˈkərəmtʃənd̪ ˈɡaːnd̪ʱi] [
Mohandas GandhiLahirMohandas Karamchand Gandhi
[1869-10-02]2 Oktober 1869
28°38′29″N 77°14′54″E / 28.6415°N 77.2483°E / 28.6415; 77.2483Nama lainMahatma Gandhi, Bapu, GandhijiAlmamaterSekolah Tinggi Alfred, Rajkot,
Kuliah Samaldas, Bhavnagar,
Kuliah Universitas, LondonDikenal atasKepemimpinan Gerakan Kemerdekaan India,
Filosofi Satyagraha, Ahimsa atau antikekerasan.
pasifismeGerakan politikKongres Nasional IndiaSuami/istriKasturba GandhiAnakHarilal
Manilal
Ramdas
DevdasOrang tuaPutlibai Gandhi [ibu]
Karamchand Gandhi [ayah]Tanda tangan
Gelar Mahatma [bahasa Sanskerta: "jiwa agung"][2] diberikan kepadanya pada tahun 1914 di Afrika Selatan.[3] Selain itu, di India ia juga dipanggil Bapu [bahasa Gujarat: panggilan istimewa untuk "ayah",[4] "papa"[4][5]].
Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat di India. Beberapa dari anggota keluarganya bekerja pada pihak pemerintah. Saat remaja, Gandhi pindah ke Inggris untuk mempelajari hukum. Setelah dia menjadi pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan, sebuah koloni Inggris, di mana dia mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid. Dia kemudian memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-kekerasan.
Ketika kembali ke India, dia membantu dalam proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris; hal ini memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni lainnya agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan Britania untuk kemudian membentuk Persemakmuran.
Rakyat dari agama dan suku yang berbeda yang hidup di India kala itu yakin bahwa India perlu dipecah menjadi beberapa negara agar kelompok yang berbeda dapat mempunyai negara mereka sendiri. Banyak yang ingin agar para pemeluk agama Hindu dan Islam mempunyai negara sendiri. Gandhi adalah seorang Hindu namun dia menyukai pemikiran-pemikiran dari agama-agama lain termasuk Islam dan Kristen. Dia percaya bahwa manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai di dalam satu negara.
Pada 1947, India menjadi merdeka dan pecah menjadi dua negara, India dan Pakistan. Hal ini tidak disetujui Gandhi.
Prinsip Gandhi, satyagraha, sering diterjemahkan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan menuju kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi aktivis-aktivis demokrasi dan anti-rasisme seperti Martin Luther King, Jr. dan Nelson Mandela. Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya sangat sederhana, yang berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional: kebenaran [satya], dan non-kekerasan [ahimsa].
Pada 30 Januari 1948, Gandhi dibunuh oleh Nathuram Godse, seorang nasionalis Hindu yang marah kepada Gandhi dengan menggunakan pistol semi-otomatis karena ia diduga terlalu memihak kepada Muslim.
Lihat pula: Daftar penggambaran artistik Mahatma Gandhi
Gelar Mahatma sering disalahartikan di Barat sebagai nama kecil Gandhi. Mahatma merupakan sebuah kata dalam bahasa Sanskerta yang berasal dari maha [berarti besar] dan atma [berarti Jiwa]. Rabindranath Tagore disebutkan sebagai orang yang pertama kali memberikan gelar tersebut untuk Gandhi.[6] Dalam otobiografinya, Gandhi mengatakan bahwa dia tidak pernah menyukai gelar dan sering terluka oleh hal itu.[7]
Kisah hidup Mahatma Gandhi telah banyak dituangkan ke dalam film, sastra, dan teater. Ben Kingsley yang memerankan Gandhi dalam film tahun 1982 Gandhi, memenangkan Academy Award untuk Aktor Terbaik. The Making of the Mahatma yang dirilis pada tahun 1996 mendokumentasikan kehidupan Gandhi di Afrika Selatan. Gandhi juga merupakan tema sentral dalam film Bollywood tahun 2006 Lage Raho Munna Bhai. Pada tahun 2007, sebuah film berjudul Gandhi, My Father menceritakan hubungan antara Gandhi dan putranya Harilal.
Patung Mahatma Gandhi [Józef Gosławski, 1932]
Gandhi tidak pernah menerima Penghargaan Perdamaian Nobel, meski dia dinominasikan lima kali antara 1937 dan 1948. Beberapa dekade kemudian, hal ini disesali secara umum oleh pihak Komite Nobel. Ketika Dalai Lama dianugerahi Penghargaan Nobel pada 1989, ketua umum Komite mengatakan bahwa ini merupakan "sebuah bentuk mengenang Mahatma Gandhi".
Museum elektronik Nobel mempunyai artikel mengenai hal tersebut. [1]
Sepanjang hidupnya, aktivitas Gandhi telah menarik berbagai komentar dan opini. Misalnya, sebagai penduduk Kerajaan Britania, Winston Churchill pernah berkata "Menyedihkan...melihat Mr. Gandhi, seorang pengacara Kuil Tengah yang menghasut, sekarang tampil sebagai seorang fakir yang tipenya umum di Timur, menaiki tangga Istana Viceregal dengan badan setengah-telanjang." Begitu juga dengan Albert Einstein yang berkomentar berikut mengenai Gandhi: "[Mungkin] para generasi berikut akan sulit mempercayai bahwa ada orang seperti ini yang pernah hidup di dunia ini."
Karya Mahatma Gandhi tidak terlupakan oleh generasi berikutnya. Cucunya, Arun Gandhi dan Rajmohan Gandhi dan bahkan anak cucunya, Tushar Gandhi, adalah aktivis-aktivis sosio-politik yang terlibat dalam mempromosikan non-kekerasan di seluruh dunia.
Kata kebajikan yang dikenang Mahatma Gandhi:
“ | Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan. | ” |
“ | Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. | ” |
- Rahul Gandhi
- Jawaharlal Nehru
- Indira Gandhi
- Rajiv Gandhi
- Sonia Gandhi
- Abraham Lincoln
- John F. Kennedy
- Martin Luther King Jr.
- Pembunuhan Mahatma Gandhi - suatu tragedi pembunuhan yang terjadi pada tanggal 30 Januari 1948.
- Herbert Reiner Jr. - seorang diplomat Amerika Serikat dikenal atas menangkap pelaku pembunuh Gandhi, Nathuram Godse.
- Pembunuhan Abraham Lincoln - suatu tragedi pembunuhan yang serupa dengan Gandhi terjadi pada tanggal 14 April 1865 di Washington, D.C..
- Pembunuhan John F. Kennedy - suatu tragedi pembunuhan yang serupa dengan Gandhi terjadi pada tanggal 22 November 1963 di Dallas, Texas.
- Pembunuhan Martin Luther King Jr. - suatu tragedi pembunuhan yang serupa dengan Gandhi terjadi pada tanggal 4 April 1968 di Memphis, Tennessee.
- ^ Gandhi, Rajmohan [2006] pp. 1–3.
- ^ McGregor, Ronald Stuart [1993]. The Oxford Hindi-English Dictionary. Oxford University Press. hlm. 799. ISBN 978-0-19-864339-5. Diakses tanggal 31 Agustus 2013.
- ^ Gandhi, Rajmohan [2006] p. 172.
- ^ a b McAllister, Pam [1982]. Reweaving the Web of Life: Feminism and Nonviolence. New Society Publishers. hlm. 194. ISBN 978-0-86571-017-7. Diakses tanggal 31 Agustus 2013.
- ^ Eck, Diana L. [2003]. Encountering God: A Spiritual Journey from Bozeman to Banaras. Beacon Press. hlm. 210. ISBN 978-0-8070-7301-8. Diakses tanggal 31 Agustus 2013.
- ^ Dutta, Krishna and Andrew Robinson, Rabindranath Tagore: An Anthology, p. 2.
- ^ Desai, Mahadev H. [1983]. Autobiography: the story of my experiments with truth. Mineola, N.Y: Dover. hlm. viii. ISBN 0-486-24593-4.
Cari tahu mengenai Mahatma Gandhi pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: | |
Gambar dan media dari Commons | |
Kutipan dari Wikiquote | |
Entri basisdata #Q1001 di Wikidata |
- [Inggris] Yayasan GandhiServe/The GandhiServe Foundation – Mahatma Gandhi Research and Media Service
- [Inggris] 100 foto Mahatma Gandhi terbaik
- [Inggris] Arsip elektronik resmi & Pusat Referensi Mahatma Gandhi
- [Inggris] Mahatma Gandhi dan keluarga Corea Family dari Chilaw Diarsipkan 2011-07-17 di Wayback Machine. Kunjungan Mahatma Gandhi ke Ceylon [Sri Lanka] pada 1927
- [Inggris] mkgandhi.org
- [Inggris] Mani Bhavan Gandhi Sangrahalaya Gandhi Museum & Library Mani Bhavan adalah tempat Gandhi tinggal kapanpun dia berada di Mumbai antara 1917 and 1934. Dari sinilah Gandhi memulai gerakan Pengingkaran Sipil, Swadeshi, Khadi dan Khilafat nya.
- [Inggris] Yayasan Gandhi/The Gandhi Foundation
- [Inggris] Mitos dan Legenda mengenai Gandhi Diarsipkan 2004-10-16 di Wayback Machine.
Nama | Gandhi, Mohandas Karamchand |
Nama alternatif | Gandhi, Mahatma |
Deskripsi singkat | Non-violent political leader during Indian independence and Hindu reformer |
Tanggal lahir | 2 October 1869 |
Tempat lahir | Porbandar, Gujarat, India |
Tanggal kematian | 30 January 1948 |
Tempat kematian | Birla House, New Delhi, India |
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mahatma_Gandhi&oldid=21061240"
Page 2
30 Januari adalah hari ke-30 dalam kalender Gregorian.
29 Januari - 30 Januari - 31 Januari
30 januari
>
M
S
S
R
K
J
S
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
2022
Wikimedia Commons memiliki media mengenai 30 January.
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=30_Januari&oldid=20408388"