Sebutkan 3 contoh jual beli yang dianggap batil tidak sah

Contoh jual beli yang batil adalah – Didalam menjalani kegiatan ekonomi, masyarakat muslim memiliki rambu-rambu yang telah diatur dalam syariat Islam. Hal ini tentunya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Allah SWT.

Apabila ada yang melanggar atau tidak mengikutinya, maka dianggap telah melakukan sesuatu yang batil dalam aktivitas jual beli tersebut. Apa itu batil? Seperti apa contoh jual beli yang batil?

Apa yang Dimaksud Dengan Batil?

Batil memiliki arti rusak, tidak terpakai, ataupun perbuatan yang sia-sia. Pada dasarnya, bathil merupakan kegiatan yang tidak sesuai dengan ajaran dan tuntunan agama.

Kata batil ini sangat erat dalam aktivitas ekonomi yaitu jual beli. Jual beli sendiri merupakan transaksi pemindahan hak kepemilikan atas sesuatu kepada pihak lain dengan imbalan uang.

Lalu, apa yang dimaksud dengan jual beli batil? Jual beli batil dapat diartikan sebagai transaksi jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukun jual beli sesuai syariat islam didalamnya.

BACA JUGA: Zakat Fitrah Disebut Juga Zakat?

Contoh Jual Beli Batil

Dalam transaksi jual beli, seorang muslim diharuskan untuk menghindari transkasi yang bersifat batil. Karena dengan begitu, besar kemungkinan ada berkah besar didalamnya.

Beberapa contoh jual beli yang batil adalah sebagai berikut:

  • Menjual hewan yang masih berada didalam perut induknya
  • Menjual buah-buahan yang masih berada diatas pohon
  • Dilakukan oleh seseorang yang belum dewasa [dibawah umur]
  • Menjual ikan yang ada didalam tambak yang tidak diketahui jumlah pastinya
  • Menjual produk/barang yang rusak tanpa menjelaskannya, atau menutupi bagian yang rusak hingga tidak diketahui oleh pembeli.

Dan masih banyak contoh lainnya yang dapat ditemui dikehidupan kita sehari-hari. Pastikan kita juga memahami syarat dan rukun jual beli ya!

Syarat dan Rukun Jual Beli

Dalam aktivitas jual beli, terdapat syarat dan rukun jual beli didalamnya untuk menyempurnakan transaksi tersebut. Karenanya, pahami dan terapkan keduanya dalam aktivitas ekonomi kita.

Syarat Jual Beli:

  • Baik penjual dan pembeli harus dalam keadaan sudah baligh, berakal dan merdeka
  • Barang yang diperjualbelikan merupakan milik penjual atau yang dititipkan dengan benar kepada penjual
  • Barang yang diperjualbelikan harus berwujud dan dapat dilihat, bersifat mubah [yang dibolehkan], serta diketahui sifat-sifatnya oleh pembeli
  • Terjadinya kesepakatan harga antara penjual dan pembeli
  • Adanya keridhoan antara penjual dan pembeli

Rukun Jual Beli:

  • Terdapat penjual dan pembeli didalamnya
  • Ada barang yang diperjualbelikan
  • Ada Ijab dan Qobul dari penjual dan pembeli

BACA JUGA: Daftar Pilihan Nama Anak Laki-Laki Islam Gabungan Terbaik

Perbedaan Hak dan Batil

Apa perbedaan antara hak dan batil? Hak adalah sesuatu yang bersifat benar, sementara batil adalah sesuatu yang bersifat sesat dan sia-sia. Istilah hak dan batil memang sering kita dengar karena merupakan bahasa serapan dari Arab.

Itu dia beberapa contoh jual beli yang batil yang sering dijumpai ditengah masyarakat kita, dan masih banyak orang yang awam mengenai hal tersebut. Semoga kedepannya kita dijauhi dari sifat batil ya, AMIN!!

Ilustrasi Jual Beli dalam Islam. Foto: pixabay.com

Jual beli yang batil merupakan sebuah transaksi yang tidak memenuhi rukun dan syarat jual beli sesuai ajaran Islam. Jual beli semacam ini harus untuk dihindari karena yang melakukannya akan mendapat dosa.

Mengutip buku Fikih kontemporer karangan Gibtiah, jual beli yang batil terjadi apabila dalam suatu transaksi ada salah satu rukun yang tidak terpenuhi atau yang sifatnya tidak disyariatkan. Contohnya adalah objek jual beli yang tidak jelas atau terdapat unsur tipuan.

Menurut pandangan Mazhab Al-Hanafiyah, akad batil adalah akad yang tidak sejalan dengan syariah, baik secara hukum dasarnya dan sifatnya. Dari pengertian ini, dapat disimpulkan bahwa akad batil hukumnya tidak sah dalam proses jual beli.

Ilustrasi Jual Beli. Foto: pixabay.com

Contoh Jual Beli yang Batil

Penting untuk mengetahui contoh jual beli yang batil agar dapat menghindarinya. Menyadur buku Pengantar Ekonomi Islam, berikut contoh jual beli yang batil, dilarang, dan diharamkan oleh syariat Islam.

1. Jual beli yang dilarang

  • Akad jual beli yang harus menggunakan syarat, contohnya “Saya jual mobil ini dengan harga Rp 100 juta dengan syarat kamu harus menjual rumahmu kepadaku.”

  • Jual beli hewan yang masih terdapat di dalam perut ibunya.

  • Menjual barang milik orang lain meskipun dapat menguntungkan pemiliknya.

  • Menjual air yang sedang mengalir tanpa mengetahui ukurannya.

  • Menjual beras yang masih di dalam padinya atau belum dipanen. Hal ini juga berlaku pada semua jenis biji-bijian. Selama masih ada di tangkai atau belum dipanen, maka hukumnya tidak sah. Sebab, ada kemungkinan tanaman tersebut untuk gagal panen. Selain itu, biji yang masih di tangkai tidak diketahui dengan jelas ukuran timbangannya, sehingga dapat merugikan salah satu pihak.

  • Menjual buah yang belum masak atau masih mentah, kecuali apabila bermaksud menjual beserta dengan pohonnya.

  • Bai’ gharar, yakni menjual barang yang samar atau tidak diketahui bagaimana akhirnya, berapa jumlah, atau yang mana barangnya. Seperti menjual burung yang terbang di angkasa atau ikan yang ada di sungai.

Ilustrasi Sapi. Foto: pixabay.com

2. Jual beli yang diharamkan

  • Jual beli najasy atau pura-pura membeli dengan menambah harga supaya orang lain mau membelinya dengan harga tersebut. Hukumnya haram karena termasuk ke dalam penipuan.

  • Menjual sapi perah dengan membiarkan sapi tersebut tidak diperah berhari-hari agar air susunya tampak banyak dan menggiurkan pembeli. Hal ini diharamkan karena merugikan salah satu pihak.

  • Menjual barang yang rusak atau cacat dengan menutupinya agar orang tidak mengetahuinya dan tetap membelinya. Contohnya menjual beras di dalam karung, di mana di bagian atasnya diisi dengan bagus, sementara bagian bawahnya diisi beras yang kualitasnya buruk.

  • Menjual barang kepada pembeli yang akan menggunakannya untuk melakukan kejahatan atau kemaksiatan. Seperti menjual senjata kepada perampok atau menjual anggur kepada orang yang akan mengolahnya menjadi minuman keras.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề