Dibawah ini prinsip yang digunakan dalam pengolahan limbah keras menjadi kerajinan adalah

Lihat Foto

KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI

Joko Suwiono, warga asal Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur menyulap limbah kayu menjadi karya seni wayang kayu yang menarik. Peminat wayang kayu buatan Joko mulai dari lokal hingga luar negeri.

KOMPAS.com - Sampah menjadi permasalahan tiada akhir yang menjadi pekerjaan rumah semua orang. Banyak orang tidak mengelola sampah dengan baik, sehingga kondisinya menumpuk pada Tempat Pembuangan Akhir [TPA].

Padahal jika dicermati, sampah-sampah tersebut masih bisa dipilah untuk diolah atau digunakan kembali sesuai jenis sampah.

Hasil pemilahan sampah yang dilakukan, bisa dibuat sebagai bahan baku pembuat kerajinan yang cukup berguna dan ekonomis.

Sebut saja seperti tas dari sisa kemasan plastik, atau tikar dari kemasan plastik yang banyak ditemukan di pasaran.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [kemdikbud], pengolahan limbah organik memerlukan pengetahuan yang memadai. 

Baca juga: Bahan dan Proses Limbah Organik

Ini agar pemanfaatannya tidak menghasilkan limbah baru. Paling tidak limbah hasil daur ulang dapat dikelola dengan efisien dan efektif agar sampah yang dihasilkan dari proses pemanfaatan ini dapat diminimalisir.

Ada prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. 

Berikut prinsip-prinsip tersebut: 

Pada prinsip mengurangi dengan melakukan pengurangan penggunaan barang-barang habis pakai yang dapat menimbulkan sampah.

Dikutip dari buku Rumah Tangga Peduli Lingkungan [2008] karya Bagong Suyoto, beberapa hal terkait tindakan yang bisa dilakukan sebagai pendukung program reduce:

  • Hindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar
  • Gunakan kembali wadah atau kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lain
  • Gunakan baterai yang dapat di charge kembali
  • Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
  • Ubah pola makan [pola makan sehat: mengkonsumsi makanan segar, kurangi makanan kaleng atau instan]
  • f. Membeli barang dalam kemasan besar [versus kemasan sachet membeli barang dengan kemasan yang dapat di daur ulang [kertas, daun dan lain-lain]
  • Bawa kantong atau tas belanja sendiri ketika berbelanja
  • Tolak penggunaan kantong plastik
  • Gunakan rantang untuk tempat membeli makanan.

Baca juga: Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat

Hallo Agan...Sampah Organik adalah barang atau material yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola atau diolah dengan prosedur yang benar.

Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan [dekomposisi] dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau [sering disebut dengan kompos]. Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia.

Pengolahan limbah organik memerlukan pengetahuan yang memadai, agar dalam pemanfaatannya tidak menghasilkan limbah baru yang justru semakin menambah permasalahan dalam kehidupan. Paling tidak limbah hasil daur ulang ini dapat dikelola dengan efisien dan efektif agar sampah yang dihasilkan dari proses pemanfaatan ini dapat diminimalisir. Berikut ini adalah prinsipprinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 3R, yaitu:



prinsip pengolahan limbah organik


1. Mengurangi [Reduce]

Kita senantiasi harus mengurangi atau meminimalisir penggunaan barang atau material yang dapat menghasilkan limbah atau sampah karena Semakin banyak kita menggunakan barang atau material, semakin banyak juga sampah yang dihasilkan karena penggunaan barang tersebut misalnya kita harus mengurangi penggunaan kantong plastik yang berlebihan agar tidak mencemari lingkungan dan beralih ke kantong kertas saja.

2. Menggunakan kembali [Reuse]

Jika membeli atau akan menggunakan barang Pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali misalnya kertas dan botol plastik. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, lalu buang. [loe kira mantan]

3. Mendaur ulang [Recycle]

Barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang sih, tetapi saat ini sudah banyak industri kecil dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain contohnya kerajinan tangan mengubah sampah plastik menjadi tas cantik, menjadi hiasan dan kerajinan lainnya.

Upaya melaksanakan mendaur ulang limbah [Recycle] menjadi karya kerajinan tangan, berarti sudah dapat mengatasi masalah lingkungan yang mengganggu kehidupan. Selain itu dapat pula dimanfaatkan sebagai wadah penyaluran hobi keterampilan, kreatifitas, dan menumbuhkan jiwa wirausaha. YA-HA.
Ilustrasi limbah makanan. Foto: Shutter Stock

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik. Jika dilihat dari bahan utamanya, limbah dapat dibedakan menjadi tiga jenis yakni limbah padat, cair, dan gas.

Beberapa jenis limbah mengandung bahan beracun yang bisa membahayakan lingkungan sekitar. Limbah juga bisa membahayakan manusia dan makhluk hidup lain jika tidak bijak dalam mengolahnya.

Masing-masing jenis limbah memiliki cara tersendiri dalam pengolahannya. Terdapat prinsip dasar pengolahan limbah yang harus dipahami manusia. Apa saja? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Prinsip Pengolahan Limbah

Menurut Gunawan dalam buku Senjakala Bumi: Serampai Esai Masa Pandemi, ada empat prinsip pengolahan limbah yang harus diperhatikan yaitu reduce, reuse, recycle, dan replace. Prinsip ini biasa dikenal dengan istilah 4R yaitu pemanfaatan kembali sampah atau barang-barang yang sudah tidak digunakan.

Ilustrasi sampah styrofoam bekas bungkus makanan Foto: Dok.Shutterstock

Prinsip 4R dapat dijadikan sebagai media efektif dalam pengolahan sampah. Adapun penjelasan lengkapnya adalah sebagai berikut:

Reduce dilakukan dengan mengurangi barang yang digunakan. Karena semakin banyak kita menggunakan material, maka semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Contoh dari kegiatan reduce yaitu mengganti pemakaian kantong plastik sekali pakai menjadi kantong belanja yang ramah lingkungan.

Reuse artinya menggunakan kembali barang-barang yang bisa digunakan. Untuk memaksimalkannya, kita bisa menghindari pemakaian barang-barang disposable [sekali pakai] seperti botol plastik dan kantong sekali pakai.

Recycle artinya mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak berguna menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Misalnya, kemasan bungkus kopi diubah menjadi tas, karpet, dompet, dan lain-lain.

Replace berarti mengganti barang sekali pakai dengan barang yang tahan lama atau lebih ramah lingkungan. Misalnya, mengganti pemakaian styrofoam dengan daun pisang untuk membungkus makanan.

Mengutip buku Rumah Tangga Peduli Lingkungan [2008] karya Bagong Suyoto, terdapat beberapa contoh konkret kegiatan reduce, reuse, recycle, dan replace yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya sebagai berikut:

com-Ilustrasi sampah plastik Foto: shutterstock

  • Mengurangi pemakaian kantong plastik sekali pakai ketika berbelanja di pasar

  • Memaksimalkan penggunaan wadah, kantong, ataupun benda yang dapat digunakan berulang kali.

  • Menggunakan alat-alat penyimpanan elektronik yang efisien.

  • Memanfaatkan botol plastik air mineral sebagai tempat penyimpanan zat cair tertentu seperti sabun, minyak, dan lain-lain.

  • Mendaur ulang kembali sisa-sisa bahan makanan.

  • Mengubah sampah plastik menjadi souvenir.

  • Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.

  • Mengubah sampah kertas menjadi lukisan atau mainan miniatur.

  • Memanfaatkan kaleng atau baskom besar sebagai pot bunga atau tempat sampah.

  • Memanfaatkan gelas atau botol plastik untuk pot bibit dan macam-macam kerajinan.

  • Memanfaatkan bekas kemasan plastik tebal sebagai tas.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề