Dinamakan Al Lail karena di ambil pada kalimat pertama pada surah tersebut yang mana memiliki arti?

Daftar Isi > Al-Lail > Al-Lail 11

وَمَا يُغْنِى عَنْهُ مَالُهُۥٓ إِذَا تَرَدَّىٰٓ

Arab-Latin: Wa mā yugnī 'an-hu māluhū iżā taraddā

Artinya: Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.

« Al-Lail 10 ✵ Al-Lail 12 »

GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

Pelajaran Menarik Tentang Surat Al-Lail Ayat 11

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Lail Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran menarik dari ayat ini. Diketemukan kumpulan penjabaran dari banyak ahli ilmu terkait makna surat Al-Lail ayat 11, di antaranya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

10-11. Maka kami akan memudahkan baginya sebab-sebab kesengsaraan. Harta yang ditahannya tidak berguna baginya manakala dia masuk ke dalam api neraka.

📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid [Imam Masjidil Haram]

11. Harta yang dia sayangi itu tidak bermanfaat sedikitpun baginya saat ia telah binasa dan masuk ke dalam Neraka.

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah11. وَمَا يُغْنِى عَنْهُ مَالُهُۥٓ [Dan hartanya tidak bermanfaat baginya] Yakni harta yang ia simpan tidak dapat bermanfaat baginya. إِذَا تَرَدَّىٰٓ [apabila ia telah binasa]

Yakni jika ia telah jatuh ke neraka Jahannam.

GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

11. Tidak berguna harta benda dan kekayaannya ketika dia hancur dan terjerumus ke dalam neraka

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa} binasa

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

11. “Dan hartanya tidak bermanfaat baginya,” yakni harta yang membuatnya melampaui batas, merasa cukup dengan harta itu dan menjadikannya bakhil, bila ia mati, karena hanya amal shalih yang akan selalu menemani seseorang. Sedangkan hartanya yang tidak ditunaikan kewajibannya akan menjadi bencana baginya, karena tidak melakukan apa pun untuk akhirat dengan harta tersebut.

GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah [Komite Fatwa Majelis Ulama KSA]Kemudian Allah ﷻ berkata kepada mereka yang dimaksud dalam dua ayat sebelumnya : { بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ , وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ } Allah berfirman : { وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّىٰ } Jika ia mati, maka harta yang telah ia kumpulkan di dunia tidak lagi bermanfaat bagi kehidupannya di akhirat, sedangkan ia tidak mempersembahkan apapun untuk akhiratnya, dan tidak pula ia beriman kepada janji Allah ﷻ , sebanyak apapun simpanannya di lembaga-lembaga penyimpanan uang tanpa iman dalam dirinya harta itu tidak akan bermanfaat di akhirat kelak, dia akan dibangkitkan dari kematian tanpa membawa apa-apa, harta yang ia tingglkan dengan jumlah yang begitu banyak akan menjadi rebutan diantara sanak family yag ia tinggalkan. { وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّىٰ } Jika manusia telah binasa, dan tidak menginfakkan sekecil apapun dari hartanya di jalan Allah, maka tidak ada baginya sedikitpun dari nikmat surga yang Allah persiapkan untuk hamba-Nya yang beriman, Rasulullah ﷺ bersabda : [[ إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ ]] “Jika manusia itu mati, maka akan putus amalannya kecuali dari tiga perkara: [1] sedekah jariyah, [2] ilmu yang diambil manfaatnya, [3] anak sholih yang mendo’akan orang tuanya.” [ Hadits riwayat Muslim no : 1631 ] , rasulullah mengawali sabdanya dengan sedekah jariyah yang di keluarkan seorang hamba semasa hidupnya, maka pahala sedekah itu akan terus mengalir walaupun ia telah mati, seperti ia membangun masjid, atau bersedekah dalam bentuk wakaf, dan juga membangun sekolah, yang semua itu bermanfaat bagi orang-orang setelahnya hingga masa yang tidak ditentukan, pahala dari sedekahnya akan terus mengalir untuknya selama pemanfaatan dari sedekah itu juga berjalan.

Allah ﷻ berfirman menceritakan tentang mereka yang menyombongakn diri dihadapan Allah ﷻ dengan hartanya : { وَقَالُوا نَحْنُ أَكْثَرُ أَمْوَالًا وَأَوْلَادًا وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ , قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ , وَمَا أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِنْدَنَا زُلْفَىٰ إِلَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوا وَهُمْ فِي الْغُرُفَاتِ آمِنُونَ } [ Dan mereka berkata: “Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak [daripada kamu] dan kami sekali-kali tidak akan diazab , Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan [bagi siapa yang dikehendaki-Nya]. akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” , Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan [pula] anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal [saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi [dalam surga] ] [ Saba : 35 - 37 ] .

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

Kemudian Allah 'Azza Wa Jalla berfirman: وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّى " Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa." Yakni: Apa gunanya hartanya jika ia kikir dengan hartanya, dan apabila ia binasa? Apa gunanya harta? Harta tidak ada gunanya.

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Lail ayat 11: Allah menjelaskan bahwa orang-orang yang celaka ini jika masuk kedalam neraka jahannam dan binasa di dalamnya, maka tidak akan pernah bermanfaat harta-harta mereka yang bakhil dan tidak juga bermanfaat untuk digunakan, dan mereka tidak akan pernah selamat dari adzab Allah.

GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni masuk neraka, karena yang berguna hanyalah iman dan amal saleh. Adapun hartanya yang tidak dikeluarkan haknya, maka akan menjadi musibah baginya.

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Lail Ayat 11

Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa dalam kemurkaan Allah. Allah tidak membutuhkan harta sebanyak apa pun. Hanya iman dan ketaatan, bukan harta, yang menyelamatkan seseorang dari azab Allah. 12-13. Sesungguhnya kamilah yang memberi petunjuk kepada manusia sesuai dengan kebijaksanaan kami agar mereka berjalan pada jalan yang benar demi kebaikan mereka di dunia dan akhirat, dan sesungguhnya milik kamilah kerajaan akhirat dan dunia. Kami yang mengatur urusan keduanya, sedangkan manusia tinggal menjalankan apa yang wajib baginya dan meninggalkan apa yang dilarang darinya.

GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

Demikianlah bermacam penafsiran dari berbagai ahli ilmu berkaitan isi dan arti surat Al-Lail ayat 11 [arab-latin dan artinya], semoga menambah kebaikan untuk kita. Dukung perjuangan kami dengan memberi hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Dapatkan pahala jariyah dengan mengajak membaca al-Qur'an dan tafsirnya. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis

Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga [3] group WhatsApp yang Anda ikuti:

Alhamdulillaah, kini semakin mudah membaca Al-Quran dengan tafsirnya. Tinggal klik link yang berwarna biru, pilih surat dan ayat yg mau dibaca, maka akan keluar tafsir lengkapnya.

*Klik » tafsirweb.com/start*

Dapatkan pahala jariyah dengan share info berharga ini


Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah:

Surah Al-Lail [bahasa Arab:اللَّيْلِ, Al-Lail, Malam] adalah surah ke-92 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-9 sesuai urutan pewahyuan Al-Quran. Surah Al-Lail tergolong sebagai surah Makkiyah. Surah ini dinamai Al-Lail karena Allah swt bersumpah pada awal surah atas malam [Lail] sehingga dinamakan sebagai surah Al-Lail. Surah Al-Lail dari sisi isi termasuk surah Al-Ausath Al-Mufasshalat dan surah ke-19 yang dimulai dengan sumpah.

Identitas Surah Al-Lail

Surah ini dinamai Al-Lail karena Allah swt bersumpah pada awal surah atas malam [Lail] sehingga dinamakan sebagai surah Al-Lail. Allah swt berfirman:

وَ اللَّيْلِ إِذا يَغْشى﴾‏﴿ "Demi malam apabila menutupi [cahaya siang]." [QS Al-Lail [92]:1]

Surah Al-Lail terdiri dari 21 ayat, 71 kata dan 316 huruf. Berdasarkan susunan mushaf, surah Al-Lail merupakan surah ke-92 dan sesuai dengan urutan pewahyuan adalah surah ke-9. Surah Al-Lail adalah surah yang diturunkan di Mekkah [Surah Makkiyah]. Surah Al-Lail dari sisi isi termasuk surah Al-Ausath Al-Mufasshalat dan surah ke-19 yang dimulai dengan sumpah [pada ayat pertama hingga ketiga Allah swt bersumpah pada tiga peristiwa].

Tema Utama

Surah ini menjelaskan tentang kondisi dan nasib dua kelompok:

  1. Kelompok orang-orang bertakwa; yaitu orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah dan menemukan jiwa yang suci dengan memberikan harta untuk meraih keridhaan Allah. Kepada mereka dijanjikan keridhaan Allah swt dan meraih keselamatan.
  2. Kelompok yang memilih menderita; yaitu orang-orang yang bersikap bakhil dan mendustakan surga maka kepada mereka dijanjikan kebinasaan. Mereka adalah orang-orang yang menahan hartanya untuk orang lain karena kecintaan terhadap dunia dan sikap bakhil sementara harta ini sama sekali tidak akan membantu mereka di hari kiamat. [1]

Catatan Kaki

  1. Dānesynāmeh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, hlm. 1265.

Daftar Pustaka

  • Al-Quran, Terjemahan Persia Muhammad Mahdi Fuladmand. Tehran: Dar al-Qur'an al-Karim, 1418 H/1376 S.
  • Dānesynameh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2. disusun oleh Bahauddin Khuramsyahi. Tehran: Dustan-Nahid, 1377 S.

Pranala Luar

Matan Surah dan Terjemahan

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰ ﴿١﴾ وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّىٰ ﴿٢﴾ وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْأُنثَىٰ ﴿٣﴾ إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّىٰ ﴿٤﴾ فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰ ﴿٥﴾ وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ ﴿٦﴾ فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ ﴿٧﴾ وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ ﴿٨﴾ وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ ﴿٩﴾ فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَىٰ ﴿١٠﴾ وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّىٰ ﴿١١﴾ إِنَّ عَلَيْنَا لَلْـهُدَىٰ ﴿١٢﴾ وَإِنَّ لَنَا لَلْآخِرَةَ وَالْأُولَىٰ ﴿١٣﴾ فَأَنذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّىٰ ﴿١٤﴾ لَا يَصْلَاهَا إِلَّا الْأَشْقَى ﴿١٥﴾ الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ ﴿١٦﴾ وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَى ﴿١٧﴾ الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّىٰ ﴿١٨﴾ وَمَا لِأَحَدٍ عِندَهُ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَىٰ ﴿١٩﴾ إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ ﴿٢٠﴾ وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ ﴿٢١﴾

Dengan Nama-Nya Yang Mahakasih dan Mahasayang

Demi malam apabila menutupi [cahaya siang], [1] dan siang apabila terang benderang, [2] dan penciptaan laki-laki dan perempuan, [3] sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. [4] Adapun orang yang memberikan [hartanya di jalan Allah] dan bertakwa,[5] dan membenarkan adanya pahala yang terbaik [surga], [6] maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. [7] Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, [8] serta mendustakan pahala terbaik, [9] maka kelak Kami akan menyiapkan baginya [jalan] yang sukar. [10]Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa. [11] Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk, [12] dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia. [13] Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala. [14] Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka, [15] yang mendustakan [kebenaran] dan berpaling [dari iman]. [16] Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, [17] yang menafkahkan hartanya [di jalan Allah] untuk membersihkannya, [18] padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, [19] tetapi [dia memberikan itu semata-mata] karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi. [20] Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan. [21]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề