Faktor apakah yang menyebabkan Indonesia Rawan dengan tsunami

Indonesia memiliki sumber keanekaragaman hayati [biodiversity] terlengkap di dunia. Diperkirakan, sekitar 100-150 genus dari tumbuhan monoecious dan d … iecious, dengan 25.000-30.000 spesies terdapat di Indonesia. Itu sebabnya, Indonesia disebut pula sebagai negara “mega biodiversity” atau “megadiversity”. Seandainya semua kekayaan tersebut dikelola dengan baik dan benar tanpa korupsi, maka?

Apa yang dimaksud dengan satelit?​

cc dalam roleplayer itu apaan ya?, Soalnya saya ditanya "lu punya cc gak" ​

tanah longsor di sebabkan oleh.....pliskalau ngasal gw laporkan​

gunung berapi disebabkan oleh......​

Kenapa bumi berlapis lapis ?​

bantu donk ka!!urutkan planet² di tata Surya,dan apa yg disebut sebagai planet itu.maaf kalo salah mapel​

Dalam perkembangannya sektor pariwisata di Indonesia menghadapi berbagai masalah. Mengacu pada berbagai analisis bahwa sumbangan sektor pariwisat … a dalam perekonomian Indonesia dan masalah-masalah yang dihadapi sektor pariwisata di Indonesia menunjukkan sumbangan sektor pariwisata terhadap perekonomian Indonesia sangat besar dalam bentuk sumbangannya terhadap PDB, penerimaan devisa, dan penyerapan tenaga kerja. Sedangkan  beberapa masalah yang dihadapi sektor pariwisata di Indonesia diantaranya : peraturan yang tumpang tindih, kurangnya kualitas SDM,  kurangnya publikasi , belum baiknya infrastruktur, masih kurangnya investasi, kurang diperhatikannya aspek lingkungan hidup, dan kurangnya perhatian pada objek ekowisata, sejarah dan wisata budaya khususnya. Atas dasar masalah tersebut diusulkan kebijakan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut yaitu menghapus tumpang tindih peraturan, peningkatan jumlah SDM yang bersertifikasi, publikasi yang lebih detil, dilanjutkannya pembangunan infrastruktur yang mendukung pariwisata, insentif bagi investor di sektor pariwisata, dan penegakkan hukum yang tegas atas pelanggaran yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup.Berdasarkan artikel permasalahan tersebut diatas tolong anda jelaskan dengan menggunakan metode SKEMA KOLABURASI PENTAHELIX bagimana cara menyelesaikan dimaksud agar dapat meminimalisir permasalahan tersebut. Jelaskan TUGAS dan FUNGSI masing – masing elemen :1. AKADEMISI2. BISNIS / SWASTA3. KOMUNITAS / MASYARAKAT4. PEMERINTAH5. MEDIA​

Apa dampak banjir lahar dingin dari gunung merapi dan kapan waktu terjadinya?

Perubahan cuaca di permukaan bumi dipengaruhi oleh


Bencana dapat disebabkan oleh kejadian alam [natural disaster] maupun oleh ulah manusia [man-made disaster]. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan bencana antara lain :

Bahaya alam [natural hazards] dan bahaya karena ulah manusia [man-made hazards] yang menurut United Nations International Strategy for Disaster Reduction [UN-ISDR] dapat dikelompokkan menjadi bahaya geologi [geological hazards], bahaya hidrometeorologi [hydrometeorological hazards], bahaya biologi [biological hazards], bahaya teknologi [technological hazards] dan penurunan kualitas lingkungan [environmental degradation] Kerentanan [vulnerability] yang tinggi dari masyarakat, infrastruktur serta elemen-elemen di dalam kota/ kawasan yang berisiko bencana Kapasitas yang rendah dari berbagai komponen di dalam masyarakat

Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik [volcanic arc] yang memanjang dari Pulau Sumatera ? Jawa – Nusa Tenggara ? Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. Data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia, lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan di Amerika Serikat [Arnold, 1986].

Gempa bumi yang disebabkan karena interaksi lempeng tektonik dapat menimbulkan gelombang pasang apabila terjadi di samudera. Dengan wilayah yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik ini, Indonesia sering mengalami tsunami. Tsunami yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh gempa-gempa tektonik di sepanjang daerah subduksi dan daerah seismik aktif lainnya [Puspito, 1994]. Selama kurun waktu 1600-2000 terdapat 105 kejadian tsunami yang 90 persen di antaranya disebabkan oleh gempa tektonik, 9 persen oleh letusan gunung berapi dan 1 persen oleh tanah longsor [Latief dkk, 2000]. Wilayah pantai di Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana tsunami terutama pantai barat Sumatera, pantai selatan Pulau Jawa, pantai utara dan selatan pulau-pulau Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku, pantai utara Irian Jaya dan hampir seluruh pantai di Sulawesi. Laut Maluku adalah daerah yang paling rawan tsunami. Dalam kurun waktu tahun 1600-2000, di daerah ini telah terjadi 32 tsunami yang 28 di antaranya diakibatkan oleh gempa bumi dan 4 oleh meletusnya gunung berapi di bawah laut.

Wilayah Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan dua musim yaitu panas dan hujan dengan ciri-ciri adanya perubahan cuaca, suhu dan arah angin yang cukup ekstrim. Kondisi iklim seperti ini digabungkan dengan kondisi topografi permukaan dan batuan yang relatif beragam, baik secara fisik maupun kimiawi, menghasilkan kondisi tanah yang subur. Sebaliknya, kondisi itu dapat menimbulkan beberapa akibat buruk bagi manusia seperti terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan kekeringan. Seiring dengan berkembangnya waktu dan meningkatnya aktivitas manusia, kerusakan lingkungan hidup cenderung semakin parah dan memicu meningkatnya jumlah kejadian dan intensitas bencana hidrometeorologi [banjir, tanah longsor dan kekeringan] yang terjadi secara silih berganti di banyak daerah di Indonesia. Pada tahun 2006 saja terjadi bencana tanah longsor dan banjir bandang di Jember, Banjarnegara, Manado, Trenggalek dan beberapa daerah lainnya. Meskipun pembangunan di Indonesia telah dirancang dan didesain sedemikian rupa dengan dampak lingkungan yang minimal, proses pembangunan tetap menimbulkan dampak kerusakan lingkungan dan ekosistem. Pembangunan yang selama ini bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam [terutama dalam skala besar] menyebabkan hilangnya daya dukung sumber daya ini terhadap kehidupan mayarakat. Dari tahun ke tahun sumber daya hutan di Indonesia semakin berkurang, sementara itu pengusahaan sumber daya mineral juga mengakibatkan kerusakan ekosistem yang secara fisik sering menyebabkan peningkatan risiko bencana.

Pada sisi lain laju pembangunan mengakibatkan peningkatan akses masyarakat terhadap ilmu dan teknologi. Namun, karena kurang tepatnya kebijakan penerapan teknologi, sering terjadi kegagalan teknologi yang berakibat fatal seperti kecelakaan transportasi, industri dan terjadinya wabah penyakit akibat mobilisasi manusia yang semakin tinggi. Potensi bencana lain yang tidak kalah seriusnya adalah faktor keragaman demografi di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2004 mencapai 220 juta jiwa yang terdiri dari beragam etnis, kelompok, agama dan adat-istiadat. Keragaman tersebut merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain. Namun karena pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak diimbangi dengan kebijakan dan pembangunan ekonomi, sosial dan infrastruktur yang merata dan memadai, terjadi kesenjangan pada beberapa aspek dan terkadang muncul kecemburuan sosial. Kondisi ini potensial menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat yang dapat berkembang menjadi bencana nasional.

Jakarta, [Tagar 3/4/2019] - Wilayah Indonesia sangat rentan terhadap gempa bumi. Masih teringat, gempa parah mengguncang Aceh pada 2004, Padang pada 2009 serta Palu dan Donggala pada 2018. Dua hari belakangan gempa juga terjadi di Kulawi, Sulawesi Tenggara kemudian Ngawi, Jawa Timur.

Lantas, apa penyebab gempa bumi sering terjadi di Indonesia? Menurut data dari BNPB ada sejumlah penyebab kenapa Indonesia menjadi negara yang rawan ajan gempa bumi. Berikut penjelasannya.

1.  Cincin api pasifik

Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia karena di kelilingi oleh cincin api pasifik atau ring of fire. Kondisi geografis ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang rawan letusan gunung berapi, gempa dan tsunami.  

Cincin api pasifik hanya sebuah istilah untuk menyebut wilayah yang sering mengalami letusan gunung berapi aktif dan gempa bumi. Cincin api pasifik meliputi wilayah cekungan Samudra Pasifik. Disebut cincin api pasifik karena wilayah tersebut memiliki bentuk tapal kuda. Panjang area yang termasuk dalam cincin api pasifik adalah 40.000 km.

Posisi Indonesia dikenal berada di Cincin Api Pasifik [Ring of Fire], sehingga inilah yang menjadikan Indonesia sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Sekitar 90 persen dari gempa bumi yang terjadi dan 81 persen dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini.

2. Indonesia berada di titik pertemuan antara 3 lempeng bumi

Lembaran bumi yang mengelilingi Indonesia adalah lempeng Pasifik, Eurasia, dan Indo-Australia. Gempa bumi yang disebabkan oleh lempeng bumi terjadi jika lempeng ini bergeser, pecah, atau bahkan mencuat ke atas.

Selain gempa, adanya tumbukan lempeng juga bisa menyebabkan tsunami setelah gempa. Contohnya adalah gempa dan tsunami tahun 2004 yang terjadi di Aceh.

Beberapa daerah di Indonesia yang rawan gempa dan tsunami meliputi Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Banten, Bali, Jawa Timur bagian selatan, daerah Fak-Fak dan Yapen di wilayah Papua, dan masih banyak lagi.

Tim SAR mengevakuasi jenazah korban gempa yang tercebur lumpur di Kompleks Perumahan Kelurahan Petobo Palu, Sulawesi Tengah [2/10/2018]. Ratusan warga terjebak dalam lumpur yang tiba-tiba muncul ke permukaan dan menenggelamkan ratusan rumah di tempat itu pascagempa bumi dan tsunami di Palu. [Foto: Ant/Basri Marzuki]

3.  Indonesia terletak di Alpine Belt

Indonesia ternyata bukan hanya berada di cincin api pasifik saja, tetapi juga berada di jalur Alpine belt atau sabuk Alpine. Wilayah yang termasuk dalam sabuk Alpine adalah Jawa, Sumatra, Himalaya, Mediterania, Atlantika.

Sekitar 17 persen dari gempa bumi terbesar atau sekitar 5 hingga 6 persen gempa bumi yang terjadi di dunia, terjadi di daerah sabuk Alpine.

4. Pergerakan lempeng bumi

Pergerakan lempeng bumi menghasilkan tekanan yang berujung pada terjadinya gempa. Besar kecilnya gempa tergantung pada besar tekanan yang terjadi karena pergerakan lempeng ini.

Besar kecilnya gempa tergantung pada besar tekanan yang terjadi karena pergerakan lempeng ini. Teori dari lempeng tektonik menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan.

Sebagian besar area dari lapisan kerak ini akan hayut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan ini kemudian bergerak perlahan sehingga terpecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya.

Hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya gempa tektonik. Karena letak Indonesia berada dalam tiga lempeng bumi. Jika salah satu dari ketiga ini bergerak dan bergesekan dengan lempeng lain, maka kemungkinan terjadinya gempa sangatlah besar.

5. Terletak di batas konvergen antara lempeng Sunda dan lempeng Indo-Australia

Gempa bumi biasa terjadi di Sumatera karena pulau itu berada di perbatasan konvergen, di mana Lempeng Sunda berada di zona subduksi di bawah Lempeng Indo-Australia.

Lempeng ini bergerak miring dengan kecepatan 60 mm per tahun dan komponen di belahan kanannya didorong oleh sesar mendatar/lateral di Pulau Sumatra, terutama sesar besar Sumatera.  Selain itu, beberapa daerah di wilayah Indonesia bagian selatan juga mengalami gempa bumi, mulai dari yang bermagnitudo relatif kecil hingga yang terbesar.

6. Indonesia memiliki banyak gunung berapi

Indonesia berada di wilayah sabuk Alpine. Dari situ alasan mengapa Indonesia memiliki banyak gunung berapi aktif maupun tidak aktif terungkap. Sebuah gunung api yang masih aktif akan mengeluarkan magma dalam bentuk letusan.

Letusan ini bisa berupa letusan besar atau ringan. Daerah disekitar gunung berapi juga sangat rentan terhadap gempa bumi. Ketika gunung berapi meletus, daerah sekitarnya akan mengalami gempa bumi, tergantung pada besarnya letusan.

Baca juga:

  • Enam Alat Deteksi Gempa Andalan BMKG
  • Apa Itu BMKG?

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề