Gangguan proses pernapasan karena adanya penyempitan saluran pernapasan disebut

Lihat Foto

Thinkstockphotos

Ilustrasi

KOMPAS.com - Pernapasan adalah kegiatan yang sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Jika kamu kesulitan untuk bernapas, itu karena adanya sistem pernapasan yang terganggu. Sehingga membuat kamu sakit dan punya masalah pada pernapasan.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemendikbud], sistem pernapasan dapat mengalami berbagai gangguan. Itu baik karena kelainan pada sistem pernapasan atau akibat infeksi kuman.

Baca juga: Mengenal Sistem Pernapasan Manusia

Ada beberapa jenis gangguan pada sistem pernapasan manusia yang harus kamu ketahui, yakni:

  1. Asma
  2. Tuberculosis [TBC]
  3. Asfiksi
  4. Asidosis
  5. Adenoid
  6. Pneumonia
  7. Difteri
  8. Emfisema
  9. Bronkitis

Berikut penjelasannya:

1. Asma

Asma atau sesak napas merupakan penyakit yang banyak dialami manusia.

Asma adalah penyakit akibat adanya penyempitan pada saluran napas. Itu terjadi karena otot polos pembentuk dinding saluran terus berkontraksi.

Sehingga menyebabkan gangguan atau kekurangan hormon adrenalin.

Asma bisa disebabkan oleh alergi pada debu, bulu atau asap rokok. Masuknya alergi itu akan memicu tubuh untuk menghasilkan senyawa kimia, seperti prostaglandun dan histamin.

17 April 2018

Asma adalah suatu kelainan berupa peradangan kronik saluran napas yang menyebabkan penyempitan saluran napas [hiperaktifitas bronkus] sehingga menyebabkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan batuk terutama pada malam atau dini hari.

Penyebab pasti dari penyakit asma belum diketahui. 

Para peneliti berpikir beberapa interaksi faktor genetik dan lingkungan bisa menyebabkan asma, paling sering terjadi pada awal kehidupan.

Faktor-faktor ini meliputi:

  • Kecenderungan untuk mengembangkan alergi, yang disebut atopi [AT-o-pe]
  • Orangtua yang memiliki asma
  • Infeksi saluran pernapasan tertentu selama masa kanak-kanak [ISPA]
  • Kontak dengan beberapa alergen udara atau paparan ke beberapa infeksi virus pada masa bayi atau pada anak-anak usia dini ketika sistem kekebalan tubuh berkembang

Baca juga Apa saja Gejala Asma ?

letak indonesia berdasarkan karakteristik geografis​

Disajikan pernyataan mengenai masalah keuangan dan solusinya dari salah satu tokoh Belanda dalam masa pemerintahan kolonialisme , peserta didik dapat … menganalisis​

baca dan pahami teks tentang bersepeda kemudian Ceritakan kembali isi teks tersebut kepada teman sebelahmu sesuai dengan bahasa dan pemahamanmu sendir … i tanpa melihat buku.Lakukan secara bergantian dengan teman mu. pada saat temanmu, tuliskan ide pokok cerita temanmu tersebut ​

sebutkan negara yang ada di benua Australia sebutkan benua benua di dunia​

benda apa yg mencair tolong di jwb​

Jelaskan tentang cara menanam tanaman dengan cara stek, cangkok, dan okulasi​

Tuliskan letak ASEAN dari segi tentang alam​

Perhatikan gambar berikut penemuan benda pada gambar menyebabkan perubahan sosial budaya di bidang...​

Quizz...- Tuliskan 10 tempat wisata di Indonesia!============================Baru on hari ini [ಥ﹏ಥ]​

Dari manakah asal alat musik ini?

Bronkospasme adalah kondisi mengencang dan menegangnya otot-otot yang melapisi bronkus pada paru-paru. Saat otot ini mengencang, saluran udara [bronkus] akan menyempit, sehingga udara sulit untuk keluar masuk. Oksigen yang seharusnya masuk ke paru dan karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan jadi terhambat dan terbatas jumlahnya.

Penyempitan saluran udara tersebut dapat mengurangi jumlah aliran udara sebesar 15 persen atau lebih. Hal ini pula yang membuat bronkospasme menjadi salah satu penyebab sesak napas pada kebanyakan orang.

Seberapa umum terjadinya bronkospasme?

Bronkospasme rentan terjadi pada orang dengan penyakit asma, alergi, atau penyakit saluran pernapasan lainnya. Kondisi tersebut biasanya sering menyerang anak-anak dan orang dewasa usia di atas 65 tahun.

Tanda-tanda dan gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala bronkospasme?

Gejala bronkospasme sangat bervariasi, tergantung tingkat keparahan penyakit, seberapa banyak saluran bronkus yang menyempit atau seberapa banyak aliran udara yang berkurang.

Gejala bronkospasme yang umum, meliputi:

  • Rasa sesak dan kencang pada dada
  • Rasa sakit pada dada bisa menembus ke punggung
  • Mengeluarkan suara mengi saat bernapas
  • Batuk
  • Mudah pusing dan juga lelah
  • Sesak napas, sehingga sulit untuk bernapas lega seperti orang normal lainnya

Penyebab

Apa penyebab bronkospasme?

Penyebab bronkospasme adalah adanya pembengkakan, peradangan, iritasi pada saluran pernapasan. Beberapa penyakit berikut bisa menjadi penyebab bronkospasme, seperti:

Selain itu, para ahli juga meyakini bahwa berolahraga dapat menjadi pemicu utama bronkospasme. Bahkan, kondisi ini sering dikaitkan dengan salah satu gejala asma.

Namun, sebuah studi yang tercantum dalam jurnal Clinical and Experimental Allergy menyatakan bahwa hal tersebut mungkin tidak benar. Dalam penelitian tersebut, diperkirakan menegangnya otot usai berolahraga mungkin saja adalah kondisi yang berbeda dengan asma.

Masih dari studi yang sama, kondisi ini juga dikaitkan dengan rhinitis atopik. Rhinitis atopik adalah kondisi kronis yang menyebabkan munculnya kerak kering di dalam rongga hidung, serta berkurangnya produksi lendir seiring dengan berjalannya waktu.

Para peneliti juga masih berupaya mencari tahu apakah rokok elektrik dapat menjadi penyebab menegangnya otot saluran pernapasan ini. Pasalnya, kandungan nikotin di dalam rokok elektrik dapat merangsang saraf-saraf utama dalam paru, sehingga terjadi penegangan pada otot-otot paru.

Sebuah penelitian yang terdapat di American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine menguji efek rokok elektrik pada guinea pig, yaitu hewan sejenis tikus. Hasilnya, rokok elektrik dengan kandungan nikotin 12 mg/ml dapat memicu terjadinya bronkospasme pada hewan yang dibius terlebih dahulu.

Faktor risiko

Apa saja faktor-faktor risiko dari kondisi ini?

Sementara itu, faktor lainnya yang dapat membuat seseorang berisiko terkena bronkospasme antara lain:

  • Sering terpapar asap dari bahan kimia atau pembakaran
  • Memiliki kebiasaan merokok, baik itu dari tembakau maupun rokok elektrik
  • Mendapatkan anestesi umum selama operasi yang bisa mengiritasi saluran pernapasan
  • Menggunakan obat pengencer darah

Diagnosis

Bagaimana cara dokter mendiagnosis kondisi ini?

Untuk mendapatkan diagnosis bronkospasme, Anda sebaiknya berkonsultasi pada dokter spesialis penyakit saluran pernapasan atau ahli paru.

Dokter akan menanyakan gejala yang Anda alami serta mencari tahu riwayat kesehatan Anda, apakah Anda memiliki asma, alergi, atau penyakit saluran pernapasan lainnya atau tidak. Selanjutnya, dokter akan melihat bagaimana Anda bernapas.

Beberapa tes kesehatan untuk mengukur seberapa baik fungsi paru-paru Anda juga mungkin perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis bronkospasme, seperti:

  • Tes bernapas dengan tabung spirometri untuk mengukur kekutan udara saat Anda bernapas
  • Tes volume paru untuk mengukur seberapa banyak oksigen dapat ditangkap oleh paru-paru
  • Tes kapasitas difusi paru-paru unuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah
  • Tes pulse oximetry untuk mengukur tingkat oksigen dalam darah
  • Tes eucapnis voluntary hyperventilation, mendiagnosis bronkospasme dengan menghirup campuran oksigen dan karbondioksida untuk merangsang pernapasan sata berolahraga
  • Rontgen thorax dan CT Scan untuk mencari tanda atau masalah lain pada paru-paru

Pengobatan

Bagaimana cara mengobati bronkospasme?

Walaupun bronkospasme bisa diatasi dengan obat-obatan bentuk tablet ataupun injeksi, obat hirup adalah yang paling efektif. Biasanya dokter akan meresepkan bronkodilator untuk mengatasi bronkospasme.

Obat ini dapat membantu melebarkan saluran udara yang menyempit sehingga aliran udara akan meningkat. Ada tiga jenis bronkodilator yang umum digunakan, yaitu beta-agonis, antikolinergik, dan teofilin.

Ada dua tipe perawatan bronkodilator untuk mengobati bronkospasme, yaitu:

1. Bronkodilator kerja pendek

Obat ini akan mulai bekerja dalam beberapa menit dan efeknya bisa bertahan hingga beberapa jam. Dokter akan meresepkan perawatan ini, jika pasien mengalami sesak tiba-tiba dan hanya boleh digunakan satu atau dua kali dalam seminggu. Bronkodilator kerja singkat yang umumnya digunakan, meliputi:

  • Metaproterenol
  • Xopenex
  • Maxair
  • Ventolin

2. Bronkodilator kerja panjang

Untuk bronkospasme kronis, dokter akan memberikan perawatan jangka panjang, yaitu kombinasi antara bronkodilator dengan kortikosteroid inhalasi. Penggunaan bronkodilator dilakukan dua atau tiga kali per hari dan pada waktu-waktu yang sudah dijadwalkan oleh dokter. Kombinasi obat dapat membantu menghilangkan gejala tegang pada otot bronkus dengan cepat.

Bronkodilator kerja panjang dan obat kortikosteroid inhalasi yang umum digunakan, meliputi:

  • Foradil
  • Prednisolon
  • Advair
  • Flovent

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề