Gerakan tari burung kutilang juga dapat menggunakan reaksi pola lantai pola lantai adalah

Tari merak. Foto: Indonesia Kaya

Seni tari merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang merepresentasikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tarian ini memiliki gerak dan pola yang menyerupai tingkah laku burung merak.

Ragam tarian ini pertama kali dipentaskan oleh Seniman Sunda, Raden Tjetje Somantri. Ia berhasil menciptakan tarian yang kini dikenal luas baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Ciri khas tarian ini terletak dari gerakan dan busana yang dipakainya. Pakaian yang dikenakan penari memiliki motif bulu merak yang dilengkapi dengan sayap dan mahkota yang cantik.

Tarian ini biasanya dimainkan oleh beberapa orang yang masing-masing memiliki peran sebagai betina dan jantan. Untuk mempelajari tarian ini diperlukan pemahaman teknik dalam menari, salah satunya pola lantai.

Pola lantai adalah paduan formasi yang dilakukan oleh penari, baik saat latihan maupun tampil di sebuah pentas. Pola lantai ini memudahkan penari untuk menghafalkan gerakan tari.

Ada beberapa jenis pola lantai tari merak, di antaranya pola lantai vertikal, horizontal, diagonal, dan melingkar. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut:

  • Pola lantai vertikal : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya.

  • Pola lantai horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke samping.

  • Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kana atau ke kiri.

  • Pola lantai melingkar : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis lingkaran.

Berikut gambar pola tari merak:

Gambar pola lantai tari merak

Perbesar

Pementasan tari berjudul Ngawak secara daring di YouTube Indonesiakaya [Dok.Galeri Indonesia Kaya]

Meskipun saat ini pola lantai sudah sangat berkembang dan sangat banyak variasi yang bisa ditampilkan. Namun ada beberapa pola lantai yang cukup dasar dan perlu untuk dipahami. Sebab pola lantai dasar tersebut bisa menjadi dasar pengembangan agar tercipatanya pola lantai yang lebih baru dan variatif. Adapun beberapa jenis dasar dari pola lantai adalah:

Horizontal

Pola lantai horizontal memiliki bentuk berupa barisan. Posisi penari yang menggunakan pola lantai ini dengan berjajar dari kiri ke kanan, atau berjajar dari kanan ke kiri.

Makna dari pola lantai horizontal yaitu melambangkan sebuah ikatan antara manusia satu dengan manusia lainnya. Bahkan pada beberapa tarian tradisional Indonesia menggunakan polai lantai ini. Beberapa tarian yang menggunakan pola lantai ini adalah tari Indang dari Sumatera Barat dan tari Saman dari Aceh.

Diagonal

Kemudian, pola lantai diagonal memiliki ciri khas bentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. Pola lantai yang dilakukan oleh para penari ini, bertujuan agar tarian terlihat lebih kokoh dan kuat. Selain itu, pola lantai yang satu ini dapat memberi visual yang lebih indah saat penari membawakan suatu tarian.

Ada beberapa jenis tarian tradisional yang menggunakan pola lantai ini, antara lain tari Sekapur Sirih dari Jambi, tari Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan, dan tari Pendet dari Bali.

Vertikal

Pola lantai vertikal punya pola yang bentuknya lurus memanjang. Pola lantai ini berfungsi untuk membentuk formasi lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini dilakukan oleh penari dengan jumlah lebih dari satu orang.

Pola lantai vertikal biasa digunakan ketika penari menarikan tarian klasik, sebab pola lantai vertikal bisa melambangkan ikatan antara manusia dengan Tuhannya. Sehingga pola lantai vertikal memiliki arti yang cukup magis, kuat dan mendalam.

Pada jenis tarian tradisional Indonesia, ada beberapa yang menggunakan jenis pola lantai ini. Beberapa di antaranya adalah tari Serimpi dari Jawa Tengah, tari Yospan dari Papua, tari Pasambahan dari Sumatera Barat dan tari Baris Cengkedan dari Bali.

Melengkung

Selanjutnya, pola lantai yang terakhir yaitu pola lantai melengkung. Pola lantai ini terdiri dari beberapa jenis bentuk pola lantai, yaitu garis lingkaran, angka delapan, huruf U, serta lengkung ular.

Pola lantai lengkung umumnya akan membuat tarian tradisional menjadi lebih indah dan terlihat tidak kaku. Pola lantai ini banyak digunakan dalam tarian tradisional sebab lebih terlihat dinamis. Beberapa jenis tarian tradisional yang menggunakan jenis pola lantai melengkung, seperti tari Ma’badong Toraja dari Sulawesi Utara, tari Piring dari Sumatera Barat dan tari Randai dari Sumatera Barat.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Lihat Foto

shutterstock.com

Salah satu tari tradisional Jawa menggunakan pola lantai

KOMPAS.com - Bentuk penyajian tari dapat berupa tari tunggal, tari berpasangan, dan tari berkelompok. Bentuk penyajian tari yang berbeda, punya pola lantai yang berbeda pula.

Pada tari tunggal pengolahan pola lantai dilakukan secara individu. Kemudian pada tari berpasangan pengolahan lantai dilakukan berdua. Sedangkan pada tari kelompok dilakukan secara kerja sama.

Apa yang dimaksud dengan pola lantai?

Dalam buku Tari Tradisi Melayu, Eksistensi dan Revitalisasi Seni [2016] karya Muhdi Kurnia, dijelaskan bahwa pola lantai adalah sebuah garis atau pola yang dibentuk sebagai cara bagi penari dalam berpindah, bergerak, maupun bergeser ke posisi untuk penguasaan panggung.

Garis atau pola yang dimaksud adalah pola garis maya yang dibuat penari ketika melakukan gerakan tari.

Baca juga: Gerak Tari: Jenis dan Unsurnya

Fungsi pola lantai untuk menata gerakan tarian yang selaras atau kompak antara anggota penari. Pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan karya tari.

Sehingga pembuatan pola lantai harus memperhatikan beberapa hal, seperti variasi bentuk pola lantai, makna pola lantai, jumlah penari, ruangan, atau tempat pertunjukan, dan gerak tari.

Pola lantai dalam melakukan tarian banyak menggunakan unsur ruang. Jika digambarkan, pola tersebut berupa lintasan garis diagonal, vertikal, horizontal dinamis di lantai.

Ruang dalam pola lantai terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Ruang pribadi, gerakan penari melakukan pergerakan di tempat atau area sendiri.
  • Ruang umum, melakukan gerakan berpindah tempat dan dinamis.

Baca juga: Fungsi Musik dalam Tari

Tujuan pola lantai

Ada beberapa tujuan dibentuknya pola lantai, yaitu:

  • Untuk membuat penari tidak bertabrakan dengan penari lainnya, sehingga letaknya sinkron atau sesuai.
  • Untuk membedakan gerakan antar seni tari satu dengan yang lainnya.
  • Membuat sebuah tarian tampil menarik
  • Membuat penari bisa tampil atau terlihat secara keseluruhan oleh penonton.
  • Penari dapat menguasai panggung

Lihat Foto

shutterstock.com

Tari Saman menggunakan pola lantai garis lurus

Jenis pola lantai

Terdapat dua jenis pola lantai, yaitu:

Lihat Foto

shutterstock.com

Salah satu tari tradisional Jawa menggunakan pola lantai

KOMPAS.com - Ketika melihat pertujukan seni tari, setiap orang akan dibuat terpukau dengan keindahan gerakan tari yang dipertunjukkan.

Dibalik keindahan gerakan serta cerita yang dibawakan, para penari harus mempelajari berbagai teknik atau kompetensi dasar.

Salah satunya adalah pola lantai dalam seni tari. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan pola lantai dalam seni tari?

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemdikbud], pola lantai merupakan sebuah aturan yang diperuntukkan para penari, mengatur cara berpindah tempat, bergerak, melangkah atau bergeser.

Tujuan utama dari pola lantai adalah untuk penataan serta penguasaan panggung agar terlihat lebih menarik ketika ditampilkan.

Baca juga: Pola Lantai: Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya

Selain itu, pola lantai juga memiliki tujuan lainnya, yakni:

  • Agar antar penari tidak saling bertabrakan saat sedang menari.
  • Pembeda antar gerakan tari yang satu dengan lainnya.
  • Membuat tarian lebih menarik untuk dilihat penonton.
  • Membuat semua penari dapat dlihat jelas oleh para pentonton saat sedang tampil.
  • Untuk mempermudah penari dalam menguasai panggung.

Pola lantai dalam seni tari lebih dikenal sebagai teknik blocking. Karena memang tujuan utama dari pola lantai adalah untuk mengatur pemain saat berada di panggung.

Teknik blocking atau pola lantai memiliki beberapa fungsi. Tahukah kamu apa saja fungsi  pola lantai dalam seni tari?

Berikut adalah beberapa fungsi pola lantai:

  • Untuk menata gerakan penari saat melakukan tarian.
  • Untuk membuat penari terlihat kompak dan tidak ada gerakan yang salah.
  • Untuk membuat struktur penari saat penampilan tari.
  • Untuk memberikan daya tarik tertentu kepada penonton saat melihat pertunjukan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề