Hadits tentang menyantuni anak yatim dan Dhuafa

Muslim diperintahkan untuk memuliakan anak yatim karena banyak keutamaannya. [Foto: Dok.iNews]

Kastolani Senin, 07 Juni 2021 - 16:36:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Hadits tentang anak yatim mengajarkan kepada Muslim untuk memuliakan anak yatim. Banyak keutamaan yang diperoleh ketika seseorang memuliakan anak yatim mulai dari dibebasan dari api neraka hingga berada di surga bersama Rasulullah SAW.

Perintah memuliakan anak yatim banyak disebutkan dalam Al Qur'an. Salah satunya dalam Surat Al Fahri. Allah SWT berfirman:

BACA JUGA:
ACC Gandeng Gus Miftah Live Dakwah dan Bantu Anak Yatim

{بَل لَا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَ}

Artinya: Sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim. [Al-Fajr: i 7]

Di dalam ayat ini terkandung makna perintah untuk memuliakan anak yatim yang ditinggal mati ayah atau ibunya sejak kecil. Islam pun melarang umatnya menguasai harta anak yatim jika anak yatim tersebut memiliki harta warisan orang tuanya kecuali untuk tujuan baik.

{وَلا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ}

Dan janganlah kalian mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik [bermanfaat] sampai ia dewasa. [Al-Isra: 34]

Maksudnya, janganlah kalian menggunakan harta anak yatim kecuali dengan niat untuk melestarikannya.

{لَا تَأْكُلُوهَا إِسْرَافًا وَبِدَارًا أَنْ يَكْبَرُوا وَمَنْ كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ وَمَنْ كَانَ فَقِيرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوفِ}

Dan janganlah kalian makan harta anak yatim lebih dari kepa­tutan dan [janganlah kalian] tergesa-gesa [membelanjakan] sebe­lum mereka dewasa. Barang siapa [di antara pemeliharaan itu] mampu, maka hendaklah ia menahan diri [dari memakan harta anak yatim itu] dan barang siapa miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. [An-Nisa: 6]. 

Islam pun melarang pemeluknya menghardik atau berlaku sewenang-wenang anak yatim. Allah SWT berfirman:

{فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلا تَقْهَرْ}

Adapun terhadap anak yatim, maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. [Adh-Dhuha: 9]

Yakni sebagaimana engkau dahulu seorang yang yatim, lalu Allah melindungimu, maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim.

Yakni janganlah kamu menghina, membentak, dan merendahkannya; tetapi perlakukanlah dia dengan baik, dan kasihanilah dia. Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa jadilah engkau terhadap anak yatim sebagai seorang ayah yang penyayang.

Berikut hadits tentang anak yatim

1. Rumah Terbaik yang Ada Anak Yatim

Dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw yang telah bersabda:

«خَيْرُ بَيْتٍ فِي الْمُسْلِمِينَ بَيْتٌ فِيهِ يَتِيمٌ يُحْسَنُ إِلَيْهِ، وَشَرُّ بَيْتٍ فِي الْمُسْلِمِينَ بَيْتٌ فِيهِ يَتِيمٌ يُسَاءُ إِلَيْهِ- ثُمَّ قَالَ بِأُصْبُعِهِ- أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا»

Sebaik-baik rumah dikalangan kaum muslim adalah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik, dan seburuk-buruk rumah di kalangan kaum muslim adalah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang di perlakukan dengan buruk. Kemudian Nabi Saw. berisyarat dengan kedua jari tangannya, lalu bersabda: Aku dan orang yang menjamin anak yatim berada di dalam surga seperti ini.

2. Masuk Surga

عَنْ سَهْلٍ -يَعْنِي ابْنَ سَعْدٍ-أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ كَهَاتَيْنِ فِي الْجَنَّةِ"  وَقَرَنَ  بَيْنَ إصبعيه: الوسطى والتي تلي الإبهام

Dari Sahl [yakni Ibnu Sa'id] bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Aku dan orang yang menjamin anak yatim seperti kedua jari ini di dalam surga. Yakni berdekatan, seraya mengisyaratkan kedua jarinya, yaitu telunjuk dan jari tengahnya.

Dalam redaksi lain disebutkan:

عَنْ سَهْلٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا

Dari Sahl ia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Aku akan bersama orang-orang yang mengurusi anak Yatim dalam surga." Seperti inilah, beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah lalu beliau membuka sesuatu di antara keduanya. [HR. Bukhari] [No. 5304 Fathul Bari] Shahih.

3. Disayang Nabi SAW

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَافِلُ الْيَتِيمِ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ فِي الْجَنَّةِ وَأَشَارَ مَالِكٌ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى

Dari Abu Hurariah berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: "Orang yang menanggung anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia seperti dua ini di surga." Malik mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah. [HR. Muslim] [No. 2983 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

4. Akhlak Mulia

عَنِ السَّائِبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ جِيءَ بِي إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ جَاءَ بِي عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ وَزُهَيْرٌ فَجَعَلُوا يَثْنُونَ عَلَيْهِ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُعْلِمُونِي بِهِ قَدْ كَانَ صَاحِبِي فِي الْجَاهِلِيَّةِ قَالَ قَالَ نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَنِعْمَ الصَّاحِبُ كُنْتَ قَالَ فَقَالَ يَا سَائِبُ انْظُرْ أَخْلَاقَكَ الَّتِي كُنْتَ تَصْنَعُهَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَاجْعَلْهَا فِي الْإِسْلَامِ أَقْرِ الضَّيْفَ وَأَكْرِمْ الْيَتِيمَ وَأَحْسِنْ إِلَى جَارِكَ

Dari As-Saib bin Abdullah berkata; saya dibawa ke hadapan Nabi Shallallahualaihiwasallam dan bersamaku Utsman bin Affan dan Zuhair, maka mereka memuji [Rasulullah Shallallahualaihiwasallam] lalu Rasulullah Shallallahualaihiwasallam bersabda kepada mereka, kalian tidak usah memberitahu diriku tentang dia [As-Saib], dia adalah sahabatku di Masa Jahiliyyah. [Mujahid Radliyallahuanhu] berkata; As-Saib berkata; Ya wahai Rasulullah! Sebaik-baik sahabat adalah anda. [Rasulullah Shallallahualaihiwasallam] bersabda: "Wahai Saib, lihatlah akhlak yang telah kamu perbuat di Masa Jahiliyyah, maka lakukanlah [akhlaq tersebut] dalam Islam; muliakanlah tamu dan hormatilah anak yatim serta berbuatlah baik kepada tetanggamu." [HR. Ahmad] [No. 14953]

5. Balasan Surga

عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحَارِثِ رَجُلٍ مِنْهُمْ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ ضَمَّ يَتِيمًا بَيْنَ أَبَوَيْنِ مُسْلِمَيْنِ إِلَى طَعَامِهِ وَشَرَابِهِ حَتَّى يَسْتَغْنِيَ عَنْهُ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ الْبَتَّةَ وَمَنْ أَعْتَقَ امْرَأً مُسْلِمًا كَانَ فِكَاكَهُ مِنْ النَّارِ يُجْزَى بِكُلِّ عُضْوٍ مِنْهُ عُضْوًا مِنْهُ

Telah menceritakan kepada kami Husyaim, berkata Ali bin Zaid, telah mengabarkan kepada kami Zurarah bin Aufa dari Malik bin Harits salah seorang dari mereka bahwa ia mendengar Rasulullah Shallalahu alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menjamin kehidupan seorang yatim yang ditinggal orang tuanya muslim, dengan memberinya makan dan minum hingga ia mandiri, maka wajib baginya surga. Dan barangsiapa seorang muslim yang memerdekakan budak atau membebaskan dari urusan seorang muslimlainnya, maka ia terbebas dari Neraka, dan akan dibalas pada setiap anggota badannya dengan anggota badan budak tersebut." [HR. Ahmad] [ No. 19442]

Wallahu A'lam

Sumber: Tafsir Ibnu Katsir


Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Hadits tentang Anak Yatim Memuliakan Anak Yatim

​ ​ ​

Hadits Tentang Menyantuni Anak Yatim dan Fakir Miskin – Yatim adalah anak-anak yang telah kehilangan ayahnya, jadi kita umat Islam patut menyantuni anak yatim. Terutama sebagai Muslim, kita perlu mencintai anak yatim dan membantunya dalam berbagai hal. Sebagaimana dianjurkan dalam Al Quran dan Hadist Nabi seperti berikut ini : 

1. HR. Al-Baniy

“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” [HR. Al-Baniy, Shahih At Targhib, Malik Ibnu Harits: 1895].

2. HR. Ibnu Majah

Dengan menyantuni dan memelihara anak yatim, maka akan banyak kelimpahan berkah yang ada pada rumah tersebut tidak peduli seberapa bagus atau jelek rumah tersebut. Sebaik-baik rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik. Dan sejelek-jelek rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim dan dia diperlakukan dengan buruk.” [HR. Ibnu Majah No. 3669].

3. HR. Imam Bukhari

Dari Sahl bin Sa’ad r.a berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan keduanya.”

Daud a.s berkata: “Bersikaplah kamu kepada anak yatim sebagaimana seorang bapak yang penyayang.”

Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan orang yang memelihara  anak yatim di surga, seperti ini [sambil merenggangkan jari telunjuk dan jari tengah].”

4. HR. Imam Muslim

“Orang yang menanggung [mengasuh] anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia seperti dua jari ini di surga.” Malik [perowi hadits] mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah.” [HR. Muslim]

5. HR Thabrani

Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan Thobrani, Shahih At Targhib Al Albani bahwa: “Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orang tua Muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.”

Terdapat seorang lelaki datang kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabi pun bertanya padanya: sukakah kamu? Jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu dapat terpenuhi? Kasihilah anak yatim dengan mengusap mukanya, serta berilah makan dari makananmu, maka niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu dapat terpenuhi.”

Bagaimana Hukum Bagi Orang yang Memakan Harta Anak Yatim

HR Bukhari dan Muslim

Dosa yang juga besar adalah termasuk jika kita mengambil dan memakan harta anak yatim, dimana harta tersebut bukanlah hak dari kita, tentu sebuah dosa yang sangat besar. Hal ini juga disebutkan dalam hadits. Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang merusak,” dan salah satu diantara perkara yang Rasulullah sebutkan adalah “Memakan harta anak yatim.” [HR. Bukhari dan Muslim]

QS. An-Nisa: 10

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zhalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala [neraka].” [An-Nisa: 10].

Itulah beberapa Hadits Tentang Menyantuni Anak Yatim dan Fakir Miskin

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề