hal-hal apa saja yang dikenalkan kepada siswa pada saat pengenalan sekolah baru

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah [MPLS]adalah kegiatan pertama masuk sekolah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur [budaya] sekolah.

MasaPengenalanLingkungan Sekolahbagi peserta didik baru berbentuk kegiatan yang bersifatedukatif dan kreatifuntuk mewujudkan sekolah sebagai taman belajar yang nyaman bagi mereka.

Hal ini sejalan dengan amanatPermendikbudNomor 18 Tahun 2016tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Barubahwa penyelenggaraan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah [MPLS] wajib dilakukan secara edukatif, kreatif, dan juga menyenangkan.

PelaksanaanPengenalan Lingkungan Sekolah [PLS]dalam rangka penerimaan peserta didik baru di sekolah untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Melihat pentingnya tujuan pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru, maka kegiatan MPLS wajib di selenggarakan oleh setiap satuan pendidikan.

Karena masih berada di masa Pandemi Covid-19, maka kegiatanMPLS Tahun Pelajaran 2021/2022dapat dilakukan secaradaring[online] untuk mencegah penyebaran Covid-19, khususnya pada satuan pendidikan.

Terkait dengan hal tersebut, maka berikut kami bagikancontoh kegiatan MPLS daring [online] Tahun Pelajaran 2021/2022.

Contoh kegiatan MPLS online tahun 2021 masa pandemi Covid-19ini untuk membantu satuan pendidikan dalam menyelenggarakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah [MPLS] Tahun Pelajaran 2021/2022 secara daring.

Contoh skenario kegiatan MPLS onlineini hanya sebagai gambaran pelaksanaan MPLS di masa pandemi Covid-19 tahun pelajaran 2021/2022.

Satuan pendidikan dapat mengembangkan dan menyempurnakan sendiri contoh kegiatan MPLS ini sesuai kebutuhan dan kondisi masing-masing.

Tujuan MPLS

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah [MPLS] bertujuan sebagai berikut.

1. Mengenali potensi diri peserta didik baru.

2. Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah.

3. Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai peserta ddik baru.

4. Mengembangkan interaksi positif antar peserta didik dan warga sekolah lainnya.

5. Menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong pada diri peserta didik.

Ketentuan Pelaksanaan MPLS

BerdasarkanPermendikbud Nomor 18 Tahun 2020, maka pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi peserta didi baru dalam jangka waktu paling lama 3 [tiga] hari pada minggu pertama awal tahun pelajaran. Penyelenggaraan kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah hanya pada hari sekolah dan berada di jam pelajaran.

Pengecualian terhadap jangka waktu pelaksanaan Pengenalan Lingkungan Sekolah adalah kepada sekolah berasrama, dengan terlebih dahulu melaporkan kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya beserta rincian kegiatan pengenalan lingkungan sekolah.

Bentuk-bentuk Kegiatan MPLS

Bentuk kegiatan MPLS dapat bersifat wajib maupun pilihan, dengan memperhatikan tujuan pelaksanaan kegiatan.

Berikut ini adalahbentuk-bentuk kegiatan MPLSsesuaiPermendikbud Nomor 18 Tahun 2016.

1. Kegiatan mengenali potensi diri siswa baru.

2. Kegiatan membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya.

3. Kegiatan menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai peserta didi baru.

4. Kegiatan mengembangkan interaksi positif antar peserta didik dan warga sekolah lainnya.

5. Kegiatan menumbuhkan perilaku positif pada diri peserta didik baru

Materi MPLS

Materi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolahyang bersifat teoritis dan edukatif, antara lain sebagai berikut.

1. Wawasan Wiyata Mandala

Peserta didik akan memperoleh pengetahuan mengenai arti dan makna wawasan wiyata mandala dan juga unsur-unsur wiyata mandala.

Peserta didik juga mendapatkan arahan untuk mengenal sekolahnya melalui cara pandang mereka terhadap sekolah sebagai tempat untuk menimba ilmu dengan segala unsur-unsurnya yang meliputi gedung sekolah, kepala sekolah, guru, karyawan, komite sekolah, orangtua/wali, dan masyarakat sekitar.

2. Kepramukaan

Peserta didik akan berkenalan secara lebih luas dan mendalam mengenai pentingnya mengikuti kegiatan pramuka di sekolah.

Pramukaadalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah untuk membentuk watak, akhlak. dan budi pekerti luhur.

Pramuka akan membentuk peserta didik menjadi warga negara berjiwa Pancasila setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna.

3. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Peserta didik akan memperoleh pemahaman mengenai pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara. Pengaruh globalisasi menjadikan generasi muda lebih mementingkan diri sendiri dan kelompoknya daripada mementingkan kepentingan bangsa dan negara.

Peserta didik harus disiapkan untuk mampu memajukan bangsa dan negaranya sendiri melalui kesadaran berbangsa dan bernegara.

4. Belajar Efektif

Pada tahap ini peserta didik akan mendapatkan materi mengenai cara belajar yang baik, sehingga mereka akan lebih mudah mencapai tujuan belajar.

Selain itu, peserta didik juga akan memperoleh metode belajar yang efektif dan menyenangkan agar mereka tidak cepat bosan dalam belajar.

5. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter perlu ditegakkan di lingkungan sekolah, sesuai amanatPermendikbud Nomor 20 tahun 2018tentang penguatan pendidikan karakter pada satuan pendidikan formal.

Penguatan Pendidikan karakter adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental.

6. Tata Krama Siswa

Pengenalan tata krama bertujuan untuk menegakkan kembali tata krama peserta didik yang sudah mulai memudar dan luntur.

Peserta didik akan berkenaan dengan jenis-jenis tata krama dan contoh tata krama dalam kehidupan mereka sehari-hari, baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan tempat tinggalnya.

7. Pengenalan Kurikulum 2013

Peserta didik akan mendapatkan penjelasan mengenai Kurikulum 2013 di semua jenjang satuan pendidikan. Kurikulum 2013 menjadi kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan kurikulum tingkat satuan pendidikan

Di dalam kurikulum 2013 terdapat perubahan mengenai materi pembelajaran untuk peserta didik, ada beberapa materi yang telah mengalami perampingan dan penambahan.

Contoh Kegiatan MPLS Daring Online Tahun Pelajaran 2021/2022

PelaksanaanMasa Pengenalan Lingkungan Sekolah tahun ajaran 2021/2022akan berbeda suasananya dengan tahun-tahun sebelumnya, karena berada di masapandemi Covid-19.

Di dalam mencegah penyebaran Covid-19, satuan pendidikan yang melaksanakan kegiatan MPLS harus tetap mengutamakan protokol kesehatan.

Pemilihan kegiatan MPLS dapat sesuai kebutuhan tiap satuan pendidikan dan kondisi sarana dan prasarana yang ada, dengan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik baru.

Panitia MPLS tingkat satuan pendidikan harus merencanakan dengan baikskenario kegiatan MPLS di masa pandemi Covid-2019untuk tahun pelajaran 2021/2022 ini.

Belum adanya keputusan resmi dari pemerintah yang memperbolehkan pembelajaran secara tatap muka di awal tahun pelajaran 2021/2022, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk calon peserta didik baru melaksanakanBelajar Dari Rumah.

Terkait dengan kondisi tersebut, pihak panitia MPLS hendaknya dapat membuat beberapa alternatifkegiatan MPLS masa pandemi Covid-19secara daring [online].

Materi MPLS yang bersifat teoritis dapat dikenalkan secara daring kepada calon peserta didik baru. Profil sekolah juga dapat disampaikan secara daring dalam bentuk video yang menarik.

Ketentuan Pelaksanaan MPLS Daring [Online}

1. Bentuk Kegiatan MPLS Online

Jika akan melakukan MPLS secara daring/online, maka setidaknya ada tiga bentuk skenario, sebagai berikut.

a. Peserta didik baru tidak harus belajar secarareal time[Asynchronous OnlineCourses].

b. Peserta didik baru harus mengikuti kelas secara langsung dan dapat berinteraksi secara bersamaan [Synchronous Online Courses].

c. Peserta didik baru melakukan kombinasi belajar secara langsung dan tidak langsung [Hybrid Courses].

Seluruh kegiatan MPLS dilakukan peserta didik baru dari rumah masing-masing dan pengendalian serta dievaluasi semuanya secara online oleh panitia MPLS. Waktu kegiatan MPLS secara daring ini adalah selama 3 [tiga] hari sesuai waktu dalam Kalender Pendidikan.

2. Mekanisme MPLS Online

Berikut ini mekanisme yang dapat diterapkan untuk pelaksanaan MPLS secara daring [online].

a. Penyampaian rencana pelaksanaan MPLS daring kepada orangtua dan peserta didik baru, sehingga orangtua akan menyiapkan diri untuk mendampingi peserta didik dalam mengikuti MPLS daring sesuai jadwal.

b. Teknik penilaian menyesuaikan dengan jenis kegiatan, dapat berbentuk observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisa, dan angket.

c. Instrumen penilaian dibuat untuk tujuanpenilaian portofolioyang menggambarkan unjuk kerja peserta didik baru selama kegiatan MPLS daring.

d. Panitia memberikan umpan balik [feedback] dan menyampaikan hasil belajar peserta didik.

e. Pemberian penghargaan kepada peserta didik yang dengan proses belajar paling baik.

3. Media MPLS Online

Aplikasi untuk melaksanakan MPLS daring [online] hendaknya yang mudah digunakan untuk sarana komunikasi. Beberapa aplikasi untuk sarana komunikasi dalam MPLS online, misalnya Google Classroom, Google Meet, Zoom Meeting, Webex dan WA.

Pembuatan materi dalamMPLS onlinehendaknya semenarik mungkin dalam bentuk PPT atau video untuk diintegrasikan dalam Google Classroom atau web sekolah.

Presensi peserta didik dapat menggunakan Google Form, sedangkan perkenalan dengan guru dapat dengan Google Meet Webex, atau Zoom.

Demo ekstrakurikuler juga bisa dalam bentuk vlog yang nantinya dimasukkan dalam Google Classroom. Komunikasi wali kelas dengan peserta didik baru dapat juga melalui Whatsapp Grup.

Berikut inicontoh kegiatan MPLS secara daring [online]tahun Pelajaran 2021/2022yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan panitia penyelenggara MPLS di tingkat sekolah.NoBentuk KegiatanUraian Kegiatan1Presensi Kehadiran Peserta Didik BaruAbsen melalui Google Form atau Whatsapp Group2Pengenalan Profil SekolahPerkenalan awal denganstakeholder sekolah menggunakanlive conferencesyang melibatkan peserta didik baru dan orang tua.Pengenalan profil sekolah dapat menggunakan video yang diunggah di kanal YouTube atau website sekolah.3Pengenalan EkstrakurikulerMembuat PPT kegiatan ekstrakurikuler untuk diintegrasikan pada Google Classroom.Membuat video demo ekstrakurikuler yang diunggah ke kanan YouTube atau website sekolah.4Pengenalan Prestasi SekolahPanitia membuat video yang berisi portofolio prestasi sekolah, guru, dan peserta didik.5Penyampaian Materi MPLSPemberian materi dapat dalam bentuklivemenggunakan aplikasimeeting, seperti Google Meet, Zoom, dan Webex.Pada akhir penyampaian materi, peserta didik baru membuatresumeuntuk dikumpulkan secara online melalui WA Group atau media online lainnya.Materi juga dapat diintegrasikan dalam Google Classroom.6Pemberian Tugas IndividuPengerjaan tugas dapat dilakukan dalam kantong tugas pada Google Classroom7Pemberian Penghargaan pada Peserta Didik Baru dengan Hasil Belajar TerbaikPemberianrewarddapat berupa kuota internet atau menampilkan profil peserta didik dengan hasil belajar terbaik untuk diunggah ke media sosial oleh panitia MPLS.

Demikiancontoh kegiatan MPLS daring [online] tahun pelajaran 2021/2022. Semoga bermanfaat.

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề