Hal hal apa sajakah yang harus diutamakan dalam lempar cakram?

Untuk juri, ada juga aturan yang harus diperhatikan dalam perlombaan lempar caram ini. Pada setiap perlombaan lempar cakram, akan selalu ada juri yang berjumlah 5 orang. Juri ini disebut juri 1 hingga 5.

[Perlombaan lempar cakram]

Setiap juri pun mempunyai tugas serta peran yang berbeda-beda. Juri 1 bertugas memanggil peserta serta mengawasi gerakan kaki di sisi lingkaran ketika pelempar melakukan gerakan putaran.

Juri 2 menjadi pengawas gerakan kaki peserta yang salah di sisi lingkaran sehingga harus selalu siap dengan pengeras suara agar memberitahukan peserta. Juri ini juga memegang bendera yang menjadi tanda atau isyarat sah atau tidak lemparan yang dilakukan.

Juri 3 bertugas menempatkan alat pengukur sesudah bendera penanda sudah ditempatkan. Juri 4 dan Juri 5 menjadi pengamat dan melihat tempat jatuhnya cakram paling dekat alias jatuhnya cakram pertama.

2. Hal Penting dalam Lempar Cakram

Aturan berikutnya adalah soal hal-hal penting dalam lempar cakram. Pertama, melakukan putaran sempurna dan putaran besar antara tubuh bagian bawah dan atas. Cakram perlu didorong melewati lingkaran.

Selain itu, hal yang penting diperhatikan adalah jarak saat melayang melintasi lingkaran, mendarat dengan jari-jari kanan lalu memutar secara progresif, dan mendarat menggunakan kaki kanan tepat di titik pusat lingkaran.

1. Hal yang Harus Dihindari

Terakhir, aturann yang juga penting diperhatikan adalah hal yang harus dihindari dalam berolahraga lempar cakram. Pertama, jatuh ke belakang. Kemudian, tubuh juga tidak boleh terlalu membungkuk ke arah depan. Tubuh harus berputar di tempat saja.

Selanjutnya, peserta tidak boleh melompat terlalu tinggi di udara dan menumpukkan berat badan di bagian kaki depan. Kaki peserta tidak boleh terlalu tegang sehingga penempatan menjadi tidak sempurna atau salah.

3. Juri

Untuk juri, ada juga aturan yang harus diperhatikan dalam perlombaan lempar caram ini. Pada setiap perlombaan lempar cakram, akan selalu ada juri yang berjumlah 5 orang. Juri ini disebut juri 1 hingga 5.

Setiao juri pun mempunyai tugas serta peran yang berbeda-beda. Juri 1 bertugas memanggil peserta serta mengawasi gerakan kaki di sisi lingkaran ketika pelempar melakukan gerakan putaran.

Juri 2 menjadi pengawas gerakan kaki peserta yang salah di sisi lingkaran sehingga harus selalu siap dengan pengeras suara agar memberitahukan peserta. Juri ini juga memegang bendera yang menjadi tanda atau isyarat sah atau tidak lemparan yang dilakukan.

Juri 3 bertugas menempatkan alat pengukur sesudah bendera penanda sudah ditempatkan. Juri 4 dan Juri 5 menjadi pengamat dan melihat tempat jatuhnya cakram paling dekat alias jatuhnya cakram pertama.

2. Hal Penting dalam Lempar Cakram

Aturan berikutnya adalah soal hal-hal penting dalam lempar cakram. Pertama, melakukan putaran sempurna dan putaran besar antara tubuh bagian bawah dan atas. Cakram perlu didorong melewati lingkaran.

Selain itu, hal y

3. Juri

Untuk juri, ada juga aturan yang harus diperhatikan dalam perlombaan lempar caram ini. Pada setiap perlombaan lempar cakram, akan selalu ada juri yang berjumlah 5 orang. Juri ini disebut juri 1 hingga 5.

Setiao juri pun mempunyai tugas serta peran yang berbeda-beda. Juri 1 bertugas memanggil peserta serta mengawasi gerakan kaki di sisi lingkaran ketika pelempar melakukan gerakan putaran.

Juri 2 menjadi pengawas gerakan kaki peserta yang salah di sisi lingkaran sehingga harus selalu siap dengan pengeras suara agar memberitahukan peserta. Juri ini juga memegang bendera yang menjadi tanda atau isyarat sah atau tidak lemparan yang dilakukan.

Juri 3 bertugas menempatkan alat pengukur sesudah bendera penanda sudah ditempatkan. Juri 4 dan Juri 5 menjadi pengamat dan melihat tempat jatuhnya cakram paling dekat alias jatuhnya cakram pertama.

2. Hal Penting dalam Lempar Cakram

Aturan berikutnya adalah soal hal-hal penting dalam lempar cakram. Pertama, melakukan putaran sempurna dan putaran besar antara tubuh bagian bawah dan atas. Cakram perlu didorong melewati lingkaran.

Selain itu, hal yang penting diperhatikan adalah jarak saat melayang melintasi lingkaran, mendarat dengan jari-jari kanan lalu memutar secara progresif, dan mendarat menggunakan kaki kanan tepat di titik pusat lingkaran.

1. Hal yang Harus Dihindari

Terakhir, aturann yang juga penting diperhatikan adalah hal yang harus dihindari dalam berolahraga lempar cakram. Pertama, jatuh ke belakang. Kemudian, tubuh juga tidak boleh terlalu membungkuk ke arah depan. Tubuh harus berputar di tempat saja.

Selanjutnya, peserta tidak boleh melompat terlalu tinggi di udara dan menumpukkan berat badan di bagian kaki depan. Kaki peserta tidak boleh terlalu tegang sehingga penempatan menjadi tidak sempurna atau salah.

ang penting diperhatikan adalah jarak saat melayang melintasi lingkaran, mendarat dengan jari-jari kanan lalu memutar secara progresif, dan mendarat menggunakan kaki kanan tepat di titik pusat lingkaran.

1. Hal yang Harus Dihindari

Terakhir, aturann yang juga penting diperhatikan adalah hal yang harus dihindari dalam berolahraga lempar cakram. Pertama, jatuh ke belakang. Kemudian, tubuh juga tidak boleh terlalu membungkuk ke arah depan. Tubuh harus berputar di tempat saja.

Selanjutnya, peserta tidak boleh melompat terlalu tinggi di udara dan  menumpukkan berat badan di bagian kaki depan. Kaki peserta tidak boleh terlalu tegang sehingga penempatan menjadi tidak sempurna atau salah.

Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram - Lempar Cakram adalah salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik. Pada acara Olimpiade Sejak 708 M, lempar cakram merupakan bagian dalam pancalomba [pentattlon]. Pada awalnya cakram terbuat dari batu terupam halus dan kemudian dari perunggu dicor dan ditempa. Cara melakkan lemparan pada mulanya menirukan nelayan yang melempar jaringnya berulang-ulang. Kemudian, ditemukan lemparan dengan sikap badan menyiku secara khusus dengan badan agak bersandar ke depan.

Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram

a. Peraturan Lempar Cakram

Bahan cakram terbuat dari kayu atau bahan lain dengan bingkai dari metal. Bingkai berbentuk lingkaran penuh dan tepat di tengah-tengah cakram ada beban yang dapat dilepaspindahkan. Ukuran cakram untuk putra dan putrid adalah sebagai berikut :

a. Berat Cakram untuk putra : 2 kg

Garis tengah : 219-221 mm

b. Berat Cakram untuk putri : 1 kg

2. Lapangan Lempar cakram

Ukuran Lapangan Lempar Cakram adalah sebagai berikut :

a. Lingkaran untuk melempar berdiameter 2,50 meter dalam perlombaan yang resmi terbuat dari metal atau baja.

b. Permukaan lantai tempat melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal dan lain-lain.

c. Lingkaran lemparan dikelilingi oleh sangkar/pagar kawat untuk menjamin keselamatan petugas, dan penonton.

d. Bentuk seperti huruf C, dengan diameter 7 Meter, mulut 3,3 meter. Sektor lemparan dibatasi oleh garis yang berbentuk sudut 40 derajat di pusat lingkaran.

Perlombaan lempar Cakram perlu dipimpin oleh wasit atau juri yang tegas, jujur, adil, jeli dan penuh wibawa. Penguasaan peraturan perlombaan, pertandingan dan pengalaman memimpin harus terus ditingkatkan agar menunjang lancarnya perlombaan lempar cakram. Jumlah wasit atau juri dalam perlombaan lempar cakram adalah 5 orang, yaitu juri 1-5. Setiap juri tersbut membiliki tugas dan wewenang yang berbeda, antara lain sebagai berikut :

Memanggil peserta dan mengawasi gerakan kaki yang salah pada sisi lingkaran pada saat pelempar berputar, seperti di belakang lingkaran lempar

Mengawasi gerakan kaki yang slah pada sisi lingkaran seperti pada saat cakram sedang dilepaskan dari tangan pelempar. Juri 2 hendaknya memegang pengeras suara [megaphone] untuk memberitahukan pelempar agar siap sedia. Ia pun memegang bendera isyarat bahwa suatu lemparan tersebut sah atau tidak.

Menempatkan alat pengukur atau ujung pita meteran pada saat setelah ditempatkannya bendera sebagai pertanda tempat jatuhnya cakram.

Bertugas untuk melihat dan mengamati tempat jatuhnya cakram pertama [Terdekat]. Bagi peserta yang kidal, tentu posisi juri atau wasit harus berubah menyesuaikan dengan keadaan.

Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram

Cara melakaukan teknik gerakan lempar cakram adalah sebagai berikut :

Posisi berdiri menyamping arah lemparan. Kaki direnggangkan selebar badan, sedikit ditekuk dan rileks. Berat badan pada kedua kaki. Pusatkan perhatian dan lakukan persiapan untuk melakukan awalan agar mantap. Kemudian, cakram diayun-ayunkan ke samping kanan belakang lalu ke kiri. Gerakan ini diulang-ulangi dua tiga kali dilanjutkan dengan awalan berputar.

Lengan yang memegang cakram diayunkan ke sampng kanan-belakang diikuti oleh gerakan memilin badan ke kanan, kaki kiri mengikuti gerakan dengan tumit agak terangkat. Dipilin ke kiri dengan tangan kiri dibawa ke kiri juga, Berat badan dipindahkan ke kaki kiri, Kaki kanan kendor dan sedikit terangkat.

2. Sikap badan Saat Melempar Cakram

Kaki kanan ditolakkan untuk mengangkat panggul dan posisi rendah di atas kaki kanan didorong ke depan-atas, selanjutnya badan yang semula condong ke belakang dan terpilin ke kanan diputar ke kiri diikuti dengan gerakan panggul yang memutar ke kiri pula. Berat badan dipindahkan dari kaki kanan ke kaki kiri. Setelah posisi badan siap lempar, dengan waktu yang tepat cakram dilemparkan ke arah depan-atas.

3. Cara melemparkan cakram

Lepasnya cakram setinggi dagu dengan lengan lurus ke depan, sudut lemparan kira-kira 30 derajat. Cakram terlepas dari pegangan dengan berputar menurut putaran jarum jam, putaran cakram terjadi karena tekanan dari jari telunjuk.

4. Sikap Badan Setelah Melempar Cakram

Lepasnya Cakram diikuti dengan badan yang condong ke depan.

Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram

c. Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram

Hal-Hal yang harus dihindari dalam Lempar Cakram adalah sebagai berikut :

1. Jatuh ke belakang pada awal Putaran

3. Badan Membungkuk ke depan.

4. Melompat tinggi di udara.

5. Kaki terlalu tegang dan penempatannya kurang sempurna.

6. Membawa berat badan pada kaki depan dan membiarkan jatuh.

7. Melakukan lemparan terlalu dini.

Hal-Hal yang harus diutamakan dalam Lempar Cakram adalah sebagai berikut :

1. Melakukan putaran dengan sempurna dan lakukan putaran yang besar antara badan bagian atas dan bawah.

2. Doronglah cakram melewati lingkaran.

3. Capai jarak yang cukup pada saat melayang melintasi lingkaran.

4. Mendaratlah pada jari-Jari kaki kanan dan Putarlah secara progresif.

5. Mendaratlah dengan kaki kanan di titik pusat lingakran dan kaki kiri sedikit ke kiri dan garis lemparan.

Sumber : Buku Penjas yang ditulis oleh Ely maryani dan Jaja Suharja Husdarta


Tag: Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram, Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram, Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram,Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram, Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram, Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram, Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram, Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram, Pengertian Lempar Cakram, Teknik Lempar Cakram dan Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam Lempar Cakram

Artikel Tentang Tradisi Lisan Dan Contoh-Contoh Tradisi Lisan – Hai sahabat, Artikel kali ini akan membahas tentang Tradisi Lisan Dan contoh-contoh Tradisi Lisan. Yuk, langsung dibahas: Artikel Tentang Tradisi Lisan Dan Contoh-Contoh Tradisi Lisan - Tradisi Lisan Ada dua wujud bahasa, yaitu bahasa lisan dan tulis. Bahasa lisan telah digunakan sejak awal peradaban manusia. Beberapa lama kemudia manusia meneukan dan mengneal bahasa tulis. Penggunaan bahasa lisan dan tulis dari dahulu hingga sekarang malhirkan tradisi lisan dan tulis. Diantara banyak bahasa dan dialek di Indonesia, hanya delapan yang memiliki tradisi sastra tulis, diantara adalah tradisi tulis Melayu, tardisi tulis Aceh, tradisi tulis BALI, tradisi tulis sunda, tradisi tulis Sumatera Selatan, tradisi tulis Batak, dan tradisi tulis Sulawesi Selatan [Indonesi Heritage, Jilid 10, 2002]. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih sangat mengandalkan tradisi lisan dalam hal pemeliharaan dan pewarisan buda

Contoh Perwilayahan Secara Formal dan Fungsional - Pengertian Pewilayahan baik secara formal maupun fungsional sudah dijelaskan secara rinci pada awal bagian sebelumnya. Apabila kamu sudah memahami betul, maka kamu akan lebih mudah untuk memberikan beberapa contoh dari kedua pewilayahan tersebut. Sebelumnya :  Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan Contoh Perwilayahan Secara Formal dan Fungsional 1. Contoh Pewilayahan secara Formal Pewilayahan secara formal didasarkan pada gejala atau objek yang ada di tempat tersebut atau pewilayahan berdasarkan administrasi pemerintahan. Berikut ini beberapa contoh pewilayahan secara formal. 1. Daerah pegunungan adalah penamaan pewilayahan secara formal, karena penamaan ini didasarkan pada ciri-ciri morfologi yaitu suatu daerah yang memiliki ketinggian di atas 600 meter dpl, beda tinggi antara tempat yang rendah dengan tempat yang tinggi lebih dari 500 meter, dan kemiringan lerengnya lebih dari 4%

Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis - Pewilayahan Suatu tempat dapat dilakukan secara formal maupun fungsional. Hal ini bergantung pada kesepakatan atau tujuan yang akan digunakan dalam klasifikasi pewilayahan tersebut. Pewilayahan berdasarkan fenomena geografis adalah pewilayahan yang didasarkan pada gejala atau objek geografi misalnya berdasarkan atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Sebelumnya :  Contoh Perwilayahan Secara Formal dan Fungsional Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis 1. Pewilayahan Berdasarkan Fenomena atmosfer Fenomena atmosfer yang akan dijadikan dasar klasifikasi pewilayahan berdasarkan iklim, diantaranya berdasarkan posisi matahari dan ketinggian tempat. a. Pewilayahan iklim berdasarkan posisi matahari Dasar Pewilayahan dengan menggunakan iklim matahari ialah pewilayahan yang ditentukan pada posisi matahari dan sinar matahari yang dapat diterima di permukaan bumi. Garis edar bumi mengelilingi matahari, s

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề