Hal-hal apa yang dianggap negatif dan positif dari teks tersebut bagaimana jika dihubungkan dengan

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 93 Komentarku: .................................................................................................................... .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. Kegiatan 6 Penilaian Diri Kenalilah diri kamu dengan mengidentiikasi sejauh mana kamu sudah menjadi alat keadilan dan perdamaian Allah untuk keluarga dan lingkunganmu. Berhasil karena Tidak berhasil karena Cara memperbaiki 1 1 1 2 2 2 3 3 3 4 4 4 5 5 5

C. Penutup

Rangkuman Remaja membutuhkan dan perlu belajar tentang keadilan dan perdamaian. Hal tersebut perlu menjadi bagian dari kehidupan Kristen yang meneladani kehidupan Tuhan Yesus Kristus. Fenomena perdamaian seringkali berkaitan erat dengan keadilan. Keadaan yang tidak adil dapat menimbulkan konlik antar individu, dalam keluarga dan komunitas. Pribadi Kristen dipanggil oleh Tuhan untuk membawa keadilan dan perdamaian dimanapun dia berada. Dalam keluarga Kristen realita keadilan dan perdamaian sangat erat kaitannya. Bahkan bisa menjadi fenomena kausalitas fenomena sebab akibat. Realita keadilan dan perdamaian sangat dibutuhkan dalam lingkup keluarga, bahkan juga dalam lingkup komunitas dan negara. Keluarga Kristen perlu meneladani sikap Tuhan Yesus Kristus dalam “Sang Raja Adil, Sang Raja Damai” yang telah memberikan diriNya bagi kita. Kaum muda perlu berperan dalam keluarganya secara aktif untuk mengupayakan adanya keadilan, sehingga tercipta suasan damai dalam keluarga. Pada gilirannya remaja Kristen perlu menjadi berkat bagi lingkungannya karena keadilan dan perdamaian yang dihadirkannya. 94 Kelas XI SMA Ayat hafalan dan sharing: Baca dan hafalkan Yakobus 3:17, tentang ciri-ciri pendamai adalah peramah, penurut, penuh belas kasihan tidak munaik dan tidak memihak. Sejauh mana kamu sudah melakukan ciri-ciri sebagai Kristen? Diskusikan dengan teman sebangkumu. Bernyanyi Berdoa Ya Tuhan, kami bersyukur atas anugerah yang begitu besar dalam hidup kami. Kami beryukur atas kehidupan kami saat ini. Biarlah kami memiliki sikap yang adil dan damai. Tuhan kami ingin memulai dari kami masing-masing. Sehingga kami juga mampu untuk membawa sikap hidup damai dan adil ditengah-tengah keluarga dan lingkungan kami. Amin Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 95 Home Sweet Home Bahan Alkitab: Kejadian 30:1-24 ; 2 Timotius 1:5 Bab XI

A. Pengantar

 Berdoa Tuhan Yesus, Allah kami yang hidup. Penjaga kehidupan dan keluarga kami. Kami menyerahkan segenap kehidupan kami. Kami mengundang Engkau masuk ke rumah kami. Agar kami menjadi berkat bagi sesama terutama keluarga. Puji syukur dan hormat untuk Allah pencipta semesta. AMIN  Bernyanyi PKJ 165 Janji yang Manis Janji yang manis: Kau tak kulupakan, tak terombang-ambing lagi jiwaku. Walau lembah hidupku penuh awan, nanti ‘kan cerahlah langit di atasku. Ref: Kau tidak ‘kan Aku lupakan, Aku memimpinmu, Aku membimbingmu; Kau tidak ‘kan Aku lupakan, Aku Penolongmu, yakinlah teguh.

B. Home Sweet Home

1. Keluarga ideal Tentu kita masing-masing mendambakan memiliki rumah yang nyaman bukan? Betul. Rumah bukan sekedar tempat untuk bernaung dari hujan dan panas terik. Namun umumnya sebagian orang yang terlalu sibuk, secara tidak langsung 96 Kelas XI SMA dapat membentuk rumah menjadi warung makan saja atau seperti penginapan saja. Karena terlalu sibuk dengan pekerjaan dan aktivitasnya, kebersamaan dengan keluarga malah terbengkalai. Akhirnya setiap penghuni rumah menjadi sibuk dengan kebutuhannya sendiri tanpa ada kedekatan antara orang tua dengan anak dan juga antara kakak-adik. Rumah seharusnya menjadi tempat yang paling indah bagi penghuninya “Home Sweet Home”. Akibatnya dimana saja dan kapan saja rumah selalu dirindukan dan selalu diingat. Sesungguhnya para remaja memandang rumah sebagai tempat yang penuh dengan kenangan sejak kanak-kanak, kenangan tentang suka maupun duka. Rumah yang sederhana, nyaman, tenang, penuh kasih sayang dan damai adalah tempat tingal yang ideal. Sebagai contoh gambaran paling ideal bagi keluarga Kristen adalah Keluarga Kudus dari Maria dan Yusuf di Nazaret. Maria, Yusuf dan Tuhan Yesus selalu merayakan hari-hari besar dibait Allah Misalnya hari raya pondok daun. Dalam Lukas 2:41-52 dijelaskan bahwa Tuhan Yesus pada masa remaja taat pada orang tua duniawinya dan menikmati hidup bersama keluarga. Dia berkembang secara sehat dan utuh. Dia dikasihi oleh Allah dan sesama. Keluarga tersebut merupakan teladan bagi setiap pasangan kristiani dalam membina keluarga. Dalam kehidupan sehari-hari, hendaknya masing-masing keluarga Kristen dapat menghadirkan Kristus dalam kehidupannya. Dengan demikian keluarga Kristen dapat berkembang, menuju kesempurnaan seperti yang dikehendaki Tuhan. Di samping kebutuhan materi dan spiritual, tentu saja kita juga membutuhkan suasan rumah yang nyaman, menyenangkan, dan hangat. Ini semua bukanlah hanya pekerjaan seorang ibu namun, menjadi tanggung-jawab semua anggota keluarga baik laki-laki maupun perempuan. Saat ini telah terjadi perubahan sosial yang pesat. Banyak perempuan dan ibu-ibu yang memiliki peran ganda, yakni mengurusi masalah rumah tanggadomestik maupun bekerja untuk mencari nakah di luar rumah ruang publik. Kalau perempuan sudah melakukan terobosan ke dunia publik maka sudah saatnya para anak laki-laki dan suami juga harus mampu melakukan tugas-tugas dibidang domestik. Dengan demikian akan dicapai keseimbangan, tidak ada yang mempunyai “beban ganda”, tidak ada lagi perkerjaan yang diberi label “pekerjaan laki-laki dan pekerjaan perempuan. Kita Sumber: google.com Gambar 11.1 Makan Bersama dalam keluarga Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 97 semua perlu berubah, karena adanya perkembangan pesat di bidang sosial dan budaya. Masing-masing orang dalam keluarga dapat menciptakan suasana rumah menjadi suasana yang nyaman dan menyenangkan. Kegiatan 1 Diskusi Kelompok Diskusi: Bagilah kelas dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap manusia mempunyai pandangan yang berbeda-beda tentang keluarga yang ideal. Mungkin ada yang berpikir bahwa keluarga yang ideal itu apabila memiliki segala perabotan mewah dalam rumah atau sering mengadakan pesta yang mewah, sering berlibur ke luar negeri atau ke luar kota. Namun, mungkin ada yang berpendapat bahwa keluarga ideal itu adalah keluarga yang sederhana, memiliki relasi yang intim satu dengan yang lain, dan masing-masing orang dapat saling membantu. Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini dalam kelompok kecil 1. Apa makna atau arti keluarga bagi kamu? …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 2. Seperti apakah keluarga yang ideal menurut kamu? …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 3. Bagaimana peran laki-laki dan perempuan di keluarga kamu? …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 4. Apakah dalam keluargamu perempuan ibu dan saudara perempuan sudah diperlakukan dengan adil dan tidak menjadi korban? Karena seringkali mereka memiliki tiga peran sebagai ibu dan istri, sebagai pengelola rumah tangga, sebagai perempuan pencari nakah. Namun kedudukannya kurang dihormati dan tidak setara dengan laki-laki? …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 98 Kelas XI SMA 2. Rumah tempat bersemainya Iman Di dalam rumah, prioritas menjadi keluarga yang utuh itu penting. Banyak keluarga para remaja yang saat ini mengalami masalah, dimana orang tua tidak saling mengasihi, banyak timbul kekerasan dalam keluarga, akhirnya menimbulkan banyak perceraian. Oleh karena itu, perlu diingat bahwa pendidikan iman mempunyai kedudukan yang penting. Banyak krisis keluarga karena mereka sudah meninggalkan Kristus dan tidak ada lagi cinta dalam keluarga. Tuhan memberikan mandat kepada orang tua untuk mendidik anak, tetapi kadang-kadang orang tua sibuk hanya untuk memenuhi kebutuhan anak secara materi, dan mengabaikan kebutuhan mental dan rohani. Akibatnya anak sering berada di luar rumah untuk menghindari permasalahan keluarga. Seharusnya keluarga merupakan tempat masing-masing orang termasuk anak-anak dapat bertumbuh secara isik, mental dan spiritual. Oleh karena itu setiap keluarga perlu menyadari, betapa pentingnya menanamkan iman tentang Allah dan karyaNya sedini mungkin kepada anak, baik melalui proses pendidikan maupun sosialisasi. Anak-anak dapat bertumbuh imannya berkat pengaruh suasana kristiani yang dialami dan meresapi kehidupan keluarga. Ada doa dan kebaktian harian bersama setiap hari, bisa mencari waktu khusus malam hari atau pagi hari kurang lebih 10 menit. Merayakan secara sederhana keadaan tertentu, misalnya ada yang ulang tahun, lulus ujian, naik kelas, saling berbagi dalam suka maupun duka. Anak-anak juga akan bertumbuh kehidupan rohaninya bila orang tua dan masing-masing orang dalam kehidupan sehari-hari memberi tekanan kepada penghayatan iman. Misalnya dengan bersikap adil terhadap pembantu, menyatakan pendiriannya terhadap korban penindasan, diskriminasi, penyalahgunaan kekuasaan, dan menunjukkan pengertian terhadap kelemahan manusia tanpa merendahkannya. Kita semuanya sebagai anggota keluarga baik ibu maupun bapak, anak-anak, nenek atau kakek dan semua yang tinggal dirumah, mempunyai tanggung-jawab bersama membuat rumah “Home Sweet Home”. Kegiatan 2 Diskusi dalam Kelompok Kecil dan Presentasi Kelompok Bagilah kelas menjadi kelompok-kelompok kecil 4-5 orang. Masing-masing kelompok membaca dan memahami teks Alkitab dan menjawab beberapa pertanyaan berikut. Kelompok 1 : Kejadian 30:1-24 Penjelasan: Teks ini mengisahkan tentang kehidupan keluarga Yakub, yang mengalami banyak sekali ketidakwajaran. Awal cerita, Yakub menyukai Rahel dan ingin menikahinya, tetapi pada waktu pesta pernikahan Laban mertuanya tidak Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 99 memberikan Rahel untuk menjadi istrinya tetapi Lea kakaknya, Yakub marah akhirnya Laban berjanji akan memberikan Rahel apabila Yakub bekerja lagi padanya selama 7 tahun, dan Yakub menyetujuinya. Singkat cerita dalam era Perjanjian Lama Yakub memiliki 2 istri, dalam pernikahan itu mulai timbul masalah, sebab Lea memiliki anak sedangkan Rahel tidak, lalu Rahel dan Lea masing masing memberikan budaknya untuk mendapatkan anak-anak. Namun pada akhirnya Rahelpun mendapatkan anak dari rahimnya sendiri. Keluarga seperti ini jelas tidak menjadi teladan tapi inilah realita hidup manusia berdosa yang penuh kelemahan dan kekurangan. Pada zaman Perjanjian Lama PL memang wajar bila terjadi hal demikian, karena waktu itu tidak ada aturan yang jelas ditambah masih diberlakukannya budaya poligami. Jika istri tidak punya anak, ia bisa memberikan budaknya untuk menikah dengan suaminya ingat: dalam Perjanjian Baru Tuhan Yesus merubah poligami menjadi monogami. Bila melihat latar belakang Yakub, dapat diketahui bahwa dia juga adalah seorang yang terkenal sebagai penipu. Ia menipu ayahnya dan Esau saudaranya untuk mendapatkan hak kesulungan. Dari nats tersebut kita bisa belajar memahami bahwa adanya penipuan, usaha- usaha yang tidak sehat untuk memuaskan keinginan diri dan mendapatkan hak- hak yang bukan bagiannya. Hal ini dapat menimbulkan suasana yang buruk dalam keluarga dan mempengaruhi relasi-relasi yang dibangun dengan orang lain. Akibatnya suasana keluarga menjadi tidak menyenangkan atau tidak indah. Kelompok 2 :2 Timotius 1:5 Penjelasan: Teks ini mengisahkan tentang kehidupan pe-mimpin muda Timotius yang telah dididik sesuai dasar-dasar Alkitabiah sejak masa kanak-kanak. Timotius yang masih muda bisa dapat menjadi pemimpin bahkan menjadi perintis pekabaran Injil serta pemikir Kristen, karena didikan yang di- terimanya dari keluarganya. Paulus, sebagai rasul yang besar dan terkenal, bahkan menyebutnya sebagai satu-satunya orang “yang sehati dan sepikir” serta yang tidak mencari kepentingannya sendiri, melainkan kepentingan Kristus Filipi 2:20. Nama Timotius berasal dari kata Yunani yakni Timotheo Gambar 11.2 Keluarga Lois, Eunike dan Timotius merupakan keluarga ideal yang membentuk Timotius menjadi pemimpin muda Kristen yang handal 100 Kelas XI SMA artinya menghargai Allah, atau takut akan Tuhan. Timotius adalah putra seorang perempuan Yahudi beragama Kristen bernama Eunike yang bersuami seorang Yunani lihat Kisah Rasul 16:1. Timotius dididik secara kristiani oleh ibunya. Selain itu dia juga menerima didikan secara kristiani dari neneknya yang bernama Lois lihat 2 Timotius 1:5. Alkitab menjelaskan bahwa pengaruh pertama yang dialami Timotius adalah pengaruh asuhan orang tuanya, terutama ibu dan neneknya yang mengajarkan kepadanya tentang isi Alkitab. Nama Lois dan Eunike muncul sekali dalam Alkitab, meskipun demikian nama mereka tercatat dalam sejarah karena mereka meninggalkan kesan yang tidak terhapuskan dalam kehidupan Rasul Paulus. Perkenalan Rasul Paulus dengan Timotius dicatat di dalam Kisah Rasul 16:1-3. Dalam ayat tersebut, Timotius muda dipercaya Rasul Paulus untuk ikut dalam pelayanan misinya yang kedua Kisah Rasul 15:36-18:22. Melalui pelayanan inilah, Timotius bertumbuh menjadi murid dan anak rohani Paulus akhirnya menjadi pemimpin muda yang memiliki kualitas kristiani yang bagus. Kehidupan keluarga Timotius menjadi satu contoh yang patut diteladani oleh setiap keluarga Kristen. 1. Bagaimana kehidupan keluarga dalam kedua 2 teks Alkitab tersebut? …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 2. Pelajaran apa saja yang dapat kamu petik dari teks-teks Alkitab yang dibaca? …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 3. Hal-hal apa yang dianggap negatif dan hal-hal apa yang dianggap positif dari teks tersebut, bagaimana jika dihubungkan dengan keluarga masa kini? …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… Kegiatan 3 Metode Pelatihan dan Penugasan: membuat kebaktian keluarga Tahap 1: Gurumu akan mendemonstrasikan kebaktian keluarga. Guru meminta 2 orang peserta didik agar berperan sebagai ayah, ibu dan anak, guru sebagai ayah atau ibu. Melakukan kebaktian singkat dengan tata acara: a membaca Alkitab, b membaca renungan hariansaat teduhpenjelasan nats oleh salah satu anggota keluarga, c sharing anggota keluarga, d doa, e bernyanyi opsional. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 101 Tahap 2: 3 orang siswa mendemonstrasikan kebaktian keluarga sesuai yang dicontohkan oleh guru. Masing-masing orang berperan sebagai ayah, ibu dan anak. Tahap 3: Lakukanlah kebaktian keluarga di rumahmu masing-masing sesuai contoh. Lalu buatlah laporan berkaitan dengan ibadah keluarga tersebut. Laporan akan dibawa dalam pengajaran PAK minggu berikutnya. Juga buatlah saran untuk memperbaiki kebaktian keluarga yang telah dilakukan dikeluarga peserta didik masing-masing. Kegiatan 4 Membuat Tulisan Buatlah laporan pendek berisi laporan penelitian. Pertanyaan wawancara menyesuaikan dengan pertanyaan penuntun berikut. Tuliskan penelitian kamu: 1. Carilah pemahaman mengenai keluarga yang ideal melalui wawancara dengan pendeta. 2. Amatilah keluargamu, hal-hal apa saja yang berpotensi untuk menjadi keluarga ideal dan hal-hal apa saja yang menjadi penghalang teralisasinya keluarga Kristen ideal. Buatlah rencana untuk pemecahan masalah. 3. Simpulkanlah hasil no 1 dan 2 Kegiatan 5 Penilaian Produk: menciptakan Pilihlah kertas berwarna ukuran A4, dan tempelkan gambar keluargamu sendiri yang ideal. Berikan komentar tentang foto tersebut dalam sepuluh kalimat Kumpulkan tugas pada gurumu lalu dipajang di dalam ruang kelas

C. Penutup

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề