Ilmu pengetahuan yang kita dapat dari kandungan atau isi pokok pesan yang terdapat dalam

Oleh: Dedi Eko Riyadi HS, S.Pd.I., M.Pd.

[Dosen Prodi PGMI STAIM Tarate Sumenep]

E-mail : 

Belajar adalah kewajiban bagi setiap manusia. Penting untuk dipahami bahwa belajar tidak hanya terbatas di bangku sekolah atau kuliah di perguruan tinggi, pondok pesantren, tempat kursus, meliankan belajar dalam arti luas adalah menggunakan akal dan fikiran untuk terus memikirkan ciptaan Allah dan mampu memgambil hikmah dari setiap yang dia alami.  Belajar juga bukan hanya semata-mata mengejar titel, pangkat, atau memperoleh ijazah. Belajar hendaknya dimaknai mendalam dalam jiwa setiap manusia bahwa itu merupakan pekerjaan yang diperintahkan oleh Allah kepada kita selaku hambanya, belajar adalah pekerjaan yang terus kita lakukan selagi hayat masih dikandung badan.

            Dalil di perintahkan kepada kita untuk belajar adalah termaktub dalam al Qur’an  yaitu sebagai mana berikut:

            Pertama adalah surat Q.S al mujadalah: 11

يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ

Artinya : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmupengetahuan beberapa derajat [Q.s. al-Mujadalah : 11]

Kedua adalah  Qs Ali Imraan ayat 18:

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ [آل عمران:18

Artinya: “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu [juga menyatakan yang demikian itu]. Tak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [Ali Imraan : 18]

Ketiga adalah  Qs Thaaha ayat  114

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا [طه:114

Artinya:  “Dan katakanlah [wahai Nabi Muhammad] tambahkanlah ilmu kepadaku.” [Thaaha : 114]

Keempat  Qs Az Zumar ayat  9

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ [الزمر:9

Artinya: “Katakanlah, apakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak tahu.” [Az Zumar : 9]

Adapun salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya, dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Yang membahas menuntut ilmu, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda :

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمِ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“Barangsiapa yang menempuh suatu perjalanan dalam rangka untuk menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga. Tidaklah berkumpul suatu kaum disalah satu masjid diantara masjid-masjid Allah, mereka membaca Kitabullah serta saling mempelajarinya kecuali akan turun kepada mereka ketenangan dan rahmat serta diliputi oleh para malaikat. Allah menyebut-nyebut mereka dihadapan para malaikat.”

Ayat dan hadist ini cukuplah menjadi bukti bahwa belajar atau menuntut ilmu merupakan perintah yang Allah berikan kepada kita selaku hambanya. Oleh karena itu, niat yang tulus dalam dalam hati kita bahwa belajar atau menuntut ilmu semata-mata karena diperintah oleh Allah dan untuk mendapatkan ridha dan kasih sayang Allah semata.

Dalam belajar  ada satu surat yang penting untuk dijadikan pedoman bagi kita, yaitu surat al- Alaq.

Ayat pertama  dari  surat al- Alaq ini adalah “bacalah  dengan  nama  tuhanmu yang  menciptakanmu” . Ayat pertama ni menggunakan kata “perintah” untuk membaca.  Ayat ini dapat  kita  fahami  bahwa  membaca  adalah  salah  satu  hal  terpenting  dan  utama  yang arus kita lakukan tanpa henti. Membaca  di sini  ada  dua  katagori yang  bisa  kita  lakukan, membaca  secara  teks  dan  membca  setiap  fenomena  kehidupan yang  dialami  kita ataupun membaca akan segala ciptaan allah yang luar biasa di jagad raya ini.

Penting membudayakan membaca karena dengan membaca inilah akan terbuka wawasan  seseorang  untuk  mengembangkan kemampuan  dirinya  dalam  berbagai  keilmuan. Dengan membaca juga seseorang terbuka wawasannya dan dapat mengambil sikap dari setiap perubahan. Oleh karena itu, tidak salah apabila dikatakan indikator kualitas seseorang terletak kepada kei manan dan banyak dia membaca serta perannya di masyarakat. Bahkan sering kali disebut kemajuan suatu bangsa terletak pada budaya semangat baca masyarakatnya.

Semua negara maju di dunia menyadari bahwa kebijakan sistem perbukuan adalah syarat mutlak dalam upaya menghidupakan dunia penerbitan, penumbuh kembangan minat baca, pemberantasan butu aksara, pencerdasan kehidupan bangsa dan muaranya kemajuan bangsa.

Indonesia harus segera melahirkan sistem perbukuan yang diatur dalam sebuah undang-undang yang salah satu tujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat dengan menyediakan buku berkualitas yang murah dan tersebar  merata.

Di sadari atau tidak bahwa semua negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Prancis, dan Jerman juga menjadi negara yang mendominasi penerbitan buku dunia. Itu adalah langkah nyata bagaimana budaya membaca di negra tersebut betul-betul tertanam pada jiwa rakyatnya. Tidak heran apabila negara-negara tersebut menjadi negara maju dan banyak memberikan perubahan dan mewarnai dalam segala apsek keilmuan dalam kancah dunia.

Langkah ini kemudian disusul oleh Rusia, Spanyol, Cina, dan India. Bahkan di India, harga buku dari penerbit internasional sangat murah karena tidak ada pajak  buat penerbitan buku. Sehingga masyarakat dari berbagai kalangan mampu untuk membeli buku, alhasil India menjelma menjadi salah Negara yang tidak kalah dengan Negara-negara maju di eropa.

Buku menjadikan mereka menguasai ilmu pengetahuan. Jepang menjadi salah satu Negara yang unggul dalam teknologi, karena tidak lain salah satu yang dilakukan adalah mempunyai program menerjemahkan berbagai buku. Kemudian dijual dengan harga yang cukup murah, Ini semua bisa terjadi karena mereka sudah punya sistem perbukuan.

Indonesia perlu terus berupaya melakukan pembenahan serius dalam berbagai lini diantarany adalah sistem belajar mengajar, kompetensi guru, infrastruktur, dan pemanfaatan teknologi, demikian juga rendahnya minat baca sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan Indonesia. Negara dengan minat baca rendah dapat dipastikan juga memiliki kualitas pendidikan yang rendah.

Indonesia misalnya, merujuk pada hasil survei UNESCO pada taun 2011, indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya, hanya ada satu orang dari 1000 penduduk yang masih ‘mau’ membaca buku secara serius [tinggi].

Most Literate Nations in the World  pada Maret 2016 lalu, malah merilis pemeringkatan literasi internasional yang menempatkan Indonesia berada di urutan ke-60 di antara total 61 negara dengan taraf  baca tinggi.

Kondisi yang sama juga terjadi pada pemeringkatan tingkat pendidikan Indonesia di dunia yang memang dari tahun ke tahun belum beranjak dari papan bawah dalam berbagai survei internasional, salah satunya World Education Forum di bawah naungan PBB menempatkan Indonesia di posisi 69 dari 76 negara.

Minat baca dengan kualitas pendidikan sangat erat. Di Indonesia, rendahnya minat baca karena masyarakat kesulitan dalam memperoleh dan memanfaatkan buku secara mudah dan tanpa diskriminasi. Mahalnya buku dan tingkat ekonomi menengah ke bawah menjadi kendala semangat baca di Indonesia, hal ini juga karena sistem perbukuan di Indonesia belum berkembang secara memadai baik secara budaya, politik, ekonomi, maupun hukum.  Apabila dinamika ini tidak ada perubahan dan kesadaran bersama antara pemerintah dan masyarakat  maka  bisa dipastikan  Indonesia  sulit  untuk  menjadi  negara  maju.

Di awal, china dan India juga punya persoalan pendidikan yang sama dengan Indonesia. Namun, mereka mampu membangun kesadaran yang tinggi untuk meningkatkan minat baca sehingga dua negara tersebut mampu menyediaan buku murah dalam jumlah banyak, sehingga kesempatan memperoleh pendidikan dan pengetahuan semakin merata di kedua negeri itu, Ini yang belum terjadi di Indonesia. Berjalannya waktu, Indonesia akan terus berbenah diantaranya adalah dengan penyediaan buku murah dan merata.

Ayat yang kedua dari surat Al-’alaq adalah berbunyi “yang menciptakan manusia dari segumpal darah”. Ayat  ini menunjukkan betapa manusia diciptakan oleh Allah dari benda yang sangat hina. Al-‘alaq berarti segumpal darah yang sangat hina dan menjijikkan. Tuhan memberikan  pesan kepada manusia, bahwa ketika manusia sudah dianugerahi berbagai kelebihan  oleh  Allah  seperti  kepintaran, kekayaan, pangkat, kedudukan dan lain sebagainya, dia senantiasa harus berjiwa “tawadhu’”. Senantiasa menghilangkan rasa sombong yang sering  bersarang  di dalam.

Ada banyak kisah yang Allah jadikan dalam kehidupan ini bagaimana kesombongngan itu akan menyebabkan murkanya Allah kepada makhluknya. Sebut saja makhluk yang bernama “iblis”. Di awal penciptaannya iblis kedudukannya sama seperti malaikat, mereka sama-sama diciptakan oleh Allah dengan para malaikat dan diletakkan di surga yang penuh dengan kenikmatan. Singkat kisah, ketika Allah menciptakan nabi adam, lalu Allah menyuruh semua malaikat dan iblis bersujud kepada adam, semua malaikat patuh dan tunduk pada perintah Allah dengan bersujud kepada nabi adam kecuali iblis, iblis menolak perintah Allah bersujud kepada nabi Adam. Dengan sombongnya dia berkata “Kenapa engkau suruh aku bersujud kepada adam yang engkau ciptakan dari  tanah liat ini, sedang aku engkau ciptakan dari api yang menyala”.  Akibat  kesombongannya ini, Allah megutuk iblis dengan diturunkan kedunia dan akan dimasukkan ke dalam neraka selamanya  kelak.

Allah juga memberikan pelajaran lewat kisah fir’aun. Fir’aun  diberikan harta melimpah, Allah jadikan dia raja, dan dalam satu riwayat fir’aun selama hidupnya hanya satu kali yang mengalami sakit. Dengan berbagai keberlimpahan itu, tertanam dalam hatinya rasa sombong yang keterlewatan sehingga dia mengaku dirinya sebagai tuhan. Untuk meluruskan fir’aun itu, maka diutuslah nabi musa oleh Allah untuk mengajak fir’aun kembali kejalan yang benar, namun dengan rasa sombong yang sudah tertanam dalam hatinya, fir’un menolak ajakan nabi musa, akhirnya Allah tenggelamkan dia di lautan bersama dengan pengikutnya.

Banyak kisah-kisah nyata di muka bumi ini, bagaimana Allah binasakan karena kesombangan, sepeti qarun yang ditenggalamkan oleh allah ke dalam bumi karena kesombongan akan harta yang dia miliki, tsa’labah yang Allah mengutuknya karena kesombongan akan hewan ternak yang dia miliki, bahkan kisah tenggelamnya kapan van der wick, sebuah kapal mewah dan super canggih pada masanya, sebelum berangkat sang nahkoda sekaligus perancang kapal tersebut dengan sombongnya mengatakan “tidak akan pernah bisa menenggelamkan kapal ini sehebat apapun badai menghantam”, namun Allah menenggelamkannya dan terjebak oleh kerasnya batu karang di tengah samudera.

Sudah cukup Allah membuat peringatan lewat berbagai peristiwa di muka bumi ini. Allah menyadarkan kita bahwa manusia hanya terbuat dari segumpal darah yang sangat hina dan menjijikkan sehingga tidak pantas kesombongan itu meliputi hati manusia.

Ayat yang ketiga dari surat al’alaq adalah berbunyi “bacalah dengan nama tuhanmu yang maha mulia”. Allah satu-satunya dzat yang mulia,maka semua makhluknya mulai dar manusia, malaikat, jin, hewan, dan semua makhluknya harus tunduk kepada Allah. Dari ini kemudian, setiap apa yang diliat kita sebagai manusia, baik itu tumbuh-tumbuhan, lautan, samudera yang membentang luas, gunung-gunung yang menjulang tinggi, semuanya harus menghantarkan kita akan kesadaran yang total bahwa itu adalah salah satu dari kuasa Allah yang maha mulia. Setitik debu sekalipun manusia tidak boleh merasa mulia, karena jelas Allah menciptakan manusia dengan penuh kelemahan, lupa dan salah.

Ayat yang keempat dari surat Al’alaq adalah berbunyi “yang mengajarkan manusia dari pena”. Senantiasa manusia dalam proses belajar, setelah ia melakukan kajian yang mendalam akan fenomena kehidupan, setelah dia banyak membaca teks-teks keilmuan, maka dianjurkan untuk menulis, berkarya, dan mencurahkan segala fikiran dan ilmunya dalam bentuk tulisan. Karena dengan menulis kita akan memberikan ilmu kepada orang lain, bahkan sekalipun penulisnya sudah tiada, namun buah karya dalam tulisannya itu tetap dibaca oleh generasi berikutnya, inilah salah satu ilmu manfaat, dan akan menjadi amal jariyah bagi penulisnya ketika sudah tiada.

Kalau kita lihat sejarah merka ulama’ dan tokoh islam, namanya masih harum sampai sekarang sekalipun mereka sudah meninggal ratusan tahun. Semua itu diantaranya adalah karena kreatif dan istiqomah menulis, misal ibnu sina namanya dikenal sampai sekarang karena menghasilkan karya besar dalam disiplin ilmu kedokteran, al-Jabar menulis ilmu matematika, ibnu arabi menulis ilmu tasawwuf, al-Ghazali dikenal sampai sekarang karena banyak menghasilkan karya tasawwuf, Imam nawawi, Imam rofi’I, Imam malik, Imam hambal mereka dikenal sampai sekarang karena mereka banyak menghasilkan karya dalam bidang fiqh, dan banyak lagi para tokoh islam yang tidak munkin saya sebut semua dalam tulisan ini. Mereka dikenal sampai sekarang karena mereka menulis dan menulis, berkarya dan terus berkarya. Dari ini kemudia dapat dipahami bahwa kualitas keilmua seseorang dapat diukur dengan seberapa banyak karya yang telah mereka hasilkan.

Ayat yang kelima dari surat al’alaq adalah berbunyi “yang mengajarkan manusia dengan apa yang merka tidak tau”. Ayat ini mengajarkan kepada kita, bahwa kita tidak hanya cukup hanya dengan membaca lalu menulis, dan yang terakhir kita senantiasa menyampaikan ilmu kepada orang lain, kita dituntut untuk mengajarkan ilmu yang kita peroleh kepada orang lain. Dari inilah kemudian kita menghasilkan investasi akhirat yaitu ilmu yang bermafaat, sedangkan ilmu yang bermanfaat itu adalah ilmu yang kita amalkan dan ilmu yang kita ajarkan kepada orang lain.

Wallahua’lam

INFORMASI KAMPUS :

STAI Miftahul Ulum Tarate Pandian Sumenep
Menuju Institut Terkemuka di Madura

Jalan Pesantren No 11 Tarate Pandian Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur - Indonesia

Telp : +62 878 - 7030 - 0328 / WA : +62 81 776 - 883 -730 / +62 823 - 3483 - 4806

Website : //www.staimtarate.ac.id

E-mail 1 :  

E-mail 2 :  

 

SOSIAL MEDIA

  • Fecebook

  • Instagram

  • Twitter

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề