Innal insana lafi khusrin pesan yang terkandung dari ayat tersebut adalah

Dalam salah satu surat di Juz 30 atau Juz Amma ada salah satu surat yang cukup singkat dari segi jumlah ayat. Surat tersebut adalah Al Ashr. Di dalam surat itu ada tiga ayat yang semuanya diturunkan di Kota Makkah Al Mukarromah. Oleh karenanya Surat Al Ashr masuk ke dalam golongan surat Makkiyah.

Surat Al Ashr masuk ke dalam urutan ke 103 di Al Qur'an yang di dalam surat tersebut terkandung sebuah keistimewaan mengenai pentingnya waktu. Hal tersebut terlihat dari setiap ayat yang memberi peringatan tentang waktu dan keselamatan manusia.

Surat Al Ashr dalam Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan

mengutip dari Al Qur'an terbitan Kementerian Agama, berikut isi Surat Al Ashr dari ayat 1-3:

وَالْعَصْرِۙ - ١

Wal 'asr.
Demi masa,

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ - ٢

Innal insaana lafii khusr.
Sungguh, manusia berada dalam kerugian,

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ - ٣

Illalladzii na aa manuu wa amilus shalihaati watawa saubil haqqi wa tawaa saubis sabr.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Tafsir Surat Al Ashr

Melansir tafsir Kementerian Agama, Surat Al Ashr menjelaskan bahwa Allah bersumpah dengan masa yang terjadi di dalamnya bermacam-macam kejadian dan pengalaman yang menjadi bukti atas kekuasaan Allah yang mutlak, hikmah-Nya yang tinggi, dan Ilmu-Nya yang sangat luas. Perubahan-perubahan besar yang terjadi pada masa itu sendiri, seperti pergantian siang dengan malam yang terus-menerus, habisnya umur manusia, dan sebagainya merupakan tanda keagungan Allah.

Dalam ayat lain, Allah berfirman: "Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan." [Fussilat/41: 37]

Apa yang dialami manusia dalam masa itu dari senang dan susah, miskin dan kaya, senggang dan sibuk, suka dan duka, dan lain-lain menunjukkan secara gamblang bahwa bagi alam semesta ini ada pencipta dan pengaturnya. Dialah Tuhan yang harus disembah dan hanya kepada-Nya kita memohon untuk menolak bahaya dan menarik manfaat.

Adapun orang-orang kafir menghubungkan peristiwa-peristiwa tersebut hanya kepada suatu masa saja, sehingga mereka beranggapan bahwa bila ditimpa oleh sesuatu bencana, hal itu hanya kemauan alam saja. Allah menjelaskan bahwa masa [waktu] adalah salah satu makhluk-Nya dan di dalamnya terjadi bermacam-macam kejadian, kejahatan, dan kebaikan. Bila seseorang ditimpa musibah, hal itu merupakan akibat tindakannya. Masa [waktu] tidak campur tangan dengan terjadinya musibah itu.

Dalam ayat kedua, Allah mengungkapkan bahwa manusia sebagai makhluk Allah sungguh secara keseluruhan berada dalam kerugian bila tidak menggunakan waktu dengan baik atau dipakai untuk melakukan keburukan. Perbuatan buruk manusia merupakan sumber kecelakaan yang menjerumuskannya ke dalam kebinasaan.

Dosa seseorang terhadap Tuhannya yang memberi nikmat tidak terkira kepadanya adalah suatu pelanggaran yang tidak ada bandingannya sehingga merugikan dirinya.

Dalam ayat ketiga, Allah menjelaskan bahwa jika manusia tidak mau hidupnya merugi, maka ia harus beriman kepada-Nya, melaksanakan ibadah sebagaimana yang diperintahkan-Nya, berbuat baik untuk dirinya sendiri, dan berusaha menimbulkan manfaat kepada orang lain.

Di samping beriman dan beramal saleh, mereka harus saling nasihat-menasihati untuk menaati kebenaran dan tetap berlaku sabar, menjauhi perbuatan maksiat yang setiap orang cenderung kepadanya, karena dorongan hawa nafsunya.

Tafsir Jalalain Surat Al Ashr Ayat 1-3

Selain tafisr yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama, dalam Tasir Jalalain juga dijelaskan mengenai arti Surat Al Ashr yang terbilang dari tiga ayat tersebut. Pertama dari Surat Al Ashr yang pertama adalah Allah SWT bersumpah dengan menyebut masa. Masa sendiri memiliki makna yaitu waktu. Bila Allah SWT bersumpah dengan makhluknya, maka menjadi suatu isyarat bagi Rasulullah dan orang beriman.

Bisa disimpulkan arti surat Al Ashr ayat pertama adalah supaya Rasulullah SAW dan orang beriman memberi perhatian lebih kepada waktu, serta mampu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk hal terpuji sesuai ajaran Islam. Sebab waktu tidak akan berhenti maupun terulang meski sedetik saja.

Pada ayat selanjutnya disebutkan banyak manusia yang berada dalam keadaan merugi. Mereka tidak memanfaatkan kehidupan di dunia dengan baik, seperti yang sudah ditunjukkan oleh agama. Banyak orang hanya sibuk menikmati dunia dan menuruti hawa nafsu. Padahal hidup di dunia ini hanya sementara dan hanya akhirat yang kekal.

Di ayat terakhir dijelaskan dan diberikan beberapa cara agar menjadi manusia yang tidak merugi. Untuk bisa melakukan cara itu harus dengan melewati tiga syarat yaituberiman dan beramal saleh, saling menasihati mengenai kebenaran, serta saling menasihati mengenai kesabaran.

Semoga dengan mempelajari Surat Al Ashr ayat 1-3 ini dapat menjadikan pelajaran kita sebagai manusia agar selalu lebih baik di masa yang akan datang. Serta senantiasa untuk menjaga dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.
Cari sumber: "Surah Al-'Asr" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR

al-'Asr
Informasi Statistik
Berkas:Al-'Asr.png

Arti Masa
Klasifikasi Makkiyah
Surah ke 103
Juz Juz 30
Jumlah ruku' 1 ruku'
Jumlah ayat 3 ayat
Jumlah kata 14 kata
Jumlah huruf 66 huruf

Surah Al-'Asr [bahasa Arab: سورة العصر‎] adalah surah ke-103 dari al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah dan terdiri atas 3 ayat. Kata Al 'Ashr berarti waktu/masa dan diambil dari ayat pertama surat ini. Isi surat mengabarkan bahwa sesungguhnya semua manusia itu berada dalam keadaan merugi kecuali dia termasuk mereka yang selalu beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.

Surah Al-'Asr
بِسْــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِـــــــــــــــــــــــيمِ
[1] Demi masa, وَالْعَصْرِ  
[2] sungguh, manusia berada dalam kerugian, إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ  
[3] kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ  
—Qur'an Al-'Asr:1-3

 

Wikisource memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:

Surah Al-'Asr

Surah Sebelumnya:
Surah At-Takasur
Al-Qur'an Surah Berikutnya:
Surah Al-Humazah
Surah 103

 

Artikel bertopik Al-Qur'an ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Surah_Al-%27Asr&oldid=18117323"

AKURAT.CO, Salah satu surah pendek yang terdapat dalam juz 30 [juz 'Amma] adalah Surah Al-Ashr. Surah yang hanya terdiri dari tiga ayat ini tergolong surah Makkiyah yang memiliki arti demi waktu.

Lafal Surah Al-Ashr adalah:

ISTIMEWA


Wal ashr [1] innal-insaana lafii khusr [2] illalladziina aamanuu wa 'amilus-shaalihaati wa tawaashau bil-haqqi wa tawaashau bis-shabr [3].

Artinya: Demi waktu [1] sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, [2] kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran [3]. [QS. Al-Ashr: 1-3]

Meskipun pendek dan mudah dihafal, Surah Al-Ashr memiliki makna dan kandungan yang sangat luar biasa.

Allah Swt pada ayat pertama bersumpah dan dengan tegas memperingatkan tentang waktu. Waktu yang diberikan Allah kepada setiap manusia di dunia ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Umur kita selama hidup di dunia tidak ada yang tahu kapan berakhirnya. Ada yang panjang umur, tetapi banyak pula yang pendek umurnya. Namun yang pasti, umur adalah nikmat terbesar yang diberikan Allah Swt kepada manusia.

Selanjutnya, Allah mengingatkan kepada manusia bahwa siapa saja yang tidak bisa memanfaatkan waktu maka ia akan merugi.

Kecuali mereka orang-orang yang beriman, yang beramal soleh, orang-orang yang saling menasihati dalam kebenaran, dan orang yang menasihati dalam kesabaran.

Dengan demikian, waktu kita selama di dunia yang hanya sementara harus bisa kita manfaatkan dengan maksimal. Sebab, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Jangan lupa pula bahwa waktu yang hilang tidak mungkin bisa terulang.

Wallahu a'lam.[]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề