Jamur shitake kering tahan berapa lama

Ilustrasi menyimpan jamur Foto: Shutterstock

Ditumis, dibuat sup, atau disajikan sebagai pengganti daging. Jamur memang nikmat diolah menjadi beragam sajian gurih untuk teman makan nasi.

Beberapa jenis jamur pun mudah ditemukan dengan harga yang cukup terjangkau. Tak mengherankan, mulai dari jamur tiram hingga kancing kerap jadi menu andalan untuk santap makan keluarga.

Meski begitu, jamur termasuk bahan makanan yang membutuhkan perhatian lebih bila kamu ingin menyimpannya dalam waktu lama. Sebab, tanaman yang punya nama ilmiah Fungi ini memang rentan rusak. Apalagi bila disimpan di tempat lembab dan basah.

Bahkan bila disimpan sembarangan, jamur bisa menjadi sarang bakteri yang berbahaya, lho. Tidak mau kan, persediaan jamur rusak karena proses penyimpanan yang sembarangan?

Bagi kamu yang masih bingung menyimpan persediaan jamur di rumah, ini dia lima tips praktis menyimpannya agar lebih awet:

1. Bersihkan jamur sebelum disimpan

Ilustrasi menyimpan jamur Foto: Shutterstock

Jamur yang punya banyak ruangan dan sela-sela kecil merupakan sarang favorit bagi hewan dan kuman kecil untuk berkembangbiak. Karena itu, sebaiknya bersihkan jamur sebelum disimpan agar kesegarannya bisa bertahan lebih lama.

Potong bagian jamur yang dirasa mulai lembek dan menghitam, lalu bersihkan dengan tisu. Tidak perlu dicuci dengan air, cukup usap dan tekan perlahan permukaan jamur hingga kotorannya menempel. Tisu juga berfungsi menyerap air sehingga jamur lebih kering.

Jamur matsutake Foto: Dok. Shutterstock

Kertas berfungsi sebagai media penyerap air sehingga jamur lebih awet disimpan. Dengan kadar air yang sedikit, kuman maupun hewan kecil yang menempel di jamur akan sukar berkembangbiak.

Caranya mudah, cukup bersihkan jamur tanpa dicuci lalu bungkus dengan kertas koran atau kantong kertas. Setelah itu simpan di bagian dasar kulkas yang kering.

3. Jauhkan dari makanan beraroma menyengat

com-Jamur Korea Foto: Shutterstock

Seperti halnya spons, jamur punya sifat mudah menyerap aroma dari makanan lain yang ada di dekatnya. Untuk itu, sebaiknya hindari menyimpan jamur di dekat bawang, durian, atau seledri karena akan mempengaruhi rasanya.

Selain itu, jamur juga tidak boleh disimpan bersamaan dengan bahan makanan lain di wadah yang sempit. Tekstur jamur yang lunak membuatnya mudah penyok saat ditumpuk dengan bahan makanan lain yang lebih keras dan berat.

Jamur Shiitake Foto: Pixabay

Ingin menyimpan jamur agar lebih awet di suhu ruang? Kamu bisa mengeringkannya dengan oven agar kadar airnya benar-benar surut. Jamur kering juga cocok diolah menjadi penyedap atau bahan utama saat ingin membuat kaldu vegetarian, lho.

Caranya, potong-potong jamur ukuran sedang lalu panggang hingga teksturnya kering dan mengeras. Setelah itu simpan di wadah kering dan punya sirkulasi udara yang baik. Bila ingin mengolahnya, cukup rendam jamur dengan air hangat hingga teksturnya melunak.

Ilustrasi menyimpan jamur Foto: Shutterstock

Berdasarkan organisasi produsen jamur dari Amerika, Mushroom Council, menyimpan jamur di freezer akan mempertahankan rasa dan teksturnya hingga satu bulan. Suhu yang sangat rendah membuat kuman atau bakteri mati dan mustahil untuk berkembangbiak.

Sebelum dibekukan, sebaiknya potong-potong dan rebus sebentar jamur hingga matang. Sebab, jamur yang segar biasanya akan berubah rasa bila dibekukan, meskipun masih layak untuk disantap.

Page 2

Liputan6.com, Jakarta Jamur merupakan jenis makanan yang bisa diolah menjadi berbagai makanan lezat. Jamur juga kaya protein, vitamin B, vitamin D, kalsium, dan nutrisi penting lainnya. Jamur datang dalam berbagai bentuk, ukuran, dan warna.

BACA JUGA: 3 Resep Praktis Olahan Jamur Jadi Aneka Tumisan

Jamur yang bisa dikonsumsi seperti jamur kancing, tiram, kuping, merang, shiitake, dan banyak lagi menjadi santapan lezat yang digemari orang. Meski jenis-jenis jamur ini aman dikonsumsi, penting untuk mengenali kondisinya. Pada tahap tertentu, jamur bisa menjadi tidak layak konsumsi.

Jamur yang tidak layak konsumsi dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Kualitas jamur yang buruk bisa menyebabkan masalah pencernaan hingga infeksi bakteri berbahaya. Maka dari itu penting untuk mengetahui kualitas jamur sebelum dikonsumsi.

Ada sejumlah tanda jamur sudah tidak layak konsumsi. Jika menemukan tanda-tanda ini, segera buang jamur dan jangan mengonsumsinya. Berikut tanda jamur sudah tidak layak konsumsi, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa[30/6/2020].

Perbesar

ilustrasi jamur/Photo by Peter Oslanec on Unsplash

Tanda utama jamur sudah tidak layak konsumsi adalah adanya lapisan lendir pada permukaan jamur. Jamur yang sudah tidak layak konsumsi akan memiliki permukaan berlendir. Jamur yang berlendir kemungkinan besar akan segera mengembangkan jamur yang berbahaya.

Jamur yang berlendir bisa disebabkan karena sudah lama disimpan dalam kulkas atau tidak disimpan dengan benar. Jika mendapati jamur sudah berlendir, segera buang jamur dan hindari mengonsumsinya.

Perbesar

ilustrasi jamur/Photo by Waldemar Brandt on Unsplash

Sama seperti makanan lainnya, bau busuk adalah tanda jamur sudah tidak layak konsumsi. Jamur memang sudah membawa aroma, tetapi ada perbedaan antara bau jamur segar dan jamur yang sudah tidak layak konsumsi. Jamur seharusnya tidak memiliki bau yang nyata atau kuat.

Aroma jamur segar biasanya tidak menyengat dan cenderung ringan. Jamur yang sudah tidak layak konsumsi biasanya memiliki aroma mirip amonia atau bau busuk yang kuat. Bau bahkan bisa tercium dalam ruangan, tanpa harus mendekatkan jamur ke hidung.

Perbesar

Ilustraasi foto Liputan 6

Jamur memang bisa menyerap air dan tinggi air, itu sebabnya jamur bisa berlendir ketika terlalu lama disimpan. Namun, terkadang, alih-alih berlendir, jamur yang sudah tidak layak konsumsi bisa berubah berkerut dan kering.

Pada jamur tertentu, jamur akan menjadi keriput dan mengerut saat mengalami dehidrasi. Jamur akan terlihat sangat layu dan tidak segar lagi. Segera buang jamur jika permukaan jamur memiliki banyak kerut dan kering.

Perbesar

Ilustrasi/copyright pexels.com

Warna jamur juga bisa terlihat lebih gelap jika sudah tidak layak konsumsi. Jamur akan menjadi lebih gelap seluruhnya atau mereka akan mengembangkan bintik gelap. Bintik-bintik gelap cenderung muncul di tutup atau kelopak jamur dan penggelapan cenderung terjadi pada batang.

Jika melihat salah satu dari tanda ini terjadi maka yang terbaik adalah membuang jamur segera. Tetap cek kondisi bentuk dan warna jamur sebelum mengonsumsinya.

Perbesar

Ilustrasi Foto Jamur [iStockphoto]

Dengan daging yang rapuh dan kadar air yang tinggi, tanpa penyimpanan yang tepat, jamur dapat rusak dengan cepat. Jamur segar umumnya hanya tahan 1-2 hari dalam suhu ruang. Sementara jamur idealnya hanya bisa disimpan 4 sampai 7 hari dalam kulkas.

Jika jamur sudah disimpan lebih dari dua minggu, segera buang jamur. Jamur yang sudah disimpan lama dengan cara penyimpanan yang sembarangan tidak layak untuk dikonsumsi.

Perbesar

Ilustrasi Foto Jamur [iStockphoto]

Biarkan bernafas

Simpan jamur yang memungkinkan jamur mendapat sedikit udara tanpa mengeringkannya. Menyimpannya dalam kantong kertas dengan bagian atas tergulung longgar di dalam kulkas adalah metode penyimpanan yang populer.

Gunakan kantong plastik dan tisu

Cara lain untuk menjaga jamur tetap segar adalah menyimpannya dalam kantong plastik yang dilapisi dengan tisu untuk membantu menangkap kelembaban. Pastikan untuk mengganti tisu secara rutin.

Simpan dalam wadah

Jika Anda telah membeli jamur tanpa kemasan, letakkan di mangkuk atau wadah kecil dan tutup dengan bungkus plastik. Jangan gunakan wadah yang bisa ditutup rapat karena jamur perlu udara segar. Untuk itu, tusuk beberapa lubang di plastik, lalu simpan di lemari es.

Bekukan

Jamur bisa membeku dengan baik. Anda bisa membekukan jamur segar. Namun, karena jamur menahan banyak air, jauh lebih sulit untuk membekukannya ketika mentah. Cara terbaik untuk membekukannya adalah dengan memasaknya terlebih dahulu, kemudian masukkan ke dalam wadah kedap udara atau tas freezer.

Perbesar

Ilustrasi Jamur / Sumber: Pixabay

Jamur Tiram

Jamur tiram sangat banyak dijual di pasaran. Bentuknya putih, lebar, bergerombol seperti payung, dan menyerupai cangkang tiram. Banyak ibu menyukai jamur ini untuk dijadikan hidangan jamur crispy yang renyah dan gurih.

Jamur Kancing

Selain jamur tiram, jamur kancing juga mudah ditemui di supermarket. Bentuknya bulat mirip kancing dan sering dikreasikan dalam masakan seperti lumpia isi kornet jamur atau masakan Barat sejenis pastry.

Jamur Merang

Jamur berbentuk bulat telur ini tidak mudah berubah bentuk saat dimasak. Selain itu rasanya enak dan gurih. Kandungan proteinnya cukup tinggi, sekitar 3,2 gram protein per 100 gram jamur. Jamur merang dapat dimanfaatkan untuk masakan sederhana seperti orak-arik telur jamur merang.

Jamur Kuping

Meski warnanya cokelat dan nampak basah, namun jamur kuping sangat enak untuk disantap. Bentuknya tipis dan kenyal dan biasanya dijual dalam dua bentuk, basah ataupun kering. Jamur kuping kering memiliki bentuk yang lebih menyusut dan keras.

Jamur Enoki

Jamur Enoki adalah satu dari macam-macam jamur yang memiliki aroma buah-buahan. Bentuknya panjang, batangnya putih dan bisa dimakan mentah, dimasukkan ke dalam sup atau dicampurkan dalam berbagai jenis makanan.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề