Jaringan epitel berfungsi untuk melindungi organ-organ yang ada di dalam

JATIM | 3 Maret 2021 10:30 {news_reporter_link} {news_ext_reporter}

Merdeka.com - Jaringan epitel tersebar luas di seluruh tubuh. Jaringan ini membentuk penutup bagi semua permukaan tubuh, garis rongga tubuh dan organ berlubang, dan merupakan jaringan utama dalam kelenjar.

Jaringan epitel melakukan berbagai fungsi yang meliputi perlindungan, sekresi, penyerapan, ekskresi, filtrasi, difusi, dan penerimaan sensorik, melansir dari SEER Training Modules oleh National Cancer Institute of US.

Sel-sel dalam jaringan epitel sangat padat dengan matriks antar sel yang sangat sedikit. Karena jaringan membentuk penutup dan lapisan, sel memiliki satu permukaan bebas yang tidak bersentuhan dengan sel lain.

Di seberang permukaan bebas, sel-sel dilekatkan ke jaringan ikat yang mendasari oleh membran basal non-seluler. Membran ini merupakan campuran karbohidrat dan protein yang disekresikan oleh sel jaringan epitel dan jaringan ikat.

Sel epitel dapat berbentuk skuamosa, kuboid, atau kolumnar dan dapat disusun dalam satu atau beberapa lapisan. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai fungsi jaringan epitel beserta jenis dan strukturnya yang perlu diketahui.

2 dari 5 halaman

Jaringan epitel [epithelium] disusun oleh sel-sel sejenis yang menutupi atau membalut permukaan luar dan dalam organ tubuh yang berbentuk tubulus [saluran] maupun cavum [rongga], dikutip dari publikasi yang diterbitkan leh Universitas Udayana.

Sel-sel epitel juga diketahui dapat berproliferasi menumbuhkan folikel kelenjar, seperti folikel rambut. Epitel permukaan organ tubuh terdiri dari kumpulan atau deretan selsel yang sangat rapat susunannya sehingga membentuk suatu lembaran atau lapisan yang substansi interselulernya sangat sedikit dan tipis atau tidak punya, dan cairannya sangat sedikit.

Epithelium berasal dari kata epi yang berarti di atas dan thele berarti punting [nipple]. Istilah persebut untuk pertama kali digunakan terhadap suatu lapisan pada permukaan bibir yang tembus cahaya. Di bawah lapisan tersebut terdapat punting-punting [papilae] jaringan pengikat yang banyak mengandung kapiler darah.

Jaringan epitel tidak berdiri terlepas, tetapi melekat erat pada jaringan di bawah deretan sel, jaringan ini dinamakan membrana basalis. Membrana basalis ini merupakan tempat sel epitel melekat.

3 dari 5 halaman

Pada dasarnya, fungsi jaringan epitel adalah sebagai berikut:

  1. Fungsi yang pertama yaitu sebagai pelindung atau proteksi jaringan yang berada di sebelah dalamnya. 
  2. Fungsi jaringan epitel sebagai kelenjar, yaitu cairan yang menghasilkan getah. Kelenjar merupakan lekukan dari jaringan epitel dimana pada dindingnya terdapat sel kelenjar. Sel kelenjar adalah sel yang mengambil bahan baku dari darah lalu dibuat menjadi sesuatu. Kelenjar Ekskresi bila zat yang dikeluarkannya untuk dibuang, contohnya urine. Kelenjar sekresi jika zat yang dikeluarkannya untuk digunakan kembali, contohnya enzim-enzim. Kelenjar endokrin bila zat yang dikeluarkan [hormone] langsung ke dalam darah.
  3. Fungsi jaringan epitel sebagai penerima rangsang atau reseptor, disebut epitel sensori atau neuroepitelium. Epitel sensori kebanyakan berada di alat indra.
  4. Fungsi lainnya sebagai pintu gerbang lalu lintas zat, berfungsi melakukan penyerapan zat ke dalam tubuh dan mengeluarkan zat dari dalam tubuh. Contohnya pada alveolus paru-paru, jonjot usus, dan nefron ginjal.

4 dari 5 halaman

Jaringan epitel dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok berdasarkan atas bentuk dan jumlah lapisan sel-selnya. Untuk penamaan epitel banyak lapis umumnya berdasarkan bentuk sel permukaannya tanpa memperhatikan bentuk sel yang ada pada lapisan di bawahnya.

Dari uraian ini maka jaringan epitel dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yakni:

  1. Epitel pelapis yaitu epitelium superfisial yang bersifat membran atau membaran/lapisan.
  2. Epitel kelenjar yaitu epitelium glandulare.

Sementara, jenis-jenis jaringan epitel dapat dibedakan menjadi dua yaitu epitel simpleks [terdiri dari satu lapis sel] dan epitel kompleks [tersusun atas beberapa lapisan sel].

1. Epitel simpleks

  • Epitel pipih selapis.
  • Epitel kubus selapis
  • Epitel silindris selapis
  • Epitel silindris selapis bersilia
  • Epitel silindris semu berlapis [Epitel silindris bersilia]

2. Epitel kompleks

  • Epitel pipih berlapis
  • Epitel kubus berlapis
  • Epitel silindris berlapis
  • Epitel transisional
  • Epitel kelenjar eksokrin
  • Epitel kelenjar endokrin

5 dari 5 halaman

Pengkhususan struktur pada permukaan sel epitel merupakan modifikasi pada permukaan lateral, bagian basal dan bagian apeks.

Terjadinya modifikasi untuk berbagai fungsi seperti mengikat epitelium yang satu dengan yang lainnya, difusi antar sel, untuk penghalang [barier] antar sel, masuknya zat-zat dari lumen yang dibatasi oleh jaringan dibawahnya, untuk komunikasi antar sel, untuk mengisi celah antar sel pada tempat tertentu dan merambatkan listrik.

[mdk/edl]

Ternyata sangat penting, lho!

Namanya mungkin kurang dikenal, tetapi jaringan epitel adalah bagian dari tubuh yang punya fungsi penting.

Jaringan ini tersebar luas di seluruh tubuh, serta menutupi bagian luar dan dalam tubuh. Setiap jenis dari jaringan ini memiliki fungsi yang berbeda, tergantung letaknya.

Secara umum, jaringan epitel berfungsi untuk melapisi kulit luar dan organ berongga. Misalnya dinding pembuluh darah saluran pernapasan, usus, dan rongga perut.

Baca juga: Penjelasan Tentang Ligamen, Jaringan Penghubung Tulang dalam Tubuh

Ingin tahu lebih lanjut mengenai jaringan ini? Yuk, simak pembahasannya berikut ini Moms!

Fungsi Jaringan Epitel dalam Tubuh

Foto: courses.lumenlearning.com

Seperti disebutkan tadi, jaringan epitel memiliki banyak fungsi penting bagi tubuh.

Ini juga dijelaskan dalam studi pada 2002 di jurnal The Proceedings of the National Academy of Sciences [PNAS].

Jaringan ini terdiri dari lembaran sel serupa yang terikat erat satu sama lain. Tergantung pada fungsi utamanya, jaringan epitel dapat digambarkan sebagai penghalang, sekretori, atau absorptif.

Namun, seringkali ketiga fungsi tersebut berfungsi berdampingan. Ini adalah jaringan yang paling terpapar bakteri lingkungan.

Itulah sebabnya gangguan pada fungsi jaringan epitel bisa berdampak buruk. Seperti diungkapkan dalam studi pada 2017 di jurnal Tissue Barriers.

Para peneliti mengungkapkan bahwa disfungsi jaringan epitel dapat memungkinkan masuknya toksin dan mikroorganisme ke dalam tubuh.

Ini juga dapat menyebabkan hilangnya cairan dan zat terlarut yang diperlukan untuk homeostasis fisiologis.

Lebih jelasnya, berikut ini beberapa fungsi jaringan epitel dalam tubuh.

1. Fungsi Perlindungan

Epitel dapat melindungi jaringan lain dan juga fungsi organ itu sendiri. Seperti jaringan epitel di kulit yang berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya.

Contoh lainnya adalah jaringan epitel yang melapisi usus, dapat melindungi tubuh dari bakteri jahat yang ada di usus.

2. Fungsi Sekresi

Jaringan epitel juga memiliki fungsi sekresi, seperti menghasilkan enzim atau hormon. Zat sekresi ini dapat digunakan kembali oleh tubuh.

3. Fungsi Ekskresi

Fungsi ekskresi jaringan ini berperan penting dalam mengeluarkan limbah metabolisme dari tubuh. Biasanya terdapat di ginjal dan kelenjar keringat.

4. Fungsi Penyerapan

Jaringan ini juga memiliki peran dalam proses penyerapan zat penting dalam tubuh. Misalnya menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.

5. Fungsi Filtrasi

Fungsi ini biasanya dimiliki oleh jaringan yang terletak di saluran pernapasan. Dengan menyaring kotoran atau partikel dari udara, serta membersihkannya.

Selain di saluran pernapasan, jaringan dengan fungsi ini juga biasanya ada di ginjal. Berperan dalam proses penyaringan darah.

6. Fungsi Difusi

Fungsi difusi pada jaringan epitel cukup banyak. Termasuk mendukung proses penyerapan, penyaringan, dan pengeluaran. Dengan mengalirkan cairan, hormon, atau partikel dalam tubuh.

7. Fungsi Penerimaan Sensoris

Ujung saraf sensoris yang tertanam di jaringan epitel memungkinkan Moms menerima rangsangan dari luar.

Sebagai contoh, jaringan epitel di telinga yang berperan dalam fungsi pendengaran dan keseimbangan.

Baca juga: Pembahasan Lengkap Epidermis: dari Fungsi, Struktur Hingga Sel Penyusunnya

Jenis-Jenis Jaringan Epitel

Foto: Orami Photo Stock

Setelah mengetahui fungsi-fungsi jaringan epitel, Moms juga perlu tahu jenis-jenis dari jaringan ini, yaitu:

1. Jaringan Epitel Skuamosa

Jaringan jenis ini memiliki bentuk yang datar, seperti lembaran. Biasanya jaringan ini melapisi pembuluh darah dan rongga tubuh.

Selain itu, ada juga jaringan epitel skuamosa yang berlapis-lapis. Biasanya berperan sebagai pelindung dan terletak di lapisan luar kulit atau epidermis dan kornea mata.

2. Jaringan Epitel Berbentuk Kuboid

Jaringan epitel yang satu ini memiliki bentuk seperti kubus. Artinya, memiliki lebar, tinggi, dan kedalaman yang sama.

Jaringan jenis ini biasanya terdapat di kelenjar dan tubulus ginjal. Sementara yang berlapis bisa ditemukan di saluran ekskresi kelenjar ludah dan keringat.

3. Jaringan Epitel Kolumnar

Jaringan ini memiliki bentuk yang seperti kolom, dengan bentuk lebih tinggi daripada lebarnya.

Fungsi jaringan ini adalah penyerapan, sehingga biasanya terletak di dalam rongga usus.

Sementara itu, jaringan epitel kolumnar berlapis memiliki fungsi sebagai pelindung dan penghasil lendir.

Jaringan ini terletak di konjungtiva, lapisan pada bola dan kelopak mata bagian dalam.

Tak hanya itu, jaringan epitel kolumnar juga ada yang berlapis semu. Terdiri dari sel-sel yang tersusun rapat, dengan ukuran yang berbeda-beda.

Uniknya, jaringan ini tampak berlapis-lapis, tapi sebenarnya hanya ada satu lapisan sel saja.

Fungsi dari jaringan epitel kolumnar berlapis semu adalah untuk melancarkan proses sekresi dan pergerakan lendir pada organ tubuh.

Jaringan jenis ini biasanya terletak di saluran pernapasan bagian atas.

Nah, itulah pembahasan mengenai jaringan epitel, mulai dari definisi, fungsi, hingga jenis-jenisnya.

Dapat diketahui bahwa jaringan ini punya banyak fungsi penting dalam tubuh, sehingga perlu dijaga.

Bagaimana caranya? Salah satu yang bisa dilakukan adalah memastikan kebutuhan cairan tubuh tercukupi.

Jaringan epitel yang mengalami kegagalan fungsi dapat menimbulkan berbagai dampak buruk. Termasuk gangguan atau penyakit, seperti radang usus, asma, penyakit kulit, dan masih banyak lagi.

Jika tumbuh terlalu cepat melewati batas normal, jaringan ini juga dapat memicu terjadinya kanker.

Misalnya kanker serviks, kanker tiroid, kanker payudara, kanker pankreas, dan kanker paru-paru.

Baca juga: Mengenal Fungsi Ureter dan Gangguan yang Menyertainya

Meski ini tidak selalu terjadi, tidak ada salahnya untuk waspada. Dengan cara menerapkan gaya hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

Jika mengalami keluhan seperti muncul benjolan di kulit, bisa jadi itu tanda gangguan pada jaringan epitel.

Jadi, segera bicarakan kondisi tersebut pada dokter ya, Moms. Semoga informasi yang dibahas ini bermanfaat!

  • //www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC122525/
  • //www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5788429/
  • //my.clevelandclinic.org/health/articles/22062-epithelium
  • //www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-terms/def/epithelium
  • //eyewiki.aao.org/Basic_Histology_of_the_Eye_and_Accessory_Structures

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề