Jelaskan apa yang anda ketahui tentang jenis cerita fantasi total

24.9.16

INIRUMAHPINTAR - Kajian materi tentang Pengertian, Ciri Umum, Jenis-jenis Cerita Fantasi termasuk dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013 untuk kelas VII tingkat SMP/MTs sederajat. Materi ini merupakan bagian penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Dalam materi ini,  siswa dapat menggali potensi diri di bidang tulis-menulis. Oleh karena itu, guru wajib memberikan pendampingan dan bimbingan terbaik. Dalam hal ini, para siswa diarahkan ke jalur yang mereka minati. Tidak menutup kemungkinan setelah mengikuti proses belajar mengajar, ada di antara siswa yang termotivasi untuk mendalami keterampilan menulis dan bisa jadi berhasil menjadi seorang penulis cerita fantasi terkenal di masa depan.

Cerita Fantasi adalah sebuah genre cerita yang berbentuk khayalan, angan-angan, dan imaginasi pengarang. Cerita ini dibuat dengan penuh kreativitas dan pengembangan jiwa fantasi pengarang. Namun demikian, perlu diketahui bahwa fantasi terdiri dari fantasi aktif dan pasif. Fantasi yang dapat dirangkai menjadi sebuah karya dinamakan fantasi aktif. Inilah yang dimiliki oleh para seniman, pelukis, penulis, atau perancang. Sedangkan, fantasi pasif yaitu fantasi yang hanya sebatas angan-angan atau mimpi, contoh orang yang melamun. Dengan demikian, seseorang yang mampu mengendalikan fantasinya menjadi sebuah karya tulis pasti adalah orang-orang pilihan, jenius, dan luar biasa. Contoh cerita fantasi yang telah dikenal oleh masyarakat luas, yaitu cerita Harry Potter, sebuah novel fenomenal karangan J.K. Rowling yang juga telah ditransformasikan menjadi film sekuel ke layar lebar. 

sumber : pixabay.com

Berikut ini adalah ciri-ciri umum cerita fantasi yang perlu diketahui:

1. Ada keajaiban/ kemisteriusan/keanehan
Cerita yang diungkapkan berupa hal-hal supranatural/kemisteriusan, keghaiban, keajaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi [dunia khayalan yang diciptakan penulis]. Pada cerita fantasi, hal yang mustahil dijadikan bisa terjadi. Tokoh dan latar adalah buah khayalan absolut penulis yang melampaui sisi-sisi kewajaran sebagaimana yang terdapat di kehidupan nyata. Tema fantasi adalah majic, supernatural atau  futuristik.

2. Menggunakan latar [lintas ruang dan waktu] yang bervariasi

Insiden-insiden yang ditempuh para tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih merujuk pada kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak ditemukan pada kehidupan nyata. Alur dan latar cerita fantasi memiliki keistimewaan dan nilai-nilai ekslusif. Jalinan peristiwa cerita fantasi pun dibangun pada berbagai latar yang menembus dimensi ruang dan waktu. Misalnya, tokoh Nono bisa berada pada kejadian beragam di beberapa latar berbeda [latar waktu liburan di Wligi, latar zaman penjajahan Belanda, dan sebagainya]. Jalinan peristiwa pada cerita fantasi berganti-ganti menelusuri berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu. Terkadang, latar di kehidupan nyata tiba-tiba berganti menjadi latar masa lalu atau masa akan datang, begitupula sebaliknya.

3. Tokoh unik [memiliki kesaktian]

Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik/khas yang tidak ada dalam kehidupan nyata. Tokoh memiliki kemampuan supranatural atau kesaktian-kesaktian tertentu. Tokoh melakoni kejadian-kejadian elusif yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari. Tokoh juga menjalani peristiwa demi peristiwa di berbagai  latar waktu. Tokok dapat merasakan berbagai keadaan pada setting waktu dan tempat yang berbeda zaman [bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang/futuristik]. 

4. Bersifat fiksi Cerita fantasi bersifat fiktif/ilusif/fantastis [bukan kejadian sebenarnya]. Dengan kata lain, cerita fiksi memiliki karakateristik sebagai kumpulan peristiwa dari khayalan tingkat tinggi. Cerita fantasi dapat saja berwujud latar atau objek nyata dalam kehidupan tetapi dikemas menjadi fantasi. Misalnya, latar cerita dan objek cerita Ugi Agustono terinspirasi dari hasil pengamatan penulis terhadap komodo dan Pulau Komodo. Tokoh dan latar lalu difantasikan dari hasil observasi objek dan tempat nyata. Demikian juga Djoko Lelono mengemas kota Wlingi [Blitar] menjadi latar fiktif seakan-akan kembali ke dunia masa lalu, yaitu zaman kolonial Belanda.

5. Bahasa


Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol termasuk salah satu ciri bahasa cerita fantasi. Bahasa yang digunakan sangat beragam, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan/informal/tidak baku.

Jenis-jenis Cerita Fantasi

Ditinjau dari latar cerita, cerita fantasi digolongkan menjadi tiga kategori yaitu latar lintas waktu masa lampau,  latar waktu sezaman [satu zaman], latar lintas waktu futuristik [masa yang akan datang]. Sedangkan, jenis-jenis cerita fiksi dari sudut pandang lain dijelaskan sebagai berikut:

1. Cerita Fantasi Total dan Irisan
Jenis cerita fantasi menurut kesesuaiannya dengan kehidupan nyata dibagi menjadi dua kategori, yaitu fantasi total dan fantasi sebagian [irisan]. Pertama, kategori cerita fantasi total berisi ide pencitraan pengarang terhadap wujud sesuatu. Pada cerita jenis ini semua yang terdapat pada cerita tidak akan pernah ditemui dalam dunia nyata. Misalnya, cerita fantasi Nagata digolongkan sebagai fantasi total penulis karena semua nama orang, nama objek, nama kota berasal dari buah pikiran imaginatif pengarang. Kedua, cerita fantasi irisan yaitu cerita fantasi yang mengangkat tema fantastis tetapi masih merujuk pada nama-nama, tempat, dan kejadian-kejadian yang pernah berlangsung dalam kehidupan sebenarnya.

2. Cerita fantasi Sezaman dan Lintas Waktu Berdasarkan latar cerita, cerita fantasi diklasifikasikan menjadi dua tipe yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Latar sezaman adalah latar yang dikondisikan dalam satu periode waktu saja tanpa [fantasi masa kini, fantasi masa lampau, atau  fantasi masa depan/ futuristik]. Latar lintas waktu  berarti cerita fantasi menggunakan dua latar waktu yang berbeda [misalnya, masa sekarang dengan zaman prasejarah, masa kini dan  masa 100 tahun kemudian/ futuristik]. Cerita Fantasi banyak diangkat ke layar lebar. Film yang mengandung cerita fantasi disebut film fantasi. Beberapa diantaranya adalah film Harry Potter, The Hunger Games, Trilogi the Lord of the Rings, The Chronicles of Narnia, dsb.  Selain itu, banyak juga film animasi yang mengandung cerita fantasi, seperi film dari Malaysia, Upin dan Ipin atau Doraemon yang berasal dari Jepang. Di Indonesia pun, cerita fantasi dapat ditemukan dalam film Adi dan Sopo Jarwo, Keluarga Pak Somat, dan Si Unyil.

Untuk saat ini, Indonesia masih membutuhkan generasi-generasi kreatif yang mampu melahirkan karya cerita fantasi yang menarik. Oleh karena itu, adik-adik pelajar atau mahasiswa memiliki kesempatan emas untuk mengembangkan potensi di bidang ini. Siapa tahu karya cerita fantasi yang berhasil kalian buat diminati oleh produser film dan sukses laris manis di pasaran seperti kesuksesan film Warkop DKI Reborn "Jangkrik Bos" Part 1. Hingga kini, film ini tercatat telah memiliki lebih dari 5 juta penonton sehingga berhak memperoleh 2 rekor MURI dalam kurun waktu 1 hingga 2 bulan saja. Luar biasa bukan!

Demikianlah penjelasan tentang Pengertian, Ciri Umum, Jenis-jenis Cerita Fantasi. Semoga bermanfaat!

Related Posts :

Jakarta -

Siapa yang tidak tahu cerita Harry Potter atau Lord of the Rings? Dua contoh judul tadi termasuk ke dalam cerita fantasi. Bagaimana pengertian, ciri-ciri, dan struktur cerita fantasi?

Menurut buku Bahasa Indonesia kelas VIII yang disusun oleh tim Kemendikbud pada 2017, teks cerita fantasi adalah salah satu genre teks narasi yang memiliki kisah imajinasi dan khayalan yang melebihi realita.

Teks narasi sendiri merupakan teks yang menceritakan kisah atau cerita tentang sesuatu. Jadi, kesimpulannya teks cerita fantasi adalah teks narasi yang mengisahkan imajinasi.

Teks cerita fantasi memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari teks narasi lainnya, yaitu:

  • Cerita fantasi mengandung keajaiban, keanehan, atau kemisteriusan. Juga berisi hal-hal gaib dan misterius yang tidak ditemui dalam dunia nyata.
  • Cerita fantasi adalah cerita fiksi yang bergenre fantasi, atau dunia imajinatif ciptaan penulis. Pada cerita fantasi, hal yang tidak mungkin dijadikan seolah-olah biasa.
  • Tokoh dan latar adalah ciptaan penulis dan tidak ada di dunia nyata. Atau modifikasi dari dunia nyata.
  • Cerita fantasi memiliki tema magic [keajaiban] seperti sihir, supernatural, atau futuristik.
  • Ide cerita terbuka mengikuti daya khayalan penulis.
  • Rangkaian peristiwa cerita fantasi memakai latar yang tidak terbatas dimensi ruang dan waktu. Misalnya tokoh utama bisa berada di beberapa waktu dan tempat dalam satu cerita.
  • Tokoh di dalam cerita fantasi biasanya diberi watak dan ciri yang unik, serta jarang ada dalam kehidupan sehari-hari. Maksudnya, tokoh memiliki kesaktian dan kekuatan tertentu, atau mengalami peristiwa misterius yang unik dan tidak ada di kehidupan biasa.
  • Cerita fantasi bersifat fiktif. Memang bisa saja terinspirasi dari latar atau objek nyata, namun tetap dibumbui imajinasi dan fantasi.
  • Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan yang bukan bahasa formal.

Jenis Cerita Fantasi

Jenis cerita fantasi dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu berdasarkan kesesuaiannya dengan kehidupan nyata dan berdasarkan latar cerita.

Teks Fantasi Berdasarkan Kesesuaian dengan Kehidupan Nyata:

1. Cerita fantasi total

Dalam kategori ini, semua yang terdapat pada cerita tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya, cerita fantasi Nagata itu total fantasi penulis. Jadi nama orang, nama objek, nama kota benar-benar rekaan penulis semata.

2. Cerita fantasi irisan

Cerita ini mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, seperti memakai nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa yang pernah terjadi pada dunia nyata.

Teks Fantasi Berdasarkan Latar Cerita:

1. Latar waktu sezaman
Artinya menggunakan latar yang satu masa saja, seperti: fantasi masa kini, fantasi masa lampau, atau fantasi masa yang akan datang/ futuristik.

2. Latar lintas waktu
Berarti cerita fantasi yang menggunakan dua latar waktu yang berbeda, misalnya: masa kini dengan zaman prasejarah, masa kini dan 40 tahun mendatang/ futuristik.

Struktur Cerita Fantasi

1. Orientasi

Orientasi adalah bagian yang paling awal. Isinya mengenalkan latar, tokoh, dan kisah dari segi waktu, tempat, maupun peristiwa. Selain itu, bisa juga digunakan untuk menceritakan adegan dan menjelaskan hubungan antar tokoh.

2. Komplikasi
Bagian ini adalah saat konflik mulai muncul. Komplikasi adalah tantangan atau kesulitan yang dialami tokoh utama. Komplikasi juga menjelaskan sebab-akibat dari konflik yang terjadi. Akhirnya, bagian ini akan memuncak hingga mencapai klimaks.

3. Resolusi
Resolusi disebut juga penyelesaian masalah. Bagian ini adalah penyelesaian atau akhir dari berbagai konflik yang terjadi. Resolusi juga bisa menjadi pernyataan akhir terhadap kondisi yang tokoh utama alami.

Setelah mengetahui berbagai karakteristik cerita fantasi apakah detikers sudah bisa membedakan dari teks narasi yang lainnya?

[pal/pal]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề