Jelaskan apa yang dibutuhkan agar terjadi aliran arus

Merdeka.com - Seperti diketahui, listrik menjadi salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan masyarakat saat ini. Dengan aliran listrik yang terpenuhi dengan baik, dapat membantu masyarakat dalam mengerjakan berbagai aktivitas keseharian. Mulai dari aktivitas rumah tangga, perkantoran, kesehatan, atau yang lainnya. Bahkan kini listrik dibutuhkan untuk mengalirkan koneksi internet di dalam rumah.

Untuk memberikan fungsi dan manfaatnya, sistem aliran listrik dibuat sedemikian rupa agar aman digunakan sehari-hari. Salah satu teknologi yang digunakan untuk menjamin keamanan aliran listrik adalah sekring. Dalam hal ini, sekring berupa sebuah kawat halus dan pendek yang biasanya akan meleleh dan putus ketika arus listrik berlebihan atau terjadi arus pendek.

Dengan menggunakan teknologi sekring dapat melindungi aliran listrik yang digunakan dalam rumah maupun gedung tetap aman dan berjalan lancar. Sehingga ketika secara tiba-tiba terjadi kesalahan dalam arus listrik, dengan otomatis sistem sekring akan menyelesaikan masalah tersebut. Inilah yang menjadi alasan mengapa sekring selalu terpasang pada setiap aliran listrik yang digunakan.

Meskipun terdengar sepele, namun penting untuk mengetahui fungsi sekring dalam aliran listrik. Dengan memahami hal ini, tentu dapat memudahkan Anda mendeteksi gangguan yang terjadi ketika tiba-tiba listrik di dalam rumah mati atau berhenti bekerja. Dilansir dari situs Pendidikan.co, berikut kami merangkum fungsi sekring dalam aliran listrik dan berbagai informasi penting lainnya yang perlu Anda ketahui.

2 dari 5 halaman

©2018 Vox dot com

Hal pertama yang perlu dipahami mengenai sekring tentu saja pengertian dan fungsi sekring. Seperti yang telah dijelaskan bahwa sekring merupakan komponen dalam rangkaian listrik yang bekerja sebagai pengaman atau pelindung aliran listrik agar bekerja dengan baik. Sekring ini dibentuk dari sebuah kawat halus dan pendek yang nantinya dapat meleleh atau putus ketika terjadi arus listrik yang berlebihan atau arus pendek.

Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa fungsi sekring dalam aliran listrik adalah sebagai sistem pengaman atau pelindung ketika terjadi gangguan arus listrik, seperti arus listrik yang berlebihan atau terjadi saat terjadi arus pendek. Kawat yang meleleh dan putus dapat melindungi rangkaian listrik dan komponen lainnya agar tidak rusak. Dengan begitu, sistem aliran listrik yang digunakan akan lebih aman dan berjalan dengan lancar.

3 dari 5 halaman

Setelah memahami pengertian dan fungsi sekring, berikutnya Anda juga perlu mengetahui bagaimana sekring bekerja untuk melindungi rangkaian listrik agar aman digunakan. Dalam hal ini, fuse atau sekring dipasang dalam rangkaian listrik, kemudian ketika aliran arus listrik melebihi beban maksimum yang dapat ditampung, sekring akan putus atau meletus.

Saat terjadi gangguan arus listrik, elemen dalam sekring akan mencari dan membuka rangkaian serta mencegah komponen lain dalam listrik mengalami kerusakan. Penting untuk diketahui, bahwa ketika terjadi arus listrik yang berlebihan biasanya akan menyebabkan kelebihan panas. Kondisi panas inilah yang mengakibatkan rangkaian listrik putus sehingga tidak dapat bekerja atau mati.

4 dari 5 halaman

©2016 Merdeka.com

Setelah mengetahui fungsi sekring dalam aliran listrik dan cara kerjanya, terdapat beberapa faktor penyebab sekring rusak yang perlu diperhatikan. Dapat dikatakan, ketika sekring mengalami kerusakan tentu sistem pengamanan rangkaian listrik tidak bisa berfungsi dengan baik atau bahkan sudah tidak berfungsi. Berikut beberapa penyebab fuse atau sekring yang mengalami kerusakan ;

  • Overload : yaitu ketika arus listrik yang mengalir pada rangkaian listrik melebihi kapasitas atau daya tampung maksimal yang dapat diterima sekring. Hal ini tentu menyebabkan gangguan pada sistem listrik sehingga listrik bisa mati atau tidak bekerja.
  • Short circuit : yaitu ketika terjadi hubungan atau arus singkat dalam rangkaian listrik sehingga arus yang mengalir ke sekring melebihi kapasitas maksimum yang dapat ditampung. Ini juga sering kali menyebabkan sekring rusak dan berhenti bekerja, sehingga bisa menimbulkan berbagai gangguan listrik lainnya.

5 dari 5 halaman

Setelah mengetahui fungsi sekring beserta beberapa faktor penyebab kerusakannya, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara mengukur sekring dengan multimeter digital dengan benar.

Perlu dipahami bahwa sekring biasanya berupa bungkusan transparan yang dibuat dari kaca atau plastik, sehingga tidak dapat dilihat secara langsung ketika terjadi kerusakan atau sekring dalam keadaan putus.

Dengan begitu, jika Anda ingin mengecek kondisi sekring akan lebih mudah dengan menggunakan pengukuran multimeter digital. Berikut adalah beberapa cara mengukur sekring dengan multimeter digital yang perlu Anda ketahui :

  1. Atur posisi saklar multimeter pada posisi Ohm.
  2. Setelah itu, hubungkan probe multimeter pada setiap terminal sekring yang ada. Pastikan semua telah terhubung dengan baik.
  3. Dalam hal ini, posisi probe merah atau probe hitam tidak dipermasalahkan karena sekring tidak memiliki polaritas. Namun pastikan nilai yang tertera pada display multimeter berada pada nilai “0” Ohm. Pada kondisi tersebut, menunjukkan bahwa sekring dalam kondisi baik sehingga dapat bekerja dengan normal.
  4. Namun ketika display multimeter menunjukkan nilai “tidak terhingga” maka dapat dipastikan bahwa sekring di dalam rangkaian listrik mengalami kerusakan atau putus karena terbakar.
  5. Jika sekring mengalami kerusakan atau terbakar maka harus diganti dengan sekring dengan jenis yang sama. Jika diganti dengan jenis yang berbeda kemungkinan fungsi keamanan yang dijalankan oleh sekring tidak dapat bekerja secara optimal.

Lihat Foto

shutterstock.com

Burung bertengger di kabel listrik

KOMPAS.com - Listrik adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan manusia untuk beraktivitas. Listrik terjadi karena adanya kumpulan elektron yang terus mengalir.

Lalu bagaimana arah arus listrik dan arus elektron menurut kutub dan tegangannya? Serta bagaimana elektron dapat berpindah dari material ke material lainnya? Untuk mengetahuinya, marilah kita simak penjelasan berikut ini!

Soal dan Pembahasan

1. Arus listrik adalah aliran muatan listrik yang bergerak dari…

Jawaban:

Arus listrik adalah aliran elektron yang bergerak atau mengalir dalam satuan waktu. Namun, arus listrik memiliki arah yang berlawanan dengan arah elektron.

Baca juga: Gaya Magnet: Menentukan Arus Listrik pada Dua Kawat Sejajar

Elektron akan mengalir dari kutub negatif ke kurub positif, karena elektron yang bermuatan negatif akan tertarik oleh kutub bermuatan positif.

RG Squad sebelumnya sudah tahu dong rangkaian arus bolak-balik terdiri dari rangkaian resistor, induktor dan kapasitor? Ternyata ketiga rangkaian tersebut dapat disusun secara seri yang biasa disebut rangkaian seri RLC. Arusnya sama besar serta memiliki hambatan total dan tegangan total/jepit. Mari, kita bahas lebih lengkapnya di bawah ini ya!

Rangkaian seri RLC pada arus bolak-balik terdiri dari resistor [R], induktor [L] dan kapasitor [C] yang dihubungkan dengan sumber tegangan AC dan disusun secara seri. Hambatan yang dihasilkan oleh resistor disebut resistansi, hambatan yang dihasilkan oleh induktor disebut reaktansi induktif [XL], dan hambatan yang dihasilkan oleh kapasitor disebut reaktansi kapasitif [XC]. Ketiga besar hambatan tersebut ketika digabungkan dalam disebut impedansi [Z] atau hambatan total.

 Rangkaian seri RLC [Sumber: myrihtspot.com]

Ketiga hambatan tersebut [R, XL dan XC] mengalir arus [i] yang sama sehingga diagram fasor arus diletakkan pada t=0. Tegangan pada resistor [VR] berada pada fasa yang sama dengan arus, tegangan [VL] pada reaktansi induktif [XL] mendahului arus sejauh 90º, dan tegangan [VC] pada reaktansi kapasitif [XC] tertinggal oleh arus sejauh 90º.

 Diagram fasor untuk I, VR, VL, dan VC [Sumber: myrightspot.com]

Diagram fasor dapat digunakan untuk mencari besar tegangan jepit seperti di bawah ini:

VR = Imax R sin ωt = Vmax sin ωt

VL = Imax XL sin [ωt + 90] = Vmax sin [ωt + 90]

VC = Imax XC sin [ωt – 90] = Vmax sin [ωt – 90]

Besarnya tegangan jepit dapat dihitung dengan menjumlahkan VR, VL, dan VC sehingga menjadi:

Besar arus adalah sama, sehingga besar tegangan pada masing-masing komponen R, L dan C adalah: VR = I R , VL = I XL , dan VC = I XC. Subsitusikan ke dalam rumus tegangan jepit sehingga hasil akhir diperoleh hambatan total atau impedansi sebagai berikut:

 Rangkaian seri RLC memiliki beberapa kemungkinan:

  1. Nilai XL < XC : rangkaian bersifat kapasitor, tegangan tertinggal terhadap arus dengan beda sudut fase θ sebesar
  2. Nilai XL > XC : rangkaian bersifat induktor, tegangan mendahului arus dengan beda sudut fase θ sebesar
  3. Nilai XL = XC : besar impedansi rangkaian sama dengan nilai hambatannya [Z=R], pada rangkaian akan terjadi resonansi deret/seri, frekuensi resonansi sebesar

Agar lebih jelas lagi, yuk kita kerjakan contoh soal di bawah ini Squad!

  1. Tentukanlah besar tegangan maksimum yang dibutuhkan agar dihasilkan kuat arus maksimum sebesar 4 A!

Diketahui:

R = 60 Ω

XL = 120 Ω

XC = 40 Ω

Imax = 4 A

Ditanya: Vmax ?

Jawab:

 

Vmax = Imax Z = 4 [100] = 400 Volt

Jadi besar tegangan maksimum yang dibutuhkan adalah 400 Volt

2. Sebuah resistor 300 Ω, inductor 2 H, dan kapasitor 20 µF dirangkai secara seri serta dihubungkan dengan sumber tegangan 200 Volt, 100 rad/s. Tentukanlah:

a. Reaktansi induktif, reaktansi kapasitif, dan sifat rangkaian

b. Impedansi

Diketahui:

R = 300 Ω

L = 2 H

C = 20 µF= 20 x 10-6 F

ω = 100 rad/s

Ditanya: XL, XC, Z dan sifat rangkaian ?

Jawab:

a.

Karena XL < XC rangkaian bersifat kapasitif

b.

Nah, Squad bagaimana sudah lebih paham kan penjelasan di atas? Yup, pada rangkaian seri RLC kamu bisa menghitung tegangan jepit, hambatan total dan lainnya. Kamu juga bisa mempelajari materi ini melalui video animasi lengkap dengan soal dan pembahasan di ruangbelajar. Gunakan sekarang kuy!

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề