Jelaskan dampak pengaruh positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial

Lihat Foto

M LATIEF/KOMPAS.com

Urbanisasi bukan hanya perpindahan masyarakat dari desa ke kota. Tapi ada pula rural urbanizing, perubahan gaya hidup dari masyarakat rural menjadi masyarakat urban.

KOMPAS.com - Mobilitas merupakan kata dari bahasa latin yaitu mobilis yang mempunyai arti mudah dipindahkan, banyak gerak, atau bergerak.

Mobilitas penduduk adalah gerak perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Gejala mobilitas penduduk merupakan gejala alamiah yang terjadi sebagai respon manusia terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi.

Faktor Penarik Mobilitas Penduduk

Terdapat sejumlah faktor penarik yang menggerakan seseorang melakukan mobilitas. Faktor penarik adalah faktor-faktor yang timbul atau berasal dari daerah tujuan.

Salah satu contohnya adalah perpindahan dari desa ke kota karena di kota memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang lebih baik dan kesempatan kerja yang lebih tinggi.

Berikut beberapa faktor penarik lain dari mobilitas penduduk:

  • Kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih baik.
  • Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
  • Rasa bangga di tempat baru.
  • Pekerjaan yang lebih cocok dengan kemampuan yang dimiliki.
  • Keadaan lingkungan lebih menyenangkan.
  • Banyak fasilitas seperti fasilitas sekolah, perumahan, dan hiburan.
  • Terdapat kerabat atau saudara di tempat tujuan yang mempengaruhi supaya melakukan mobilitas.
  • Ketersediaan sumber daya alam di tempat tujuan.

Mobilitas penduduk yang dilakukan dapat membuat perubahan status sosial. Status sosial dalam hal ini erat kaitannya dengan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pelaku mobilitas penduduk.

Baca juga: Faktor Pendorong Mobilitas Penduduk

Akan tetapi, tidak semua tingkat pendidikan berpengaruh terhadap jenis pekerjaan yang dilakukan.

Dengan adanya kelayakan pekerjaan dan penghasilan yang tinggi, maka status ekonomi pelaku mobilitas penduduk juga meningkat. Salah satu tandanya adalah adanya perubahan kemampuan ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan hidup.

Dampak Mobilitas Penduduk

Meningkatnya arus mobilitas penduduk menimbulkan dampak dalam dua aspek, baik dampak positif maupun negatif.

Dampak positif yang disebabkan oleh mobilitas penduduk adalah meningkatnya status sosial ekonomi keluarga dalam jangka panjang.

Jakarta -

Mobilitas sosial adalah perpindahan status seseorang atau kelompok sosial dari kedudukan yang satu ke kedudukan yang lain.

Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII karya Mukminan, dkk, kata mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu mobilis, yang artinya mudah dipindahkan atau bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.

Sedangkan, kata sosial diartikan sebagai individu atau kelompok yang ada dalam lapisan sosial.

Berikut merupakan beberapa pengertian mobilitas sosial menurut para ahli:

Mobilitas sosial adalah tindakan berpindah dari satu kelas sosial, ke kelas sosial lainnya.

Mobilitas sosial adalah sebuah gerak perpindahan dari satu kelas sosial, ke kelas sosial lainnya atau dari strata ke satu ke strata lainnya.

  • Kimball Young dan Raymond W. Mack

Mobilitas sosial merupakan suatu gerak dalam struktur sosial yang mencakup sifat hubungan antar individu maupun kelompok, dengan pola-pola tertentu yang mengatur organisasi di suatu kelompok sosial.

Manusia sebagai makhluk sosial, tentu tidak dapat lepas dari adanya sebuah mobilitas sosial. Baik itu berubah menjadi lebih tinggi, maupun lebih rendah dari sebelumnya atau mungkin hanya berpindah tanpa mengalami perubahan kedudukan.

Mobilitas sosial dapat terjadi akibat beberapa faktor, seperti faktor ekonomi, politik, sosial, dan pendidikan.

Bentuk Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial vertikal merupakan perpindahan dari suatu kedudukan ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat. Perpindahan tersebut bisa menjadi ke tingkat yang lebih tinggi [social climbing], maupun sebaliknya ke tingkat lebih rendah [social sinking].

a. Social Climbing

Mobilitas ini terjadi ditandai dengan naiknya status seseorang ke kedudukan yang lebih tinggi lagi atau terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi, daripada lapisan sosial yang sudah ada sebelumnya.

Contoh: Seorang karyawan yang memiliki kinerja yang sangat bagus, kemudian ia berhasil naik pangkat menjadi manajer di kantornya.

b. Social Sinking

Social sinking adalah proses penurunan status atau kedudukan seseorang, dari atas ke bawah. Adapun alasan dari adanya social sinking adalah masa pensiun, turun jabatan, maupun dipecat, berhalangan melaksanakan tugas, memasuki masa pensiun, turun jabatan, atau dipecat.

Contoh: Polisi yang diturunkan pangkat jabatannya, karena melakukan pelanggaran dalam menjalankan tugas.

Mobilitas sosial horisontal merupakan perpindahan status dalam lapisan yang sama. Pada mobilitas ini, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang.

Contoh: Seorang kepala sekolah yang dipindahkan bertugas ke sekolah lain karena masa kerja di sekolah lamanya sudah habis. Walaupun ia dipindahkan ke sekolah yang baru, namun jabatannya masih tetap sebagai kepala sekolah.

Dampak Terjadinya Mobilitas Sosial

Dampak dari adanya mobilitas sosial bisa bersifat positif dan negatif.

a. Menjadi pendorong sekaligus mempercepat tingkat perubahan sosial ke arah yang lebih baik. Perubahan positif ini terjadi, apabila didukung dengan umber daya manusia yang berkualitas. Salah satu caranya adalah dengan memperbaiki kualitas pendidikan.

b. Meningkatkan integritas sosial
Perubahan sosial yang terjadi tentunya akan mendapatkan respon yang berbeda-beda. Ada yang meresponnya sebagai sebuah tantangan, ada juga yang meresponnya sebagai bentuk penerimaan. Penerimaan pengaruh yang ditimbulkan dari adanya mobilitas sosial menjadi salah satu contoh terjadinya integrasi dalam masyarakat.

a. Timbulnya konflik-konflik sosial
Mobilitas sosial bisa dikatakan sebagai salah satu perjuangan seseorang atau kelompok sosial, untuk dapat mencapai posisi sosial yang lebih tinggi. Adanya persaingan yang ada, tidak heran jika biasanya akan berujung dengan sebuah konflik.

b. Beresiko terkena gangguan psikologis
Tidak sedikit orang, yang mengalami kegelisahan setelah kehilangan jabatan atau kedudukannya. Hal tersebut tentunya akan mengganggu psikologis, bahkan bisa membahayakan dirinya sendiri akibat stres berkepanjangan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit psikis, hingga fisik.

Gangguan psikologis dapat terjadi apabila individu atau kelompok sosial tidak mempunyai tekad untuk berubah ke arah yang lebih baik dan tidak bisa menerima keadaan dengan ikhlas.

Demikian penjelasan tentang mobilitas sosial, mulai dari pengertian menurut beberapa ahli hingga bentuk dan contohnya. Apakah kalian sudah paham?

Simak Video "Warga Inggris Pilih TikTok hingga Instagram Sebagai Sumber Berita"



[pal/pal]

Mobilitas sosial dalam masyarakat dapat menyebabkan dampak positif ataupun negatif. Adapun dampak positif dari mobilitas sosial yaitu adanya dorongan atau usaha masyararakat untuk maju dan berkembang. Kemudian, dampak positif lain yaitu timbulnya keharmonisan apabila adanya toleransi dalam masyarakat. Sedangkan dampak negatifnya yaitu memunculkan kesenjangan sosial, menimbulkan konflik apabila rendahnya toleransi, dan timbulnya persaingan. 

tirto.id - Dinamika kehidupan sosial membuat tiap orang tidak jarang mengalami mobilitas sosial. Kendati begitu, mobilitas sosial dapat memberikan dampak negatif dan positif.

Dilansir dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII [2017], secara etimologis "mobilitas" berasal dari bahasa latin, yaitu mobilis. Mobilis berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.

Sementara kata sosial pada istilah tersebut mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.

Sehingga, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.

Umumnya, seseorang yang mengalami perubahan kedudukan [status] sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan dikenal dengan istilah mobilitas sosial.

Saluran-Saluran Mobilitas Sosial

Contoh mobilitas sosial yaitu seorang politikus di partai politik dapat melakukan mobilitas sosial di partai politik yang ia ikuti.

Lantas, mengapa politikus itu bisa melakukan mobilitasnya? Ternyata, hal ini disebabkan karena mobilitas sosial memiliki salurannya sendiri.

Sementara itu, berikut ini adalah beberapa saluran-saluran dalam mobilitas sosial:

1. Pendidikan

Pendidikan adalah saluran bagi mobilitas vertikal yang sering digunakan. Hal ini disebabkan, karena melalui pendidikan seseorang dapat mengubah statusnya.

Umumnya, lembaga-lembaga pendidikan adalah saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator [perangkat] yang mengangkat seseorang dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi.

Sehingga dalam hal ini, pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Contoh, seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolah sampai jenjang perguruan tinggi.

Setelah lulus, ia memiliki pengetahuan dagang dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha. Setelah ia berhasil menjadi pedagang, secara otomatis status sosialnya juga meningkat.

2. Organisasi Politik

Tidak sedikit contoh seseorang yang memulai perjuangan karier di organisasi politik dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Sebagai contoh, Presiden Republik Indonesia pertama Seokarno.

Ketika ia mendirikan Partai Nasional Indonesia, Seokarno tidak memiliki jabatan di pemerintahan. Namun, melalui perjuangan politiknya, Seokarno semakin dikenal rakyat dan penjajah. Kemudian, pada saat kemerdekaan, Sukarno dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia.

3. Organisasi Ekonomi

Organisasi ekonomi dapat bergerak dalam bidang perusahan ataupun jasa. Organisasi ini mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal. Organisasi ekonomi itu, contohnya koperasi dan badan usaha.

4. Organisasi Profesi

Contoh organisasi profesi lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal adalah Persatuan Guru Republik Indonesia [PGRI], Ikatan Dokter Indonesia [IDI], Himpinan Pengusaha Muda Indonesia [HIPMI], dan

organisasi profesi lainnya.

Sebagai contoh, organisasi profesi guru Persatuan Guru Republik Indonesia merupakan salah satu sarana perjuangan para guru dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan guru. Selain memperjuangkan pendidikan di Indonesia, PGRI juga memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru.

Perjuangan PGRI tentu diperhatikan oleh pemerintah Indonesia sehingga kesejahteraan guru di Indonesia terus mengalami peningkatan.

Dampak Positif Mobilitas Sosial

Berikut ini adalah beberapa dapak positif dalam mobilitas sosial:

1. Mendorong Seseorang untuk Lebih Maju

Terbukanya kesempatan untuk pindah dari kelas sosial yang satu ke kelas sosial yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju di berbagai bidang.

Hal ini terbukti dari kisah yang terjadi sejak masa penjajahan, banyak rakyat kecil yang tidak memiliki cita-cita menjadi camat, bupati, atau gubernur. Hal ini karena tidak adanya kesempatan untuk itu.

2. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial

Mobilitas sosial akan mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Contohnya, Indonesia sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri.

Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Hal itu berarti perlu peningkatan kualitas pendidikan.

3. Meningkatkan Integrasi Sosial

Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial. Contohnya, seseorang akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai, dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru sehingga tercipta integrasi sosial.

Perubahan sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat akan mendapat respons yang berbeda dari masyarakat lain. Respon tersebut dapat berupa tentangan, tapi juga dapat berupa penerimaan.

Penerimaan pengaruh yang diakibatkan mobilitas sosial tentu merupakan salah satu contoh terjadinya integrasi dalam masyarakat.

Dampak Negatif Mobilitas Sosial

Berikut dampak negatif mobilitas sosial apabila masyarakatnya kurang harmonis, seperti dikutip dari laman Rumah Belajar.

1. Konflik Antarkelas sosial

Masyarakat memiliki berbagai bentuk kelas sosial atau stratifikasi sosial. Sehingga, jika terjadi perbedaan kepentingan antarkelas sosial maka dapat memicu terjadinya konflik.

Contohnya, konflik antarburuh dan pemimpin perusahaan yang menuntut kenaikan upah karena adanya tujuan untuk menaikkan pendapatannya yang dapat berpengaruh pada status sosialnya.

2. Konflik AntarKelompok Sosial

Kelompok sosial di dalam masyarakat dapat diakibatkan dari ideologi, profesi, agama, suku dan ras. Bila salah satu kelompok berusaha untuk mendominasi kelompok lain maka akan timbul konflik.

Contohnya, konflik antara para tukang ojek dengan para tukang becak dalam pembagian batas daerah penumpang [konsumen].

3. Konflik Antargenerasi

Konflik antargenerasi disebabkan karena adanya benturan nilai dan kepentingan antara generasi yang satu dengan generasi yang lain.

Ditambah lagi, generasi yang lain itu memiliki nilai-nilai baru dengan adanya keinginan untuk mengadakan perubahan.

Baca juga:

  • Mengenal Apa Saja Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial
  • 5 Faktor yang Memengaruhi Mobilitas Sosial dan Jenis-Jenisnya
  • Rangkuman Sosiologi: Teori Mobilitas Sosial Robert MZ Lawang

Baca juga artikel terkait MOBILITAS SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Ega Krisnawati
[tirto.id - ega/ulf]


Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Maria Ulfa
Kontributor: Ega Krisnawati

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề