Jelaskan faktor-faktor yang mendorong keruntuhan kerajaan kutai

Oleh MUHAMMAD RIFAI FAJRIN Tuesday, December 29, 2020

Zaman Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia berlangsung cukup lama. Dimulai dari kemunculan kerajaan Kutai pada awal abad ke lima hingga runtuhnya majapahit pada awal abad ke lima belas. Berbagai faktor melatarbelakangi kejayaan dan kemunduran kerajaan kerajaan hindu buddha tersebut.

Pada umumnya, penyebab pendorong kejayaan sebuah kerajaan hindu buddha dikarenakan naik tahtanya seorang pemimpin yang cakap, adil, dan perkasa yang mampu mengelola negaranya dengan baik, disamping mampu memanfaatkan kekayaan alam yang ada di wilayah kerajaan. Adapun kerajaan mengalami kemunduran, pada umumnya adalah dikarenakan adanya suksesi yang tidak berjalan mulus sehingga muncul benih perpecahan di antara penerus raja, dan adanya serangan dari luar.

Secara rinci, faktor pendorong kejayaan dan dan Kemunduran Kerajaan Hindu - Buddha dapat diulas sebagai berikut:

1]      Naiknya Asmawarman sebagai raja. Pada masa kekuasaannya,  Kutai mengalami perluasan wilayah yang signifikan. Aswawarman merupakan putra kudungga sang pendiri kerajaan. Aswawarman sendiri disebut sebagai pembentuk keluarga [wangsakarta] karena ia adalah raja pertama yang mengalami proses hinduisasi, ditandai dengan penggunaan gelar dan nama yang diberikan oleh para brahmana.

2]  Sepeninggal Aswawarman, tahta kerajaan dilanjutkan dengan naik tahtanya Mulawarman. Pada masa pemerintahanya, terdapat sinergi antara penguasa dengan para brahmana sehingga mampu menyejahterakan kehidupan rakyatnya. Pada masanya dibuat beberapa buah prasasti berupa Yupa sebanyak tujuh buah. Prasasti prasasti tersebut mengisahkan kegagahan raja dalam memerintah dan ungkapan syukur raja dengan pemberian sedekah kepada para brahmana.

Sejauh ini belum ditemukan sumber yang memuat tentang penyebab runtuhnya kerajaan kutai, namun para sejarawan menduga munculnya kerajaan Kutai yang bercorak islam sedikit banyak mempengaruhi kerajaan Hindu Kutai.

Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Raja Purnawarman. Ia pernah memerintahkan penggalian satu saluran air yang dimuat pada prasasti Tugu. Penggalian saluran air ini sangat berpengaruh bagi kestabilan politik kerajaannya, karena merupakan pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian rakyat. Hasil pertanian tersebut memajukan perekonomian.Raja Purnawarman juga dikenal sebagai raja yang dermawan, gemar bersedekah kepada rakyatnya, dan memerintah dengan adil dan

Penyebab kemunduran kerajaan Tarumanegara dimungkinkan karena tidak adanya pemimpin yang kuat sepeninggal Purnawarman sehingga tidak kuasa menahan gempuran serangan dari luar. Kemungkinan serangan datang dari Sriwijaya, dan dari kekaisaran Tiongkok, mengingat pada masa lalu mereka rutin mengirimkan upeti ke kekaisaran Tiongkok.

  1. Letak kerajaan Sriwijaya yang strategis, yaitu berada  di Selat Malaka [yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional]. Faktor inilah yang mendorong Kerajaan Sriwiijaya berkembang pesat sebagai negara maritim. Bahkan dianggap sebagai kerajaan maritim terbesar yang pernah ada di Indonesia.
  2. Kemajuan di bidang perdagangan yang terjalin  antara India dan Cina menyebabkan banyaknya kapal yang melintas di Selat Malaka. Faktor inilah yang membawa keuntungan besar bagi Sriwijaya, yaitu ramainya pelabuhan pelabuhan kerajaan sriwijaya.
  3. Keruntuhan Kerajaan Funan. Funan adalah kerajaan di Vietnam Selatan. Funan runtuh akibat serangan Kerajaan Kamboja. Keruntuhan Funan memberikan kesempatan bagi perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim [sarwajala]. sebelumnya Funan dikenal sebagai penguasa maritim selama  berabad-abad.

  1. Serangan Raja Dharmawangsa pada tahun 990 M. Pada masa itu  Sriwijaya diperintah oleh   Sri Sudamani Warmadewa. Walaupun serangan tersebut  tidak berhasil, tetapi telah mampu melemahkan Sriwijaya, terutama dari segi perekonomian dan politik.
  2. Serangan dari Kerajaan Colamandala. Serangan tesebut  diperintahkan oleh Raja Rajendracoladewa. Terjadi pada tahun 1023 dan 1030. Serangan ini ditujukan ke wilayah Semenanjung Malaka dan berhasil menawan raja Sriwijaya. Serangan yang ketiga dilakukan pada tahun 1068 M dilakukan oleh Wirarajendra, cucu Rajendracoladewa.
  3. Pengiriman ekspedisi Pamalayu atas perintah Raja Kertanegara, 1275-1292, yang diterima dengan baik oleh Raja Melayu [Jambi],, Mauliwarmadewa, semakin melemahkan kedudukan Sriwijaya.
  4. Kedudukan Kerajaan Sriwijaya makin terdesak karena munculnya kerajaan-kerajaan besar yang juga memiliki kepentingan dalam dunia perdagangan, seperti Kerajaan Siam di sebelah utara. Kerajaan Siam memperluas kekuasaanya ke arah selatan dengan menguasai daerah-daerah di Semenanjung Malaka.
  5. Jatuhnya Tanah Genting Kra ke dalam kekuasaan Kerajaan Siam yang mengakibatkan kegiatan pelayaran perdagangan di Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang.
  6. Dari daerah timur, Kerajaan Sriwijaya terdesak oleh perkembangan Kerajaan Singasari yang pada waktu itu diperintah oleh Raja Kertanegara.
  7. Para pedagang yang melakukan aktivitas perdagangan di Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang, karena daerah-daerah strategis yang pernah dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya telah jatuh ke kekuasaan raja-raja sekitarnya.
  8. Serangan Kerajaan Majapahit dipimpin Adityawarman atas perintah Mahapatih Gajah Mada pada tahun 1477 yang mengakibatkan Sriwijaya menjadi taklukan Majapahit.
  9. Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudera Pasai yang mengambil alih posisi Sriwijaya.

  1. Naik tahtanya Sanjaya yang sangat ahli dalam peperangan
  2. Pembangunan sebuah waduk Hujung Galuh di Waringin Sapta [Waringin Pitu] guna mengatur aliran Sungai Berangas, sehingga banyak kapal dagang dari Benggala, Sri Lanka, Chola, Champa, Burma, dan lain-lain datang ke pelabuhan itu.
  3. Pindahnya kekuasaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur yang didasari oleh: 
  • a]      Adanya sungai-sungai besar, antara lain Sungai Brantas dan Bengawan Solo yang sangat memudahkan bagi lalu lintas perdagangan. 
  • b]      Adanya dataran rendah yang luas sehingga memungkinkan penanaman padi secara besar-besaran. 
  • c]      Lokasi Jawa Timur yang berdekatan dengan jalan perdagangan utama waktu itu, yaitu jalur perdagangan rempah-rempah dari Maluku ke Malaka.

  1. Wafatnya Raja Sanna sehingga kerajaan Mataram menjadi pecah dan kebingungan.
  2. Pernikahan Raja Pramodhawardhani dengan Rakai Pikatan yang beragama Hindu yang kontroversial sehingga menimbulkan berbagai pemberontakan.
  3. Serangan dari Raja Wurawari yang bekerja sama dengan Sriwijaya saat Raja Airlangga berada di Jawa meminang putri Dharmawangsa.

  1. Naik tahtanya Jayabaya sebagai raja yang mempersatukan Kerajaan Kediri dengan Kerajaan Jenggala.
  2. Seni sastra yang berkembang pesat, yang disebabkan oleh:

  • a]      Adanya pujangga-pujangga yang pandai
  • b]      Adanya perlindungan terhadap para pujangga
  • c]      Penghormatan kepada raja melalui hasil sastra
  • d]     Adanya kebebasan berpikir dalam mengembangkan kesusastraan

  • 1] Raja Kertajaya mengurangi hak-hak kaum Brahmana. Sehingga Kaum Brahmana banyak yang lari dan minta bantuan ke Tumapel untuk melawan Kerajaan Kediri.
  • 2] Pada tahun 1222 terjadi Perang Ganter antara Ken Arok dengan Kertajaya [Raja Kediri saat itu]. Ken Arok dengan bantuan para brahmana berhasil mengalahkan Kertajaya di Ganter [Punjon, Malang]. Dengan demikian berakhirlah riwayat Kerajaan Kediri.

1]      Melaksanakan Politik dalam negeri untuk menstabilkan pemerintahan, antara lain:

a]      Memecat Mapatih Raganatha

b]      Mengangkat Banyak Wide

c]      Mengangkat Jayakatwang menjadi raja kecil di Kediri untuk menghidari perselisihan Kertanegara dengan keturunan Raja Kediri

d]     Mengambil Ardharaja, putra Jayakatwang, sebagai menantu.

e]      Mengambil Raden Wijaya, cucu Mahisa Cempaka, sebagai menantu.

f]       Memperkuat angkatan perang, baik prajurit darat maupun laut, lengkap dengan segala persenjataannya.

g]      Menumpas pemberontakan Bhayaraja tahun 1270 dan Mahesa Rangkah tahun 1280.

h]      Mengangkat seorang kepala agama Buddha dan seorang brahmana untuk mendampingi raja.

2]      Melaksanakan Politik luar negeri antara lain

a]      Stabilisasi daerah-daerah di Nusantara, dalam arti mempersatukan seluruh Nusantara yang dipimpin Kerajaan Singasari.

b]      Mengurangi pengaruh dari dua kerajaan besar yang merupakan lawan-lawan politik Singasari, yaitu Kerajaan Sriwijaya dan Cina Mongol.

1]      Memandang Cina Mongol sebagai saingan dengan menolak utusan Cina Mongol dan mempermalukannya. Sehingga Cina-Mongol menyerang Singasari.

2]      Ketika tentara Mongol hendak menyerang, pasukan Singasari disiagakan dan dikirim ke berbagai daerah di Laut Jawa dan Laut Cina Selatan sehingga pertahanan di ibu kota lemah.

3]      Penyerangan pasukan Kediri yang kemudian berhasil menduduki istana dan membunuh Kertanegara.

Kerajaan Majapahit

Penyebab Kejayaan

1]      Letak Majapahit secara geografis sangat baik, yaitu di tengah-tengah jalur perdagangan internasional antara Maluku dan Malaka, sehingga lebih mudah berperan, khususnya dalam bidang politik dan ekonomi.

2]      Pusat kerajaan di tepi sungai besar, yaitu di tempat terpecahnya Sungai Brantas menjadi Kali Porong dan Kali Mas, serta mudah dilayari sehingga hubungan dengan daerah luar sangat mudah.

3]      Tanahnya subur dan banyak mengahasilkan buah-buahan, serta hasil peratanian yang sebagian untuk komoditas ekspor.

4]      Munculnya tokoh negarawan yang cakap, contohnya Raden Wijaya.

5]      Tidak adanya saingan kerajaan di Nusantara ketika Kerajaan Majapahit mulai berkembang.

6]      Tidak ada kerajaan besar di luar Indonesia yang dapat menjadi perintang bagi Majapahit. Kerajaan Colamandala di India dan Kerajaan Mongol di Cina terpecah belah setelah pemimpin besarnya meninggal.

Penyebab Kemunduran

1]      Pemberontakan Ranggalawe sekitar awal abad 13.

2]      Diangkatnya Kalagemet sebagai raja. Kalagemet bukanlah raja yang cakap. Sebagian waktunya hanya digunakan untuk bersenang-senang dengan selir-selirnya di Istana Kapopongan.

3]      Pengaruh dari Mahapati pada Kalagemet. Mahapati adalah seorang pejabat tinggi yang ambisius. Akibatnya muncul beberapa pemberontakan.

4]      Peristiwa Sunda yang terjadi 1351 M. Peristiwa itu berawal dari usaha Raja Hayam Wuruk untuk meminang putrid dari Pajajaran. Lalu, timbul perselisihan paham antara Gajah Mada dan pimpinan laskar Pajajaran yang mengakibatkan pertempuran.

5]      Peristiwa Bubat yang menggagalkan politik Gajah Mada, karena dengan adanya peristiwa Bubat, kerajaan Pajajaran tidak menjadi wilayah Majapahit. Bahkan kerajaan Pajajaran terus berkembang secara terpisah dari Majapahit.

6]      Tidak adanya pengganti Gajah Mada. Tidak ada kaderisasi.

7]      Gajah Mada sebagi Patih Amangkubumi memegang segala jabatan yang penting, ia tidak memberi kesempatan generasi penerus untuk tampil, sehingga setelah meninggalnya Gajah Mada tidak ada penggantinya yang cakap dan berpengalaman.

8]      Perang saudara yang dikenal sebagi Perang Paregreg antara Wikramawardhana dengan Wirabhumi. Perang saudara ini melemahkan kekuasaan Majapahit sehingga banyak wilayah kekuasaannya yang melepaskan diri.

Demikian ulasan tentang Faktor Pendorong Kejayaan dan penyebab Kemunduran Kerajaan Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia, semoga bermanfaat. 

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề