Jelaskan mengapa karya seni tari membutuhkan tata rias

KOMPAS.com - Unsur pendukung adalah hal yang tidak bisa disepelekan dalam suatu pergelaran tari.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, unsur pendukung adalah sarana yang sangat berpengaruh banyak terhadap kesuksesan dan keberhasilan dalam pencapaian tujuan pada suatu pagelaran.

Unsur-unsur pendukung dalam pergelaran tari adalah tempat dan hal-hal yang digunakan dalam pagelaran, yaitu:

  1. Iringan
  2. Tata rias
  3. Tata busana
  4. Panggung
  5. Tata lampu
  6. Dekorasi
  7. Pentas
  8. Sound system
  9. Dan lain-lain

4+

KOMPAS.com: Berita Terpercaya
Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan
Dapatkan Aplikasi

Berikut ini penjelasannya:

Baca juga: Pergelaran Tari: Pengertian, Maksud dan Tujuan

1. Iringan

Jenis iringan ada dua yaitu iringan hidup [iringan langsung] dan iringan rekaman.

  • Iringan hidup

Iringan hidup memberikan gairah dan suasana yang hidup kepada sebuah pergelaran tari karena bisa ada koordinasi pada waktu latihan antara penari dan pengiring tari.

Saat pertunjukan, peralatan musik pengiring tari harus dilektakkan berdekatan dengan pentas dengan penerangan yang cukup.

Kadang peralatan musik diletakkan di atas pentas, sekaligus menjadi latar belakang tontonan. Tetapi ini bukan keharusan, terlebih bila ruang pentas tidak cukup luas, sedangkan alat pengiring tari cukup banyak.

  • Iringan rekaman

Iringan rekaman bisa menjadi iringan pergelaran tari sebab lebih murah dan praktis.

Kelemahan iringan rekaman yaitu kurang memberikan suasana yang hidup, tari dan musik kadang kurang saling mengisi. Iringan rekaman tidak bisa diubah maka gerakan tari harus menyesuaikan.

Musik rekaman berguna jika tarian membutuhkan efek-efek suara seperti suara ombak, guruh, suara binatang, dan lainnya yang tidak mungkin dihadirkan saat tontonan berlangsung.

2. Tata rias

Tata rias busana terdiri dari peralatan tata rias, bahan untuk rias tari beserta fungsi masing-masing. Pengetahuan tentang peralatan serta kosmetika sangat membantu untuk menciptakan suatu rias wajah yang baik. Sebaiknya kenali satu persatu kosmetika rias wajah secara cermat.

Hampir setiap kemasan kosmetik terdapat peralatan yang menunjang pemakainya. Contoh eye shadow [beserta sikat, kuas dan spons], blush on [rouge], powder brush, dan lainnya.

Baca juga: Seni Tari: Pengertian dan Gerak Tari

3. Tata busana

Tata busana membantu peranan gerak dalam bentuk tari secara utuh seperti tari Golek dari Yogyakarta, tari Lilin dari Sumatera, dan Tari Pendet dari Bali.

Kostum atau busana tari harus betul-betul serasi atau harmonis dan cocok dipakai sehingga tidak mengganggu gerak tarinya.Tata busana tidak perlu kelihatan gemerlap tetapi harus memberikan keleluasaan pada gerakan, membantu keindahan dan ekspresi gerak.

Busana dan kelengkapannya sangat membantu dan memperjelas karakter dari tarian. Penonton bisa menebak tari apa yang dipentaskan melalui busana yang dipakai.

Tata busana tari bukan sekedar berguna sebagai penutup tubuh penari tetapi sebagai pendukung desain keruangan yang melekat pada tubuh penari. Kostum tari mengandung elemen-elemen wujud, garis, warna, kualitas, tekstur dan dekorasi.

Kostum tari dapat menampilkan ciri-ciri khas suatu bangsa atau daerah tertentu dan membantu terbentuknya desain keruangan yang menopang gerakan penari.

Penataan kostum tari yang berhasil bernilai sama dengan pengaturan tata lampu, tata pentas atau penyusunan iringan. Kostum tari berpengaruh langsung terhadap proyeksi penari dan menjadi bagian diri si penari. Kostum dapat mengubah penampilan seorang penari.

4. Panggung

Panggung atau staging tumbuh dan berkembang seiring semakin berkembangnya tontonan dan kemajuan jaman. Di Indonesia setiap tontonan tradisi biasanya memiliki tempat pergelaran sendiri yang khas.

Tari-tarian Kraton Jawa pertunjukan di pendopo Keraton [Prabasuyasa]. Saat Wayang Orang lahir di Kraton Yogyakarta, pementasan khusus di Teratak Agung Bangsal Kencono.

Di tempat kediaman para bangsawan, pementasan tari kemudian diadakan juga di pendapa, yaitu bangunan megah tanpa dinding, yang terletak selalu di bagian depan rumah dan biasanya sebagai tempat pertemuan.

Di Surakarta, saat wayang orang berkembang di luar istana, dipentaskan di panggung prosenium. Pementasan menggunakan latar belakang layar yang digambar secara realis, dengan gerakan tari Jawa yang serba simbolis. Gerakan keluar masuk penari dilakukan dari samping kiri dan kanan panggung.

Di Yogyakarta perkembangan panggung sudah menuju ke arah lain tetapi sebetulnya tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Latar panggung menggunakan pendopo, dilakukan secara deskriptif yaitu dengan latar belakang gambar pemandangan atau gambar istana.

Di Bali pementasan tari biasa dilakukan di halaman depan pura atau di depan Candi Bentar, yaitu sebuah puri yang sekaligus menjadi latar belakang yang menyatu dengan tontonan. Kadang pementasan dilakukan di Bale Wantilan atau di tempat terbuka yang cukup luas.

Baca juga: Perencanaan Pameran Seni Rupa

Berikut ini jenis-jenis panggung:

  1. Bentuk arena: tempat pertunjukan sangat sederhana dan memiliki kedekatan antara pemain dengan penonton. Bentuk arena ada bermacam-macam antara lain arena setengah lingkaran, arena melingkar.
  2. Bentuk Proscenium: bisa disebut panggung bingkai karena penonton menyaksikan para penari melalui bingkai atau lengkung proscenium. Bingkai yang dipasang layar atau gorden ini memisahkan wilayah penari dengan penonton yang menyaksikan pertunjukan dari satu arah. Dengan pemisahan ini maka pergantian tata panggung dapat dilakukan tanpa sepengetahuan penonton.
  3. Pendapa: pendapatempat pentas tradisional adalah ciri khas bangunan dari Jawa. Ciri khas pendapa ditandai tiang penjaga [saka] yang berjumlah empat di tengah bangunan. Pendapa biasanya dipakai mementaskan tari klasik seperti tari Srimpi dan Bedaya.

5. Tata lampu

Di kehidupan tari tradisi, kelengkapan pentas yang tidak diperhatikan adalah tata lampu. Sebab pementasan dapat dilakukan di bawah cahaya matahari, di bulan purnama, dengan penerangan lampu-lampu minyak atau lampu petromaks.

Di Kraton pada zaman dahulu, pertunjukan tari dilakukan di bawah penerangan lampu-lampu kristal yang indah.

Penggunaan tata lampu seharusnya membantu pementasan bukan sebaliknya. Sebuah adegan bagus sebagai klimaks akan sia sia tanpa penerangan yang memadai. Warna-warni lampu yang digunakan secara serampangan justru dapat merugikan penonton.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề