jelaskan perbedaan dari lordosis skoliosis kifosis

Rahwiku Mahanani Sabtu, 19 September 2020 | 10:00 WIB

Jenis kelainan tulang belakang ada tiga, yakni skoliosis, kifosis, dan lordosis.

GridKids.id - Tubuh kita tersusun atas berbagai tulang sebagai penopang.

Tulang-tulang pada tubuh kita tersusun secara beraturan, Kids.

Nah, kalau ada bagian tulang yang enggak berada pada tempatnya, maka bisa memengaruhi postur tubuh kita, lo.

Misalnya, posisi tulang belakang yang normalnya sejajar, lurus ke bawah, dan sedikit melengkung.

Baca Juga: Mengenal Fungsi Tulang dan Bagian-Bagian Tulang Manusia

Nah, kalau kelengkungan tulang belakang enggak normal, maka bisa menyebabkan adanya kelainan tulang belakang, Kids.

Ada beberapa kelaianan pada tulang belakang, yakni skoliosis, kifosis, dan lordosis.

Kita cari tahu penjelasan lebih lanjut tentang apa itu skoliosis, kifosis, dan lordosis, yuk!

Iveta Rahmalia Selasa, 1 Desember 2020 | 08:34 WIB

Penjelasan Skoliosis, Lordosis, dan Kifosis, Kelainan pada Tulang Belakang [Aling/Bobo.id]

Bobo.id - Teman-teman pernah mendengar istilah skoliosis, lordosis, dan kifosis? Ketiganya merupakan nama kelainan pada tulang belakang. 

Apa bedanya? Yuk, cari tahu penjelasannya skoliosis, lordosis, dan kifosis berikut ini. 

1. Skoliosis

Kelainan ini membuat tulang belakang tampak melengkung ke samping. Sehingga tulang belakang seperti huruf S atau C.

Orang yang skoliosis biasanya tampak dari tidak sejajarnya bahu dan pinggul dan postur tubuhnya tampak miring.

Baca Juga: Mencegah Skoliosis, Cari Tahu Tanda Skoliosis pada Anak-Anak, yuk!

Penyebabnya bisa bermacam-macam. Contohnya, bawaan lahir, cedera tulang, atau penyakit tulang lainnya.

Kelainan pada tulang belakang: skoliosis. [Bobo.id/Aling]

Baca Juga: Hati-Hati, Osteoporosis yang Banyak Dialami Orang Tua Juga Bisa Dialami Anak-Anak, Ketahui Penyebabnya!

Page 2

Page 3

Aling/Bobo.id

Penjelasan Skoliosis, Lordosis, dan Kifosis, Kelainan pada Tulang Belakang

Bobo.id - Teman-teman pernah mendengar istilah skoliosis, lordosis, dan kifosis? Ketiganya merupakan nama kelainan pada tulang belakang. 

Apa bedanya? Yuk, cari tahu penjelasannya skoliosis, lordosis, dan kifosis berikut ini. 

1. Skoliosis

Kelainan ini membuat tulang belakang tampak melengkung ke samping. Sehingga tulang belakang seperti huruf S atau C.

Orang yang skoliosis biasanya tampak dari tidak sejajarnya bahu dan pinggul dan postur tubuhnya tampak miring.

Baca Juga: Mencegah Skoliosis, Cari Tahu Tanda Skoliosis pada Anak-Anak, yuk!

Penyebabnya bisa bermacam-macam. Contohnya, bawaan lahir, cedera tulang, atau penyakit tulang lainnya.

Bobo.id/Aling

Kelainan pada tulang belakang: skoliosis.

Baca Juga: Hati-Hati, Osteoporosis yang Banyak Dialami Orang Tua Juga Bisa Dialami Anak-Anak, Ketahui Penyebabnya!

Liputan6.com, Jakarta Tulang belakang atau tulang punggung merupakan bagian tulang manusia yang sangat vital. Tulang belakang terdiri dari tulang-tulang kecil yang bertumpuk satu sama lain dalam sebuah cakram. Tulang belakang normal harus lurus ke tengah bagian belakang.

Ketika kelainan tulang belakang terjadi, kelengkungan alami tulang belakang tidak selaras atau melengkung ke daerah tertentu. Kondisi ini biasa disebut dengan gangguan kelengkungan tulang belakang.

Lihat: Informasi dan Jadwal Dokter Tulang dan Sendi Terbaik di Jakarta.

Gangguan kelengkungan tulang belakang bisa dialami siapa saja. Kondisi ini paling sering muncul pada anak dan remaja. Orang lanjut usia juga berpotensi mengalami gangguan ini.

Ada tiga jenis gangguan kelengkungan tulang belakang: skoliosis, kifosis, dan lordosis. Ketiganya menggambarkan kelengkungan tulang belakang yang tidak normal. Karena sama-sama memengaruhi tulang belakang, tak jarang orang tidak bisa membedakan skoliosis, kifosis, dan lordosis.

Padahal skoliosis, kifosis, dan lordosis adalah kondisi yang berbeda. Berikut perbedaan skoliosis, kifosis, dan lordosis yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu [26/2/2020].

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Skoliosis [via backinbalanceclinic.ca]

Seseorang dengan skoliosis memiliki kurva menyamping di tulang belakangnya. Kurva sering berbentuk S atau berbentuk C. Tanda dan gejala skoliosis meliputi bahu dan pinggul tidak rata serta pundak yang tampak lebih menonjol dari yang lain.

Jika kurva skoliosis semakin memburuk, selain melengkung ke samping, tulang belakang juga bisa memutar. Sejumlah kecil pasien dengan skoliosis mungkin memerlukan pembedahan. Komplikasi skoliosis meliputi nyeri kronis, defisiensi pernapasan, dan penurunan kapasitas olahraga.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Skoliosis

Penyebab skoliosis masih belum diketahui hingga saat ini. Skoliosis dipercaya diturunkan dalam keluarga, usia, dan jenis kelamin. Wanita paling sering mengalami skoliosis. Gangguan ini juga sering muncul pada anak-anak.

Bentuk skoliosis yang paling umum muncul pada remaja. Ini dikenal sebagai skoliosis idiopatik remaja. Skoliosis dapat menyerang anak-anak sejak usia 10 tahun. Tanda dan gejala sering mulai selama pertumbuhan sebelum masa pubertas. Dalam kebanyakan kasus, perawatan tidak diperlukan, karena kurva tulang balakang akan mengoreksi dirinya sendiri seiring dengan pertumbuhan.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

kifosis

Kyphosis adalah pelengkungan abnormal pada punggung atas. Pada tulang yang normal, kelengkungan tulang punggung atas berada pada kisaran 25 sampai 45 derajat. Pada penderita kifosis, kelengkungan bisa mencapai 50 derajat.

Ada tiga jenis kifosis, kifosis postural, kifosis Scheuermann, dan kifosis bawaan. Kyphosis postural sering terjadi pada remaja dan postur yang buruk. Ketika tulang belakang dan otot-otot di sekitarnya berkembang secara tidak normal.

Kyphosis Scheuerman juga cenderung berkembang selama masa remaja, tetapi bisa menjadi lebih parah daripada kyphosis postural dan tidak diketahui penyebabnya. Sementara kifosis bawaan terjadi ketika tulang belakang tidak berkembang dengan baik di dalam rahim, menyebabkan kyphosis saat lahir.

Kyphosis ringan mungkin tidak menghasilkan tanda atau gejala yang nyata. Tetapi beberapa orang mengalami sakit punggung dan kekakuan di samping tulang belakang yang melengkung tidak normal.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

ilustrasi punggung [sumber: iStockphoto]

Kifosis adalah kondisi relatif umum yang sering berkembang pada masa remaja atau dewasa muda. Postur yang buruk, kelainan pada tulang belakang, atau kelemahan terkait usia, dapat menyebabkan kifosis.

Kifosis dapat terjadi dapat terjadi pada usia berapa pun tetapi paling sering terjadi pada wanita yang lebih tua. Jenis lain dari kyphosis dapat muncul pada bayi atau remaja karena malformasi tulang belakang. Beberapa jenis kyphosis dapat terjadi sejak lahir, tetapi ini jarang terjadi.

Postur yang buruk adalah faktor risiko pegembangan kifosis. Ini berarti bahwa kifosis lebih mungkin terjadi pada orang yang mengadopsi postur yang buruk untuk waktu yang lama, seperti sering bekerja di depan komputer atau membawa beban berat di punggung.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

lordosis [sumber: raredisease]

Lordosis merupakan bentuk kelainan tulang belakang bawah yang melengkung ke depan. Lordosis dapat memengaruhi punggung bawah dan leher. Hal ini dapat menyebabkan tekanan berlebih pada tulang belakang, menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Gejala lordosis yang paling umum adalah nyeri otot. Ada dua jenis lordosis, lordosis di punggung bawah dan lordosis serviks. Cara termudah untuk memeriksa kondisi ini adalah berbaring telentang di permukaan yang rata. Seseorang dengan lordosis akan memiliki ruang ekstra antara punggung dan permukaan lantai. Dan dari sisi tampilan, perut dan bokong mereka akan menonjol.

Sementara untuk lordosis serviks tulang belakang di daerah leher tidak melengkung seperti biasanya. Pada tulang belakang yang sehat, leher akan terlihat seperti huruf C yang sangat lebar, dengan lekukan mengarah ke belakang leher.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Lordosis

Lordosis dapat menyerang orang-orang dari segala usia. Obesitas, kelainan tulang, dan osteoporosis dapat menyebabkan lordosis. Seringkali, lordosis muncul di masa kanak-kanak tanpa diketahui penyebabnya. Ini terjadi karena otot-otot di sekitar pinggul anak lemah atau menegang. Lordosis pada anak biasanya akan hilang seiring dengan pertumbuhan.

Lordosis juga biasanya dialami oleh wanita hamil. Banyak wanita hamil mengalami sakit punggung dan akan menunjukkan tanda-tanda lordosis, perut yang menonjol dan bokong. Lordosis selama kehamilan sebenarnya adalah penyesuaian tulang belakang untuk menyetel kembali pusat gravitasi.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề