Jelaskan perbedaan ekonomi mikro dan makro

Ilustrasi ekonomi makro dan mikro. [Foto: Istimewa]

Jeanny Aipassa Kamis, 28 Oktober 2021 - 15:21:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Kebanyakan orang sulit mengenali perbedaan ekonomi makro dan mikro. Bahkan ada yang menempatkannya dalam kategori yang sama, karena saling memengaruhi satu sama lain. 

Faktanya, ekonomi sama seperti ilmu pengetahuan lainnya yang memiliki bagian-bagian berbeda dengan teori-teori yang memudahkan untuk dipahami.

Secara garis besar, ekonomi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro. Dengan demikian, ada perbedaan dari kedua prinsip ekonomi ini. Sebelum membahas tentang perbedaan ekonomi makro dan mikro, ada baiknya kita mengetahui pengertian keduanya. 

Ekonomi makro adalah studi holistik tentang struktur, kinerja, perilaku, dan proses pengambilan keputusan ekonomi, di tingkat nasional. Pada dasarnya, ekonomi makro adalah bentuk pendekatan ‘top-down’. 

Ekonomi makro membantu kita untuk memahami perubahan dalam Produk Domestik Bruto [GPD] negara, ekspektasi inflasi dan inflasi, pengeluaran, penerimaan dan pinjaman pada tingkat pemerintah [kebijakan fiskal], pengangguran, dan kebijakan moneter.

Dengan demikian, ekonomi makro digunakan untuk menafsirkan dan mengetahui keadaan ekonomi secara keseluruhan, sehingga kebijakan dapat dirumuskan pada tingkat yang lebih tinggi [pemerintah], bukan pada individu atau perusahaan. 

Secara sederhana, ekonomi makro dapat membantu Anda untuk memahami hal-hal berikut ini: 

- Faktor mana yang menentukan berapa banyak barang dan jasa yang dapat diproduksi suatu negara- Apa yang menentukan standar hidup suatu negara- Faktor-faktor apa yang menyebabkan ekonomi melaju atau melambat

- Apa dampak pandemi Covid-19 bagi ekonomi negara berdasarkan pada inflasi,  peningkatan standar hidup, dan angka pengangguran

Sedangkan ekonomi mikro adalah ilmu tentang perilaku pengambilan keputusan individu, perusahaan, dan rumah tangga sehubungan dengan alokasi sumber daya atau modal yang dimiliki.

Ekonomi mikro berupaya menemukan faktor-faktor apa yang berkontribusi pada keputusan seseorang atau perusahaan, apa dampak pilihan ini terhadap pasar umum sejauh menyangkut harga, permintaan, dan pasokan barang dan jasa. 

Dapat dikatakan, ekonomi mikro adalh pendekatan ‘bottom-up’ yang bertujuan memahami pola upah, pekerjaan, dan pendapatan, serta perilaku konsumen, tren pengeluaran, perilaku harga-upah, kebijakan perusahaan, dan bagaimana peraturan berdampak pada perusahaan.  

Secara sederhana, ekonomi mikro bisa membantu Anda untuk memahami hal-hal berikut ini: 

- Bagaimana orang dan rumah tangga menghabiskan anggaran mereka- Kombinasi produk dan layanan apa yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar, yang sesuai dengan anggaran yang tersedia- Bagaimana seseorang memutuskan bekerja atau tidak, bentuk pekerjaan, dan apakah full time atau part time. - Bagaimana orang memutuskan untuk menabung untuk masa depan, berapa banyak yang ditabung dari penghasilan- Bagaimana sebuah bisnis memutuskan untuk memproduksi dan menjual produk-produk tertentu, bagaimana memproduksinya, berapa banyak dari masing-masing produk yang akan dijual, dan untuk berapa banyak konsumen.- Bagaimana pengusaha atau perusahaan memutuskan merumahkan karyawan atau mempekerjakan karyawan di masa pandemi Covid-19

- Kapan memperluas bisnis, berhemat, atau bahkan menutup bisnis. 

Dilihat dari pengertiannya, maka perbedaan ekonomi makro dan mikro terletak pada sudut pandang, meskipun mengeksplorasi elemen yang sama. Berikut perbedaan utama ekonomi makro dan mikro :

- Ekonomi makro berupaya menemukan perspektif umum, di tingkat nasional, sementara ekonomi mikro berfokus pada perspektif individu, di tingkat konsumen.
- Meskipun penawaran dan permintaan berlaku untuk kedua bidang ekonomi, ekonomi mikro didasarkan pada tren pembeli dan penjual, sedangkan ekonomi makro berfokus pada berbagai siklus ekonomi, seperti inflasi, atau utang jangka pendek dan jangka panjang.

Meskipun memiliki perbedaan, ekonomi makro dan mikro memiliki keterkaitan satu sama lain, dan tak dapat berdiri sendiri. Kebijakan ekonomi negara dapat memengaruhi bagaimana rumah tangga dan perusahaan berinteraksi dengan dampaknya.

Demikian pula ilihan berdasarkan faktor ekonomi mikro, baik dari perorangan atau bisnis, dapat berdampak pada ekonomi makro dalam jangka panjang. 

Misalnya, jika pemerintah menaikkan pajak atas produk tertentu [ekonomi makro], pemilik toko perorangan harus menaikkan harga, yang akan berdampak pada konsumen dalam hal daya beli [ekonomi mikro].

Berdasarkan perbedaan ekonomi makro dan mikro tersebut, dapat disimpulkan bahwa masing-masing memiliki ruang lingkup, yang jika dipahami maka akan membuat Anda tidak kesulitan membedakan mana ekonomi makro dan mana ekonomi mikro.

> Ruang Lingkup Ekonomi Makro

Ekonomi makro membahas hal-hal yang berkaitan dengan inflasi dan deflasi. Adapun beberapa kebijakan yang ada di ruang lingkup makro diantaranya:

1. Kebijakan Fiskal

Kebijakan ini mengatur tentang pendapatan dan pengeluaran dari suatu negara. Misal dari pajak yang dibebankan kepada setiap warga negara. Selain itu, pendapatan negara juga dapat dihasilkan dari hal diluar dari non-pajak seperti denda, lelang, gratifikasi dan pemberian dari negara lainnya.

Sedangkan untuk pengeluaran, contohnya saat negara melakukan impor suatu barang dari luar negeri.

2. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter ini adalah kebijakan yang memiliki fungsi untuk mengukur sebanyak apa dana yang dikeluarkan oleh bank sentral yang ada di Indonesia terhadap masyarakat Indonesia.  

3. Kebijakan Segi Penawaran

Kebijakan ini berfungsi untuk menyeimbangkan neraca keuangan dalam perusahaan maupun negara.

Ruang Lingkup Ekonomi Mikro

Sebagaimana diketahui, ekonomi mikro berfokus pada hal yang lebih rinci dan spesifik dibanding ekonomi makro. Adapun ruang lingkup ekonomi mikro adalah sebagai berikut: 

1. Teori Harga

Teori ini merupakan awal dari proses pemrintaan dan penerimaan suatu barang ataupun jasa. Contohnya, sebelum menentukan sebuah harga barang ada baiknya melakukan riset pasar terlebih dahulu tentang harga yang dipilih untuk barang atau jasa yang ditawarkan.

2. Teori Produksi

Berbeda dengan ekonomi makro yang tidak memiliki teori produksi. Teori produksi dilakukan agar pendapatan, pengeluaran dan peresentase laba yang di dapat jelas.

3. Teori Distribusi

Teori ini membahas tentang pengeluaran yang dikeluarkan oleh badan usaha untuk kebutuhan seperti pembayaran upah maupun gaji kepada karyawan yang telah selesai mengerjakan tugasnya.

> Pengaruh Ekonomi Makro dan Mikro dalam Bisnis

Berdasarkan ruang lingkup tersebut, kita dapat memetakan bagaimana ekonomi makro dan mikro memengaruhi bisnis bahkan individu, misalnya dalam pengambilan keputusan terkait sumber modal, kelangsungan bisnis, ataupun bagi Anda yang sedang merintis usaha [startup]. Berikut contohnya:

- Pengambilan keputusan 

Faktor eksternal berskala besar yang tidak dapat dikendalikan, seperti pandemi Covid-19, perubahan iklim, perubahan suku bunga, perubahan peraturan, atau perubahan iklim hukum, politik, dan sosial, bahkan perkembangan teknologi dapat memengaruhi keputusan, kinerja, dan strategi bisnis perusahaan, organisasi, rumah tangga, maupun individu.

- Biaya barang dan jasa

Terlepas dari apa yang dihasilkan bisnis, tujuannya biasanya untuk menekan biaya agar dapat meningkatkan laba. Dalam teori ekonomi mikro, perusahaan berjalan pada tingkat efisiensi tertinggi, dengan keputusan produksi berdasarkan bagaimana output maksimum dapat dicapai dengan biaya tambahan minimal.

Jika produksi ditingkatkan, maka kebutuhan akan tenaga kerja tambahan dapat muncul, yang mengakibatkan biaya upah meningkat, dan potensi perubahan harga jual. 

- Bisnis Startup

Saat memulai bisnis, penting untuk melakukan riset ekstensif ke dalam industri yang Anda minati. Ketahui di mana permintaan pelanggan, untuk lebih baik menyediakan dan mengembangkan produk dan layanan yang paling sesuai dengan kebutuhan pasar target Anda. Berinvestasi dalam riset ekonomi mikro ini dapat membantu Anda mencapai keunggulan kompetitif untuk menarik pelanggan.

Demikian perbedaan ekonomi makro dan mikro, berserta ruang lingkup dan pengaruhnya, yang patut Anda ketahui agar dapat menentukan keputusan pribadi maupun bisnis, dalam menyikapi setiap perkembangan dan situasi ekonomi nasional maupun global. 


Editor : Jeanny Aipassa

TAG : ekonomi makro dan mikro perbedaan ekonomi makro ekonomi mikro

​ ​

Kebanyakan orang mengerti bagaimana fisika diklasifikasikan sebagai sains, namun, mungkin ada beberapa kebingungan ketika memasukkan ekonomi dalam kategori yang sama. Faktanya, ekonomi adalah ilmu sosial, karena berbagi elemen kualitatif dan kuantitatif yang sama dengan semua ilmu sosial.

Ekonomi berfokus pada manufaktur, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, dan bagaimana orang, organisasi, pemerintah, dan negara memilih untuk mengalokasikan sumber daya untuk mendapatkan barang dan jasa ini.

Seperti halnya studi semua ilmu pengetahuan, membangun bagian-bagian yang berbeda memudahkan untuk dipahami. Ekonomi dapat dibagi menjadi dua bagian: ekonomi mikro dan ekonomi makro. Di sini kita mempelajari bagian-bagian ini; perbedaan dan bagaimana mereka saling mempengaruhi, dan dampaknya pada bisnis.

Baca juga : Mengenal Macam-macam Sistem Ekonomi Untuk Keberlangsungan Bisnis

Apa Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro?

Ekonomi Mikro

Ekonomi mikro dapat didefinisikan sebagai studi tentang perilaku pengambilan keputusan individu, perusahaan, dan rumah tangga sehubungan dengan alokasi sumber daya mereka.

Ekonomi mikro berupaya menemukan faktor-faktor apa yang berkontribusi pada keputusan orang, dan apa dampak pilihan ini terhadap pasar umum sejauh menyangkut harga, permintaan, dan pasokan barang dan jasa. Ini adalah pendekatan ‘bottom-up’ dengan fokus pada elemen-elemen dasar yang membentuk tiga sektor ekonomi [pertanian, manufaktur, dan jasa / tersier], seperti tanah, kewirausahaan, dan modal.

Ini bertujuan untuk memahami pola upah, pekerjaan, dan pendapatan,  serta perilaku konsumen, tren pengeluaran, perilaku harga-upah, kebijakan perusahaan, dan bagaimana peraturan berdampak pada perusahaan.  

Ekonomi mikro mencoba menentukan keputusan dan alokasi sumber daya pada tingkat individu, serta menjelaskan apa yang terjadi ketika kondisi tertentu berubah. Selengkapnya Anda bisa membaca tentang ekonomi mikro di sini.

Untuk meringkas, ekonomi mikro menentukan untuk memahami hal berikut: 

  • Bagaimana orang dan rumah tangga menghabiskan anggaran mereka.
  • Kombinasi produk dan layanan apa yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka, dalam konteks anggaran yang tersedia.
  • Bagaimana individu memutuskan apakah akan bekerja atau tidak, dan apakah mereka memilih untuk bekerja, apakah akan penuh waktu atau paruh waktu.
  • Bagaimana orang memutuskan untuk menabung untuk masa depan, berapa banyak yang mereka pilih untuk ditabung, atau apakah mereka memutuskan untuk berhutang.
  • Bagaimana sebuah bisnis memutuskan untuk memproduksi dan menjual produk-produk tertentu, bagaimana ia akan memproduksinya, berapa banyak dari masing-masing itu akan dijual, dan untuk berapa banyak konsumen.
  • Apa yang menyebabkan mereka memutuskan berapa banyak pekerja yang akan dipekerjakan.
  • Bagaimana perusahaan akan membiayai bisnisnya.
  • Kapan bisnis akan memutuskan untuk memperluas, berhemat, atau bahkan menutup usaha mereka.

Sebagai contoh, ekonomi mikro dapat menggunakan informasi dari laporan keuangan perusahaan untuk menentukan bagaimana organisasi dapat memaksimalkan kapasitas produksi dan outputnya, untuk menurunkan harga dan menjadi lebih kompetitif.

Untuk memudahkan perusahaan Anda membuat laporan keuangan dengan cepat, tepat, dan minim kesalahan, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online yang bisa dicoba secara gratis selama 30 hari di sini.

Ekonomi Makro

Ekonomi makro adalah studi holistik tentang struktur, kinerja, perilaku, dan proses pengambilan keputusan ekonomi, di tingkat nasional. Pada dasarnya, ekonomi makro adalah pendekatan ‘top-down’. Ia berupaya memahami perubahan dalam Produk Domestik Bruto [GPD] negara, ekspektasi inflasi dan inflasi, pengeluaran, penerimaan dan pinjaman pada tingkat pemerintah [kebijakan fiskal], pengangguran, dan kebijakan moneter.

Hal ini dilakukan untuk menafsirkan dan mengetahui keadaan ekonomi secara keseluruhan, sehingga kebijakan dapat dirumuskan pada tingkat yang lebih tinggi, dan penelitian makro dapat dilakukan untuk tujuan akademik. Selengkapnya tentang ekonomi makro bisa dibaca di sini.

Ekonomi makro menganalisis seluruh industri dan ekonomi, daripada perusahaan atau individu tunggal dan berupaya menjawab pertanyaan seperti, “Bagaimana seharusnya tingkat inflasi?” Dan, “Apa yang merangsang pertumbuhan ekonomi?”.

Untuk meringkas, ekonomi makro berusaha untuk menjawab yang berikut: 

  • Faktor mana yang menentukan berapa banyak barang dan jasa yang dapat diproduksi suatu negara
  • Apa yang menentukan jumlah pekerjaan yang tersedia dalam suatu ekonomi
  • Apa yang menentukan standar hidup suatu negara
  • Faktor-faktor apa yang menyebabkan ekonomi melaju atau melambat
  • Apa yang menyebabkan organisasi mempekerjakan atau memecat lebih banyak tenaga kerja dalam skala nasional
  • Apa yang menyebabkan ekonomi tumbuh dalam jangka panjang
  • Apa kondisi kesehatan ekonomi negara, berdasarkan pada peningkatan standar hidup, pengangguran rendah, dan inflasi rendah

Perbedaan Utama Ekonomi Mikro dan Makro

Ekonomi mikro dan makro adalah mengeksplorasi elemen yang sama, tetapi dari sudut pandang yang berbeda. Perbedaan utama di antara mereka adalah:

  • Ekonomi makro berupaya menemukan perspektif umum, di tingkat nasional, sementara ekonomi mikro berfokus pada perspektif individu, di tingkat konsumen.
  • Meskipun penawaran dan permintaan berlaku untuk kedua bidang ekonomi, ekonomi mikro didasarkan pada tren pembeli dan penjual, di mana ekonomi makro berfokus pada berbagai siklus ekonomi, seperti siklus utang jangka pendek dan jangka panjang, dan siklus bisnis.

Keterkaitan Ekonomi Mikro dan Makro

Jelas bahwa ekonomi makro tidak berdiri sendiri, melainkan terjalin dengan ekonomi mikro, dan bekerja bersama-sama agar menjadi efisien.  

Pilihan berdasarkan faktor ekonomi mikro, baik dari perorangan atau bisnis, dapat berdampak pada ekonomi makro dalam jangka panjang. Demikian pula, kebijakan nasional yang melibatkan ekonomi mikro dapat memengaruhi bagaimana rumah tangga dan perusahaan berinteraksi dengan ekonomi mereka.

Misalnya, jika pemerintah menaikkan pajak atas produk tertentu [ekonomi makro], pemilik toko perorangan harus menaikkan harga, yang akan berdampak pada konsumen dan keputusan mereka untuk atau terhadap produk dengan harga tersebut [ekonomi mikro].

Baca juga : Mengenal Lebih Jauh Akuntansi Pemerintahan Secara Lengkap

Ekonomi Mikro dan Makro saling Mempengaruhi

Efek makro pada mikro 

Jika kebijakan nasional disahkan, seperti ketika bank sentral negara itu memotong suku bunga [dampak makro] sebesar 100 basis poin [100 bps = 1%], ini akan menurunkan biaya pinjaman bank umum. Hal ini, pada gilirannya, membantu penurunan suku bunga simpanan mereka, yang memberi ruang untuk menurunkan suku bunga kredit, dan kepada individu dan bisnis.

Hal ini menyebabkan peningkatan pinjaman dan menciptakan iklim investasi yang lebih besar, yang membantu bisnis berinvestasi dalam aset, proyek, dan rencana ekspansi baru [dampak mikro].

Efek mikro pada makro 

Kondisi ekonomi mikro adalah salah satu dari banyak faktor yang menentukan kebijakan ekonomi makro. Untuk melanjutkan contoh, bank sentral mengamati tren pinjaman dan investasi bisnis, individu dan rumah tangga, sekarang tingkat suku bunga telah diturunkan, untuk menentukan apakah mereka harus melakukan pemotongan tambahan atau tidak. Jika prospek lemah, pertahankan tarif apa adanya, atau naikkan jika prospek meningkat.

Bagaimana Ekonomi Mikro dan Makro Memengaruhi Bisnis?

Hukum penawaran dan permintaan

Bisnis menggunakan prinsip ekonomi mikro untuk lebih memahami pola perilaku konsumen mereka, agar menjadi sukses dan menghasilkan keuntungan.

Pengambilan keputusan 

Faktor eksternal berskala besar yang tidak dapat dikendalikan, seperti pesaing, perubahan suku bunga, perubahan preferensi budaya, fenomena cuaca, dan perubahan peraturan pemerintah, semuanya memainkan peran dalam mempengaruhi dan memengaruhi keputusan, kinerja, dan strategi bisnis perusahaan.

Faktor-faktor ekonomi makro lainnya seperti iklim hukum, politik, dan sosial, kemajuan teknologi, dan perubahan iklim semuanya berdampak pada keputusan individu, rumah tangga dan organisasi tentang sumber daya.

Start-up

Saat memulai bisnis, penting untuk melakukan riset ekstensif ke dalam industri yang Anda minati. Ketahui di mana permintaan pelanggan, untuk lebih baik menyediakan dan mengembangkan produk dan layanan yang paling sesuai dengan kebutuhan pasar target Anda. Berinvestasi dalam riset ekonomi mikro ini dapat membantu Anda mencapai keunggulan kompetitif untuk menarik pelanggan.

Baca juga : Bisnis Fesyen Besar Dimulai Dari Pembukuan Yang Benar

Siklus ekonomi

Ekonomi makro adalah siklus; sama seperti pengaruh positif dan perubahan mempromosikan kemajuan, tingkat permintaan yang lebih tinggi dapat memicu kenaikan harga, yang pada gilirannya, dapat mempengaruhi ekonomi, karena rumah tangga mengadopsi anggaran yang lebih ramping.

Kemudian, ketika penawaran mulai melebihi permintaan, harga mungkin turun lagi, yang mengarah pada kemakmuran lebih lanjut, sampai siklus penawaran dan permintaan ekonomi berikutnya.

Biaya barang dan jasa

Terlepas dari apa yang dihasilkan bisnis, tujuannya biasanya untuk menekan biaya agar dapat meningkatkan laba. Dalam teori ekonomi mikro, perusahaan berjalan pada tingkat efisiensi tertinggi, dengan keputusan produksi berdasarkan bagaimana output maksimum dapat dicapai dengan biaya tambahan minimal.

Jadi, misalnya, jika produksi ditingkatkan, kebutuhan akan tenaga kerja tambahan dapat muncul, yang mengakibatkan biaya upah meningkat, dan potensi perubahan harga jual. Dalam ekonomi mikro, biaya tenaga kerja biasanya merupakan biaya tertinggi dari suatu bisnis.

Keputusan penetapan harga

Dalam ekonomi mikro, harga di mana jumlah yang ditawarkan memenuhi jumlah yang diminta dikenal sebagai ‘harga keseimbangan’. Harga produk atau layanan yang diputuskan akan berdampak pada jumlah orang yang mau membelinya.

Misalnya, menetapkan harga di atas keseimbangan tidak selalu berarti keuntungan yang lebih besar, karena lebih sedikit orang yang memilih untuk membeli produk Anda, oleh karena itu, harga produk harus sesuai dengan anggaran pasar target Anda.

Untuk membuat keputusan bisnis yang seimbang dan terinformasi, penting untuk memperhitungkan tren ekonomi lokal dan global, serta data dan interaksi yang relevan dengan pelanggan Anda. Cari peluang yang muncul dari tren ekonomi, baik pada tingkat ekonomi mikro maupun makro.

Sebagain materi di artikel ini diambil dari investopedia

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề