Jelaskan prinsip kerja kopling hidrolis saat pedal ditekan dan dilepas

Sahabat, ada dua jenis transmisi mesin pada mobil, yakni transmisi manual dan otomatis. Jenis transmisi ini biasanya lebih sering disebut sebagai mobil manual dan mobil automatic atau matic. Mobil manual menggunakan kopling sebagai penghubung tenaga mesin menuju sistem transmisi. Jika tidak ada kopling, mobil tentunya tidak bisa mengatur atau mengubah gigi/persneling. Ternyata, kopling pun bisa dibagi lagi berdasarkan komponen dan cara kerjanya, lho. Kopling tergolong menjadi kopling sentrifugal, kopling mekanik, dan kopling hidrolik. Nah, apa, sih, kopling hidrolik itu? Baca lebih lanjut, ya!

Komponen Penyusun Kopling Hidrolik

Sesuai namanya, kopling hidrolik adalah kopling yang bekerja dengan sistem hidrolis. Kopling ini mengandalkan cairan minyak. Minyak akan ditempatkan pada wadah yang berputar sehingga minyak akan tersalurkan. Biasanya, kopling hidrolik digunakan oleh mobil matic. Tiga komponen utamanya adalah pump impeller yang berfungsi sebagai pompa pembangkit tenaga hidrolis, terletak di dalam fluida. Lalu, turbin runner sebagai penangkap tenaga dari hidrolis fluida, dan stator sebagai pengatur aliran sehingga tidak ada aliran yang berlebihan/kekurangan. Stator bertugas untuk memastikan torsi bekerja dengan presisi.

Komponen-komponen lainnya yang terdapat pada kopling hidrolik adalah pedal kopling hidrolik, master silinder, dan silinder kopling. Pedal kopling hidrolik bertugas untuk menekan minyak yang ada pada master silinder sehingga dapat diteruskan ke silinder kopling. Tekanan minyak akan mendorong tuas pembebas juga bantalan tekan yang menekan pegas diafragma.

Sementara itu, master silinder adalah bagian yang menampung minyak hidrolik. Bagian lainnya, silinder kopling bertugas untuk mengeluarkan udara yang terdapat pada sistem hidrolik. Udara yang berada pada sistem hidrolik dapat mengganggu proses kerja kopling karena apabila penekanan sedang diterapkan, tekanan nantinya malah menekan udara, bukan minyak. Dalam silinder kopling juga terdapat bagian boot atau karet penutup elastis. Karet ini bertugas untuk mencegah kotoran agar tidak masuk ke dalam silinder kopling. Karet ini punya peran yang penting, Sahabat. Tentunya kotoran yang masuk bisa mengganggu proses kerja bahkan mengakibatkan kerusakan pada kopling.

Kelebihan Kopling Hidrolik

Nah, ada beberapa kelebihan kopling hidrolik yang harus kamu tau. Mungkin, setelah baca ini, kamu jadi tertarik untuk langsung mencoba mobil dengan kopling hidrolik.

Pertama

Kopling hidrolik menyalurkan tenaga mesin secara luas, yakni dengan penempatan dan penyebaran yang lengkap. Karenanya, tenaga yang dihasilkan kopling hidrolik lebih fleksibel sesuai dengan penempatan tenaga transmisi.

Kedua

Kopling hidrolik mempunyai komponen-komponen yang bertekanan dan berkecepatan sangat tinggi. Dengan mengubah sistem perbandingan luas pada penampang silinder, kopling hidrolik dapat mengangkat atau menggerakkan beban yang berat melalui gaya yang kecil.

Ketiga

Penggunaan minyak pada kopling hidrolik dapat mengurangi gesekan antar komponen. Sebagai media untuk memindahkan gaya, minyak bertugas untuk melumasi dan menyelimuti komponen-komponen yang terdapat dalam kopling hidrolik.

Keempat

Kopling hidrolik dapat mengatur beban. Lewat komponen relief valve atau katup pengatur tekanan, beban yang berlebih akan pemompaan dengan beban berlebih akan disalurkan menuju tangki.

Kelima

Ketika pompa tidak mampu mengangkat karena beban yang berlebihan, kopling hidrolik akan membuat beban berhenti dengan sendirinya sekaligus mengunci beban tersebut.

Keenam

Kopling hidrolik sangat mudah untuk dipasang pada mobil.

Meskipun kopling hidrolik punya banyak kelebihan, kopling ini tetap memiliki beberapa kekurangan. Kopling hidrolik dijual dengan harga yang mahal karena penggunaan cairan atau minyak. Apalagi, ketika terjadi kebocoran, sistem kopling bisa kotor dan terganggu kinerjanya.

Kopling hidrolik adalah salah satu kopling yang banyak sekali digunakan pada mobil-mobil modern. Terang saja, mobil dengan sistem transmisi otomatis atau automatic lebih diminati karena bisa mengurangi resiko kaki-kaki yang pegal. Ada baiknya, Sahabat mengenal kopling hidrolik, komponen penyusun, sistem kerja, serta kelebihan dan juga kekurangannya. Sahabat juga perlu tau bagaimana cara merawat kopling. Kamu perlu melakukan pemeriksaan rutin pada sistem kopling. Hal ini untuk mencegah terjadinya kebocoran. Kalau kamu tidak tau cara memeriksanya, cukup bawa ke bengkel kesayangan. Biar orang andal yang mengerjakannya untuk mobil kamu.

Nah, setelah membaca penjelasan di atas, sekarang Sahabat sudah kenal dengan kopling hidrolik. Betapa kopling hidrolik dijual dengan harga yang mahal, namun memiliki kualitas yang bermutu baik. Jadi, jangan lupa periksa rutin koplingmu, ya!

Baca juga : Fakta Tentang Kopling Mekanik

Sistem kopling manual adalah sebuah mekanikal powertrain mobil yang berfungsi untuk memutuskan aliran tenaga dari mesin ke transmisi secara manual [kita yang mengontrol sepenuhnya]. Saat kita menekan pedal kopling, itu artinya kita mengaktifkan fungsi kopling manual.

Saat ini dilakukan tenaga putar dari mesin akan terputus, sehingga meski kita gas setinggi mungkin walau posisi gigi masuk itu tetap mobil tidak akan bergerak.Lalu, bagaimana cara kerja sistem kopling manual? mengapa tenaga mesin bisa terputus dengan halus hanya dengan injakan pedal?

Sistem Kerja Kopling Manual

Perlu diketahui, sistem kopling tidak hanya memutuskan serta menyambungkan kembali tenaga mesin sekedarnya. Tapi sistem kopling juga harus mampu melakukan kinerja seperti itu secara halus, cepat, dan efisien.

Oleh sebab itu, rangkaian pemutus tenaga mesin ini dibuat sedemikian rupa hingga komponennya terlihat begitu kompleks. Prinsip kerja kopling manual adalah dengan memanfaatkan gesekan antara dua jenis plat, namun kedua jenis plat ini memiliki permukaan yang sama sekali tidak licin. Sehingga ketika dua plat itu ditempelkan tidak terjadi gesekan justru putaran dari plat A dapat berpindah ke plat B.

Kedua plat ini adalah plat logam [flywheel dan pressure plate] sebagai plat A atau plat pemutar dan plat B adalah plat kopling [kampas kopling].

Plat logam bertindak sebagai pemberi putaran, plat ini umumnya terbuat dari baja tuang yang keras dan kuat. Sementara plat kopling dilapisi bahan keramik yang membuat teksturnya kasar bertindak sebagai penerima putaran, sehingga ketika plat logam ini ditempelkan pada plat kopling, maka putaran pada plat logam akan tersalur ke plat kopling. Untuk memutuskan putaran, maka antara plat logam dan plat kopling cukup dipisahkan hingga timbul jarak.

Komponen-komponen sistem kopling manual pada mobil

Pertama anda perlu setidaknya mengenali beberapa komponen utama pada sistem kopling agar dapat dengan mudah memahami bagaimana sistem kopling mekanis ini bekerja.

  • Flywheel, sebagai plat yang memberikan putaran input dari mesin.
  • Pressure plate, berperan untuk mengatur jarak antara plat logam dan plat kopling.
  • Plat kopling, sebagai plat penerima putaran dari fywheel. Plat ini terhubung ke poros transmisi.
  • Clutch cover, merupakan cover yang digunakan untuk meletakan komponen seperti pressure plate, pegas kopling, dan release lever. Cover ini dibaut ke flywheel sehingga semua komponen didalam clutch cover akan ikut berputar sesuai putaran flywheel.
  • Pegas kopling, berfungsi menekan pressure plat agar tetap menempel pada plat kopling [saat pedal tidak ditekan]. Beberapa mobil menggunakan pegas tipe diafragma, namun pada penjelasan ini menggunakan tipe coil spring.
  • Release lever, merupakan plat untuk mengungkit pressure plate agar bisa terbebas degan plat kopling.
  • Release bearing, komponen untuk mendorong release lever berdasarkan gaya pada master silinder/aktuator hidrolik kopling.

Lalu bagaimana mekanismenya ?

Dalam penjelasan ini, kita menggunakan sistem kopling manual dengan kontrol hidrolik. Jadi, dari pedal kopling itu langsung terhubung ke master silinder dan tidak menggunakan kawat kopling.

1. Saat pedal kopling ditekan

Ketika kita tekan pedal kopling, maka akan timbul aliran fluida ke arah aktuator hidrolis kopling. Aliran fluida itu akan memberi tekanan pada release bearing, sehingga release bearing menekan release lever. Saat release lever tertekan maka pressure plate akan terungkit sehingga plat kopling yang awalnya terjepit diantara flywheel dan pressure plate menjadi terbebas hingga menimbulkan sedikit celah.

Meski celahnya cukup kecil namun ini mampu untuk membuat putaran dari flywheel tidak teralirkan ke plat kopling. Dalam proses ini, flywheel tetap berputar beserta semua komponen didalam clutch cover juga ikut berputar namun karena plat kopling terbebas maka plat kopling beserta poros transmisi tidak ikut berputar.

2. Saat pedal kopling dilepas

Ketika kita melepas kembali pedal kopling, maka tekanan fluida pada aktuator hidrolis kopling akan hilang. Ini membuat release bearing kembali ke posisinya [tidak menekan release lever], saat kondisi ini pegas kopling akan memainkan perannya, yakni menekan kembali pressure plate agar menempel ke plat kopling sehingga plat kopling kembali terjepit dan putaran dari flywheel bisa tersalurkan ke plat kopling dan ke poros transmisi.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề