jelaskan proses oogenesis yang terjadi pada wanita

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Oogenesis adalah salah satu istilah yang terkait pada sistem reproduksi wanita, tepatnya sel telur. Berbicara tentang tubuh manusia, termasuk wanita, pasti kita akan bersinggungan dengan serangkaian sistem atau proses yang terjadi di dalamnya, termasuk sistem reproduksi. Seperti yang akan dibahas pada uraian kali ini, yaitu tentang bagaimana proses yang terjadi pada sistem tersebut yang biasa disebut oogenesis. 

Proses Oogenesis Pada Wanita

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, bahwa apa yang terjadi dalam sistem reproduksi ini merupakan hal penting dan akan berpengaruh pada proses Anda dalam memiliki keturunan di masa yang akan datang. Kehamilan sendiri terjadi karena adanya pembuahan pada sel telur yang matang, dan oogenesis adalah tahapan pembentukan dari sel telur tersebut. 

Maka definisi oogenesis adalah suatu proses pembentukan juga pematangan sel telur [ovum] pada wanita yang terjadi pada ovarium [indung telur]. Sebetulnya, sel telur pada wanita sendiri sudah ada sejak ia berusia 8 hingga 20 minggu saat ia berada dalam kandungan dan ovarium yang ada pada embrio memiliki sekitar 600 ribu sel oogonium atau sel induk telur.

Oogonium itu memperbanyak diri dengan cara mitosis atau membelah diri sampai jumlahnya sekitar 7 juta oosit primer. Namun, jumlah tersebut akan terus berkurang seiring waktu hingga janin lahir. Oosit merupakan sel telur belum matang nantinya akan  berkembang dan matang di lapisan luar ovarium. 

Dari awalnya terdapat sekitar 7 juta tadi dan jumlahnya terus menurun hingga tersisa sekitar 1-2 juta setelah bayi perempuan lahir. Kemudian, sel-sel telur ini juga akan berhenti berkembang sementara hingga kita masuk pada usia pubertas masa remaja. Nah, disitulah oogonium ini akan aktif bekerja berdasarkan siklus menstruasi kita

Dari 2 juta oosit primer yang ada, hanya sekitar 400 saja yang dapat bertahan hingga menjadi folikel matang atau kantong kecil dengan memiliki dinding sel dan di dalamnya terdapat satu sel telur. Sel telur itulah yang kemudian akan dilepaskan selama wanita berada dalam masa subur atau reproduksi.

Oleh karenanya, proses oogenesis ini penting dan diperlukan untuk menjadikan sel telur matang dan siap untuk dibuahi. Namun, sering bertambahnya usia, kualitas juga kuantitas sel telur mengalami penurunan yang  normal terjadi.

Proses Terjadinya Oogenesis

Tahapan dari oogenesis adalah:

1. Fase Pembelahan dan Penggandaan

Oogenesis ini dimulai dengan fase mitosis dan meiosis. Jika pada mitosis yang merupakan proses pembelahan sel dan menghasilkan dua gamet atau yang identic, pada proses meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan empat gamet dan masing-masingnya memiliki jumlah kromosom setengah dari sel induk.

2. Fase Perkembangan

Pada fase ini, pembelahan sel telur pertama pada oogenesis ini terjadi perkembangan sitoplasma [bagian sel] yang tidak seimbang. Karenanya, ada satu oosit yang punya banyak sitoplasma, ada pula yang tidak memilikinya. Oosit yang memiliki banyak sitoplasma berukuran lebih besar daripada yang tidak. Oosit yang ukurannya lebih kecil ini disebut dengan badan polar pertama.

3. Fase Pematangan

Selanjutnya, oosit sekunder yang ukuranya lebih besar tadi, akan mengalami pembelahan sel telur kedua yang menghasilkan ootid. Pada badan polar pertama tadi, ia juga akan membelah ke dalam dua badan polar kedua. Kemudian, Ootid ini akan berkembang menjadi sel telur apabila bertemu dengan sel sperma atau yang disebut spermatozoa.

Maka, dapat dikatakan bahwa ovulasi terjadi saat oosit telah mencapai tahap perkembangan ootid. Yang setelah pembuahan, ootid telah melewati tahap akhir pematangan dan menjadi sel telur.

Oogenesis adalah proses penting yang terjadi pada sistem reproduksi wanita. Informasi terkait oogenesis ini penting dipahami karena terkait dengan sel telur, terutama bagi Anda yang ingin segera memiliki keturunan. Karena pembuahan atau proses ovulasi akan dipengaruhi dari bagaimana oogenesis ini terjadi. Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut serta ingin melaksanakan program kehamilan yang aman serta nyaman, segera hubungi morulaivf.co.id.

Ilustrasi alat reproduksi wanita. Foto: Thinkstock

Proses oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Oogenesis terjadi pada sistem reproduksi wanita. Sedangkan pada pria, hal itu disebut dengan spermatogenesis.

Wanita mengalami proses oogenesis ini sejak sebelum lahir, yaitu sekitar delapan hingga 20 minggu setelah janin mulai berkembang.

Sel-sel tersebut nantinya berkembang menjadi ovum yang akan matang dan berlipat ganda.

Namun, proses oogenesis akan berhenti sementara pada saat masa kanak-kanak. Kemudian, berlanjut ketika wanita mulai mengalami menstruasi atau masuk masa pubertas.

Proses Oogenesis pada Wanita

Ilustrasi tahapan proses oogenesis. Foto: flickr

Dikutip dari Modul Biologi terbitan Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS, dan DIKMEN, proses oogenesis Biologi memiliki beberapa tahapan.

Pada ovarium, terdapat sel indung telur atau disebut juga oogonium yang sifatnya diploid [2n = 23 pasang kromosom].

Saat terjadi pembelahan mitosis, oogonium akan menggadakan dirinya dan membentuk oosit primer.

Saat wanita mulai menginjak masa pubertas, oosit primer tersebut akan melanjutkan proses oogenesis dan masuk ke fase pembelahan meiosis I. Jadi, fase pembelahan meiosis I terjadi pada saat wanita mulai pubertas.

Pada fase pembelahan meiosis I, oosit primer membelah diri menjadi dua sel yang ukurannya berbeda dan masing-masing bersifat haploid.

Sel yang ukurannya lebih besar diberi nama oosit sekunder. Sementara itu, sel yang lebih kecil dinamakan dengan badan kutup primer.

Selanjutnya, oosit sekunder ini akan berlanjut ke fase meiosis II. Fase meiosis II terjadi saat fertilisasi. Fertilisasi adalah proses pembuahan pada sel telur oleh sperma.

Jika tidak terjadi fertilisasi, maka oosit sekunder akan mati atau degenerasi. Namun, jika ada fertilisasi maka fase meiosis II, maka akan berlanjut.

Fase meiosis II adalah fase di mana oosit sekunder akan membelah diri menjadi dua sel yang berbeda ukurannya. Sel yang ukurannya lebih besar disebut dengan ootid. Lalu, sel yang lebih kecil adalah badan kutub sekunder.

Pada saat yang bersamaan, badan kutup primer juga membelah menjadi II. Sehingga, pada fase meiosis II ini akan menghasilkan satu ootid dan tiga badan kutub sekunder.

Selanjutnya, ootid akan berkembang menjadi ovum atau sel telur yang matang dan tiga badan kutup akan mengalami kematian atau disebut dengan polosit.

Hormon yang Berperan dalam Proses Tahapan Oogenesis

Ilustrasi alat reproduksi wanita. Foto: Shutter Stock

Pada proses terjadinya oogenesis, tentunya tentunya tak terlepas dari peran hormon di dalam tubuh. Hormon tersebut dihasilkan oleh hipofisis [kelenjar pituitari] atau ovarium itu sendiri.

Mengutip dari Buku Ajar Reproduksi Perkembangan Hewan, ada tiga hormon utama yang membantu skema proses oogenesis, yaitu:

  1. FSH/ Follicle Srimulating Hormone: hormon yang merangsang proses ovulasi dan memicu folikel untuk membentuk estrogen. Sehingga, hal itu akan memicu folikel untuk berkembang. Folikel adal sel-sel yang membungkus ovum.

  2. LH/ Lituneizing Hormone: hormon yang menghasilkan hormon progesteron dan merangsang terjadinya ovulasi.

  3. GnRH/ Gonadotropin Releasing Hormone: hormon yang memiliki peran dalam stimulasi hipofisis, sehingga hormon FSH dan LH sekresi.

Itulah tahapan dari proses oogenesis yang terjadi pada wanita. Nantinya, proses tersebut akan membentuk keturunan manusia selanjutnya.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề