Jelaskan secara singkat makna yang terkandung dari potongan ayat diatas

Al Quran Surat An Nisa ayat 59 memerintahkan kaum muslim untuk menaati hukum Allah, Rasul dan Ulil Amri atau para pemimpin. [Foto: Freepik]

Kastolani Sabtu, 29 Januari 2022 - 06:30:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Surat An Nisa ayat 59 memerintahkan kaum muslim agar menaati putusan hukum, yang secara hirarkis dimulai dari penetapan hukum Allah dalam Al Quran. 

Selain itu, menaati pula perintah-perintah Nabi Muhammad SAW, dan juga ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh para pemimpin atau Ulil Amri selaku pemegang kekuasaan selama ketetapan-ketetapan itu tidak melanggar ketentuan Allah dan Rasul-Nya. 

Dalam Surat An Nisa Ayat 59 juga disebutkan jika terjadi perbedaan pendapat tentang sesuatu masalah yang tidak dapat dipertemukan, maka kembalikanlah kepada nilai-nilai dan jiwa firman Allah, yakni Al Quran dan Sunnah Rasulullah sebagai bukti benar-benar beriman kepada Allah, Rasul dan hari Kemudian.  

Berikut teks Surat An Nisa Ayat 59: Latin, Arti, Makna

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا 

Latin: Yaaa ayyuhal ladziina aamanuu athii'ullaaha wa athii'ur rasuula wa ulil amri minkum fa in tanaza'tum fii syai in farudduuhu ilallaahi war rasuuli in kuntum tuminuuna billaahi wal yaumil aakhir dzaalika khairun wahsanu ta wiilaa.

Arti: Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul [Muhammad], dan Ulil Amri [pemegang kekuasaan] di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah [Al-Qur'an] dan Rasul [sunnahnya], jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama [bagimu] dan lebih baik. [QS. An Nisa ayat 59]

Makna Surat An Nisa Ayat 59

Makna yang terkandung dalam Surat An Nisa Ayat 59 ini sebagaimana dikutip dari Tafsir Quran Kemenag, bahwa Allah memerintahkan agar kaum Muslimin taat dan patuh kepada-Nya, kepada rasul-Nya dan kepada orang yang memegang kekuasaan di antara mereka agar tercipta kemaslahatan umum. 

Untuk kesempurnaan pelaksanaan amanat dan hukum sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, hendaklah kaum Muslimin: 

a. Taat dan patuh kepada perintah Allah dengan mengamalkan isi Kitab suci Al Quran, melaksanakan hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya, sekalipun dirasa berat, tidak sesuai dengan keinginan dan kehendak pribadi. Sebenarnya segala yang diperintahkan Allah itu mengandung maslahat dan apa yang dilarang-Nya mengandung mudarat. 

b. Melaksanakan ajaran-ajaran yang dibawa Rasulullah SAW pembawa amanat dari Allah untuk dilaksanakan oleh segenap hamba-Nya. Dia ditugaskan untuk menjelaskan kepada manusia isi Al-Qur'an. Allah berfirman: "... Dan Kami turunkan Adz-dzikr [Al-Qur'an] kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka ¦." [an-Nahl/16:44]. 

c. Patuh kepada ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan ulil amri yaitu orang-orang yang memegang kekuasaan di antara mereka. Apabila mereka telah sepakat dalam suatu hal, maka kaum Muslimin berkewajiban melaksanakannya dengan syarat bahwa keputusan mereka tidak bertentangan dengan Kitab Al Quran dan hadis. 

Kalau tidak demikian halnya, maka kita tidak wajib melaksanakannya, bahkan wajib menentangnya, karena tidak dibenarkan seseorang itu taat dan patuh kepada sesuatu yang merupakan dosa dan maksiat pada Allah. 

Nabi Muhammad saw bersabda: "Tidak [dibenarkan] taat kepada makhluk di dalam hal-hal yang merupakan maksiat kepada Khalik [Allah swt]." [Riwayat Ahmad]. 

d. Kalau ada sesuatu yang diperselisihkan dan tidak tercapai kata sepakat, maka wajib dikembalikan kepada Al Quran dan hadis. Kalau tidak terdapat di dalamnya haruslah disesuaikan dengan [dikiaskan kepada] hal-hal yang ada persamaan dan persesuaiannya di dalam Al Quran dan sunah Rasulullah saw. 

Tentunya yang dapat melakukan kias seperti yang dimaksud di atas ialah orang-orang yang berilmu pengetahuan, mengetahui dan memahami isi Al Quran dan sunnah Rasul. 

Demikianlah penjelasan mengenai kandungan Surat An Nisa Ayat 59 dan hendaknya orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhirat bisa mematuhi ketentuan tersebut.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Surat An Nisa Ayat 59 Latin Arti Makna al quran ulil amri

​ ​

SUMUT | 22 Maret 2022 11:55 Reporter : Ani Mardatila

Merdeka.com - Al Quran menjadi kitab pedoman hidup bagi umat Islam di mana terkandung banyak pesan tentang cara berkehidupan di dunia ini baik dalam ibadah dan juga mu’amalah [hubungan antar makhluk].

Keuniversalan Islam, mengajarkan kepada umatnya supaya hidup saling tolong menolong yang kaya harus menolong yang miskin, yang mampu harus menolong yang tidak mampu.

Pesan-pesan tersebut terutama terkandung dalam surah Al Maidah ayat 2 yang merdeka.com rangkum sebagai berikut lengkap latin, arti, beserta kandungan maknanya:

2 dari 3 halaman

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَاۤىِٕدَ وَلَآ اٰۤمِّيْنَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۗوَاِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوْا ۗوَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ اَنْ صَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اَنْ تَعْتَدُوْۘا وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ 2.

Ya ayyuhallazina amanu la tuhillu sya'a irallahi wa lasy-syahral-harama wa lal-hadya wa lal-qalaida wa la amminal-baital-harama yabtaguna fadlam mir rabbihim wa ridwana, wa iza halaltum fastadu, wa la yajrimannakum syanaanu qaumin an saddukum 'anil-masjidil-harami an ta'tadu, wa ta'awanu 'alal-birri wat-taqwa wa la ta'awanu 'alal-ismi wal-'udwani wattaqullah, innallaha syadadul-'iqab.

Arti Al Maidah Ayat 2

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan [melanggar kehormatan] bulan-bulan haram, jangan [mengganggu] hadyu [hewan-hewan kurban] dan qala'id [hewan-hewan kurban yang diberi tanda], dan jangan [pula] mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu.

Jangan sampai kebencian[mu] kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas [kepada mereka]. Dan tolong-menolonglah kamu dalam [mengerjakan] kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.

3 dari 3 halaman

Mengutip dari Lubab al-Nuqul fi Asbab al-Nuzul oleh Jalal al-Din al-Suyuti, Surat Al Maidah ayat 2 diturunkan oleh Allah sebagai jawaban atas suatu peristiwa yang tengah terjadi.

Ketika Rasulullah SAW bersama para sahabatnya berada di Hudaibiyah, mereka dicegah untuk tidak pergi ke Baitullah oleh kaum kafir Quraisy. Kemudian lewat sekumpulan orang musyrik dari Timur yang hendak pergi berumrah ke Baitullah. Para sahabat Nabi SAW berkata : “ Kita cegah mereka [orang-orang musyrik dari Timur] sebagaimana mereka [kaum kafir Quraisy] mencegah kita untuk pergi ke Baitullah”.

Ayat tersebut kemudian turun untuk menegaskan bahwa para sahabat tidak diperkenankan untuk melakukan pembalasan dengan landasan permusuhan belaka seperti yang dilansir dari laman dream.co.id.

Kandungan Surat Al Maidah ayat 2

  • Surat Al Maidah ayat 2 mengajarkan kepada umat Islam kebaikan yang dikerjakan secara bersama akan berdampak lebih besar pula. Sebab, pekerjaan yang dilakerjakan dengan gotong royong mempunyai spirit kebersamaan yang kuat, hingga dampaknya tersebut semakin cepat menyebar luas.
  • Surat Al Maidah ayat 2 juga menegaskan bahwa sikap saling tolong menolong merupakan pondasi dalam membangun kerukunan hubungan antar entitas masyarakat. Karena, tolong menolong mencerminkan segala perilaku yang memberi manfaat pada orang lain. Yakni, saling membantu untuk meringankan beban orang lain dengan melakukan suatu tindakan nyata.
  • Surat Al Maidah ayat 2 di atas menegaskan bahwa sikap saling tolong menolong yang dibenarkan dalam Islam adalah menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Tolong-menolong dalam hal kemungkaran dan keburukan tidak diperkenankan dalam Islam.
  • Islam mengajarkan bahwa kemarahan dan kebencian itu mutlak hak diri setiap manusia, namun ajaran tersebut memberi kewajiban agar dengan adanya kemarahan dan kebencian tersebut tidak memicu perbuatan menganiaya ataupun menindas yang lainnya.
  • Dengan tidak membalas suatu kejahatan yang dilakukan orang lain sama halnya dengan menutup kesalahan orang lain. Karena sejatinya dalam ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW mengajarkan agar setiap individu untuk saling memberi pertolongan dalam kebaikan bukan keburukan, menutup cela orang lain bukan mengumbar-ngumbarnya.
  • Begitupula dalam segi kemanusiaan, menolong merupakan kesediaan seseorang dalam hal memberikan bantuan adalah yang tergerak hatinya. Sebab, dalam diri manusia tersimpan rasa empati serta peduli terhadap orang lain.
[mdk/amd]

Baca juga:
Surah Al Alaq Ayat 1-5 Beserta Isi Kandungannya, Pesan Untuk Belajar Ilmu Pengetahuan
Bacaan Surah At Takasur, Berikut Arti dan Keutamaannya
Tafsir Al Isra Ayat 32 tentang Larangan Berzina, Perlu Diketahui
Al Maidah Ayat 3 Beserta Isi Kandungannya, Larangan Konsumsi Makanan Haram
Bacaan Surah Al Maun Lengkap dengan Asbabun Nuzul dan Tafsir Ayatnya

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề