Jelaskan struktur dna dan rna

DNA dan RNA, kedua istilah yang mungkin tidak asing lagi bagi kita dimana kedua istilah tersebut banyak sekali kita dapati terutama saat mempelajari sains baik itu biologi, kimia, dan lain sebagainya karena kedua istilah tersebut memang memiliki peranan penting dalam kehidupan.

Pada artikel kali ini kita akan membahas seputar DNA dan RNA baik itu pengertian, struktur penyusun, fungsi dan lain sebagainya, berikut ulasannya:

Pengertian DNA dan RNA

DNA adalah bahan penyusun utama yang terdapat pada setiap organisme yang mengandung asam nukleat didalamnya.

DNA [Asam deoksiribonukleat] merupakan bimolekul primer yang dimiliki oleh setiap organisme [makhluk hidup] dan beberapa jenis virus yang berfungsi untuk menyimpan dan menyandi beberapa intruksi genetika.

Apa Itu Genetika?

Instruksi genetika tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam proses pertumbuhan, perkembangan, serta fungsi suatu organisme maupun virus.

RNA adalah suatu molekul polimer yang memiliki rangkaian nukleotida dan berperan penting dalam berbagai fungsi biologis baik itu mengkode, dekode, regulasi, dan ekspresi gen. RNA sendiri memiliki polimer yang lebih pendek daripada DNA.

DNA [bahasa Inggris: deoxyribonucleic acid] atau dalam bahasa indonesia [Gula Pentoisa, dan Nukleat], dapat ditemukan pada bagian dalam inti sel, sedangkan RNA [bahasa Inggris: ribonucleic acid] ditemukan didalam sitoplasma disekitar Ribosom.

Struktur DNA dan RNA

Sejarah munculnya teori yang membahas seputar struktur DNA diawali ketika muncul sebuah pertanyaan terkait DNA yaitu “bagaimanakah struktur DNA sehingga ia mampu bertugas sebagai materi genetik” kemudian pertanyaan tersebut dijawab oleh Francis Crick dan temannya James Watson berdasarkan hasil difraksi sinar X pada DNA oleh Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin, struktur yang mereka pecahkan dikenal dengan struktur rantai berganda dan penamaannya diambil dari nama belaag mereka yaitu “Watson Crick”.

DNA merupakan sebuah molekul besar [makro molekul] yang didalamnya terdapat 2 rantai polinukleotida yang antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Masing-masing dari nukleotida yang berhubungan tersebut akan membentuk tiga susunan. Tiga susunan yang terbentuk tadı adalah Nitrogen, Gula Pentose, dan Gugus Fosfat. Didalam Nitrogen terdapat basa Primidin dan juga basa Purin, di dalam basa Primidin terdapat basa Timin dan basa Sintosin, lalu di dalam basa Purin ada Adenin dan Guanin. DNA memiliki bentuk yang lebih sedikit dibandingkan dengan RNA.

RNA tersusun atas rantai yang disebut Poliribonukleotida. Didalam RNA terdapat basa yaitu: Adenin [A], Urasil [U], Guanin [G] dan sitosin [C]. RNA terletak didalam Nukleus maupun didalam Sitoplasma suatu sel.

Baca: Sel [Pengertian, Struktur, Fungsi, dan Sejarah]

RNA sendiri tersusun dari beberapa nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, serta satu gugus basa nitrogen [basa N].

Pada umumnya struktur yang dimiliki oleh RNA hampir mirip dengan DNA, namun terdapat beberapa perbedaan diantaranya pada struktur bentuknya dimana RNA berbentuk pita tunggal dan tidak memiliki pilin dan RNA memiliki bentuk lebih banyak dibandingkan dengan DNA.

RNA memiliki Nitrogen yang didalamnya terdapat Basa yang terdiri dari basa Purin dan basa Pirimidin. Basa yang dimiliki oleh Purin sama dengan DNA dimana keduanya terbentuk dari Adenin dan Guanin. Sementara untuk basa Pirimidin yang berbeda dengan DNA sendiri terdiri dari Urasil dan Sitosin.

Tulang punggung RNA tersusun atas deretan Ribosa serta Fosfat. Ribonuleotida yang terdapat didalam RNA dan bebas di dalam Neukleoplasma yang mempunyai bentuk Neukleosida Trifosfat.

Baca juga: Kingdom Animalia – Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Contoh dll | Kingdom Plantae: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Jenis dll

Fungsi DNA dan RNA

DNA dan RNA memiliki beberapa fungsinya masing-masing dimana keduanya sama-sama memiliki peran penting pada suatu organisme maupun virus, berikut uraiannya:

Fungsi DNA

  • Pembawa informasi genetik suatu makhluk hidup dari generasi satu kepada generasi setelahnya secara terus menerus
  • Berperan dalam proses pewarisan sifat pada makhluk hidup
  • Ekspresi Informasi Genetik pada suatu organisme
  • Melakukan sintesis terhadap senyawa yang lainnya
  • Untuk keperluan forensik

Fungsi RNA

  • Tempat penyimpanan berbagai informasi
  • Perantara antara DNA dan protein didalam suatu proses ekspresi genetik yang berlangsung didalam organisme hidup

Perbedaan DNA dan RNA

DNA dan RNA memiliki beberapa perbedaan, dimana perbedaan tersebut dapat menunjukan fungsi masing-masing terhadap suatu organisme tau virus, berikut tebal ulasannya:

Perbedaan DNA dan RNA

Lihat Foto

Sagar Aryal

Sebuah perbandingan antara DNA dan RNA.

KOMPAS.com - Ribonucleic Acid atau yang biasa disingkat sebagai RNA adalah polinukleotida yang hanya memiliki satu rantai. Dilnasir dari Encyclopaedia Britannica, RNA adalah pembawa kode genetik pada virus menggantikan DNA.

Jika RNA juga bisa membawa informasi genetik, lalu apa perbedaannya dengan DNA? Untuk mengetahui jawabannya, simaklah uraian berikut:

Lokasi

DNA ditemukan didalam nukleus atau inti sel dan juga didalam cairan inti sel atau nucleoid, sedangkan RNA ditemukan didalam sitoplasma sel, nukelus, dan ribosom.

Dilansir dari Microbe Notes, DNA tidak bisa meninggalkan inti nukleus, sedangkan RNA dapat meninggalkan intinya.

Baca juga: Replikasi DNA: Teori-Teori Cara Duplikasi DNA

DNA memiliki bentuk double heliks yang terdiri dari dua rantai yang saling berpilin, sedangkan RNA hanya terdiri atas satu rantai atau heliks tunggal. RNA juga memiliki rantai nukleotida yang jauh lebih pendek jika dibandingkan dengan rantai DNA.

Komponen Gula

Tulang punggung gula-fosfat pada DNA disusun oleh 2-deoksiribosa, sedangkan pada RNA disusun dari ribosa. Dilansir dari ThoughtCo, RNA tidak stabil dalam basa karena ribosa lebih reaktif daripada deoksiribosa karena mengandung satu gugus -OH.

Hal ini berarti RNA tidak stabil terhadap serangan enzim dan tidak bisa dipertahankan dalam waktu yang lama seperti DNA.

Basa Nitrogen

DNA terdiri atas basa nitrogen guanine yang berpasangan dengan sitosin, dan adenine yang berpasangan dengan timin. Adapun RNA terdiri atas basa nitrogen guanine yang berpasangan dengan sitosin, namun berbeda dengan DNA, adenine RNA berpasangan dengan urasil.

Baca juga: DNA: Pengertian, Struktur, dan Susunan nya

Lihat Foto

digitalgenetics

DNA

KOMPAS.com - DNA [Deoxybribonucleic Acid] atau asam deoksiribonukleat adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama yang menyimpan intruksi genetika setiap organisme dan beberapa virus.

DNA terletak di dalamen sel. DNA juga menentukan sifat organisme yang diturunkan.

Dilansir Encyclopaedia Britannica [2015], DNA merupakan bahan kimia organik dari struktur molekul komplek yang ditemukan di semua sel prokariotik dan eukariotik dan dalam banyak virus. DNA mengode informasi genetik untuk transmisi sifat-sifat bawaan.

DNA kimia pertama kali ditemukan pada 1869. Namun peran dalam pewarisan genetik tidak ditunjukan sampai tahun 1943.

Pada 1953, James Watsondan dan Francis Crick, dibantu ahli biofisika Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins menetapkan bahwa struktur DNA adalah ganda.

Terobosan tersebut menyebabkan kemajuan yang signifikan dalam pemahaman ilmuwan tentang replikasi DNA dan kontrol turun temurun dari aktivitas seluler.

Perkembangan ilmu dan teknologi tentang sel tersebut membawa manusia pada pengetahuan baru.

Baca juga: Sperma Aktifkan Sebagian Besar Gen untuk Perbaiki DNA, Ahli Jelaskan

Struktur DNA

DNA memiliki dari berbagai sebuah polimer. Polimer memiliki beberapa satuan berulang [nukelotida].

Dalam tiap nukelotida atau satuan berulang yang di dalam polimer memiliki tiga komponen, yakni:

Gugus Fosfat

Gugus fosfat adalah unsur non organik dengan rumus molekuk PO43. Unsur tersebut berperan sebagai agen buffer.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề