Jelaskan syarat benih dikatakan sebagai benih yang baik



MOMSMONEY.ID - Dalam sebuah kegiatan bercocok tanam, bibit tanaman menjadi salah satu hal utama yang penting untuk diperhatikan. Anda harus menentukan dan memilih bibit tanaman yang berkualitas untuk mendapatkan hasil tanaman yang berkualitas juga. Sebab, bibit tanaman akan menentukan hasil perkebunan Anda dan menentukan pertumbuhan tanaman itu sendiri. Sebelum Anda mengetahui bagaimana cara memilih bibit yang baik, Anda juga perlu mengetahui informasi tentang dua jenis bibit, yakni bibit tanaman dari biji [generatif]  dan bibit tanaman secara vegetative [ hasil cangkok batang, stek, okulasi, dan lain-lain]. Keduanya harus tetap Anda pertimbangkan sebelum akhirnya Anda membeli dan merawatnya. Baca Juga: Mengenal Penyakit Busuk Batang pada Tanaman Pangan dan Cara Mengatasinya Dilansir dari Cybex.pertanian.go.id, syarat benih yang baik adalah benih [biji] yang memiliki daya kecambah minimal 80%. Artinya, yang tumbuh dari benih yang ditanam minimal 80%. Selain itu, bibit yang sehat adalah bibit yang terhindari dari hama dan penyakit. Lebih lengkapnya, berikut cara memilih bibit tanaman yang berkualitas. Cara Memilih Bibit Tanaman Secara Generatif [Biji] Jika Anda memilih bibit tanaman dari biji, Anda perlu memeriksa kemasan bibit secara keseluruhan. Periksa keterangan kedaluwarsa benih. Perhatikan juga persentase tumbuh dan kemurnian benih yang menjadi kunci keberhasilan tanaman tumbuh. Pilihlah kemasan yang masih bagus dan toko yang Anda kunjungi adalah toko pertanian yang terpercaya. Akan lebih baik lagi jika bibit yang Anda beli memiliki sertifikasi dari instansi pertanian terkait. Jika diperoleh dari petani, pastikan Anda mendapatkan benih tersebut dari petani yang berpengalaman dan mengetahui tentang mutu dan jenis bibit dengan baik. Cara lain menentukan biji yang berkualitas adalah biji tanaman harus berisi atau bernas. Tandanya adalah berat timbangannya sesuai dengan semestinya, memiliki penampakan penuh, dan tidak kopong. Anda juga dapat mengetesnya sendiri dengan cara merendamnya dalam air. Biji tanaman yang baik akan tenggelam, sedangkan yang hampa akan mengapung di permukaan air. Ciri selanjutnya, benih memiliki ukuran yang seragam dan memiliki penampakan yang normal. Keseragaman ukuran ini menandakan bahwa biji sangat berkualitas karena telah diseleksi dengan baik. Warnanya juga cerah seperti warna asli, tidak kusam, dan tidak berubah warna saat disimpan. Perubahan warna yang terjadi bisa jadi merupakan tanda bahwa biji telah terkontaminasi. Baca Juga: Berikut Macam-Macam Cara Menanam Hidroponik Cara Memilih Bibit Tanaman Secara Vegetatif [Cangkok, Stek, dan sebagainya] Memilih bibit tanaman secara vegetatif sebenarnya memiliki keuntungan lebih baik karena Anda dapat melihat langsung hasil dari tanaman indukannya. Bahkan, bibit tanaman yang diambil melalui teknik vegatatif cenderung lebih cepat berbuah daripada bibit melalui biji. Namun, ini tetap bergantung dengan selera Anda dalam menikmati proses kegiatan bercocok tanam. Bibit tanaman secara vegetatif bisa Anda dapatkan dari tanaman lain yang kemudian Anda tanam sendiri atau Anda bisa membelinya di toko pertanian. Harga untuk setiap tanaman bisa berbeda-beda, tetapi melihat kualitasnya adalah hal yang harus diutamakan. Pertama-tama, Anda dapat melihat kondisi daun tanamannya. Bibit tanaman yang baik memiliki daun yang berwarna hijau cerah atau bagian pucuknya yang hijau kemerahan. Pilihlah batang yang kokoh dan akan besar sesuai dengan rimbunnya daun, tidak dihinggapi jamur, atau kering. Sama halnya dengan ranting bibit. Pilihlah ranting tanaman yang sejajr dan rimbun merata. Rantin yang rimbun akan menentukan banyak tidaknya buah yang akan dihasilkan. Jika kebetulan Anda ingin membeli bibit tanaman yang sudah ditanam dalam polybag, Anda dapat memeriksa akarnya. Ini sedikit merepotkan karena Anda perlu membongkarnya. Maka, lakukan pemeriksaan ini ketika syarat bibit tanaman sebelumnya telah terpenuhi. Akar yang baik adalah memiliki akar serabut yang banyak, tidak berbau busuk, tidak basah, dan tidak berjamur.

Selanjutnya: Cara Merawat Tanaman Cabai Agar Berbuah Lebat

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Anggi Miftasha


Wednesday, March 22nd 2017.

Benih yang bermutu baik merupakan faktor yang penting dalam rangkaian budidaya tanaman, langkah awal yang tepat akan menuai hasil yang maksimal. Berikut ini 5 ciri-ciri benih yang bermutu baik :

  1. Benih Bersih [Tidak tercampur dengan biji gulma atau biji tanaman lain], benih kering dan mengkilap
  2. Benih memiliki ukuran yang normal dan tidak cacat
  3. Benih bernas [berisi/padat] dan bentuknya seragam
  4. Nama Varietas jelas, benih tidak kadaluarsa
  5. Daya berkecambah/daya tumbuh minimal 80%
    Kemurnian benih minimal 95% Daya kecambah/tumbuh minimal 80 % artinya benih yang tumbuh dari benih yang ditanam minimal 80 persen. Hal tersebut ditetapkan guna menghindari penggunaan benih yang banyak, sehingga dapat meningkatkan biaya produksi Kemurnian benih minimal 95% artinya benih yang ada pada setiap varietas/klon terdapat pada varietas/klon yang sama. Hal tersebut dilakukan guna menghindari ketidakseragaman pertumbuhan dan ketahanan terhadap hama/penyakit yang akhirnya menyebabkan produksi menurun.

Produk terbaru

Salah satu faktor penting yang menentukan tingkat hasil tanaman adalah benih. Benih bersama dengan sarana produksi lainnya seperti pupuk, air, cahaya, iklim  menentukan tingkat hasil tanaman. Meskipun tersedia sarana produksi lain yang cukup, tetapi bila digunakan benih bermutu rendah maka hasilnya akan rendah.

Benih bermutu mencakup mutu genetis, yaitu penampilan benih murni dari varietas tertentu yang menunjukkan identitas genetis dari tanaman induknya, mutu fisiologis yaitu kemampuan daya hidup [viabilitas] benih yang mencakup daya kecambah dan kekuatan tumbuh benih dan mutu fisik benih yaitu penampilan benih secara prima dilihat secara fisik seperti ukuran homogen, bernas, bersih dari campuran, bebas hama dan penyakit, dan kemasan  menarik.

Demikian disampaikan Ir. Sarjiyah, MS dosen Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Universitas Muhammadiyah Yogyakarta [FP-UMY] di ruang kerjanya menanggapi rendahnya tingkat penggunaan benih bermutu di kalangan petani, Jumat [18/6].

Lebih lanjut Sarjiyah mengatakan benih unggul harus mempunyai sifat–sifat unggul seperti potensi hasil tinggi, cepat berbuah, tahan terhadap hama dan penyakit tertentu, tahan terhadap stres lingkungan dan sebagainya. Selama ini petani yang sudah menggunakan benih bermutu jumlahnya terbatas, terutama karena adanya bantuan pemerintah, sedangkan jika tidak ada bantuan lebih banyak menggunakan gabah hasil panen.

Benih bermutu tidak harus berupa benih bersertifikat yang diperoleh dari produsen benih tetapi dapat diproduksi sendiri asalkan dengan metode yang benar. Untuk memproduksi benih bermutu harus diperhatikan mulai beberapa aspek budidaya dari penyiapan lahan sampai panen, antara lain pengaturan jarak tanam, pemupukan, pengairan, perlindungan  terhadap organisme pengganggu tanaman, roguing serta pemanenan. “Untuk menghasilkan benih bermutu, budidaya tanaman diperlakukan berbeda dibanding untuk produksi. Jarak tanam dibuat lebih lebar agar antar tanaman tidak terjadi kompetisi, pemupukan harus dilakukan dengan tepat baik jenis, dosis dan konsentrasi, waktu dan frekuensi serta pemupukan agar pertumbuhan tanaman optimal, dan perlu dilakukan roguing yaitu pembuangan tanaman tipe simpang atau tanaman yang tidak dikehendaki misalnya gulma, jenis lain, kultivar lain akibat terjadinya segregasi, mutasi dan lain-lain”, tambah Sarjiyah.

Selain itu menurut Sekretaris Jurusan Agroteknologi UMY ini, pemanenan juga harus dilakukan dengan baik, dianjurkan secara manual [dengan tangan] agar tidak terjadi kerusakan mekanis yang dapat menurunkan kualitas  benih, serta dilakukan pada tingkat masak fisiologis yang ditandai dengan terjadinya kehilangan air yang cukup besar dan terjadi perubahan warna daun dari hijau menjadi kekuningan, terbentuk lapisan pemisah [absicion layer] pada buah sehingga buah mudah lepas dari induknya.

Untuk mendapatkan benih bermutu dan tahan disimpan, biji yang sudah dipanen perlu dikeringkan sampai dengan kadar air tertentu [misalnya padi 13%, kedelai 11%], kemudian dilakukan pembersihan dan pemilahan. Untuk menunggu benih sampai saatnya ditanam dan untuk mempertahankan mutunya selama disimpan, benih perlu dikemas dengan bahan kemasan [wadah] yang kedap udara seperti toples, kaleng, plastik poly etilen atau yang lainnya. “Keuntungan penggunaan benih bermutu buatan sendiri adalah dapat dilakukan secara mandiri dan kualitasnya tidak kalah dibanding dengan benih dari produsen benih. Dengan demikian, petani dapat menghemat biaya produksi untuk membeli benih dan bahkan jika sudah mapan dapat diajukan untuk mendapat sertifikasi dari pihak yang berwenang”, tambahnya.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề