Jelaskan variabel apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk

Lubis, Immanuel [2018] Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk Di Kota Pekanbaru. Undergraduate thesis, Ekonomi Pembangunan.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk dan apa yang dominan dalam mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Kota Pekanbaru. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dengan rumusan regresi logaritma-linier berganda dengan menggunakan program Eviews7. Hasil analisa menunjukan pengaruh dari faktor natalitas, mortalitas dan migrasi terhadap pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Pekanbaru, di peroleh hasil Natalitas dan Migrasi bernilai positif. Faktor natalitas memiliki nilai Coefficientsebesar 3.464 dan faktor migrasi memiliki nilai Coefficient0.882. kedua variabel ini memiliki pengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Pekanbaru. Dengan masing-masing Nilai prob. t hitung dari variabel natalitas 0.0272lebih kecil dari tingkat kesalahan [alpha] yakni 0.05 [ 0.0369 < 0.05] . sehingga variabel bebas [Natalitas] berpengaruh signifikan. Kemudian Nilai prob. t hitung dari variabel migrasi 0.0341 [0.0341< 0.05] sehingga variabel migrasi berpengaruh signifikan. Sedangakan, variabel mortalitas [kematian] berpengaruh secara negatif. Faktor Mortalitas memiliki nilai Coefficient sebesar 0.659 [-]. Akan tetapi di kota Pekanbaru berdasarkan hasil estimasi pengaruh mortalitas terhadap pertumbuhan jumlah penduduk tidak signifikan dimana Nilai prob. t hitung sebesar 0.1428 lebih besar dari tingkat kesalahan [alpha] yakni 0.05 [0.1428> 0.05]. dan faktor yang dominan dalam mempengaruhi Pertumbuhan jumlah penduduk adalah faktor Natalitas [kelahiran]. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan nilai Coefficient hasil estimasi pada lampiran 1 bahwa nilai Coefficient dari variabel Natalitas adalah sebesar 3.464 lebih besar dari nilai Coefficient variabel Migrasi yang hanya 0.882. Kata Kunci: Jumlah Penduduk, Natalitas, Mortalitas Dan Migrasi

Actions [login required]

View Item

Jakarta -

Dinamika penduduk membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan jumlah penduduk. Seperti yang kita tahu, jumlah penduduk dalam suatu wilayah selalu berubah setiap waktu. Apa sebabnya?

Penduduk adalah sejumlah manusia baik individu maupun kelompok yang mendiami suatu wilayah atau negara dalam kurun waktu tertentu. Di Indonesia, menurut Badan Pusat Statistik [BPS], penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.

Penduduk di suatu wilayah terus mengalami perubahan. Perubahan jumlah penduduk itulah yang disebut dengan dinamika penduduk. Dijelaskan dalam buku IPS Terpadu SMP/MTs Kelas VII B oleh Agung Wijaya, dinamika penduduk adalah keadaan perubahan jumlah atau kepadatan populasi penduduk. Perubahan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor.

Faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk antara lain, kelahiran, kematian, dan perpindahan. Ketiga hal tersebut juga sering disebut sebagai unsur dinamika penduduk. Berikut penjelasan dari masing-masing faktor:

1. Kelahiran [Natalitas]

Natalitas adalah angka yang menunjukkan jumlah individu baru yang lahir per 1.000 penduduk per tahun. Dikutip dari buku Geografi oleh Bambang Utoyo, secara umum, angka kelahiran atau fertilitas terbagi menjadi tiga jenis, diantaranya angka kelahiran kasar, kelahiran umum, dan kelahiran menurut kelompok usia.

Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya bayi lahir hidup dari setiap 1.000 penduduk dalam periode tahun tertentu, angka kelahiran umum menunjukkan jumlah komposisi bayi lahir hidup dari 1.000 penduduk wanita usia reproduksi dalam periode tertentu.

Sedangkan angka kelahiran menurut kelompok usia adalah angka yang menunjukkan banyaknya bayi lahir hidup dari setiap 1.000 penduduk wanita berdasarkan kelompok umur pada usia reproduksi salam periode tahun tertentu.

2. Kematian [Mortalitas]

Faktor kedua yang mempengaruhi dinamika penduduk adalah mortalitas. Mortalitas adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian per 1.000 penduduk per tahun. Angka kematian penduduk dalam suatu wilayah disebabkan oleh banyak faktor.

Faktor pendorong kematian di antaranya tingkat kesehatan yang rendah, fasilitas kesehatan yang kurang mewadahi, bencana alam, wabah, hingga konflik antar bangsa. Sementara itu, mortalitas dapat dihambat dengan adanya kualitas kesehatan yang baik, fasilitas kesehatan yang memadai, hingga kesadaran penduduk tentang pentingnya kesehatan.

3. Migrasi [Perpindahan]

Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi dapat berupa emigrasi yakni perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri, imigrasi yakni perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam negeri, transmigrasi yakni perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang jarang penduduknya, dan urbanisasi yakni perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Nah, itulah penjelasan tentang dinamika penduduk. Jumlah penduduk akan mengalami peningkatan jika natalitas lebih besar dari mortalitas atau imigrasi lebih besar dari emigrasi.

Simak Video "Angkatan Laut Sri Lanka Gagalkan 78 Orang yang Kabur Naik Perahu"



[kri/lus]

tirto.id - Pertumbuhan penduduk adalah penambahan atau pengurangan jumlah penduduk yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kelahiran, kematian, dan migrasi.

Sesuai dengan sensus penduduk hingga Desember 2020 silam, jumlah penduduk Indonesia mencapai 271.349.889 jiwa, menurut Kementerian Dalam Negeri [Kemendagri].

Berdasarkan sensus tersebut, Indonesia menduduki posisi keempat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak seluruh dunia. Posisinya di bawah Amerika Serikat, India, dan Cina.

Namun, laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebenarnya melambat dalam beberapa dekade terakhir. Dilansir dari Antara, sepanjang 2010-2020, rata-rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia hanya sebesar 1,25 persen. Presentase ini menurun dari periode 1971-1980 yang sebanyak 2,31 persen.

"Salah satu penyebab penurunan laju pertumbuhan penduduk adalah kebijakan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk lewat Program Keluarga Berencana yang diluncurkan sejak 1980-an," kata kepala BPS Suhariyanto.

Secara definitif, pertumbuhan penduduk adalah penambahan atau pengurangan jumlah penduduk. Faktor penyababnya adalah jumlah kelahiran [natalitas], kematian [mortalitas], serta perpindahan [migrasi] antara satu daerah ke daerah lain, sebagaimana dikutip dari uraian "Jumlah dan Kepadatan Penduduk Indonesia" yang diterbitkan Kemendikbud.

Berdasarkan pengertian di atas, terdapat dua jenis pertumbuhan penduduk, yaitu pertumbuhan penduduk alami dan non-alami. Penjelasannya adalah sebagai berikut, sebagaimana dilansir Sumber Belajar.

1. Pertumbuhan Penduduk Alami

Pertumbuhan penduduk alami dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu kelahiran dan kematian penduduk. Pengukuran pertumbuhan penduduk alami ini dapat dilakukan dengan melihat selisih tingkat kelahiran dan kematian dalam satu tahun. Pertumbuhannya dinyatakan dalam bilangan perseribu.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

P = L – M

Keterangan:

  • P = Pertumbuhan penduduk
  • L = Lahir
  • M = Mati
Contohnya: Jumlah penduduk di suatu kampung adalah 1000 orang. Dengan menghitung selisih jumlah kelahiran dan kematian, maka akan ditemukan angka pertumbuhan penduduk alami di kampung itu.

Misal, jumlah bayi yang lahir 60, sementara penduduk yang meninggal dunia 20, maka dengan menggunakan rumus di atas, pertumbuhan penduduk di kampung adalah 60-20 perseribu, atau 40 perseribu atau 4%.

2. Pertumbuhan Penduduk Non-Alami

Pertumbuhan penduduk non-alami terjadi karena proses imigrasi/emigrasi atau perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Pengukuran pertumbuhan penduduk non-alami dapat dilihat dari selisih penduduk yang melakukan imigrasi [migrasi masuk] dan emigrasi [migrasi keluar]. Pertumbuhan penduduk non-alami disebut juga dengan pertumbuhan penduduk karena migrasi.

Perhitungan penduduk non-alami dapat digunakan rumus sebagai berikut:

P = I – E

Keterangan:

  • P = Pertumbuhan penduduk
  • I = Imigrasi
  • E = Emigrasi
Contohnya: Di suatu wilayah, penduduknya adalah 1000 orang. Dengan menghitung selisih jumlah imigrasi dan emigrasi, maka akan ditemukan angka pertumbuhan penduduk non-alami di wilayah tersebut.

Misal, jumlah penduduk yang melakukan imigrasi adalah 40, sedangkan penduduk yang emigrasi adalah 20, maka dengan menggunakan rumus di atas, pertumbuhan penduduk di wilayah itu adalah 40-20 perseribu, atau 20 perseribu atau 2%.

Baca juga:

  • Hubungan Mobilitas Penduduk dan Mudik & Dampak Positif-Negatifnya
  • Apa itu Dinamika Penduduk, Unsur dan Faktor yang Memengaruhinya

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN PENDUDUK atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
[tirto.id - hdi/wta]


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Kontributor: Abdul Hadi

Array

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề