Setiap orang memiliki imajinasi serta kreativitas yang berbeda. Dalam membuat karya seni, setiap orang berusaha menuangkan ide dan gagasan sesuai imajinasinya. Misalnya, seorang pelukis memiliki imajinasi yang berbeda dengan pelukis lainnya. Hal tersebut tentunya menghasilkan bentuk lukisan yang berbeda.
A. Hakikat Seni Rupa
Menurut ensiklopedia Indonesia, seni adalah penciptaan benda atau segala hal yang karena keindahan bentuknya, orang senang melihat atau mendengar. Seni adalah satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia selalu pengubah dan penikmat seni..
1. Jenis-jenis Karya Seni Rupa
Seni rupa adalah ungkapan gagasan dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan media dan penataan elemen serta prinsip-prinsip desain. Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dibedakan sebagai berikut.
a. Seni Rupa Dua Dimensi [Dwimatra]
Seni rupa dua dimensi [dwimatra] adalah karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang dan lebar dan hanya dapat dilihat nilai estetikanya dari satu arah. Karya seni rupa dua dimensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1]. Dapat dilihat dari satu arah, yaitu depan.
2]. Dibuat pada bidang datar.
3]. Mempunyai ukuran panjang dan lebar.
4]. Memiliki dimensi luas.
Contoh seni rupa dua dimensi, antara lain: seni lukis, ilustrasi, seni dekorasi, poster, batik, foto, dan wayang kulit.
c. Seni Relief Seni relief berada diantara seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi. Seni relief banyak ditemukan pada ukiran dinding candi.
- Warna sebagai warna, yaitu kehadiran warna sebagai tanda pada suatu benda/ barang tanpa maksud tertentu.
- Warna sebagai representasi alam, yaitu warna merupakan penggambaran sifat objek secara nyata. Contoh : daun berwarna hijau, dan laut berwarna biru.
- Warna sebagai simbol, yaitu warna merupakan lambang suatu yang menjadi tradisi atau pola umum.
dibaca normal 4 menit
Penulis: Nika Halida Hashina
tirto.id - 30 Nov 2021 16:25 WIB
View non-AMP version at tirto.id
tirto.id - Karya seni rupa 3 dimensi sebenarnya banyak ditemukan di kehidupan sehari-hari. Apa saja contoh karya seni rupa 3 dimensi? Serta, apa jenis karya seni rupa 3 dimensi?
Sebagian karya seni 3 dimensi hanya memiliki fungsi sebagai hiasan, tapi ada juga yang punya fungsi pakai.
Advertising
Advertising
Sebagaimana karya seni rupa 2 dimensi, jenis karya seni rupa 3 dimensi mengandung unsur garis, bentuk, bidang, dan warna yang disusun hingga membentuk obyek tertentu.
Namun, berbeda dari obyek karya seni rupa 2 dimensi yang hanya bisa dilihat dari satu sisi, karya seni rupa 3 dimensi dapat dilihat lebih dari dua sisi.
Dengan kata lain, karya seni rupa 3 dimensi merupakan karya seni yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi, sehingga mempunyai volume dan ada dalam sebuah ruang. Seni rupa 3 dimensi biasa disebut sebagai seni rupa 3D, demikian dikutip dari buku Seni Budaya terbitan Kemdikbud.
Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Mengutip laman Artdex disebutkan pula karya seni rupa 3 dimensi disajikan dalam dimensi tinggi, lebar, dan dalam, menempati ruang fisik, dan dapat dilihat dari segala sisi dan sudut.
Hasil karya seni rupa tiga dimensi, seperti patung dan relief, telah ditemukan sejak awal sejarah manusia. Hal ini membuktikan seni rupa 3 dimensi sejak lama jadi ekspresi artistik manusia.
Mengutip buku Seni Budaya Kelas X [2014], berdasarkan dari fungsinya, karya seni rupa 3 dimensi dapat dibedakan menjadi dua jenis. Keduanya adalah karya yang memiliki fungsi pakai [seni rupa terapan/applied art] dan karya seni rupa yang hanya punya fungsi ekspresi [seni rupa murni/pure art].
Seni Rupa Murni adalah karya seni yang tercipta bebas dengan fungsi yang lebih mengutamakan keindahan ketimbang aspek fungsional, sehingga lebih berguna untuk kepuasan pandangan mata saja dan biasanya sering digunakan sebagai pajangan/hiasan.
Sedangkan Seni Rupa Terapan merupakan karya seni yang tidak hanya sebagai pajangan rumah, tapi juga berfungsi membantu kehidupan manusia. Jadi, Seni Rupa Terapan lebih mengutamakan kegunaan dibandingkan keindahan karya.
Karya seni rupa sebagai benda pakai yang mempunyai fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya. Dengan ada unsur seni, benda itu tidak hanya nyaman digunakan, tetapi juga indah dilihat.
Selain itu, jenis karya seni juga bisa diihat dari perbedaan tema atau gagasan pokok di baliknya. Tema-tema dalam karya seni rupa tidak terbatas pada satu jenis topik.
Tema tidak selalu tampak secara kasat mata [eksplisit]. Ia justru bisa lebih tampak secara tersirat [implisit]. Dalam karya seni rupa tiga dimensi, tema yang dihadirkan juga beragam. Makna karya seni ini pun tidak hanya dapat dilihat dari satu sisi.
Infografik SC Seni Rupa Tiga Dimensi. tirto.id/Fuad
Fungsi Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Dilihat dari fungsinya, ada sejumlah kegunaan karya seni rupa 3 dimensi. Berikut adalah fungsi-fungsi karya seni rupa tiga dimensi:
1. Hiasan
Karya seni ini dibuat dengan tujuan artistik dan estetis, misalnya vas bunga, guci, patung hiasan rumah, furnitur, hiasan gantungan dan lain-lain.
2. Sarana pembelajaran
Fungsi ini dibuat untuk tujuan memberikan informasi atau pengetahuan terkait suatu hal. Dalam hal ini dapat kita lihat dari banyak karya-karya tiruan, misal peristiwa kemerdekaan di museum-museum yang menampilkan sejarah Indonesia. Selain itu, terlihat dari candi-candi yang hingga kini masih dikunjungi untuk wisata belajar atau penelitian.
3. Sarana religi
Fungsi ini dapat dilihat dari ornamen-ornamen khas keyakinan tertentu yang menghiasi tempat keagamaan, seperti misalnya masjid, gereja, dan pura.
4. Sarana rekreasi
Dalam hal ini, fungsi karya seni rupa tiga dimensi digunakan untuk sarana hiburan. Misalnya candi-candi, instalasi-instalasi yang terdapat dalam sebuah pameran, dan lain-lain.
5. Sebuah peringatan atau penanda
Fungsi peringatan ini adalah sebuah tanda atau pengingat dari sebuah peristiwa. Fungsi ini sering ditemukan berupa tugu atau prasasti. Contohnya adalah Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya untuk mengingat pahlawan revolusi.
Contoh Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Banyak contoh karya seni rupa 3 dimensi yang berserak di sekitar kehidupan sehari-hari. Ia bisa jadi barang biasa yang kerap dilihat maupun digunakan untuk keperluan tertentu, ataupun benda mewah dengan nilai tinggi. Berikut ini contoh karya seni rupa 3 dimensi:
1. Karya seni kriya
Seni kriya sering digunakan sebagai dekorasi, benda terapan siap pakai, furniture, benda mainan seperti boneka, kain batik maupun tenun, dan lain sebagainya. Karya seni rupa kriya terdiri atas bergam jenis, seperti kriya kayu, seni kriya tekstil, seni kriya keramik, seni kriya logam, seni kriya kulit dan seni kriya batu.
2. Seni patung.
Ia salah satu seni rupa 3 dimensi yang paling terkenal. Patung biasa dibuat dengan media batu, kayu, logam dan dapat dilihat dari segala arah mata memandang. Berdasarkan jenisnya, teknik pembuatan patung terbagi jadi 2, yakni Zonde Bosse [berdiri sendiri] dan Relief [biasa menempel di permukaan dinding]
3. Keramik.
Karya seni rupa keramik merupakan cabang seni yang bersifat tradisional sampai kontemporer atau modern. Seni keramik mempunyai fungsi sebagai kerajinan dengan menggunakan bahan utama dari tanah liat yang harus melalai proses dipijir, butsir, pilin sampai pembakaran dan glasir.
4. Arsitektur
Arsitektur adalah contoh seni rupa 3 dimensi berupa teknik merancang bangunan, yang mencakup level makro [perencanaan dan perancangan kota, atau lansekap] sampai level mikro [desain buat perabot, bangunan hingga produk.
Macam-macam Teknik Seni Rupa 3 Dimensi
Untuk membuat karya seni rupa 3 dimensi, terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan. Setiap teknik mempunyai konsep dan hasil karya yang berbeda-beda. Berikut beberapa teknik karya seni rupa tiga dimensi, dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Seni Budaya Kelas X1. Teknik aplikasi
Teknik seni rupa aplikasi adalah teknik karya hias yang dimanfaatkan dalam seni menjahit, yakni dengan cara menempelkan beberapa macam potongan kain yang telah digunting.
Bentuk guntingan itu, seperti bentuk bunga, bintang, bulan, atau bentuk-bentuk lainnya dalam sebuah kain. Tujuannya adalah sebagai hiasan untuk memperindah pakaian.
2. Teknik mozaik
Teknik mozaik adalah teknik menggambar dengan memakai bentuk geometris tertentu. Tujuan menggunakan teknik geometris ialah sebagai pengganti bahan utama pewarna. Dengan adanya mozaik, media seni tidak terlihat polos dan lebih bercorak.
3. Teknik Merakit
Teknik merakit dilakukan dengan cara menyambungkan potongan-potongan bahan tertentu agar menjadi suatu karya seni yang utuh. Cara menyambung-nyambung tersebut dinamakan merakit, sedangkan rakitan ialah nama dari hasil karyanya.
Merakit dapat diterapkan pada benda-benda yang lebih kompleks, seperti miniatur kapal, pesawat, atau alat transportasi lainnya.
4. Teknik pahat
Teknik memahat adalah teknik karya seni rupa tiga dimensi dengan membuang atau menyisihkan bahan-bahan yang tidak digunakan. Alat yang dipakai adalah martil, pahat, kikir, dan sebagainya. Biasanya teknik pahat digunakan pada beberapa karya seni, seperti patung dan miniatur tertentu.
5. Teknik Cor
Teknik cor adalah sebuah teknik karya seni rupa tiga dimensi yang diaplikasikan dengan cara menuang zat cair tertentu di sebuah alat cetakan khusus.
Bahan cair yang sering digunakan ialah bahan-bahan yang terbuat dari karet, semen, logam, dan lain-lain. Teknik cor lebih cocok digunakan untuk membuat sebuah bangunan besar dan bangunan bertingkat.
Baca juga:
Baca juga artikel terkait SENI RUPA atau tulisan menarik lainnya Nika Halida Hashina
[tirto.id - nka/add]
Penulis: Nika Halida Hashina Editor: Addi M Idhom Kontributor: Nika Halida Hashina
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Pengunjung melihat lukisan dalam pameran bertajuk ART TURNS. WORLD TURNS. di Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara [MACAN], Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu [4/11/2017]. Pameran ini menampilkan 90 karya seni dari 800 koleksi Haryanto Adikoesomo mulai dari seni rupa modern Indonesia hingga seni modern dan kontemporer dari seluruh dunia. Pameran terbuka untuk umum pada 4 November 2017 hingga 18 Maret 2018. KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
KOMPAS.com - Setiap hari kita melihat hasil seni rupa terapan dalam kehidupan sehari-hari yang banyak digunakan oleh masyarakat.
Biasanya hasil seni rupa tersebut dipajang menjadi hiasan di rumah-rumah.
Karya seni rupa terapan merupakan karya seni yang tidak hanya digunakan untuk hiasan atau pajangan, tapi juga memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Dilansir dari Oxford Dictionary of Art, seni rupa terapan atau dengan kata lain Applied art memiliki makna semua seni termasuk desain, dekorasi dan benda-benda yang memiliki fungsi tertentu dan tanpa meninggalkan aspek keindahan atau estetis.
Berdasarkan bentuk atau wujudnya, seni rupa terapan dibagi menjadi dua salah satunya adalah seni rupa terapan dua dimensi.
Baca juga: Pengertian Serat Alam
Seni rupa terapan dua dimensi atau disebut dwimatra merupakan sebuah karya seni rupa yang memiliki komposisi ukuran panjang dan lebar.
Seni rupa ini hanya bisa dinikmati dari satu arah saja, yaitu arah depan. Umumnya berbentuk bidang datar karya seni ini dituang kedalam media seperti dinding, kertas, kaca, kanvas hingga lantai.
Karya seni rupa terapan bisa berwujud gambar ataupun lukisan. Namun, dua hal ini berbeda.
Menggambar lebih menekankan pada meniru wujud yang sudah ada, sedangkan melukis lebih bebas.
Dari hal tersebut maka, menggambar dalam karya seni rupa terapan memiliki tuntutan atau hal yang harus ada seperti berikut:
Baca juga: Jenis dan Karakteristik Bahan Serat