Keluarga merupakan salah satu media sosialisasi yang penting karena keluarga berperan sebagai

Pengertian Sosialisasi, Tujuan, Media Sosialisasi, dan Contohnya – Apakah yang dimaksud dengan sosialisasi ? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], sosialisasi adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk mengubah suatu milik individu menjadi milik orang ramai [milik negara] atau bisa juga disebut sebagai proses belajar seseorang sebagai anggota masyarakat dalam mengenal dan menghayati kebudayaan di lingkungannya atau sebuah usaha untuk memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami, dihayati oleh khalayak umum atau masyarakat luas.

Jadi, proses sosialisasi adalah sebuah proses sosial yang terjadi di dalam diri seseorang dalam mempelajari, menyesuaikan diri atau mematuhi norma – norma sosial, nilai, perilaku, dan adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat sehingga dapat berperan dan berfungsi secara aktif di dalam kelompok atau masyarakatnya.

Tujuan Sosialisasi

Dalam pelaksanaanya, sosialisasi memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai. Nah, Berdasarkan pengertian di atas, dapat kita simpulkan ada 4 tujuan yang ingin dicapai oleh individu – individu dalam melakukan sosialisasi. Adapun tujuan dari sosialisasi adalah sebagai berikut:

a. Sosialisasi dapat membantu individu dalam meraih identitas dirinya baik secara fisik maupun mental. b. Sosialisasi membantu setiap individu atau kelompok dalam mengembangkan potensi humanistiknya, dan juga membantu individu atau kelompok untuk belajar bagaimana hidup dalam masyarakat sosial. c. Sosialisasi memenuhi kebutuhan dasar manusia untuk bertahan dalam kehidupan sosial.

d. Sosialisasi membantu individu atau kelompok dalam mengimitasi kebudayaan.

Macam-Macam Media Sosialisasi

Sosialisasi – sosialisasi yang terjadi di dalam masyarakat terjadi melaluk media sosialisasi. Apakah yang dimaksud dengan media sosialisasi ? Media sosialisasi adalah pihak – pihak yang melakukan atau melaksanakan sosialisasi. Ada beberapa media sosialisasi dalam kehidupan sosial ini, di antaranya adalah:

1. Keluarga

Keluarga adalah media sosialisasi yang paling dasar atau awal. Menurut Getrudengane Jaeger keluarga adalah media sosial yang sangat penting terutama pada anak – anak pada tahap awal perkembangannya karena pada tahap inilah anak mulai bersosialisasi di lingkungan orang tuanya sendiri.

Media keluarga terbagi menjadi dua yaitu keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, saudara kandung maupun angkat yang belum menikah, dan kelurga besar yang terdiri dari beberapa keluarga seperti kakek, nenek, paman, dan bibi.

2. Teman Pergaulan

Teman sepergaulan disebut juga dengan teman sepermainan. Teman didapat setelah seorang anak mampu bersosialisasi di luar lingkungan kelurga. Pada awalanya, lingkungan pergaulan hanya dianggap sebagai tempat yang bersifat rekreatif atau menghibur saja. Namun teman sepergaulan ternyata juga dapat memberikan dampak dalam sebuah proses sosialisasi setelah keluarga.

[sc:ads]

Puncak pengaruh teman sepergaulan terhadap seorang individu adalah ketika mereka dalam masa remaja, karena pada masa – masa inilah, individu mulai mencari jati dirinya sebelum beranjak dewasa. Teman sepergaulan memiliki peran yang sangat banyak dalam membentuk suatu kepribadian individu.

Proses sosialisasi di lingkungan permainan lebih kompleks karena melibatkan hubungan atau status yang berbeda – beda antar individu yang terlibat. Hal ini berbeda dengan proses sosialisasi yang terjadi di dalam keluarga. Sosialisasi yang dilakukan di dalam lingkungan pergaulan dilakukan dengan cara mempelajari pola – pola interaksi dengan orang – orang di lingkungannya.

Oleh karena itu, dalam lingkungan pergaulan, seorang individu dapat mempelajari aturan – aturan atau pola – pola interaksi orang – orang yang kedudukannya sama. Selain itu, mereka juga dapat mempelajari nilai keadilan.

3. Lembaga Pendidikan Formal [Sekolah]

Lembaga pendidikan formal, seperti sekolah merupakan salah satu media sosialisasi yang ampuh. Di sana seseorang akan belajar berbagai hal, seperti membaca, menulis, dan berhitung. Selain itu, mereka juga akan mempelajari kemandirian [independence], prestasi [achievement] universalisme dan juga kekhasan [specicity].

Pada umumnya, seseoarang anak meminta bantuan dari orang tua atau kakak ketika menemui kesulitan, tetapi ketika berada di sekolah, mereka dituntut untuk menyelesaikan semua kesulitan sendiri dengan penuh tanggung jawab.

4. Media Massa

Media massa juga disebut sebagai media sosial. Media masa seperti media cetak, seperti koran, surat kabar, majalah, tabloid, dan juga media elektronik, seperti radio, televisi, film, hp, telephone, internet memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan seorang individu.

Contoh – Contoh Sosialisasi

Ada banyak sekali contoh – contoh sosialisai yang terjadi di dalam kehidupan sosial, di antaranya adalah:

Di dalam Keluarga

Proses sosialisasi yang terjadi di dalam keluarga sangatlah banyak, di antaranya adalah bercengkrama sesama anggota keluarga, makan bersama, diskusi keluarga, dan lain – lain.

Di dalam Lingkungan Pergaulan

Proses sosialisasi di lingkungan pergaulan contohnya adalah diskusi, bermain bersama, dan lain – lain.

Di dalam Sekolah

Contoh proses sosialisasi yang terjadi di dalam sekolah adalah belajar bersama, berinteraksi dengan teman, guru, staff, dan berorganisasi.

Keluarga merupakan salah satu media sosialisasi yang penting karena keluarga …. a. menjamin kesehatan anak b. memenuhi kebutuhan fisik anak c. menjamin perlindungan terhadap anak d. perantara pertama pengenalan nilai dan norma terhadap anak e. memberikan rasa aman bagi anggotanya

Jawaban: d

KOMPAS.com - Manusia selalu membutuhkan orang lain dalam mengadakan sosialisasi. Media sosialisasi menjadi pihak-pihak yang menjadi perantara terjadinya sosialisasi.

Dilansir dari buku Dasar-Dasar Sosialisasi [2004] karya Sutaryo, berikut beberapa media sosialisasi yaitu:

Keluarga

Pertama kali manusia mengalami proses sosialisasi di dalam keluarga. Keluarga sebagai kesatuan yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak.

Meski terbilang dalam kelompok kecil, peran keluarga sangat penting dalam proses sosialisasi. Sebagai kelompok sosial, keluarga memiliki nilai dan norma.

Nilai dan norma inilah yang pertama kali disosialisasikan kepada seorang anak yang baru lahir.

Keluarga menjadi media pertama dalam proses sosialisasi yang memiliki banyak peran, yaitu melatih penguasaan diri, pemahaman nilai dan norma sosial, dan melatih anak dalam mempelajari peranan sosial.

Baca juga: Cerita Keluarga Mahasiswa yang Terisolasi di Wuhan Khawatir Terjangkit Virus Corona

Latihan penguasaan diri juga dimulai sejak seseorang dibimbing dalam hal membersihkan diri dan lingkungannya, mengatur emosi, bersikap ramah, dan masih banyak lainnya.

Di dalam keluarga, seorang anak sudah mulai diberi tanggung jawab kecil. Seperti, merapikan buku, tempat tidur, atau membersihkan halaman rumah.

Dengan cara ini maka seorang anak mengalami sosialisasi nilai tanggung jawab dan kerja sama.

Agar sosialisasi dalam keluarga berlangsung dengan baik, diperlukan kondisi yang mendukung. Kondisi demikian ditentukan oleh keharmonisan keluarga, cara mendidik, komunikasi keluarga, dan perhatian yang cukup.

Sikap orang tua yang otoriter, memanjakan, atau pengekangkan akan memberikan dampak negatif pada anak.

Teman sebaya

Teman sebaya terdiri dari beberapa anak yang usianya hampir sama. Mereka akan berinteraksi satu sama lain melalui kegiatan bermain bersama.

Interaksi dengan teman sebaya bertujuan untuk memperoleh kesenangan atau rekreatif.

Dalam kelompok teman sebaya, seorang anak mulai menerapkan prinsip hidup bersama di luar lingkungan keluarga. Mereka dapat bekerja sama dengan teman-teman sebaya dalam berbagai hal.

Baca juga: Ingin Saling Support Keuangan Bersama Teman? Perhatikan 3 Strategi Ini

Jalinan tersebut menjadi erat dan sering menggunakan simbol tertentu sebagai identitas kelompok.

Semua nilai, norma, dan simbol berbeda dengan yang mereka hadapi di dalam keluarga. Di dalam kelompok mereka saling menyesuaikan diri karena sadar keberadaan orang lain dan saling membutuhkan.

Fungsi utama kelompok teman sebaya adalah sebagai berikut:

  1. Terjadinya proses akulturasi dan asimilassi budaya.
  2. Kelompok teman sebaya mengajarkan mobilitas sosial.
  3. Kelompok teman sebaya memicu kesempatan seorang anak dalam memperoleh peran dan status baru.

Di dalam kelompok teman sebaya terbentuk empat kelompok, yaitu:

  1. Chums adalah kelompok yang terdiri dari dua atau tiga sahabat karib. Biasanya memiliki kesamaan jenis kelamin, minat, dan bakat.
  2. Cliques adalah kelompok terdiri dari empat sampai lima orang sahabat. Bahkan juga gabungan dari kelompok sahabar karib lainnya.
  3. Crowds adalah kelompok teman sebaya yang terdiri dari banyak remaja yang memiliki minat sama. Biasanya terdiri dari anggota chums dan cliques.
  4. Kelompok terorganisir adalah kelompok yang sengaja dibentuk dan direncanakan oleh orang dewasa.

Sekolah menjadi lembaga yang sangat penting dalam proses sosialisasi. Fungsi dan peran sekolah sebagai berikut:

Sekolah menjadi media transmisi kebudayaan, berupa ilmu pengetahuan, kecakapan, maupun nilai dan sikap.

Sekolah mengajarkan peranan sosial, seperti memberikan peran dalam berbagai organisasi.

Sekolah menciptakan integrasi sosial. Seperti mengajarkan nilai-nilai hidup bersama dan toleransi kepada para siswa.

Sekolah melahirkan terobosan baru dengan meciptakan hal baru dalam kegaitan belajar mengajar.

Sekolah membentuk kepribadian siswa, dengan dibiasakan tertib, berpikir logis dan maju, hidup berencana, bekerja sama, berpacu dalam prestasi, serta saling menghargai dan tenggang rasa.

Baca juga: Usia Berapa Anak Siap Berangkat Sekolah Sendiri?

Lingkungan kerja

Setelah menyelesaikan pendidikan, tentu seseorang akan mulai berada di lingkuan kerja. Di dalam lingkungan kerja, seseorang akan selalu berinteraksi dengan orang lain.

Interaksi sosial itu membuat orang saling menerima dan memberi pengaruh. Sehingga ada penyesuaian tingkah laku, baik antarpribadi maupun lingkungan kerja secara umum.

Penyesuaian ini yang membentuk kepribadian seseorang. Karena dalam interaksi tersebut terjadi sosialisasi nilai dan norma sosial.

Dalam lingkungan kerja, seseorang memiliki fungsi dan tanggung jawab dalam pekerjaannya. Sehingga dalam menjalankan hal tersebut menuntut seseorang mematuhi norma demi lancarnya pekerjaan.

Belajar menjadi sebuah proses sepanjang hidup. Tak hanya di sekolah, namun juga di lingkungan sosial dan pekerjaan.

Organisasi

Organisasi adalah sebuah tipe pembentukan kolektifitas untuk mencapai tujuan-tujuan khusus. Organisasi ditandai dengan adanya struktur atau aturan-aturan formal, hubungan kewenangan, pembagian kerja, dan keanggotaan yang dibatasi.

Baca juga: Pergerakan Nasional di Indonesia, Diawali Organisasi Budi Utomo

Di tengah masyarakat terdapat tiga bentuk organisasi, yaitu:

  • Organisasi sosial kemasyarakatan

Organisasi ini memiliki ciri beranggotakan terbuka dan disatukan dalam struktur, aturan, dan hubungan kerja yang tertata rapi.

  • Organisasi sosial keagamaan

Organisasi ini beranggotakan semi terbuka karena adanya prinsip dasar seperti ideologi dan tujuan yang membatasi organisasi tersebut.

Struktur dan aturan dalam organisasi ini bersifat formal.

Dibentuk dengan tujuan khusus mengenai permasalahan dengan kepentingan dalam profesi atau pekerjaan. Keanggotaan bersifat tertutup yang didasarkan persamaan potensi.

Media massa

Media massa merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan oleh banyak orang. Semua jenis media massa tidak secara langsung bertujuan untuk mengajari masyarakat.

Namun melalui siaran berita, film, iklan, pertunjukan, dan masih banyak lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề