Kenapa ginjal sapi dan ginjal manusia disebut metanefros

Sistem Ekskresi pada Manusia

Disusun oleh : Desi Kurnia Nurilahi Fahmi Ryanda Nelly Sri Mulyani Shinta Dita Utami Yudi Gebri Founna

1. Ginjal Ginjal merupakan alat ekskresi utama pada manusia. Ginjal terletak di sebelah kanan dan kiri ruas - ruas tulang punggung. Berbentuk seperti kacang ercis dan berjumlah sepasang. Ginjal Berfungsi mengeluarkan zat sisa berupa urine.

a. Tipe Ginjal 1] Tipe Pronefros 2] Tipe mesonefros 3] Tipe metanefros

1] Tipe Pronefros Ginjal tipe ini muncul pertama kali pada saat embrio, bentuknya bersegmen, dan terletak jauh ke arah rongga tubuh [selom]. Setiap unit memiliki satu nefrostoma [lubang tempat mengeluarkan sisa-sisa metabolisme] yang bermuara ke dalam selom, tidak memiliki glomerulus.

2] Tipe Mesonefros Ginjal tipe ini berkembang secara segmental di tengah rongga tubuh [selom]. Beberapa nefrostoma bermuara ke dalam selom. Ekskresi dilakukan oleh glomerulus.

3] Tipe metanefros Ginjal tipe ini tidak bersegmen, tidak memiliki nefrostoma,dan jumlah glomerulusnya banyak. Ginjal ini dimiliki oleh hewan reptilia,burung,dan mamalia [termasuk manusia].

b. Struktur Ginjal Kapsula Bowman a. Korteks Ginjal [Korteks Renalis] Mengandung jutaan alat penyaring yang disebut Nefron. Fungsi Nefron ialah membentuk urine dengan cara filtrasi dan reabsopsi. Nefron terdiri atas Badan Malpighi dan Tubulus. Badan Malpighi tersusun dari Kapsul Bowman dan Glomerulus. Kapsul Bowman berbentuk seperti piala yang melingkupi Glomerulus. Glomerulus merupakan gumpalan jalinan kapiler darah pada cekungan Kapsul Bowman. Pembuluh yang menuju Glomerulus disebut Arteriol Aferen, sedangkan pembuluh yang meninggalkan Glomerulus disebut Arteriol Eferen. glomerulus Pembuluh kapiler korteks

b. Sumsum Ginjal [Medula Renalis] Pada sumsum ginjal terdapat suatu jaringan berbentuk kerucut yang disebut Piramid. Piramid mengandung banyak pembiluh dan berguna untuk mengumpulkan hasil ekskresi. Cairan yang terkumpul pada piramid akan disalurkan melalui saluran pengumpul menuju Pelvis Renalis [Rongga Ginjal]. Sumsum ginjal terdiri dari tubulus konturtus Medula/ Sumsum ginjal tubulus konturtus

c. Rongga Ginjal [Pelvis Renalis] Pada rongga ginjal bermuara pembuluh-pembuluh. Dari tiap rongga keluar ureter. Ureter berfungsi mengeluarkan dan menyalurkan urine ke kantung kemih. Arteri ginjal Vena ginjal ureter Saluran pembawa Hasil penyaringan

Struktur Ginjal glomerulus Pembuluh kapiler korteks Arteri ginjal Medula/ Sumsum ginjal Vena ginjal ureter Saluran pembawa Hasil penyaringan

Sekian & Terima kasih

Hewan Vertebrata merupakan hewan yang relatif maju sistem organ di tubuhnya baik sistem reproduklsi , Respirasi , Koordinasi maupun Ekskresi .

Berikut akan diuraikan sistem ekskresi khususnya Ginjal yang membentuk urine dengan mencuci darah dari hasil sisa metabolisme

  • Vertebrata memiliki ginjal seperti manusia, tetapi terdapat beberapa perbedaan dalam struktur dan fungsinya.
  • Perbedaan-perbedaan ini dapat dihubungkan dengan lingkungan hidup hewan tersebut.
  • Pada vertebrata terdapat beberapa tipe ginjal, yaitu pronefros, opistonefros, mesonefros, dan metanefros.
  • Pronefros adalah ginjal yang berkembang pada Ease embrio atau larva yang selanjutnya akan berubah menjadi mesonefros dan akhirnya menjadi metanefros.
  • Opistonefros adalah tipe ginjal yang terdapat pada amfibi dan ikan.

Sistem Ekskresi Ikan

  • Alat ekskresi ikan berupa sepasang ginjal yang memanjang [opistonefros] dan berwarna kemerah-merahan. Pada beberapa jenis ikan, seperti ikan mas, saluran ginjal [kemih] menyatu dengan saluran kelenjar kelamin yang disebut saluran urogenital. Saluran urogenital terletak di belakang anus, sedangkan pada beberapa jenis ikan yang lain memiliki kloaka. Karena ikan hidup di air, ikan harus selalu menjaga keseimbangan tekanan osmotiknya.
  • Pada ikan yang bernapas dengan insang, urin dikeluarkan melalui kloaka atau porus urogenitalis; dan karbon dioksida dikeluarkan melalui insang. Pada ikan yang bernapas dengan paru-paru, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru; dan urin dikeluarkan melalui kloaka.
  • Mekanisme ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar dan air laut berbeda. Ikan yang hidup di air tawar mengeksresikan amonia dan aktif menyerap oksigen melalui insang, serta mengeluarkan urin dalam jumlah yang besar. Sebaliknya, ikan yang hidup di laut akan mengekskresikan amonia melalui urin yang jumlahnya sedikit.

Sistem Ekskresi Katak

  • Alat ekskresi utama katak adalah sepasang ginjal [opistonefros] yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang. Ginjal berwarna merah kecokelat¬cokelatan. Ginjal sebagai alat penyaring akan mengeluarkan zat sisa, yaitu garam-garam mineral dan cairan dari darah. Saluran ekskresi katak merupakan sepasang saluran yang akan bermuara di kloaka. Pada katak jantan, saluran ginjal. dan saluran kelaminnya menyatu, sedangkan pada katak betina tidak.

Sistem Ekskresi Reptil

  • Alat ekskresi reptil berupa ginjal [metanefros] yang sudah berkembang sejak masa embrio. Ginjal ini dihubungkan oleh saluran ke kantung kemih dan langsung bermuara ke kloaka. Selain ginjal, pada reptil memiliki kelenjar kulit yang mengliasilkan asam urat tertentu yang berguna untuk mengusir musuh.

Sistem Ekskresi Burung

  • Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal [metanefros], paru-paru, dan kulit. Burung memiliki sepasang ginjal yang berwarna cokelat. Saluran ekskresi terdiri dari ginjal yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus [kloaka]. Burung mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam. Kelebihan larutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares [lubang hidung]. Burung hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada tunggingnya. Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulu-bulunya

EKSKRESI HEWAN INVERTEBRATA

  • Sel api [ Flame cell ] : pada Platyhelmintes : Planaria
  • Nefridium : pada cacing Annelida : Cacing tanah
  • Buluh Malphigi : Serangga
  • Vacuola contractil : Protozoa [ Paramaecium]
  • Coxae : Arachnoida
  • Kelenjar Hijau Crustacea : Udang

Page 2

Eksresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolit yang sudah tidak digunakan oleh tubuh khususnya sel dan darah. Metabolisme karbohidrat, protein dan lemak menghasilkan H2O, CO2, Kreatinin, NH3, Urea dan Panas yang dapat mengganggu tubuh, sehingga keberadaannya di dalam tubuh harus dikendalikan. Sama halnya saat tubuh mengkonsumsi mineral berlebih, mineral tersebut harus dikeluarkan dari dalam tubuh dalam upaya menjaga homeostatis. Fungsi sistem eksresi:

  1. Mengatur kondisi fisiologi 
  2. Homeostatis [keadaan lingkungan dalam tubuh yang selalu 
  3. Pembuangan sampah mineral 
  4. Mengatur pH, volume tekanan osmotik, kandungan air dan mineral dalam 
  5. Mengatur suhu tubuh.

PERKEMBANGAN GINJAL VERTEBRATA

Semua ginjal vertebrata awalnya berkembang dari Arkinefreos atau holonefros. Arkinefros merupakan saluran arkinefrik [purba] yang memanjang sepanjang selom yang dihubungkan dengan pembuluh darah yang tersusun segmental. Ujung pembuluh yang terbuka bebas ke selom tubuh dinamakan Nefrostome.

Pada masa larva anamniota [hewan yang bertelur di air] ginjal muncul sebagai ginjal transisi atau pronefros bukan sebagai akrenefros. Saat dewasa, bagian depan pronefros ikan dan amfibi mengalami modifikasi atau degenerasi menjadi metanefros.

Pada amniota [reptilia dan aves berkaki dua yang bertelur di darat; mamalia berkaki empat yang melahirkan di darat] jenis dan tahap perkembangan ginjal dibagi menjadi pronefros, mesonefros dan metanefros. 

Bentuknya bersegmen. Letaknya jauh ke dalam rongga tubuh. Tidak memiliki glomerulus. Setiap unit memiliki satu Nefrostome yang bermuara ke arah selom. Muncul pertama kali saat embrio. Pada reptilia, aves dan mamalia hanya tampak sementara pada embrio kemudian menghilang. Pada ikan dan amfibi hilang saat dewasa.

Ginjal mesonefrik, saluran sperma dan saluran mesonefrik membawa urin dan/atau sperma. Saluran reproduksi dan urinari bersatu. Mesonefros berkembang secara segmental di tengah rongga tubuh. Beberapa Nefrostoma bermuara ke dalam selom. Eksresi dilakukan oleh glomerulus. Pada ikan dan amfibi berfungsi hingga dewasa. Pada reptilia, aves dan mamalia hanya berfungsi selama fase embrio dan menghilang, namun salurannya tetap ada sebagai vas diferens.

Mamalia memiliki sepasang ginjal yang terhubung dengan pembuluh arteri renal dan vena renal. Urin yang dihasilkan oleh ginjal akan melewati saluran yang disebut ureter yang akan bermuara ke kandung kemih. Urin dikeluarkan dari kandung kemih melalui saluran yang berbentuk uretra. Otot Sphincter pada persambungan ureter dan kandung kemih akan mengontrol pengeluaran urin.

Struktur ginjal mamalia memiliki tiga bagian utama, yaitu korteks di bagian luar atau kulit ginjal; medula di bagian dalam korteks dan pelvis atau rongga ginjal. Nephron adalah unit fungsional terkecil ginjal yang terdiri atas saluran tunggal panjang dan memiliki bagian pembuluh yang menggelembung disebut glomerulus yang diselubungi oleh kapsula Bowman.

Urine Primer / Filtrat Glomerulis

Darah Tanpa Protein, banyak zat berguna

Tubulus Kontortus Proksimal

Urine Sekunder / Filtrat Tubulus

Tanpa zat berguna, ada ureum

Ada H+, K–, keratin, banyak ureum

Dengan Opistonefros, yaitu ginjal mesonefros yang letaknya di antara mesonefros dan metanefris. Ginjal ini definitif pada amhibi dan ikan.

Urin mengalir melalui ureter  masuk ke dalam kandung kemih. Amphibi terestrial [hidup di atas tanah] menghasilkan sampah Nitrogen berupa urea dan amonia. Amonia lebih beracun dari pada urea. Urea diproduksi di hati dan membutuhkan lebih banyak energi dalam proses pembuatannya dari pada amonia.

Struktur ginjalnya lobulated. Sampah Nitrogen dalam bentuk amonia, urea, uric acid atau kombinasinya. Buaya, ular dan beberapa kadal tidak memiliki kandung kemih. Beberapa kadal memiliki kandung kemih, salurannya berhubungan dengan uretra yang pendek kemudian kloaka.

Penulis: Nadya Haqque Santosa Putri

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề