Kepada siapa saja seorang anak yang baik itu harus rendah hati

Halodoc, Jakarta – Anak-anak adalah agen perubahan, maka dari itu penting untuk menanamkan nilai moral yang baik sejak dini. Salah satu pembelajaran moral yang penting diberikan pada anak adalah sikap rendah hati. Tidak hanya penting, nyatanya hal ini akan sangat penting dan bisa membantu Si Kecil dalam menjalani kehidupan sosialnya kelak. 

Kabar buruknya, sikap rendah hati kini menjadi hal yang jarang ditemui sehingga disebut sebagai satu hal yang saat ini dibutuhkan dunia. Menjadi sosok yang rendah hati bisa membantu anak berkembang dengan sifat-sifat baik lainnya. Selain itu, hal ini juga akan membuat Si Kecil menjadi lebih pengertian serta memiliki kesadaran untuk saling tolong-menolong dalam hidup. 

Baca juga: Pentingnya Ajarkan Nilai Moral Suka Menolong pada Anak

Tips Mengajarkan Moral Rendah Hati pada Anak 

Sikap rendah hati bukan berarti memiliki pandangan buruk terhadap diri sendiri atau merasa rendah diri. Sebaliknya, rendah hati sebenarnya adalah representasi dari kebaikan dan kelembutan hati yang total. Anak-anak yang sejak dini sudah diajarkan mengenai konsep rendah hati, diyakini akan memiliki kemampuan beradaptasi yang baik dalam kehidupan sosialnya kelak. 

Sebenarnya, mengajarkan dan menanamkan konsep ini pada anak adalah hal yang tidak terlalu sulit. Ada berbagai tips yang bisa orang tua lakukan agar Si Kecil lebih dekat dengan konsep kerendahan hati, di antaranya: 

Anak-anak adalah peniru yang baik. Hal itu yang menjadikan anak seringkali mengikuti apa yang dilihat di lingkungan sekitarnya, entah itu hal yang baik atau buruk. Maka dari itu, memberi contoh dengan sikap rendah diri bisa menjadi salah satu cara untuk mengajarkan hal ini pada anak-anak. Ayah dan ibu tidak perlu ragu untuk menunjukkan cara dan perilaku yang mencerminkan sikap ini di depan anak. 

Jangan mengajarkan sesuatu pada anak, tanpa memberikan alasan yang masuk akal. Sebab, membuat anak mengerti tentang satu hal yang harus dilakukan adalah cara agar Si Kecil dapat lebih mudah menerima dan menerapkannya. Dalam mengajarkan kerendahan hati, pastikan ayah dan ibu menyelipkan nilai baik yang ada di balik sikap tersebut. Katakan pada anak, tidak ada salahnya untuk selalu rendah hati dan menghormati orang lain. 

Baca juga: Cara Mengajarkan Nilai Moral Bersikap Jujur pada Anak

Hindari mengajarkan anak sikap rendah hati dengan memberi contoh negatif, misalnya perilaku anak lain. Jangan membuat Si Kecil terbiasa berpikir untuk memandang remeh dan salah seseorang. Sebaliknya, ibu bisa mencoba memberi pengertian apa saja hal yang benar serta sampaikan bagaimana sebaiknya Si Kecil bersikap agar bisa diterima oleh lingkungan sosial. 

Salah satu cara terbaik untuk mengajari sebuah konsep pada anak adalah dengan membuatnya menjadi konkret. Selain memberi contoh, ayah juga bisa mencoba mengenalkan tokoh-tokoh sejarah yang dikenal memiliki kerendahan hati. Sampaikan pada anak kisah orang-orang tersebut, hal ini bisa membangun kepercayaan anak bahwa bersikap rendah hati adalah hal yang baik dan kelak ia akan berpegang teguh pada hal itu. 

Baca juga: 7 Manfaat Mendongengkan Anak Sebelum Tidur

Kalau anak sakit dan butuh saran dokter, pakai aplikasi Halodoc saja. Ayah dan ibu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:Moms. Diakses pada 2020. 10 Tips On How To Teach A Child To Be Humble.Sahabat Keluarga Kemendikbud. Diakses pada 2020. Nilai Moral Yang Penting Untuk Diajarkan Pada Anak-anak Sejak Usia Dini.

Cara mengajarkan sikap rendah hati pada anak sejak usia dini menjadi hal yang sangat penting. Pasalnya, nilai moral di masa sekarang jarang sekali diterapkan. Padahal, hal ini bisa membantu anak dalam menjalani kehidupan sosial dengan baik. Sikap rendah hati yang ditanamkan sejak PAUD bisa membantu anak open minded.

Hal yang paling penting, anak-anak menjadi pribadi yang menghargai satu sama lain. Selain itu, sikap rendah hati bisa membuat anak jauh dari kata sombong dan akan dikagumi. Sikap rendah hati pun bisa mengajari anak untuk bersyukur secara tidak langsung.

Cara Mengajarkan Sikap Rendah Hati pada Anak Sejak Dini

Setelah mengetahui betapa pentingnya mengajari anak sikap rendah hati, tidak ada salahnya untuk mulai menerapkan pada si kecil. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di PAUD agar anak mempunyai sikap tersebut sejak dini.

1. Mengajari Si Kecil untuk Berbagi

Cara pertama yang bisa dilakukan agar si kecil mempunyai sikap rendah hati adalah dengan membiasakannya untuk berbagi. Ajari si kecil untuk berbagi tanpa pamrih, ya. Hal ini tentunya agak sulit bagi si kecil. Apalagi jika anak menganggap bahwa barang yang dia miliki tidak bisa disentuh oleh orang lain.

Pertama, kamu bisa mengajari si kecil bahwa berbagi adalah hal yang baik. Kamu bisa memberikan contoh secara tidak langsung agar si kecil semakin mengerti. Saat di PAUD, ajarkan anak untuk berbagi makanan atau mainan kepada temannya. Tidak hanya mengajari tindakan itu saja, tapi kamu juga harus memberitahu si kecil alasannya berbagi pada sesama.

2. Mengajari Si Kecil Sopan Santun

Cara mengajarkan sikap rendah hati bisa dengan mengajarinya sopan santun, lho. Sopan santun sangat penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Selain itu, anak yang mempunyai sopan santun tentunya menjadi nilai plus tersendiri di mata orang lain. Tidak hanya itu saja, anak yang sopan biasanya menjadi cerminan dari orang tuanya.

Jadi, kamu bisa mengajari si kecil bagaimana saat bersikap dengan teman dan bagaimana bersikap di depan orang tua. Mengajarinya contoh yang baik, secara tidak langsung akan membuat anak mencoba mengikuti juga.

Baca Juga: 5 Hal Penting untuk Mengajarkan Sikap Toleran di PAUD

3. Mengajarkan Si Kecil 3 Kata Penting

Sikap rendah hati pada anak bisa diterapkan dengan cara mengajarinya 3 kata penting, yakni maaf, tolong, dan terima kasih. Ketiga kata ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, masih banyak anak, bahkan orang tua yang tidak menerapkan 3 kata tersebut. Apakah kamu salah satunya?

Jika iya, yuk, ubah dari sekarang. Kamu juga bisa mengajari perubahan baik tersebut pada anak sejak dini. Tidak peduli siapa pun, 3 kata tersebut harus diucapkan saat dibutuhkan. Selain membuat pribadi anak menjadi rendah hati, mengajarinya hal tersebut juga membuat pribadi anak menjadi dewasa, lho.

4. Memberikan Pujian untuk Si Kecil

Cara mengajarkan sikap rendah hati pada anak sejak usia dini bisa dilakukan melalui pujian. Saat seorang anak melakukan sesuatu yang baik, berilah pujian sewajarnya. Pujian inilah nantinya yang akan membuat anak bersemangat untuk terus melakukan hal baik. Namun, jangan selalu memberikan pujian untuk menyenangkan hati si kecil, ya.

Karena nanti si kecil akan terbiasa dan menuntut pujian saat dia melakukan hal yang baik. Saat si kecil melakukan kesalahan atau gagal, kamu bisa menyemangatinya. Selain itu, berikan penghargaan atau hadiah kecil pada si kecil sekali-kali.

5. Menjadi Role Model

Sebagai orang tua tentunya harus memberikan contoh yang baik. Hal ini karena seorang anak mudah dalam meniru tindakan dan perkataan orang tua. Oleh karena itu, kamu juga bisa menerapkan sikap yang baik meski ke anak. Contohnya berani meminta maaf saat orang tua salah atau mengucapkan terima kasih pada si kecil.

Dengan menerapkan tindakan kecil ini, anak akan mulai terbiasa dan mencoba menerapkannya dalam kehidupan. Jadi, jika ingin anak mempunyai sikap rendah hati, orang tua harus lebih dulu memilikinya.

Cara mengajarkan sikap rendah hati di atas bisa kamu lakukan sekarang sejak anak berusia dini. Hal ini sangat penting untuk membentuk pribadi yang baik. Alhasil, anak bisa menjalani kehidupan sosialnya dengan baik.

Ibu dan Ayah, kali ini kita akan ngomongin tentang contoh sikap rendah hati pada buah hati. Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!

Seorang teman pernah bercerita tentang betapa bahagianya dia karena sejak kecil mendapatkan pelukan hangat dan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Kebahagiaan yang telah dipupuk oleh kedua orang tuanya sejak kecil membuatnya menjadi pribadi yang penuh kasih sayang dengan orang lain.

Pohon kebahagiaan ketika dewasa merupakan tumbuhan yang benihnya sudah dipupuk dan dipelihara oleh kedua orangtuanya.

Ibu dan Ayah tentunya juga mengharapkan kebahagiaan untuk si Kecil. Kita ingin kebahagiaan bersama anak, bahkan sampai si Kecil telah dewasa nanti, ketika sudah dapat hidup mandiri tanpa bimbingan kita lagi.

Dalam meraih hidup yang bahagia, terdapat konsep lagom asal Swedia yang dapat kita pelajari dalam usaha untuk meraih kebahagiaan.

Ilustrasi Lagom [Arsip Zenius]

Mengutip VOI, konsep lagom merupakan sebuah filosofi untuk hidup seimbang–tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Konsep ini mengajarkan kita arti cukup. “Not too little, not too much–just right,” begitu kira-kira bunyinya.

Ibu dan Ayah pasti sudah tahu kan, Swedia tercatat oleh World Happiest Report 2022 sebagai negara dengan tingkat kebahagiaan yang tinggi, yaitu masuk ke peringkat 7 besar. Sementara itu, Indonesia mendapat peringkat 80 dari total 146 negara. Hal ini membuat kita perlu melihat bagaimana konsep hidup warga Swedia yang mungkin saja memengaruhi tingkat kebahagiaan tersebut.

Tentu ada banyak hal yang dapat memengaruhi kebahagiaan seseorang di suatu negara. Namun, kita dapat mempelajari hal-hal baik yang ada di negara lain yang memiliki tingkat kebahagiaan yang jauh lebih tinggi daripada Indonesia.

Oleh karena itu, konsep lagom ini dapat kita pelajari bersama, tentang bagaimana cara warga Swedia dalam meraih kebahagiaan, yaitu dengan hidup seimbang dan tahu tentang makna kecukupan.

Nah, konsep lagom ini sebenarnya dapat terlihat penerapannya pada sikap rendah hati. Sikap ini dapat diajarkan kepada anak sebagai usaha untuk menghindarkannya dari sifat rendah diri dan sombong.

Ketika anak merasa rendah diri, dia akan berpikir citra dirinya begitu rendah di mata orang lain, alias merasa dirinya kurang. Sementara itu, ketika anak merasa dirinya lebih hebat secara berlebihan dibanding orang lain, dia akan terjebak dalam perilaku sombong.

Rendah diri dan sombong adalah dua sifat yang saling bertolak belakang, dan memperlihatkan ketidakseimbangan dalam diri seseorang.

Oleh karena itu, sikap rendah hati ini penting untuk diterapkan kepada anak, karena filosofi lagom yang mengajarkan keseimbangan itu akan membuat si Kecil terhindar dari sifat rendah diri dan sombong.

Ibu dan Ayah, ayo kita bersama-sama mengenal sikap rendah hati secara lebih dekat, supaya kita dapat bersama-sama mengajarkannya ke anak.

Contoh Sikap Rendah Hati

Sikap rendah hati penting untuk dimiliki si Kecil. Mengajarkan sikap rendah hati kepada anak dapat membuat keluarga menjadi lingkungan yang menyenangkan untuk anak dan pada akhirnya menyebarkan kebahagiaan kepada anggota keluarga yang lain.

Sikap rendah hati juga dapat menciptakan lingkungan yang terbuka dan jujur. Dengan memiliki sikap tersebut, Ibu dan Ayah dapat memberi contoh untuk anak kita mengelola ego dalam diri dan terbuka pada anggota keluarga. 

Ketika si Kecil berada pada lingkungan yang tidak mementingkan kepentingan pribadi saja, anak dapat hidup nyaman sebagai anggota keluarga.

Oleh karena itu, mengajarkan sikap rendah hati juga merupakan cara untuk mewarisi dan mengajarkan bagaimana lingkungan yang nyaman kepada anak, bahkan ketika si Kecil sudah tinggal di lingkungan berbeda dengan kita.

Ilustrasi Tentang Pepatah Anak dan Orang Tua [Arsip Zenius]

Hal ini mungkin yang menjadi latar belakang dari pepatah, “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.” Yang memiliki arti, sifat anak tidak jauh dari orang tuanya. Karena sikap anak dapat dipengaruhi dari lingkungan keluarganya, yaitu orang tua. Namun, tentu bukan hanya orang tua yang mempengaruhi sifat anak.

Baca Juga: Mengapa Anak Bisa Mirip Dengan Orang Tuanya?

Ibu dan Ayah yang ingin menciptakan lingkungan keluarga yang saling terbuka dan jujur, dapat mulai saling menerapkan sikap rendah hati ke diri sendiri dan juga anak.

Berikut ini adalah contoh sikap rendah hati yang bisa diterapkan si Kecil.

Ilustrasi Contoh Sikap Rendah Hati [Arsip Zenius]

Mengakui Kesalahan Diri

Memang dibutuhkan keberanian untuk mengakui kesalahan yang sudah diperbuat. Namun, Ibu dan Ayah dapat mengajarkan anak bahwa mengakui kesalahan bukanlah tanda bahwa seseorang itu rendah atau kecil.

Justru, mengakui kesalahan adalah tanda bahwa si Kecil adalah seseorang yang berjiwa besar dan bertanggung jawab, karena berani untuk menerima konsekuensi dari tindakannya.

Namun, Ibu dan Ayah juga perlu menunjukkan sikap memaafkan ketika si Kecil telah mengakui kesalahannya. Hal ini penting dilakukan agar anak dapat terbuka dan jujur kepada orang tua. 

Selain itu, Ayah dan Ibu juga dapat membiasakan anak untuk meminta maaf ketika telah mengakui kesalahan. Menerima permintaan maaf anak, merupakan tanda bahwa orang tua telah menerima sikap rendah hati yang ditunjukkan oleh si Kecil.

Baca Juga: 3 Bahaya Bullying Verbal Terhadap Anak dan Cara Menghindarinya

Menghargai Perspektif Orang Lain

Ibu dan Ayah dapat mengajarkan sikap rendah hati ke anak dengan cara menghormati pemikiran atau sudut pandang orang lain. Ini merupakan contoh sikap rendah hati di sekolah, karena anak dapat langsung menerapkannya kepada teman sebaya di sekolahnya.

Membangun rasa hormat kepada sesama merupakan sikap yang sangat dibutuhkan oleh anak agar dapat dihargai oleh teman sebayanya. Hal ini dapat Ibu dan Ayah terapkan dengan mengajarkan anak untuk tidak langsung menghakimi teman sebaya yang berbeda pendapat dengannya.

Saling menghormati merupakan contoh sikap rendah hati yang dapat dilakukan dengan menghargai cara pandang atau pendapat orang lain. Tentu memiliki anak yang dapat menghormati orang lain adalah harapan bagi Ibu dan Ayah kepada anak.

Menyampaikan Maaf, Mengucap Terima Kasih, dan Mengakui Usaha Orang Lain

Contoh sikap rendah hati dalam kehidupan sehari hari selanjutnya adalah tentang ucapan maaf, terima kasih, dan mengakui orang lain.

Ibu dan Ayah dapat mengajarkan anak untuk berterima kasih ketika diberikan sesuatu serta dibantu oleh orang lain. Ucapan terima kasih merupakan ekspresi rasa syukur terhadap kebaikan orang lain yang diterima oleh si Kecil.

Selain mengucapkan terima kasih, anak juga perlu untuk meminta maaf ketika berbuat salah. Hal ini berkaitan dengan contoh sikap rendah hati sebelumnya tentang mengakui kesalahan.

Terima kasih dan maaf adalah dua ucapan saling berdampingan yang dapat menunjukkan kualitas dari interaksi anak kepada teman-temannya.

Mengakui usaha atau kontribusi yang dilakukan oleh orang lain juga perlu untuk diajarkan kepada anak. Sikap rendah hati ini dapat membuat anak menghargai setiap bantuan yang dia terima dari orang lain.

Sementara itu, seseorang juga akan merasa dihargai usahanya ketika si Kecil menghargai upaya yang dilakukannya. Mengakui usaha orang lain juga akan membantu anak untuk mendapatkan interaksi berkualitas yang dapat saling membangun hubungan baik.

Baca Juga: Contoh Sikap Peduli Terhadap Sesama dan Manfaatnya untuk Anak

Saling Memberi dan Membantu Teman yang Membutuhkan

Ibu dan Ayah dapat mengajarkan sikap rendah hati dengan membiasakan anak untuk membantu teman sebayanya atau orang lain yang sedang membutuhkan.

Dengan belajar untuk melayani orang lain, si Kecil akan mulai memahami bahwa dalam hidup kita perlu untuk saling memberi dan tolong menolong.

Sikap rendah hati adalah contoh sikap yang tidak selalu menaruh kepentingan pribadi di atas kepentingan orang lain. Anak perlu untuk berada pada posisi memberi dan membantu temannya, untuk menunjukkan bahwa rendah hati berarti tidak menempatkan ego pribadinya di atas orang lain.

Saling memberi dan membantu teman yang membutuhkan adalah upaya bersikap rendah hati yang dapat Ibu dan Ayah terapkan kepada anak.

***

4 contoh sikap rendah hati tersebut dapat dipelajari oleh di Kecil lewat berbagai permainan yang kompetitif. Misalnya, pertandingan olahraga atau game online yang membuat si Kecil berkompetisi dengan orang lain.

Oleh karena itu, sikap rendah hati dapat diajarkan kepada anak melalui contoh-contoh yang telah kita bahas di atas dan melalui berbagai permainan yang bersifat kompetisi.

Sikap rendah hati amat berguna untuk si Kecil ketika sudah dewasa nanti. Mengutip dari Nascent Research, kerendahan hati dapat membuat seseorang menjadi lebih sejahtera secara fisik dan mental. Selain itu, orang yang rendah hati juga dapat menangani stres dengan lebih efektif.

Ibu dan Ayah tentu ingin si Kecil untuk mempelajari berbagai hal yang berguna untuknya di masa depan, termasuk sikap rendah hati. Sikap rendah hati yang berkaitan dengan kebahagiaan ini dapat dilalui si Kecil ketika sedang belajar, terutama ketika proses belajar tersebut dilakukan secara menyenangkan.

Ibu dan Ayah dapat memberikan anak momen belajar yang menyenangkan di ZeniusLand, lewat karakter Disney kesukaan anak dan petualangan Tiga Sekawan yang akan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan untuk anak.

Keseruan dari belajar di ZeniusLand dapat dilihat melalui banner di bawah ini.

Ibu dan Ayah, semoga artikel tentang sikap rendah hati ini berguna untuk keluarga, ya, terutama untuk si Kecil.

Download ZeniusLand

Aplikasi edukasi online dipenuhi dengan cerita seru dan permainan interaktif, untuk mengasah kemampuan berpikir kritis. Dirancang khusus untuk anak usia 7–12 tahun.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề