Ketertiban dan keamanan lingkungan sekolah dapat terwujud jika di dalam lingkungan sekolah bersikap

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Tidak hanya di lingkungan perusahaan saja, penerapan K3 sekolah di lingkungan instansi pendidikan juga sangat wajib dilakukan.

Risiko kecelakaan dan ancaman kesehatan bisa dialami oleh siapa saja, termasuk juga para siswa-siswi murid sekolah dasar hingga menengah. Kecelakaan dan penyakit yang ditimbulkan akibat aktivitas pekerjaan sangat bisa dihindari sedini mungkin bila seluruh elemen sekolah memahami risiko dan bahaya yang bisa saja terjadi di lingkungan sekolah.

Kebanyakan, penerapan K3 sekolah dan pemahamannya terhadap siswa dan para guru masih sangat kurang. Kebanyakan hanya pengetahuan umum tentang K3 saja tanpa diberikan pemahaman-pemahaman esensial lainnya.

Misalnya saja dalam kegiatan praktikum siswa, yang biasanya mereka secara langsung berhubungan dengan alat-alat dan bahan-bahan berbahaya. Tidak semua sekolah memberikan edukasi K3 dengan baik pada saat praktikum siswa sehingga masih banyak kecelakaan yang terjadi pada saat aktivitas tersebut.

Dari sinilah pentingnya edukasi dan implementasi K3 secara tepat di lingkungan sekolah agar mencegah berbagai macam risiko dan bahaya serta kecelakaan yang bisa saja terjadi dan merugikan para siswa, guru, atau orang-orang lain yang berada di lingkungan sekolah.

Keamanan di Lingkungan Sekolah

Keamanan adalah salah satu faktor krusial dalam kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah. Dengan adanya jaminan rasa aman, maka guru dan murid dapat menjalankan aktivitasnya secara nyaman tanpa merasa takut ataupun khawatir. Salah satu bentuk komitmen sekolah dalam menjaga keamanan sekolah adalah dengan mempekerjakan tim keamanan.

Tim keamanan ini yang bertugas menjaga keamanan di lingkungan sekolah ketika aktivitas seperti KBM sedang berlangsung atau pada saat kegiatan sekolah telah usai. Tim keamanan juga sama-sama bertugas dalam mengawasi siswa-siswi agar tidak bertindak berbahaya, seperti berkelahi atau melanggar peraturan-peraturan sekolah.

Selain itu, sekolah juga bertanggung jawab memberikan jaminan keamanan untuk para siswa dalam melakukan aktivitas belajarnya selama di sekolah. Keamanan yang diberikan ini misalnya seperti perlindungan pada saat melakukan tugas praktik atau kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat fisik atau di luar ruangan.

Selain keamanan, kesehatan untuk siswa-siswi dan para guru juga wajib diperhatikan oleh sekolah. Aktivitas-aktivitas yang dapat mengganggu kesehatan siswa dan guru sebaiknya sangat diperhatikan agar dapat mengurangi risiko kecelakaan yang bisa saja terjadi. Maka dari itu, mengapa sebabnya penerapan K3 sekolah sangat perlu dilakukan dengan tepat.

K3 saat ini telah menjadi hal yang lumrah dan mendapatkan perhatian yang cukup besar dari berbagai macam kalangan. Saat ini, yang wajib melakukan penerapan K3 tidak hanya perusahaan besar saja, tetapi institusi pendidikan, seperti sekolah dan universitas juga diwajibkan untuk menerapkan K3.

Tujuan dilaksanakannya K3 ini adalah untuk mengedukasi warga sekolah tentang faktor risiko dan bahaya serta penyakit yang bisa timbul sebagai dampak dari aktivitas di sekolah. K3 di lingkungan sekolah ini juga dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kompetensi siswa sebagai usaha dalam mencegah dan menangani bahaya atau penyakit yang bisa muncul.

Terwujudnya sistem K3 yang baik di lingkungan sekolah, akan berdampak pada peningkatan konsentrasi belajar para siswa, keamanan beraktivitas, ketertiban, dan kebersihan di lingkungan sekolah. Agar dapat terwujud dengan sempurna, sistem manajemen K3 di lingkungan sekolah harus bisa direncanakan dengan optimal.

Pentingnya K3 di Lingkungan Sekolah

Pentingnya K3 di Lingkungan Sekolah

Di dalam institusi pendidikan, pengetahuan seputar K3 sebetulnya sangat penting. Pihak sekolah tidak sepatutnya hanya mengetahui dasar-dasarnya saja, tetapi harus memahaminya secara mendetail.

Hal ini, seperti yang sudah disebutkan berulang kali di atas, untuk mengurangi risiko kecelakaan dan gangguan kesehatan dalam aktivitas KBM yang dilaksanakan oleh pihak sekolah.

Sekolah bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan agar bersih, indah, dan tertib supaya lingkungan belajar yang kondusif dapat tercipta dengan baik. Oleh karena itu, pihak sekolah juga wajib memiliki tenaga profesional yang paham dan kompeten di bidang K3.

Pihak sekolah bisa mengutus perwakilannya untuk dapat mengikuti pelatihan ahli K3, seperti di Mutu Institute. Diharapkan, setelah mengikuti program pelatihan, nantinya dapat mengedukasi seluruh warga sekolah tentang K3 secara lebih detail dan mendalam.

Selain melibatkan tenaga profesional yang andal di bidang K3, pihak sekolah juga dapat melibatkan para siswa untuk dapat ikut serta dalam mewujudkan K3 secara optimal dimulai dari hal-hal yang sederhana, seperti:

  • Melaksanakan piket kebersihan di ruang kelas dan ruang-ruang lainnya secara teratur
  • Melaksanakan kegiatan kebersihan sekolah secara rutin, seperti Jumat bersih
  • Menjaga kebersihan toilet dan kamar mandi di sekolah
  • Menjaga kebersihan alat-alat praktikum
  • Menjaga kerapian ruangan
  • Menjaga kebersihan diri
  • Membuang sampah pada tempatnya
  • Membudayakan kegiatan daur ulang
  • Menjaga lingkungan dengan tidak menggunakan barang sekali pakai

Terkait dengan keamanan, penerapan K3 sekolah yang bisa dilakukan kepada para siswa adalah dengan memberikan edukasi yang mendalam seputar risiko dan bahaya yang mungkin saja terjadi pada saat beraktivitas di lingkungan sekolah. Edukasi yang dilakukan, pastinya dengan cara-cara yang lebih menyenangkan agar mudah diterima dengan baik.

Penerapan K3 di Lingkungan Sekolah

Dukungan semua pihak untuk dapat mewujudkan perencanaan K3 agar dapat terlaksana dengan baik dan sempurna sangat diperlukan. Sebagai langkah awal dalam perencanaan penerapan K3 di lingkungan sekolah, seperti :

  • Membentuk kebijakan sekolah terkait implementasi program K3 sebagai bentuk komitmen sekolah dalam penerapan K3 sekolah
  • Membentuk tim K3 sekolah yang bertugas untuk memberikan penilaian dan evaluasi
  • Pembiayaan khusus untuk pelaksanaan program K3 di sekolah
  • Membuat peraturan-peraturan khusus K3 di lingkungan sekolah
  • Pemberian sanksi dan reward sebagai salah satu bentuk komitmen sekolah dalam mewujudkan sistem K3 yang optimal
  • Kolaborasi dengan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, seperti dengan memasukkan berbagai mata pelajaran khusus K3
  • Dilakukan pengecekan secara berkala terkait dengan implementasi K3 yang telah dilaksanakan

Untuk tahap selanjutnya, pihak sekolah dapat melakukan berbagai hal lagi sebagai bentuk keseriusan pelaksanaan K3. K3 yang tidak diterapkan dengan baik, dapat mengganggu para siswa dan warga sekolah lain, baik secara fisik maupun mental.

Supaya pihak sekolah dapat dengan mudah memberikan penilaian dan evaluasi, maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

  • Melakukan pengukuran lingkungan kerja bahaya terkait tingkat kebisingan. Tingkat kebisingan di sekolah sesuai nilai ambang batasnya adalah 85 db selama 8 jam per hari
  • Penerangan yang cukup sesuai dengan nilai ambang batas sesuai dengan standar K3 yang berlaku
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, seperti misalnya vaksinasi
  • Edukasi faktor ergonomi terhadap para siswa, seperti sikap duduk yang sesuai dengan prinsip K3
  • Tersedianya P3K dan UKS untuk pertolongan pertama pada masalah kesehatan siswa
  • Toilet yang bersih dan nyaman
  • Pembentukan tim evakuasi khusus untuk menanggulangi keadaan tanggap darurat, seperti bencana alam. Tim yang dibentuk juga harus telah memiliki sertifikasi resmi.

Penerapan K3 sekolah memang perlu dilakukan sesegera mungkin. Dengan diberlakukannya sistem manajemen K3 yang baik di sekolah, maka potensi bahaya dan penyakit yang bisa timbul di sekolah bisa ditanggulangi secara cermat sehingga proses dan aktivitas bersekolah bisa dilakukan dengan aman, nyaman, dan tertib.

Jika Anda seorang yang menyukai tantangan dan ingin mendapatkan sertifikasi K3, Mutu Institute menjadi tempat yang berkualitas bagi pelatihan K3 Anda. Tunggu apalagi? Segera hubungi Mutu Institute melalui  atau 0819-1880-0007.

1. Mengapa memperbaiki mutu dan kualitas produk local dapat meningkatkan kesejahteraan dalam menghadapi era global?2. Fungsi ekologis dari hutan mangr … ove adalah .... 3. Sebutkan contoh sikap yang mampu mencerminkan sikap upaya menghadapi tantangan globalisasi.! 4. Latar belakang terjadinya Reformasi di Indonesia 1998! 5. Sebutkan bukti bahwa pada masa Demokrasi Terpimpin dipenuhi penyimpangan..! 6. Langkah pemerintah untuk membantu perkembangan ekonomi kreatif antara lain.... 7. Jelaskan pengaruh jumlah penduduk yang besar terhadap tercukupinya tenaga kerja di Asia.! 8. Gambarkan Benua Afrika dan tunjukkan Negara Mesir Sudan dan Angola !​

Mengapa memperbaiki mutu dan kualitas produk lokal dapat meningkatkan kesejahteraan dalam menghadapi era global?​

Mengapa menaikkan bea impor dapat melindungi produsen dalam negeri?​

tuliskan apa saja yg dapat kita lakukan untuk menfalisitasi bencana banjir​

budaya asing yang masuk ke Indonesia hendaknya?​

Sebutkan 3 negara yang berbatasan langsung dengan laut tengah!​

apa pengaruh kondisi geografis terhadap kegiatan pariwisata masyarakat indonesia? Jelasan!​

memudarnya pembagian Eropa berdasarkan kondisi fisik dan wilayah adalah akibat terbentuknya...​

Mengapa sila pertama Pancasila berbeda dengan yang tertulis pada Piagam Jakarta​

Sebutkan organisasi pergerakan nasional yang awal pembentukan di Indonesia!​

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề