SUARAKARYA.ID: Lagu Ruang Rindu dari grup band Letto pada tahun 2000- an menjadi salah satu lagu hits Indonesia.
Lagu Ruang Rindu ini dirilis pada tahun 2005, dan diciptakan oleh Noe.
Lagu ini menceritakan kekecewaan kepada orang yang dicintai.
Di daun yang ikut mengalir lembut
Terbawa sungai ke ujung mata
Dan aku mulai takut terbawa cinta
Menghirup rindu yang sesakkan dada
Jalanku hampa dan kusentuh dia
Terasa hangat, oh, di dalam hati
Kupegang erat dan kuhalangi waktu
Tak urung jua kulihatnya pergi
Baca Juga: Lirik Zona Nyaman karya Fourtwnty
Tak pernah kuragu dan s'lalu kuingat
Kerlingan matamu dan sentuhan hangat
Ku saat itu takut mencari makna
Tumbuhkan rasa yang sesakkan dada
Kau datang dan pergi, oh, begitu saja
Semua kut'rima apa adanya
Mata terpejam dan hati menggumam
Di ruang rindu kita bertemu
Baca Juga: Lirik Lagu Merasa Indah Tiara Andini
Uh-uh-uh, uh-uh
Uh-uh, uh-uh-uh
Kau datang dan pergi, oh, begitu saja
Semua kut'rima apa adanya
Mata terpejam dan hati menggumam
Di ruang rindu kita bertemu
Bertemu
Hu-uh-uh
Baca Juga: Lirik Lagu Revina Alvira Pecah Seribu
Terkini
SINARJATENG.COM - Ruang Rindu merupakan sebuah lagu yang dipopulerkan oleh Letto.
Lagu ini menceritakan kekecewaan kepada orang yang dicintai karena dua datang dan pergi sesuka hati.
Berikut ini lirik lagu ruang rindu-Letto
Di daun yang ikut mengalir lembut
Terbawa sungai ke ujung mata
Dan aku mulai takut terbawa cinta
Menghirup rindu yang sesakkan dada
Jalanku hampa dan kusentuh dia
Terasa hangat, oh, di dalam hati
Kupegang erat dan kuhalangi waktu
Tak urung jua kulihatnya pergi
Tak pernah kuragu dan selalu kuingat
Kerlingan matamu dan sentuhan hangat
Baca Juga: Lirik Lagu Aku Harus Jujur - Kerispatih
Ku saat itu takut mencari makna
Tumbuhkan rasa yang sesakkan dada
Kau datang dan pergi, oh, begitu saja
Semua ku terima apa adanya
Mata terpejam dan hati menggumam
Di ruang rindu kita bertemu
[ Di daun yang ikut mengalir lembut ]
punya arti itu suatu kesadaran bahwa aku bukanlah wadakku, aku adalah yang di dalam mengendarai dan melihat wadakku berjalan.
[ Terbawa sungai ke ujung mata ]
jadi aku melihat hidupku seperti seekor semut di atas daun yang mengikuti aliran sungai, tidak tahu kemana arah yang akan di tuju. dia hanya bisa mengikuti aliran yang namanya kehidupan, dia tidak hidup di daun itu tapi dia mengamati kehidupan.
[ Dan aku mulai takut terbawa cinta ]
kenapa begitu, karena bukan rindu yang datang dari cinta, bukan cinta duluan kemudian rindu. tetapi semua cinta adalah manifestasi rindu kepada Yang Maha Cinta, ada yang kosong dalam diri manusia. Kemudian dia mencoba mengisinya, sewaktu kecil dia cinta pada mainan dan temen-temen mainnya tapi beranjak dewasa dia pun merasa itu semua tidak bisa mengisi hatinya lagi. Lalu dia mencoba cinta kepada pasangannya atau yang lain-lainnya, cintanya berubah. kemudian dia mencintai istrinya, anaknya, dll. Dan semua itu hanyalah sesuatu yang kamu pahami, yang dasarnya adalah rindu kepada Yang Maha.
[ Menghirup rindu yang sesakkan dada ]
Karena semua itu menyesakkan ketika kamu rindu dan ingin bertemu dengan Yang Maha.
[ Jalanku hampa dan ku sentuh Dia ]
Perjalanan jadi tidak berarti ketika yang kau inginkan hanyalah kembali, lalu kau mencoba menyentuhnya entah dengan tangan, rasa, ketenangan, atau entah dengan hembusan dll.
[ Terasa hangat di dalam hati ]
Karena sentuhan itulah kau merasakan kehangatan dalam hatimu.
[ Ku pegang erat dan ku halangi waktu, Tak urung jua ku lihatnya pergi ]
Kerinduan dan kedekatan dengan Tuhan kadang menjauh kadang mendekat, Tapi itu semua tidak masalah. Karena yang indah dari hidup adalah dinamika, kalau kamu dekat terus atau bahagia terus maka kamu tidak akan mengalami nikmatnya kedekatan dan kebahagiaan. Sebab nikmatnya makan adalah ketika kamu lapar, nikmatnya tidur ialah ketika kamu ngantuk, dan nikmatnya bertemu adalah ketika kamu rindu.
jadi ketika kamu merasa jauh dengan Tuhan jangan bersedih, tetapi juga di syukuri. Karena ketika nanti dekat lagi, kamu akan merasakan kenikmatan yang luar biasa.
[ Tak pernah ku ragu dan selalu ku ingat, Kerlingan matamu sentuhan hangat ]
Ketika kamu menghadap Tuhan, Dan kamu tidak bisa membayangkan Tuhan maka bayangkanlah Tuhan memandangmu dengan senyuman dan kerlingan mataNya. Karena kamu adalah kekasihNya.
[ Ku saat itu takut mencari makna, Tumbuhkan rasa yang sesakkan dada ]
Syariat itu seperti orang naik kapal, Tarikat itu seperti orang naik kapal dan mendayungnya ke tengah laut, hakikat itu seperti kamu loncat dari kapal kemudian menyelam ke kedalaman dasar laut untuk mencari mutiara. Ketika kamu sudah mendapatkan mutiaranya lalu kamu balik ke atas kapal dan kamu menemukan Makrifat. Ketika kamu sudah menemukan mutiara, itulah makna.
Dan ketika kamu sudah tahu makna, Maka tidak ada kata lain kecuali kerinduan yang menyesakkan dada.
[ Kau datang dan pergi begitu saja, Semua ku terima apa adanya ]
Karena tidak ada yang bisa kau lakukan terhadap perasaanmu, bahkan kapan kamu pipis saja ngak bisa ngatur, Apalagi kapan kamu merasa dekat dan merasa jauh.
[ Mata terpejam dan hati menggumam, D ruang rindu kita bertemu ]
Tapi itu semua tidak masalah, karena yang bisa kau lakukan adalah berdiam memejamkan mata dan bergumam berzikir. Dan kamu akan bertemu di Ruang Kerinduan dengan Yang Maha.