Mekanisme yang terjadi pada pernapasan eksternal

Home / Biologi / Soal IPA

Bagaimana mekanisme respirasi eksternal?

Jawab:

Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut akan masuk ke dalam paru- paru. Udara masuk yang mengandung oksigen tersebut akan diikat darah lewat difusi. Pada saat yang sama, darah yang mengandung karbon dioksida akan dilepaskan. Proses pertukaran oksigen [O2] dan karbon dioksida [CO2] antara udara dan darah dalam paru-paru dinamakan pernapasan eksternal. Saat sel darah merah [eritrosit] masuk ke dalam kapiler paru-paru, sebagian besar CO2 yang diangkut berbentuk ion bikarbonat [HCO3-]. Dengan bantuan enzim karbonat anhidrase, karbon dioksida [CO2] dan air [H2O] yang tinggal sedikit dalam darah akan segera berdifusi keluar.

----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! 😁

Newer Posts Older Posts

Proses pernapasan manusia, terdiri dari mengambil udara [inspirasi] dan mengeluarkan udara [ekspirasi]. Namun, bila dilihat berdasarkan otot yang digunakan, jenis pernapasan manusia bisa dibagi menjadi dua, yaitu pernapasan perut dan dada. Sedangkan berdasarkan lokasinya, ada dua jenis pernapasan, yaitu eksternal dan internal.

Halodoc, Jakarta – Bernapas adalah kegiatan yang penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Dengan bernapas, manusia bisa mendapatkan oksigen yang dibutuhkan agar segala proses atau aktivitas dalam tubuh bisa berlangsung dengan baik.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemendikbud], pernapasan melibatkan dua aktivitas, yaitu menghirup udara [inspirasi] dan mengeluarkan udara [ekspirasi] melalui alat pernapasan. Kita melakukan proses bernapas tersebut setiap hari, sehingga hal itu seringkali terjadi begitu saja tanpa kita sadari. Namun, tahukah kamu, bukan hanya sekadar menghirup dan mengembuskan udara, pernapasan manusia sebenarnya terdiri dari beberapa jenis. Dengan mengetahui jenis-jenis pernapasan, kamu bisa bernapas dengan lebih baik untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Berikut ulasannya.

Baca juga: Mengenal Fungsi Organ Pernapasan Manusia

Memahami Proses Pernapasan

Kamu mungkin sudah pernah mempelajari tentang proses pernapasan manusia saat duduk di bangku sekolah dulu. Namun, tidak ada salahnya untuk mengingat kembali, bahkan memahami lebih jauh mengenai kegiatan yang krusial untuk hidup manusia tersebut.

Tahukah kamu, manusia bernapas dengan cara mengubah tekanan udara di dalam paru-paru. Perubahan tekanan tersebut menyebabkan udara bisa keluar dan masuk dari dan ke dalam paru-paru yang dikenal juga sebagai proses bernapas. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, proses bernapas terdiri dari dua tahap, yaitu:

Selama proses inhalasi, volume paru-paru mengembang sebagai akibat dari kontraksi diafragma dan otot-otot interkostal [otot-otot yang terhubung ke tulang rusuk], sehingga memperluas rongga dada. Oleh karena peningkatan volume tersebut, tekanan berkurang, berdasarkan prinsip Hukum Boyle. Penurunan tekanan di rongga dada relatif terhadap lingkungan membuat tekanan rongga kurang dari tekanan atmosfer. Gradien tekanan antara atmosfer dan rongga dada ini memungkinkan udara untuk masuk ke dalam paru-paru. Itulah proses terjadinya inhalasi.

Saat menghembuskan napas [ekspirasi], paru-paru mundur untuk memaksa udara keluar dari paru-paru. Otot-otot interkostal rileks, mengembalikan dinding dada ke posisi semula. Diafragma juga rileks, bergerak lebih tinggi ke dalam rongga dada. Tekanan udara dalam paru-paru akan naik melebihi tekanan udara atmosfer dan udara akan mengalir keluar dari paru-paru. Jadi, keluarnya udara pernapasan dari paru paru adalah karena rongga dada mengecil dan tekanan udara dalam paru-paru membesar.

Pergerakan udara keluar dari paru-paru ini diklasifikasikan juga sebagai peristiwa pasif karena tidak ada otot yang berkontraksi untuk mengeluarkan udara.

Baca juga: 5 Latihan Pernapasan Ini Bisa Tingkatkan Fungsi Paru-Paru

Jenis-Jenis Pernapasan Manusia

Nah, setelah mengetahui proses pernapasan, penting juga untuk mengetahui jenis pernapasan yang bisa kita lakukan. Berdasarkan otot yang terlibat, pernapasan manusia dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

Seperti namanya, pernapasan dada merupakan pernapasan yang dibentuk oleh otot dada antar tulang rusuk. Ini adalah jenis pernapasan yang umumnya kita lakukan. Proses dari pernapasan dada, yaitu:

  • Saat inspirasi, otot antar tulang rusuk luar berkontraksi dan tulang rusuk terangkat. Hal itu membuat  volume rongga dada membesar karena terisi udara dan paru-paru juga mengembang, yang membuat tekanan udara menjadi lebih kecil dari udara atmosfer. Dengan demikian, udara bisa masuk.
  • Saat ekspirasi, otot antar tulang rusuk menjadi rileks. Tulang rusuk akan tertarik ke posisi semula, volume rongga dada mengecil, tekanan udara rongga dada meningkat, sehingga tekanan udara dalam paru-paru lebih tinggi dari udara atmosfer. Akibatnya, udara akan keluar.

Berbeda dari pernapasan dada, pernapasan perut dibantu oleh otot diafragma yang terletak di bawah perut. Jenis pernapasan ini umumnya terjadi ketika kamu tidur. Proses terjadinya pernapasan perut terdiri dari dua tahap, yaitu:

  • Inspirasi terjadi ketika otot diafragma berkontraksi. Diafragma masuk mengakibatkan volume rongga dada membesar, sehingga tekanan udaranya mengecil. Hal itu diikuti paru-paru yang mengembang, mengakibatkan tekanan udaranya lebih kecil dari tekanan udara atmosfer, sehingga udara bisa masuk.
  • Sedangkan ekspirasi bermula dari otot diafragma yang berelaksasi dan otot dinding perut berkontraksi yang menyebabkan diafragma terangkat dan melengkung menekan rongga dada. Hal itu menyebabkan volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat, sehingga udara dalam paru-paru keluar.

Selain berdasarkan jenis otot, jenis pernapasan juga bisa dikelompokkan berdasarkan lokasinya, yaitu pernapasan eksternal dan internal:

Ini adalah jenis pernapasan yang terjadi di dalam paru-paru. Lebih tepatnya, pernapasan eksternal terjadi di permukaan alveolus yang ada di dalam paru-paru. Pernapasan eksternal merupakan terjadinya pertukaran udara antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler.

Pernapasan internal adalah pertukaran udara antara sel darah merah di dalam kapiler dengan sel-sel tubuh. Jadi, pernapasan ini terjadi di lokasi yang jauh lebih dalam dibanding pernapasan eksternal.

Baca juga: 4 Penyakit Pernapasan yang Perlu Diwaspadai

Nah, itulah jenis-jenis pernapasan manusia yang perlu kamu ketahui. Bila kamu memiliki masalah pada pernapasan kamu, seperti mempunyai napas pendek, sesak napas, atau lainnya, jangan tunda untuk menemui dokter. Segera berobat ke dokter dengan buat janji di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi: Lumen. Diakses pada 2021. The Mechanics of Human Breathing. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses pada 2021. Sistem Pernapasan Manusia.

X

This site uses cookies. By continuing, you agree to their use. Learn more, including how to control cookies.

Bernapas merupakan aktivitas pokok dalam hidup manusia. Namun ternyata terdapat anggota tubuh lain yang diperlukan selain anggota tubuh dalam sistem pernapasan.do you know what it is? Yeah, it is otot.

Berdasarkan otot yang berperan dalam pernapasan, kegiatan bernapas dibagi 2, yaitu:

1. Pernapasan Dada

  • Otot yang digunakan yaitu otot antartulang  rusukluar dan otot antar tulang rusuk dalam.
  • Inspirasi

otot antartulang rusuk luar berkontraksi  -> tulang rusuk terangkat  -> volume rongga dada membesar  -> tekanan udara dalam rongga dada berkurang  -> udara bebas akan masuk ke paru-paru.

Otot antartulang rusuk berkontraksi  -> tulang rusuk dan tulang dada ke posisi semula  -> rongga dada mengecil  -> tekanan dalam rongga dada meningkat  -> udara dalam rongga paru-paru keluar.

2. Pernapasan Perut

  • Otot yang digunakan yaitu otot diafragma dan otot dinding rongga perut.
  • Inspirasi

Otot diafragma kontraksi  -> posisi diafragma mendatar  -> volume rongga dada membesar  -> tekanan udara dalam rongga dada mengecil  -> paru-paru mengembang  -> udara masuk ke paru-paru.

Otot diafragma relaksasi  -> otot dinding rongga perut kontraksi  -> rongga perut terdesak ke arah diafragma  -> diafragma cekung ke rongga dada  -> rongga dada mengecil  -> tekanan udara meningkat  -> udara dalam rongga paru-paru keluar tubuh.

Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida

Berdasarkan proses terjadinya pernapasan, terdapat 2 mekanisme pertukaran gas, yaitu:

Yaitu proses pertukaran oksigen dan karbondioksida antara udara dan darah dalam paru-paru.

Proses difusi pelepasan CO2

Sel darah merah [eritrosit] masuk ke kapiler paru-paru dengan mengandung karbon dioksida dalam bentuk ion bikarbonat [HCO3–] -> dengan bantuan enzim karbonat anhidrase, ion biharbonat menjadi karbondioksida [CO2] dan air [H2O] -> CO2 dan H2O.

Reaksi:

H+ + HCO3– ->  H2CO3  ->  H2O + CO2

Proses difusi pengikatan O2

Di saat yang sama, hemoglobin tereduksi [HHb] melepaskan ion hidrogen [H+] -> menjadi hemoglobin [Hb] -> mengikat oksigen [O2] -> oksihemoglobin [HbO2]

Reaksi:

Hb + O2 -> HbO2

Yaitu pertukaran gas yang berlangsung di dalam jaringan tubuh.

Proses ini terjadi setelah sel darah merah mengikat O2 membentuk oksihemoglobin [HbO2]

Reaksi yang terjadi yaitu:

HbO2 -> Hb + O2

Proses masuknya osigen ke dalam jaringan tubuh juga melalui proses difusi. Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan konsentrasi oksigen dan karbondioksida antara darah dan jairngan. Karena konsentrasi oksigen dalam jaringan lebih rendah daripada di darah, maka oksigen dalam darah akan mengalir ke jaringan. Sebaliknya, karena konsentrasi karbon dioksida pada jaringan daripada di darah, maka karbon dioksida akan mengalir dari jaringan ke darah.

Sebagian karbon dioksida akan diikat oleh hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin [HbCO2].

Reaksi:

CO2 + Hb -> HbCO2

Namun, sebagian besar karbondioksida masuk ke plasma darah, bereaksi dengan air membentuk asam karbonat [H2CO3].

Reaksi:

CO2 + H2O -> H2CO3

Asam karbonat tersebut akan dipecah kembali menjadi hidrogen [H+] dan HCO3– [ion bikarbonat] yang akan diproses untuk pengeluaran CO2 keluar tubuh dalam mekanisme pernapasan eksternal. Akan tetapi, ternyata tidak semua ion bikarbonat dieksresikan, melainkan 10% dari ion bikarbonat akan disimpan, tetap berada di dalam darah. Ion bikarbonat tersebut berfungsi sebagai buffer dan mempertahankan pH dalam tubuh.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề