Mencari informasi tentang Ciri Struktur dan Reproduksi Euglena perhatikan Gambar Euglena berikut

Euglenophyta Adalah – Pengertian, Struktur, Peranan Dan Manfaat – Dalam hal ini Euglenophyta ialah sejenis alga yang bersel tunggal yang berbentuk lonjong dengan ujung anterior “depan” tumpul dan ujung posterior “belakang” meruncing. Dalam setiap sel Euglenophyta dilengkapi dengan sebuah bulu cambuk “flagel” yang tumbuh pada ujung anterior sebagai alat gerak. Karena Euglenophyta mempunyai klorofil dan bisa berfotosintesis maka, organisme ini tergolong sebagai sebuah tumbuhan.

Euglenophyta selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan alga genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara alga dan protozoa.

Secara umum mempunyai cara hidup yang lengkap, yaitu dapat bersifat saprofit, holozoik, dan fototrofik. Oleh karena itu, dapat hidup secara heterotrof dan autotrof.Tetapi yang lebih sering dilakukan adalah secara heterotrof, autotrof dilakukan apabila lingkungan kurang terdapat bahan organik. Oleh karena itu, Euglenophyceae sering disebut bersifat miksotrof.

Pyrrophyta adalah alga uniselular [bersel satu] dengan dua flagel yang berlainan, berbentuk pita, keluar dari sisi perut dalam suatu saluran. Mengandung pigmen [klorofil A,C2 dan piridinin,sementara yang lain memiliki klorofil A,C1,C2 dan fucosantin] yang dapat berfotosintesis. Hanya dinoflagellata yang memiliki kemampuan untuk berfotosintesis. Berwarna kuning coklat.

Alga yang termasuk Pyrrophyta ini disebut Dino Flagellata, tubuh tersusun atas satu sel memiliki dinding sel dan dapat bergerak aktif. Ciri yang utama bahwa di sebelah luar terdapat celah dan alur, masing-masing mengandung satu flagel.

Filum Euglenophyta

Euglenophyta adalah yang biasanya hidup diar tawar dan laut. Euglenophyta ini berwarna hijau karena mengandung klorofil dan dapat berfotosintesis sehingga di masukan kedalam kelompok makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan.Akan tetapi Euglenophyta juga mempunyai ciri-ciri yang menyerupai hewan seperti bergerak aktif, serta mempunyai bintik mata sehingga Euglenophyta merupakan makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan sekaligus menyerupai hewan.

Ciri-Ciri Euglenophyta

Ada beberapa ciri-ciri Euglenophyta yang diantaranya yaitu:

Merupakan organisme yang bersel tunggal dengan susunan sel eukariota. Selnya tidak dibungkus oleh dinding selulosa, melainkan oleh parikel berprotein, yang berada di dalam plasmalema. Yang pada kebanyakan Euglenophyta, perikel itu bersifat lentur yang sehingga memungkinkan perubahan bentuk sel, akan tetapi pada beberapa jenis, parikel ini kaku yang sehingga sel memiliki bentuk yang tetap. Yang pada ujung depan sel Euglenophyta melekuk ke dalam yang membentuk saluran yang ujung dalamnya meluas menjadi sebuah rongga membulat yang membentuk reservoar. Saluran dan reservoar itu dianggap sebagai terusan tempat partikel makanan padat yang masuk ke dalam sebuah sel.

Pada ujung anteriornya terdapat celah yang sempit yang memanjang ke arah posterior. Yang pada bagian posterior, celah sempit ini melabar dan membentuk kantong cadangan atau reservoir. Pada bulu cambuknya “flagel” terbentuk di sisi reservoir yang disisi lain dari flagel terdapat bintik mata yang sangat peka terhadap rangsangan sinar matahari.

Pada dasarnya Euglenophyta memiliki 2 buah flagel tipe cambuk yang berjumbai, dengan tonjolan lateral yang berupa bulu yang terletak pada satu barisan sepanjang flagel. Tubuh Euglenophyta terlindung oleh selaput pelikel, yang sehingga bentuk tubuhnya tetap. Yang sebelah dalam selaput pelikel terdapat sitoplasma. Yang di dalam sitoplasmanya terdapat berbagai organel seperti plastida, kloroplas, nukleus, vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil.

Euglenophyta dapat hidup secara autotrof maupun secara heterotrof, karena secara umum, Euglenophyta memiliki cara hidup yang lengkap yakni dapat bersifat saprofit “heterotrof pada hewan yang sudah mati yang mengandung bahan organik”, holozoik “menyerap bahan makanan”, maupun fototrofik. Karena dapat bersifat heterotrof maupun autotrof, maka Euglenophyta disebut bersifat miksotrof.

Pada saat sinar matahari mencukupi, Euglenophyta melakukan fotosintesis, tetapi bila tidak terdapat sinar matahari, Euglenophyta mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya. Untuk pengambilan zat organik dilakukan oleh Euglenophyta dengan cara absorbsi melalui membran sel, yang selanjutnya zat makanan itu disecna secara enzimatis di dalam sitoplasma.

Beberapa Euglenophyta berfotosintesis dan yang lain tidak, dalam hal ini anggota-anggota yang berpigmen memiliki kloroplas yang berisi klorofil A dan B. Hasil fotosintesis dari Euglenophyta disimpan sebagai paramilon, yakni sebuah polimer glukosa yang berbentuk butiran dalam sitoplasma. Sesuai dengan alay geraknya yang berupa flagel “bulu cambuk”, sebagian besar Euglenophyta hidup di perairan, mulai dari air tawar, air laut dan lumpur. Bahkan ekstrimnya, Euglenophyta dapat hidup dalam perut berudu Rana sp.

Euglenophyta berkembangbiak secara vegetatif yakni dengan pembelahan biner yang secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi 2. Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi 2, akhirnya terbentuklah 2 sel euglena baru. Euglenophyta bereproduksi dengan melakukan pembelahan biner, yakni suatu pembelahan sederhana sebuah organisme utuh menjadi 2 bagian yang sama yang lalu tumbuh dan membentuk individu baru. Pembelahan sel dapat terjadi juga ketika sel bergerak, yang merupakan pembelahan longitudinal dan dimulai pada ujung anterior.

Struktur sel Euglenophyta

Euglenophyta merupakan algae bersel satu, mempunyai bintik mata tang berada di dekat mulut sel yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang.

Dinding sel bukan terdiri dari selulosa melainkan suatu membran tipis tersusun atas lapisan – lapisan protein berbentuk spiral, yang disebut “pellicle” yang dapat mengikuti gerakan sel euglenoid yang sewaktu-waktu dapat berubah bentuk.

Kloroplas pada Euglenophyta tersusun dari klorofil a dan b, Beta karoten dan beberapa xanthofil yaitu astaxanthin [pigmen merah yang menyerupai bintik mata].

Ribosom Euglenophyta  terdapat pada permukaan luar CER.

Vakuola kontraktil berupa suatu kantung, dan dua flagella muncul dari dinding tersebut. Sebuah pigmen berupa suatu bintik atau berupa stigma dan bertempat di area dasar flagella yang panjang yang berfungsi untuk fotoreseptif.

Baca Juga:

Pada Peranema yang tidak berwarna, kedua flagella panjang yang muncul dari suatu alur berupa jalan kecil ke arah belakang. Tubuh tertutup oleh pelicle dan bersifat fleksibel dan punggung yang longitudinal akan tampak dengan mikroskop elektron. Vakuola kontraktil yanng terdapat pada alga yanng berflagel fungsinya sebagai osmoregulator.

Badan golgi terletak diantara inti dan vakoula kontraktil. Strukturnya terdiri dari tumpukan vesikel berbentuk cakram atau kantung.

Nukleus dan kloroplas dihubungkan oleh membran kloroplas ER yang berhubungan dengan pembunngkus inti.

Bentuk Tubuh Euglenophyta

Euglenophyta adalah sejenis alga bersel tunggal yang berbentuk lonjong dengan ujung anterior [depan] tumpul dan meruncing pada ujung posterior [belakang]. Setiap sel Euglenophyta dilengkapi dengan sebuah bulu cambuk [flagel] yang tumbuh pada ujung anterior sebagai alat gerak.

Pada ujung anterior ini juga terdapat celah sempit yang memanjang ke arah posterior. Pada bagian posterior, celah ini melebar dan membentuk kantong cadangan atau reservoir. Flagel terbentuk di sisi reservoir. Di sisi lain dari flagel terdapat bintik mata yang sangat peka terhadap rangsangan sinar matahari.

Alat Gerak Euglenophyta

Euglenophyta dilengkapi dengan sebuah bulu cambuk [flagel] yang tumbuh pada ujung anterior sebagai alat gerak. Pada ujung anterior ini juga terdapat celah sempit yang memanjang ke arah posterior. Pada bagian posterior, celah ini melebar dan membentukkantong cadangan atau reservoir. Flagel terbentuk di sisi reservoir. Di sisi lain dari flagel terdapat bintik mata yang sangat peka terhadap rangsangan sinar matahari.

Baca Juga: Plasmid Adalah

Habitat

Habitan Euglenophyta biasanya berada di perairan tawar dan laut, Euglenophyta dapat tumbuh dengan baik dengan bantuan sinar matahari, air, karbondioksida dan pupuk. Euglenophyta dapat bertahan dan tetap tumbuh pada konsentrasi karbondioksida yang tinggi, bahkan dalam konsentrasi 1000 kali dari udara normal.

Klasifikasi Euglenophyta

Euglenophyta dikelompokkan menjadi tiga ordo, yaitu :

Memiliki dua flagel yang penting dengan panjang yang sama dan termasuk kedalam Euglenoid yang sangat aktif berpindah.Eutreptia Perti Eutreptiaflagel-falgel. Selnya nyata bervariasi  disebabkan dari pergerakannya sendiri.berdasarkan spesies, kloroplasnya tidak menyerupai pita, dan berakhir di pusat paramilon [Fig.5.1]. Eutreptia  sering muncul dilautan dan di air payau

Memiliki satu famili, Euglenaceae. Ordo Euglenales memiliki 3 genus, yaitu :

  • Euglena
  • Phacus
  • Hyalophacus

Terdiri atas 1 famili dan 1 genus yaitu Rhabdomonadacea dan Petalomonas

Reproduksi

Dengan pembelahan sel, baik waktu sedang aktif bergerak atau dalam keadaan istirahat. Pada genera yang mempunyai lorika [pembungkus sel] protoplast membelah di dalam lorika, kemudian salah satu anak protoplast keluar dari lorikanya dan membentuk lorika baru, sedang yang satu tetap di dalam lorika lamanya dan tumbuh menjadi sel baru. Pada sel yang bergerak aktif, pembelahan memanjang sel [longitudinal] dan dimulai dari ujung anterior.

Baca Juga: Struktur Tubuh Sporozoa Munurut Dalam Ilmu Biologi

Pada genera yang mempunyai satu flagella, mula-mula blepharoplast membelah menjadi dua, satu membawa flagelanya dan satu lagi akan menghasilkan flagella baru. Pada yang mempunyai dua flagella, dapat terjadi salah satu sel anakan membawa dua flagel lamanya dan sel anakan yang lain akan menghasilkan dua flagella baru atau dapat terjadi masing-masing sel anakan membawa satu flagella dan kemudian masing-masing menghasilkan satu flagella lagi.

Pembelahan sel pada yang tidak bergerak aktif dapat berlangsung dalam keadaan dibungkus oleh selaput lendir. Kadang-kadang protoplast anakan tidak keluar dari selaput pembungkusnya sebelum membelah lagi. Dalam kasus seperti ini akan terbentuk koloni yang tidak permanen, yang pada waktu tertentu selnya akan bergerak aktif kembali.

Pada banyak genera dijumpai bentuk berupa siste berdinding tebal. Bentuk siste ada yang menyerupai sel vegetatifnya, tetapi kebanyakan bentuknya berbeda, bulat atau polygonal. Protoplast dapat menghasilkan sangat banyak euglenarhodone, sehingga berwarna sangat merah. Biasanya siste berkecambah dengan keluarnya protoplast dari dalam dinding yang tebal dan tumbuh manjadi sel baru yang bergerak aktif.

Adanya konjugasi/penggabungan sel vegetatif pernah dijumpai pada beberapa euglenoid, tetapi kasus ini masih sangat kabur. Autogami [penggabungan dua inti anakan dalam sel], pernah dijumpai pada Phacus.

Contoh :

  • genera Euglena [berwarna hijau]
  • Astasia [tidak berwarna]
  • Cryptomonas [ hijau ]

Baca Juga: 16 Siklus Hidup Sporozoa Serta Penjelasannya

Peranan

  • Kegunaannya :

Ganggang merupakan fitoplankton yang berfungsi sebagai makanan ikan.

Dalam ekosistem perairan, ganggang merupakan produsen primer, yaitu sebagai penyedia bahan organik dan oksigen bagi hewan-hewan air seperti ikan, udang dan serangga air.

Euglena sering digunakan menjadi objek karena ganggang ini mudah di dapat dan biakkan dan sebagai indikator adanya pencemaran organik.

  • Kerugian :
    • Penimbun endapan tanah pada kolam atau laut
    • Mencemari sumber air

Filum Pyrrophyta

Pyrrophyta atau yang dikenal sebagai Dinophyceae atau Dinoflagelata merupakan protista yang hidup dilaut atau air tawar, dikelompokan sebagai protista autotrofoleh adanya klorofil a dan c, Terdapat butir-butir kromatin yang berupa untaian [hal ini merupakan ciri khas dari alga api], Pigmen ; Klorofil a, b Karoten, Xantofil: Berupa Peridinin, Dinoxantin, Diadinoxandn dan Neodinoxantin.

Pembagian Pyrrophyta dalam 2 golongan berdasarkan pada ada tidaknyanya penutup sel [ampiesma] yaitu yang telanjang [unarmored] dan mempunyai penutup sel [theca]. Pada theca terdapat pelat-pelat seperti baja dengan komponen utama sellulosa. Jumlah dan letak pelat digunakan sebagai dasar dalam pemberian nama Peridinium.

Mempunyai bintik mata [stigma], berupa kumpulan butir lipid yang mengandung pigmen karetinoid. Tubuh dinoflagellata primitif pada umumnya berbentuk ovoid tapi asimetri, mempunyai dua flagella, satu terletak di lekukan longitudinal dekat tubuh bagian tengah yang disebut sulcus dan memanjang ke bagian posterior. Sedangkan flagella yang lain ke arah transversal dan ditempatkan dalam suatu lekukan [cingulum] yang melingkari tubuh atau bentuk spiral pada beberapa belokan. Lekukan tranversal disebut girdle, merupakan cincin yang simpel dan jika berbentuk spiral disebut annulus.

Flagellum transversal menyebabkan pergerakan rotasi dan pergerakan kedepan, sedangkan flagellum longitudinal mengendalikan air ke arah posterior. Sel Dinoflagellata terbagai secara transversal oleh cingulum menjadi epiteka dan hipoteka. Pada Peridinium, epiteka tersusun atas 2 seri: apical dan precingular. Pada beberpara genus terdapat seri pelat yang tidak sempurna pada permukaan dorsal dengan 1-3 pelat interkalar anterior [a]. Hipoteka tersusun atas 2 seri transversal: cingular dan antapikal juga sering terdapat seri yang tidak sempurna yaitu interkalar posterior.

Baca Juga: Ciri Fisiologi Serta Cara Adaptasi Protozoa Dalam Biologi

Dinding sel pada umumnya mengandung selulose, hal ini akan memberikan struktur karakteristik dari teka amfisema adalah nama yang digunakan untuk lapisan terluar khusus dari sel Dinophyceae. Semua tipe mempunyai membran plasa yang berkesinambungan dengan membran flagel pada bagian luar. Pada umumnya terdapat sejumlah pori dalam amfisema dengan trikosit dalam tipe pori.

Nukleus dilingkupi dengan pembungkus, sebagaimana pada sel eukariot, tetapi didalam mikrograph elekron, kromosom terlihat sebagai struktur yang berbentuk batang. Berbeda dengan kondisi yang biasa pada nucleus eukariotik, kromosom mengikat nuclear pembungkus. Dinoflagelata nukleus mempertimbangkan mewakili kondisi primitif diantara organisme eukariotik dan kadang-kadang disebut dengan mesokaryotic atau dinokaryotic untuk membedakan itu dengan kondisi-kondisi eukaryotic yang lain.

Bentuk umum Pyrrophyta adalah ovoid tapi asimetri, mempunyai dua flagella, datu terletak di lekungan longitudinal dekat tubuh bagian tengah yang disebut “sulcus” dan yang lain ke arah transversal dan ditempatkan dalam suatu lekukan [cingulum] yang melingkari tubuh atau bentuk spiral pada beberapa belokan.

Pyrrophyta Berupa flagel, sebanya 2 [dua] buah, satu buah melingkar sedangkan satu bagian lainnya berada di posterio Ada juga flagel yang terletak di bagian lateral. Bila flagel yang melingkar bergerak, maka sel akan berputar dan bila flagel bagian posterior yang bergerak maka sel akan maju.

Habitat Pyrrophyta berasal dari lautan [dominan] tetapi ada beberapa ratus spesies yang lain yang berada di air segar. Pyrrophyta memiliki variasi nutrisi yang besar dari autototropik ke bentuk heterotropik yang mana terdapat vertebrata parasit dan ikan atau alga phagocytiza yang lain.

Baca Juga: Pembagian Protozoa Berdasarkan Alat Gerak Lengkap

Demikianlah pembahasan mengenai Euglenophyta Adalah – Pengertian, Struktur, Peranan Dan Manfaat semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề