Nilai yang berkaitan dengan norma-norma yang ada pada masyarakat disebut

Setiap orang pastinya menginginkan atau mendambakan terciptanya ketertiban atau keteraturan sosial dalam kehidupan masyarakat agar kondisi kehidupan lebih terjamin. Dengan adanya keteraturan ini dapat terwujud bila anggota masyarkat lebih bersikap dan berperilaku sesuai dan selaras dengan nilai dan norma yang berlaku seseorang yang ingin memenuhi kebutuhan sosial,

seperti kegiatan bersama harus memperhatikan dan melaksanakan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Bila dalam memenuhi kebutuhan tersebut mengabaikan nilai dan norma sosial yang berlaku hal ini tentunya ketertiban dan keteraturan sosial tidak akan terwujud.

Didunia ini tidak ada manusia yang sanggup hidup sendiri. Makan oleh sebab itu manusia dinamakan sebagai makhluk sosial. Oleh karena itu, manusia selalu berhubungan/berinteraksi dengan sesamanya. Di dalam interaksi [ hubungan ] antar manusia selalu terjadi dua kenyataan yang sangat bertolak belakang yakni kerja sama dan salaing adanya persaingan.

Baca Juga : Afta Adalah

Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai dua naluri bawaan atau naluri kodrati yakni bekerja sama dan saling bersaing. Untuk itu, manusia berkelompok untuk menyempurnakan kerja sama dan persaingan mereka dalam mencapai kebutuhan dan tujuan hidupnya. Oleh karena itu didalam suatu pergaulan hidup manusia selalu ada saling kerja sama dan persaingan.

Didalam kehidupan bermasyarakat itu, antar anggota kelompok dan warga masyarkat salaing berinteraksi. Interaksi itu disebut interaksi sosial. Dalam interaksi ini dapat terjadi antar indivindu antara indivindu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok lain. Hal ini agar interaksi antar anggota masyarkat berjalan dengan baik dan tertib, masyarkat menciptakan norma-norma untuk disepakati dan dipatuhi bersama. Ketertiban dan keteraturan masyarakat akan terwujud bila setiap anggota masyarakat patuh dengan norma-norma yang ada.

Baca Juga : Ras Adalah

Norma Yang Bersumber Dari Nilai Yang Dianut Dalam Masyarakat

Nilai dan Norma adalah dua hal yang salaing berhubungan dan sangat penting bagi terciptanya suatu keteraturan dalam masyarakat. Nilai ialah ukuran, patokan, anggapan, keyakinan, yang dianut orang banyak dalam suatu masyarkat tertentu mengenai benar-salah, pantas-tidak pantas, luhur-hina, indak-tidak indah, baik-tidak baik dan penting-tidak penting untuk dikerjakan atau dilaksanakan. Nilai [ value ] ialah sesuatu yang berguna dan baik yang dicita-citakan dan dianggap penting oleh masyarkat. Sesuatu dikatakan memiliki nilai, bila memiliki kegunaan, kebenaran, keindahan, kebaikan dan religiositas.

Nilai di dalam bahasa inggris yang disebut dengan value yang berarti harga, penghargaan atau taksiran. Maksudnya ialah harga atau penghargaan yang melekat pada sesuatu/objek. Objek yang di maksud dapat berupa barang, kedaan, perbuatan, peristiwa dan lain-lain. Dengan demikian seseorang bisa menilai sebuah bangunan rumah, menilai suatu keadaan, menila perbuatan seseorang, menilai suatu peristiwa dan lain-lain.

Baca Juga : Pengertian Kemiskinan Menurut Para Ahli

Nilai merupakan penggaan terhadap sesuatu yang bmenjadi dasar penentu bagi tingkah laku seseorang. Menilai berart menimbang yakni kegiatan yang menghubangkan antara seesuatu dengan sesuatu yang lain [ sebagai standar ] untuk kemudian mengambil keputusan. Dari keputusan ini dapat berupa baik atau buruk, benar atau salah, indah atau tidak indah, berguna atau tidak berguna dan sebagainya. Nilai-nilai yang hendak diwujudkan masyarkat seperti kebaikan, kebenaran, keindahan, kemanfaatan, kesopanan, ketertiban, keamanan dan sebagainya.

Agar nilai-nilai didalam masyarakat bisa terwujud, masyarakat membuat norma-norma. Norma merupakan ketentuan yang berisi perintah-perintah dan larangan-larangan yang harus dipatuhi warga masyarkat demi terwujudnya nilai-nilai. Dengan demikian, norma-norma itu bersumber pada nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Misalnya masyarakat menginginkan nilai kesopanan, dibuatlah norma kesopanan. Sekolah menginginkan terciptanya nilai ketertiban dan kedisiplinan dibuatlah norma/peraturan tata tertib sekolah. Jadi norma-norma dibuat dengan tujuan untuk mewujudkan nila-nilai.

Dalam kenyataannya, nilai [ value ] terbagi dari nilai individual dan nilai sosial. Bila sesorang mengembangkan perasaannya sendiri yang meungkn berbeda dengan perasaan sebagian besar warga masyarakat, lahirlah nilai individual. Sementara itu, nilai-nilai yang dianut oleh sebagian besar warga masyarkat dinamakan nilai sosial.

Baca Juga : Pengertian Dan Macam – Macam Partisipasi Politik & Masyarakat Di Indonesia

Berdasarkan pengertian nilai tersebut diatas, terdapat beberapa pandangan tentang nilai.

  • Pandangan ini menganggap bahwa nilai suatu objek itu sangat melekat pada objeknya dan tidak tergantung pada subjek yang menilai. Maksudnya setiap objek itu memiliki nilainya sendiri, meskipun tidak diberi nilai oleh seseorang/subjek, misalnya pemandangan proses terbenamnya matahari pada waktu sore itu sesuatu yang indah. Siapapun jika melihatnya penilaiannya akan sama yaitu pemandangan proses terbenamnya matahari itu indah.

  • Pandangan ini beranggapan bahwa nilai dari sesuatu itu tergantung pada orang/subjek yang menilainya suatu objek yang sama bisa memiliki nilai yang berbeda bahkan bertentangan bagi orang yang satu dengan orang yang lain. Suatu objek yang sama bisa dinilai baik atau buruk, benar atau salah serta berguna atau tidak berguna tergantung pada subjek yang menilainya misalnya seseorang menilai bahwa wanita yang memiliki rambut panjang itu cantik dan menarik. Bagi orang lain mungkin akan menilai bahwa wanita yang memilik rambut panjang itu tidak cantik dan tidak menarik.

Jenis-Jenis Nilai

Dalam kehidupan bersama di dalam masyarkat terdapat jenis-jenis nilai yang anut dan diyakini manusia, baik secara pribadai maupun kelompok. Nilai-nilai yang hidup dimasyarkat dapat dibedakan menurut tujuan penilaian, proses terbentuknya dan sumbernya. Ditinjau dari tujuan penilaiannya, nilai bisa dibedakan menjadi empat jenis.

Baca Juga : Pengertian Demokrasi Liberal

  • Nilai etika ialah nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran. Nilai tersebut sangat berhubungan dengan akhlak, nilai ini juga berkaitan dengan benar dan salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat. Nilai etik etis sering disebut sebagai nilai moral, akhlak atau budi pekerti.

  • Nilai estetika ada bila tujuan penilaian untuk menentukan keindahan yakni berhubungan dengan hal-hal yang bagus atau jelek. Nilai estetika atau nilai keindahan sering dikaitan dengan benda, orang dan peristiwa yang bisa menyenangkan hati [ perasaan ]. Nilai estetika juga dikaitkan dengan karya seni. Walaupun sebenarnya semua terciptaan Tuhan juga mempunyai keindahan alami yang tidak tertandingi keindahan juga dikaitkan dengan sifat atau perangai manusia seperti tindak-tanduk dan tutur kata seseorang itu indah.

    Misalnya dari nilai keindahan yang memiliki manusia ialah suaru merdu dari seorang penyanyi. Keindahan perangai manusia bisa kita lihat pada saat seseorang sedang melakukan pembacaan puisi atau performance art. Perangkai dan geraj tubuh yang ditimbulkan mengandung estetika tersendiri. Walaupun nilai estetika tersebut merupakan pandangan subjektif dari penikmat seni.

  • Dalam nilai agama berkaitan dengan menilai hubungan manusia dengan tuhan, kaitannya dengan pelaksaan perintah dan larangan-nya. Nilai agama berkaitan dengan ajaran Tuhan Yang Maha Esa dalam agama-agama. Nilai agama diwujudkan dalam bentuk amal perbuatan sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

  • Penilaian untuk menentukan kualitas hubungan antar manusia dalam pergaulan hidupnya maka akan terwujud nilai sosial. Nilai ini berkaitan dengan perhatian dan perlakuan kita terhadap sesama manusia di lingkungan kita. Nilai ini tewujud karena manusia sebagai makhluk sosial. Manusia harus menjaga hubungan diantara sesamanya, hubungan ini akan menciptakan sebuah keharmonisan dan sikap saling membantu. Kepedulian terhadap persoalan lingkungan seperti kagiatan gotong royong dan menjaga keserasian hidup bertetangga, merupakan contoh nilai sosial.

Baca Juga : Pengertian Keluarga Menurut Para Ahli

Berikut ini berdasarkan proses terbentuknya nilai dapat diklasifikasikan menjadi 6 jenis.

  • Kegiatan untuk mengetahui identitas benda serta kejadian yang ada disekitarnya akan melahirkan nilai teori. Teori ini muncul dengan diawali dari fenomena yang telah terjadi, kemudian dilakukan sebuah pengamatan. Setelah itu lahirlah sebuah saripala yang selanjutnya dimodifikasi dalam bentuk ilmu pengetahuan. Untuk mengetahui identitas makhluk hidup maka hasilnya ialah pengetahuan tentang khazanah makhluk hidup, misalnya kehidupan flora dan fauna. Kegiatan untuk mengetahui satu kejadian misalnya gempa bumi, banjir, tsunami dan sebagainya akan melahirkan nilai teori seperti ilmu pengetahuan bumi, geografi, geofisika, ekologi dan sebagainya.

  • Kegiatan untuk menilai kegunaan benda-benda untuk memenuhi kebutuhan akan melahirkan nilai ekonomi. Nilai ekonomi berkaitan dengan ketersediaan, kecukupan sarana pemenuhan kebutuhan hidup, seperti ketersediaan makanan, minuman, pakaian, rumah, sarana kesehatan dan sarana pendidikan untuk memenuhi kebutuhan dasar [ primer ]. Di dalam hal ini ketersedian dan ketercukupan makanan. Minuman, pakaian, rumah, sarana kesehatan dan sarana pendidikan memiliki nilai ekonomi yang mendasar.

  • Saat manusia ingin melihat wujud rahasia kehidupan dan alam semesta maka lahir nilai agama/nilai religi.

  • Nilai ini terbentuk apabila manusia memahami yang indah melalui intuisi dan imajinasinya.

  • Nilai sosial ini terbentuk bila orientasi [ arah ] penilaian tertuju pada hubungan antar manusia yang menekankan padaa segi-segi kemanusian yang luhur.

  • Bila yujuan penilaian berpusat pada kekuasaan dan pengaruh yang terdapat dalam kehidupan masyarkat akan berbentuk nilai politik, bila ada orang memengaruhi orang lain untuk mendukung atau menolak keputusan pemerintah atau penguasa, ia telah menerapkan nilai politik yang diyakini atau dianutnya.

Baca Juga : Tujuan Hukum Menurut Para Ahli

  • Merupakan segala yang bersumber dari materi [ kebendaan ] dan biasanya berguna bagi unsur jasmani manusia.

  • Sesuatu yang bersumber dari sesuatu yang vital [ memiliki daya atau tenaga ] dan berguna untuk melakukan aktivitas. Nilai vital contohnya kesehatan, kesehatan sangat vital dalam kehidupan manusia. Kalau orang sakit atau kesehatannya terganggu, ia tidak akan bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari.

  • Segala sesuatu yang bersumber dari jiwa manusia dan berguna bagi kepentingan rohani manusia.

    Nilai rohaniah dapat dirinci lagi menjadi 4 jenis yaitu : 1. Nilai kebenaran yang bersumber pada unsur rasio [ pikiran ] 2. Nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa. 3. Nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak

    4. Dan Nilai religi yang bersumber pada keyakinan dan keimanan pada Tuhan.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề